• Cek umur sebelum membacanya.
Kendrick Davino Tan adalah seorang casanova, hidup dengan banyak wanita yang memuaskan gairahnya.
Dia bahkan menampung seorang wanita malam di mansion miliknya, yaitu Maurin. Maurin tak sendiri, dia bersama anak gadisnya, Zoya.
Yang diam-diam Ken jadikan fantasinya saat bercinta dengan Maurin dan banyak wanita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulai Posesif
Seminggu kemudian, hubungan mereka semakin bertambah dekat. Zoya merasa begitu nyaman dengan sikap Ken yang selalu memperlakukannya dengan perhatian dan penuh kasih sayang.
Dan hal itu semakin membuat Zoya percaya bahwa Ken benar-benar orang baik, dan dapat dia percaya.
Namun, semakin ke sini, kedekatan mereka justru membuat Ken tak dapat bernafas dengan leluasa. Tubuhnya selalu merasa sesak.
Saat dia berada di samping Zoya, gairahnya selalu naik, bahkan memuncak hanya karena dia mencium aroma tubuh Zoya yang begitu manis seperti vanilla.
Apalagi ditambah bentuk tubuh Zoya. Lekukan sempurna itu membuat otaknya terus berputar, memikirkan hal yang bukan-bukan.
Bagaimana tentang rasanya, saat dia menyusuri kulit putih bersih itu, bagaimana rasanya saat dia menyesap dua bulatan yang kerap menggantung tanpa penyanggah. Bulat dan menggairahkan.
Bagaimana dengan suara Zoya saat dia mengulum lembut lembah basah di bawah sana. Hah, rasanya Ken ingin segera merasakan itu semua.
Sumpah demi apapun, jikalau Ken sudah tak waras, mungkin dia akan menyergap tubuh Zoya dari kemarin. Membawa gadis itu ke surga dunianya yang begitu nikmat dan menggairahkan.
Seperti saat ini, di kamar mandi dia mengerang sambil memainkan miliknya sendiri. Hanya dengan membayangkan wajah Zoya, ternyata mampu membuat dia merasakan sesuatu yang luar biasa.
Ken dibuat menggila oleh gadis belia itu.
"Oh, shitt! Ini benar-benar membuatku gila!" Ken memaki, hingga akhirnya gelombang pelepasan itu datang, dia menumpu tubuhnya pada dinding kamar mandi, setelah menyalakan shower.
Sementara pusakanya sudah memuntahkan lahar hangat yang membuncah hebat.
Air mengucur deras, membasahi kepala hingga turun ke dada bidangnya. Sementara nafasnya memburu, menikmati sensasi yang dia ciptakan sendiri.
"Oh my, Zoya ada denganmu?" Ken bergumam, dan menyurai rambutnya yang basah ke belakang.
Dia segera menyelesaikan ritual mandinya, dan keluar dengan hanya menggunakan handuk kimono.
Ken melihat pantulan wajahnya dari balik cermin di depan sana.
Dan tiba-tiba saja, dari arah luar terdengar suara deru mobil yang berhenti di dekat mansion miliknya. Ken mengernyit, lalu dia yang penasaran segera menyibak gorden, dan melihat ke bawah.
Zoya keluar dari mobil itu dengan seorang pria yang seumuran dengan gadis itu. Mereka berbincang sedikit, dan Ken bisa melihat wajah ceria Zoya masuk ke dalam rumah.
Melihat itu, entah kenapa Ken merasa geram, dia mencengkeram kain gorden, dan menghentaknya kasar. Dia berlalu dari kamarnya untuk keluar dan berniat menemui Zoya.
Tepat, gadis itu baru saja menyelesaikan anak tangga terakhir, dan Ken langsung menarik tangan gadis itu. Membuat Zoya merasa terkejut.
"Siapa pria tadi?" tanya Ken to the point.
Zoya yang masih menyesuaikan rasa terkejutnya mengerjapkan kelopak matanya beberapa kali.
"Daddy tanya, siapa pria tadi?" Ken kembali bersuara karena Zoya tak lekas menjawab.
"Pria tadi? Yang mengantarku?" Zoya balik bertanya. Dan Ken langsung mengangguk membenarkan.
"Itu teman kuliahku, Dad," balas Zoya apa adanya.
Dia adalah Raga, mahasiswa ekonomi, sekaligus pria yang sudi dekat dengan Zoya, tanpa melihat latar belakang gadis itu.
"Teman?" Ken mengulang kata itu, "there are not friends between men and women."
Zoya mengernyit, ada apa dengan ayah angkatnya ini, kenapa jadi berubah posesif dalam sekejap. "Dad, dia memang temanku. Dan hanya dia!" jelas Zoya.
Dan hal itu justru semakin membuat Ken naik pitam.
"Only him?"
Zoya mengangguk, sementara Ken langsung menggeleng. "No, tidak ada teman pria. Mulai besok Daddy yang akan mengantar jemput kamu kuliah. Dan Daddy tidak mau melihat kamu berteman dengan pria tadi, atau pria manapun!" Tegas Ken dengan sorot mata tak main-main.
"Why?"
"Jangan bertanya kenapa, Daddy tidak mau kamu ada dalam bahaya. Pokoknya hanya ada teman wanita, selain itu, nothing!"
Setelah mengatakan itu, Ken meninggalkan Zoya tanpa mau mendengar alasan apapun dari gadis itu. Sementara Zoya hanya bisa mendesah pasrah. Ada apa dengan Daddy-nya?
*
*
*
Gada niatan ngasih mawar-mawar berduri gitu buat Daddy Ken sama Neng Zoya?🥱🥱🥱
Nih yang minta visual mereka, buat sobat nganu Dede cariin!