Bagaikan petir di siang bolong, Karin yang baru saja menerima perasaan pria yang ia cintai, begitu terkejut ketika mengetahui bahwa pernikahannya dengan orang lain sedang di persiapkan oleh orang tuanya ,bagaimana dengan pria yang ia cintai?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisaJm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18
Edgar baru saja keluar dari kamarnya dengan pakaian santainya, pria itu menatap sekeliling kemana semua orang? Dan dimana gadis kampung itu? Kenapa tidak terlihat juga? Edgar berjalan menuruni anak tangga, tak lama ia mendengar suara sang mama yang tengah tertawa membuat nya merasa penasaran.
Edgar mencari sumber suara hingga keluar rumah, tak lama ia melihat semua keluarga nya ada di luar tengah bercengkrama, Andra juga ada disana tengah bergurau dengan yang lain namun kening Edgar berkerut kala tak melihat keberadaan kakaknya dan istrinya, Edgar berjalan menghampiri mereka membuat semua orang menoleh.
“Ma, dimana....”
Edgar mengerutkan keningnya kala semua orang terlihat terkejut menatap kearah nya, apa yang terjadi? Apa ada yang aneh darinya? Edgar menatap dirinya namun tak ada yang aneh, ia tetap terlihat sempurna seperti biasanya, tapi kenapa mereka terlihat terkejut begitu? tak lama Wita beranjak dari duduknya lalu menghampiri Edgar.
Namun bukan Edgar, Wita berjalan melewati Edgar membuat Edgar menoleh kebelakang, seketika pria itu terdiam menatap Karin yang ada dibelakang nya bersama Erika, yang membuat semua orang terpesona adalah penampilan Karin yang terlihat sedikit berbeda, gadis itu tengah memakai dress selutut, sepertinya milik Erika.
“Karin, kau cantik sekali nak.”
Ucap Wita menghampiri menantunya itu, ia benar benar terpesona melihat kecantikan menantunya itu, sudah ia duga jika Karin sangat cantik, penampilan nya hanya perlu diubah sedikit saja, Erika menatap bangga Karin lantaran ialah yang merubah penampilan Karin hingga mendapat pujian dari semua orang, Sedangkan Edgar yang sadar jika tengah menatap gadis itu pun memalingkan wajahnya.
“Cantik apanya? Norak sekali padahal hanya jalan jalan saja kenapa berdandan seperti akan ke pesta pernikahan?”
Edgar membatin, Wita menghampiri Edgar menepuk punggung putranya itu lantaran sejak tadi ia memanggil Edgar namun tak ada sahutan dari putranya itu membuat nya sedikit kesal, Edgar menoleh ke sang mama lalu beralih menatap Karin yang terus saja memegang dress yang ia pakai, sepertinya ia kurang nyaman dengan pakaian itu.
“Ayo tunggu apalagi? Sana berangkat, jangan pulang sebelum malam!”
Ucap Wita pada Edgar, Edgar hanya menganggukkan kepalanya lalu menarik tangan Karin pergi dari sana, Karin kemudian pamit dengan semua orang lalu mengikuti langkah Edgar yang begitu besar, Edgar kemudian membuka pintu mobil untuk Karin, lalu segera masuk kedalam mobil dan melajukan mobilnya.
“Mereka sudah pergi, sekarang giliran kita.”
Ucap Erika pada sang mama, Wita menganggukkan kepalanya lalu memanggil suami dan menantunya, selain Edgar dan Karin, Mereka juga punya rencana untuk menghabiskan waktu bersama, sengaja mereka tidak memberitahu Edgar dan Karin jika tidak mereka akan ikut, Erika dan Wita tentu tak ingin hal itu terjadi, tak lama mereka pun berangkat membawa tas masing masing.
Sedangkan di dalam mobil Edgar dan Karin hanya diam, tak ada yang membuka pembicaraan satu pun membuat kondisi didalam mobil itu sangat hening, Karin hanya menatap keluar jendela seraya memandangi bangunan bangunan tinggi disana, ia begitu takjub dengan bangunan yang menjulang tinggi, bagaimana bisa mereka membuat bangunan yang begitu tinggi? hal itu yang tengah memenuhi otak Karin.
“Ck! Apa dia tidak pernah melihat bangunan bangunan tinggi begitu? Ah iya aku lupa dia dari kampung tentu saja dia tidak pernah melihatnya.”
Edgar membatin, sejak tadi ia sadar jika Karin tengah menatap bangunan tinggi yang mereka lewati, hingga tak lama mobil yang mereka kendarai berhenti di sebuah mall membuat Karin menoleh ke arah Edgar namun pria itu sudah turun lebih dulu membuat Karin juga ikut turun.
“Kenapa kesini?”
Tanya Karin pada Edgar.
“Lalu mau kemana?”
Tanya Edgar membuat Karin tidak bisa menjawab lantaran ia juga tidak tahu harus kemana karena belum paham dengan kota itu, Edgar kemudian melangkah masuk kedalam mall membuat Karin segera menyusulnya, Karin dibuat kewalahan mengikuti langkah kaki Edgar yang begitu lebar hingga Karin tak sadar jika Edgar menghentikan langkahnya, tanpa sengaja Karin menabrak Edgar membuat pria itu menatap kesal dirinya.
“Ma-maaf.”
Ucap Karin, Edgar hanya diam lalu tak lama ia menghubungi seseorang, tak lama seorang wanita menghampiri Edgar memberi salam pada pria itu.
“Selamat pagi pak Edgar, apa ada yang bisa saya bantu?”
Tanya Wanita itu pada Edgar yang ia segani, Karin hanya menatap wanita itu bingung, siapa dia? Kenapa Edgar memanggilnya?
“Tolong bawa dia untuk memilih pakaian yang dia suka, jika dia kurang paham tolong kau bantu dia memilih nya, jika semua sudah selesai nanti hubungi saya.”
Ucap Edgar dan di jawab anggukan kepala oleh Wanita itu.
“Kau ikut dia.”
Ucap Edgar pada Karin, Karin hanya diam menatap Edgar kenapa dia harus ikut wanita itu? Dan Edgar? kemana dia akan pergi? apa dia akan meninggalkan Karin disana sendirian? Edgar melangkahkan kakinya meninggalkan Karin namun tak lama ia kembali menghampiri gadis itu.
“Dan kau, jika kau lapar, kau cukup memberitahu nya, kau mengerti?”
Ucap Edgar, Karin menganggukkan kepalanya mengerti lalu tak lama Edgar pun melangkahkan kakinya menuju mobil lalu melajukan mobilnya entah kemana, Sedangkan wanita itu kini mengajak Karin masuk kedalam mall, Karin di bawa ke toko pakaian, tas dan sepatu, gadis itu benar benar dibuat tidak nyaman karena wanita itu menawarkan barang yang harganya sangat fantastis.
“Tapi mbak, saya tidak bawa uang.”
Ucap Karin kala wanita itu menawarkan sebuah tas branded padanya, wanita itu terkekeh mendengar ucapan Karin, terlihat jelas jika gadis itu masih sangat polos.
“Nona tenang saja, semua nya sudah ditanggung pak Edgar, jadi nona tidak perlu khawatir.”
Jelas wanita itu membuat Karin menganggukkan kepalanya, meski begitu Karin tetap saja merasa tidak enak jika harus berbelanja dengan barang yang begitu mahal.
“Ah iya nona, apa saya boleh bertanya sesuatu?”
Ucap wanita itu pada Karin, Karin menganggukkan kepalanya.
“Apa hubungan nona dengan pak Edgar? Maksud saya apa nona kerabatnya?”
Tanya Wanita itu membuat Karin terdiam sejenak, gadis itu bingung harus menjawab apa, apa dia harus menjawab jika ia istri Edgar? ah tapi sepertinya jangan karena Edgar bilang pernikahan mereka harus disembunyikan.
“Ah iya, saya kerabat jauhnya kak Edgar.”
Ucap Karin membuat wanita itu tersenyum.
“Sudah saya duga, tidak mungkin nona kekasihnya karena nona terlihat masih sangat muda.”
Ucap Wanita itu, Karin hanya tersenyum tak ingin membahas hal itu lagi, sedangkan Edgar kini baru saja tiba di sebuah cafe milik temannya, Edgar langsung masuk ke ruang VIP menemui teman temannya disana.
“Edgar, akhirnya kau datang juga.”
Ucap Rio pemilik cafe itu, Edgar tersenyum lalu ikut bergabung dengan teman-teman nya, Edgar menatap Adrian yang tampak fokus pada ponselnya.
“Adrian, sudah lama aku tidak melihat mu.”
Ucap Edgar membuat pria itu menoleh lalu tersenyum tipis dan kembali fokus pada ponselnya, Edgar menatap datar Adrian, entah mengapa pria itu sangat dingin padanya, Edgar yang menghabiskan waktu nya dengan teman temannya di cafe tak lama mendapat telepon dari wanita yang ia minta untuk menjaga Karin di mall.
“Ada apa?”
Tanya Edgar.
“Pak Edgar, nona Karin menghilang.”
Ucap Wanita itu membuat Edgar terkejut.
“Apa?!!! Bagaimana bisa?!!!”