Feng Yan seorang pemuda yang tadinya di anggap jenius telah membangkitkan jiwa beladiri berupa manik hijau misterius yang tidak pernah di kenali dan tidak memiliki tingkatan kualitas sehingga semua orang mulai memandang rendah dirinya. dari yang tadi jenius yang di puja kini berubah menjadi sampah yang di pandang rendah.
tahun demi tahun berlalu. Feng Yang tidak pernah berputus asa hingga suatu hari dia kembali dengan kekuatan yang luar biasa. dia bangkit dengan kekuatan yang menggemparkan Dunia.
ikuti terus perjalanan Feng Yan untuk menjadi yang terkuat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30. Kenapa Lemah Sekali? Apakah Dia Nyamuk?
Bab 30. Kenapa Lemah Sekali? Apakah Dia Nyamuk?
Hari ini, suasana di arena kompetisi sangat tegang. Kompetisi bela diri yang telah dinanti selama tiga bulan antara Sekte Api Naga dan Keluarga Utama Klan Feng akhirnya dimulai. Semua perhatian tertuju pada sosok misterius yang menjadi perbincangan banyak pihak. Feng Yan, yang mewakili Sekte Api Naga.
Tiga bulan lalu, Feng Yan hanya berada di tingkat 5 tahap Jiwa Level 9, dan tak banyak yang mengharapkan perubahan signifikan darinya. Namun, dalam kurun waktu tersebut, banyak kabar burung yang beredar tentang kekuatan misterius yang mungkin telah diperolehnya, membuat pertandingan ini semakin menarik.
Keluarga Utama Klan Feng tampak santai dan percaya diri. Mereka yakin bahwa kemenangan sudah di tangan mereka, menganggap Feng Yan tidak akan mampu menandingi kekuatan mereka. Sebaliknya, Sekte Api Naga tetap mempercayakan sepenuhnya pertarungan ini kepada Feng Yan, meski banyak yang menganggapnya sebagai "kuda hitam."
Saat Feng Yan melangkah ke depan, suasana semakin mencekam. Ekspresi tenang dan penuh percaya diri terpancar dari wajahnya, menambah rasa penasaran di hati semua orang. Apakah dia telah menemukan kekuatan baru yang luar biasa? Ataukah dia masih berada di level yang sama, tanpa ada kejutan besar?
Dengan langkah mantap, Feng Yan bersiap untuk membuktikan dirinya di hadapan semua orang, sementara seluruh arena menahan napas, menantikan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Sebelumnya.
Di Kediaman Keluarga Cabang Klan Feng,
Suasana terasa begitu ramai. Feng Yan baru saja keluar dari ruang pengasingannya, namun tidak menunjukkan rasa terkejut sedikit pun. Baginya, keramaian ini wajar, mengingat ini adalah momen penting yang akan menjadi titik balik nasib keluarga cabang. Di pundaknya kini tergantung dua tugas besar.
Tugas pertama adalah memenangkan pertandingan dan menjaga kehormatan Sekte Api Naga. Tugas kedua, yang lebih penting, adalah melindungi keluarganya serta membalas dendam kepada Klan Utama, menunjukkan bahwa keluarga cabang bukanlah semut lemah yang bisa diinjak seenaknya.
"Yan'er, bagaimana kabarmu? Apakah kultivasimu meningkat? Apakah kamu percaya diri?" tanya Feng Han, ayah Feng Yan, dengan tatapan yang kompleks. Ada keraguan dalam matanya, mengingat hanya tiga bulan waktu yang dimiliki putranya untuk berlatih. Seberapa besar kemajuan yang bisa dicapai dalam waktu sesingkat itu?
Paman dan bibi Feng Yan juga merasa berat dengan tanggung jawab yang kini dibebankan pada dirinya. Mereka semua tahu bahwa Feng Yan kini menjadi pilar yang menopang masa depan keluarga.
Mendengar kekhawatiran ayahnya, Feng Yan tersenyum percaya diri. "Ayah, tidak perlu khawatir. Lihatlah."
WUSH! BOM!
Sekeliling Feng Yan tiba-tiba dipenuhi oleh aura yang sangat luar biasa. Dari tubuhnya terpancar energi kuat, fluktuasi tingkat 7 Tahap Kesengsaraan, level 9 puncak. Tekanan yang kuat langsung menyebar ke segala arah, membuat mata semua orang melebar. Wajah-wajah yang tadinya suram kini berubah cerah, dipenuhi harapan baru. Feng Han yang sebelumnya tampak khawatir, kini matanya berbinar penuh semangat.
"Aku telah berhasil menerobos ke level 9 puncak dari Tahap Kesengsaraan, Ayah. Hanya butuh sedikit dorongan dari pertarungan besar untuk memaksimalkan potensiku. Jika aku beruntung, mungkin aku akan mendapatkan pencerahan dan berhasil menerobos ke tingkat 8 Tahap Setengah Dewa," Ujar Feng Yan dengan tenang.
Mendengar hal itu, rasa lega menyebar di antara semua orang. Suasana yang tadinya penuh ketegangan kini berubah ceria. Dengan penuh semangat, mereka mengantar Feng Yan menuju Sekte Api Naga untuk mengikuti pertandingan bela diri.
Sesungguhnya, sebagian besar anggota Klan Feng tidak mengetahui bagaimana gaya bertarung Feng Yan. Feng Zhen, Feng Tian, dan Feng Chen, sepupunya, juga tak tahu pasti. Satu hal yang mereka yakini, Feng Yan sangatlah kuat. Itu saja yang penting.
"Tapi..agar tidak terlalu mencolok dan menarik banyak perhatian, aku akan menekan basis kultivasiku di tingkat 6 tahap Kekosongan Level 2," Kata Feng Yan dengan tenang.
Semua orang di sekitarnya mengangguk setuju. Mereka merasa keputusan itu masuk akal. Menonjol terlalu awal memang bukan strategi yang bijak. Hanya dalam situasi terdesaklah kekuatan penuh bisa diungkapkan. Feng Yan pun tahu bahwa menyembunyikan potensi aslinya di awal pertandingan bisa memberi keuntungan tak terduga di saat yang tepat.
Kembali Ke Masa Sekarang.
1 jam kemudian akhirnya acara di mulai.
Acara ini adalah besar yang menarik perhatian dari berbagai pihak. Acara juga di Hadiri oleh Raja dari Kerajaan Naga Emas sendiri. Namun yang lebih menghebohkan pertandingan ini juga di hadiri oleh para Raja dari 4 wilayah.
Raja dari Kerajaan Harimau Putih wilayah Barat, Raja dari Kerajaan Burung Varmillion di wilayah Selatan dan Kerajaan Kura Kura Hijau di wilayah Utara.
Serta beberapa perwakilan dari sekte sekte yang tak di kenal yang tak terhitung jumlahnya.
Liu Tong berdiri dengan wibawa di tengah arena, mengenakan jubah kebesaran Sekte Api Naga. Di adalah seseorang yang di tunjuk untuk menjadi pembawa acara para pertandingan seni beladiri kali ini.
Wajahnya serius, matanya menyapu seluruh hadirin yang sudah menanti dengan penuh antusias. Dengan suara yang tegas dan menggema, dia membuka acara.
"Para hadirin sekalian, para tamu terhormat dari seluruh penjuru wilayah, hari ini kita berkumpul untuk menyaksikan pertarungan yang penuh kehormatan antara Sekte Api Naga dan Keluarga Utama Klan Feng dari Kerajaan Harimau Putih. Sebuah perjanjian telah dibuat, dan hari ini kita akan melihat hasilnya."
Ia berhenti sejenak, menoleh kepada tamu-tamu kehormatan, lalu melanjutkan dengan penuh rasa hormat.
"Pertama, saya ingin mengucapkan rasa hormat yang mendalam kepada Yang Mulia Raja dari Kerajaan Naga Emas, yang dengan kehormatannya hadir di tengah kita. Kehadiran Yang Mulia menjadi simbol kuat bahwa hari ini bukan hanya tentang persaingan, melainkan tentang kehormatan dan tradisi yang telah dijunjung tinggi selama berabad-abad."
Liu Tong kemudian mengalihkan pandangannya kepada para Raja dari empat wilayah.
"Tidak lupa juga kepada Yang Mulia Raja dari Kerajaan Harimau Putih, Yang Mulia Raja dari Kerajaan Burung Vermillion, serta Yang Mulia Raja dari Kerajaan Kura-Kura Hijau, kehadiran kalian semakin memuliakan acara ini. Di bawah tatapan kalian yang bijaksana, pertarungan ini akan berlangsung dengan keadilan dan kehormatan."
Ia kemudian menoleh ke arah para penonton dan tamu-tamu dari sekte lainnya.
"Kami juga menyambut hangat semua tamu dari berbagai sekte yang telah datang, baik yang terkenal maupun yang kurang dikenal, kehadiran kalian sangat berarti bagi kami."
Liu Tong meluruskan tubuhnya, suaranya berubah menjadi lebih serius dan tajam.
"Seperti yang telah disepakati dalam perjanjian tiga bulan, pertarungan antara Sekte Api Naga dan Keluarga Utama Klan Feng akan segera dimulai. Jika Sekte Api Naga keluar sebagai pemenang, maka masalah dengan Keluarga Utama Klan Feng akan berakhir sampai di sini. Namun, jika Keluarga Utama Klan Feng menang, maka pernikahan antara Nona Jia Yu dari Sekte Api Naga dan Tuan Muda Feng Zhuo dari Klan Feng akan segera dilangsungkan."
Suasana menjadi tegang, para penonton mulai berbisik, menyadari besarnya taruhannya dalam pertarungan ini. Liu Tong melanjutkan dengan suara yang menggema di seluruh arena.
"Hari ini, kita akan menyaksikan pertarungan tidak hanya untuk kehormatan, tetapi juga untuk masa depan dua keluarga besar. Marilah kita menyaksikan dengan mata jernih dan hati terbuka, biarkan yang terbaik yang menang, dan semoga kehormatan selalu berada di pihak mereka yang menjunjung tinggi kebenaran!"
Dengan anggukan hormat, Liu Tong menutup pidatonya, dan sorak sorai dari penonton mulai menggema, tanda bahwa pertarungan akan segera dimulai.
Singkat cerita Feng Yan langsung maju ke arena. Dia melangkah maju ke arena dengan langkah mantap, wajahnya tenang dan penuh percaya diri. Di tengah kerumunan yang bergetar oleh rasa antisipasi, aura yang mengelilinginya tampak mendominasi, membuat semua mata tertuju padanya. Meski tubuhnya tidak memancarkan aura tingkat kultivasi sama sekali, ada sesuatu yang berbeda dari sosoknya.
Ketika para penonton memandang Feng Yan, mereka merasakan sebuah tekanan yang kuat menekan hati mereka. Tekanan itu bukan hanya berasal dari kemampuan bela diri, tetapi juga dari karisma dan kewibawaannya. Di dalam hati mereka, ada penegasan yang jelas sosok ini bukanlah lawan yang bisa dianggap remeh.
Dalam keheningan yang tiba-tiba, semua orang merasakan kehadirannya yang menakutkan namun memikat, seolah Feng Yan adalah puncak dari segala kekuatan yang tak terduga.
Tidak lama kemudian seseorang perwakilan dari keluarga utama Klan Feng pun maju ke depan, dia bernama Dong Su. Seseorang kultivator tingkat 5 tahap jiwa 5 level 4.
Melihat itu Feng Yan tersenyum ringan dan dia langsung menutup matanya. Melihat Itu Dong Su sangat marah, dia merasa di remehkan.
Liu Tong di sisi lain penuh segera berkata dengan lantang.
Mulai.
Saat kata itu di ucapkan Feng Yan pun membuka matanya. Tiba tiba...
WUSH! BOM!
gelombang energi yang luar biasa dahsyat langsung meletus dari dalam tubuhnya. Gelombang itu menimbulkan badai angin yang sangat keras dan menyebar ke segala arah.
WUSH! ARGH!
Angin menderu di sertai jeritan kencang pun menggema.
Dan yang tidak di sangka sangka di bawah tatapan terkejut semua orang, lawan Feng Yan langsung terlempar dari arena. Menabrak dinding batuk darah dan pingsan.
Seketika suasana arena langsung hening dalma keheningan yang mencekam. Gelombang energi yang tadinya bergemuruh kini juga mulai tenang. Menyisakan ketegangan yang terasa menggantung di udara.
Semua orang masih memandang Dong Su yang tergeletak tak sadarkan diri di luar arena. Batuk darah yang dia keluarkan tampak melumuri seluruh pakaiannya menjadi merah. Bercampur dengan kepingan puing puing dinding yang dia tabrak.
Seorang penonton di barisan depan memecah kesunyian dengan bergumam lirih
" Apa yang harus saja terjadi?"
"Itu hanyalah suara "WUSH".. aku bahkan tidak melihat apapun yang di dilakukan oleh Feng Yan." Seru yang lain.
Di tempat lain
"Luar biasa,sungguh energi yang sangat kuat, energi itu seperti angin topan yang keluar dari dalam tubuhnya." Kata salah satu tetua dari Sekte tak di kenal yang menonton. Suara gemetar tapi matanya menunjukkan semangat yang berapi api. Dia merasa Feng Yan adalah anak yang menarik. Matanya masih terpaku pada sosoknya ada di arena.
Sementara itu di podium kehormatan. Wen Yang sang pimpinan sekte Api Naga nampak terdiam di tempat duduknya. terpaku pada sosok Dong Su yang terkapar. Tapi ekspresi linglung masih menghiasi wajahnya. Dia berusaha memproses apa yang terjadi. Namun semuanya terjadi begitu cepat.
"Apa sudah selesai? begitu cepat!" Gumamnya penuh kebingungan.
"Itu bahkan hanya aura yang keluar dari dalam tubuhnya..tapi aura itu bahkan bisa melempar seseorang yang berada di tingkat 5 tahap jiwa level 4. Apakah tahap jiwa benar benar selemah itu? Ataukah Feng Yan yang sangat kuat?
Semakin dia berfikir, semakin dia merasa jika Feng Yan sangat misterius. Dia bahkan mencoba melihat tingkat kultivasi Feng Yan tapi itu gagal. Seolah ada lapisan energi yang menutupi pandangannya.
Akhirnya dia menyerah. Apapun itu dia senang.
"Huh, aku tidak perlu banyak berfikir, dengan adanya Feng Yan, sekte Api Naga pasti bisa bertahan." Gumamnya dengan tatapan penuh harap dan penghargaan pada Feng Yan. Ada seulas senyum yang terukir wajahnya.
Di sisi lain. Liu Tong yang awalnya terkejut dan linglung hanya berdiri mematung dengan mulut sedikit terbuka. Sesaat dia tidak tahu bagaimana harus bereaksi pikirannya berkabut, sementara para penonton yang berteriak di sekelilingnya semakin menggelegar.
"Hebat! Feng Yan menang tanpa berkeringat!" Seru yang lain.
"Ya. Kau benar. Feng Yan sangat luar biasa. Padahal dia hanyalah keluarga cabang dari klan Feng, tapi dia benar benar kuat." Seru yang lain.
Sorakan itu seketika menyadarkan Liu Tong dari keterpakuannya. Dia merasakan dorongan semangat yang tiba tiba membuncah dari dadanya. Matanya bersinar penuh antusiasme. Dengan suara keras dia berseru.
"Pemenang pertandingan babak pertama adalah...Feng Yan." Ucapnya dengan lantang.
Mendengar itu sorakan penonton pun semakin membahana. membuat suasana yang sudah ramai menjadi semakin ramai. Tapi di tengah keramaian itu Feng Yan justru berdiri termenung. Matanya menyipit menatap tubuh Dong Su yang tak sadarkan diri. Keningnya berkerut dalam kebingungan dan dia menggelengkan kepalanya seolah tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.
"Hah! Sudah kalah? Ucapnya dengan suara yang keras penuh keterkejutan. Suara itu di dengar oleh semua penonton. Wajah Feng Yan masih penuh tanda tanya. Lalu dengan ekspresi frustasi dia berkata
"Kenapa lemah sekali? Apakah dia nyamuk?" Ucapnya kecewa. Dia mengira pertandingan ini akan menarik.
Beberapa orang yang mendengar ucapan Feng Yan itu langsung saling berpandangan. Saat mendengar kultivator tingkat 5 tahap jiwa level 4 di anggap nyamuk, mereka tidak tahu harus tertawa atau menangis. Kata kata Feng Yan sangat menyakitkan bagi mereka. Terutama yang belum mencapai tingkat 5 tahap Jiwa.
Feng Tian, Feng Zhen, dan Feng Chen juga menatap Feng Yan dengan rasa frustasi, kata katanya yang sadis benar benar menusuk jantung mereka.
Kata kata itu seolah ada seorang hakim yang bertanya pada mereka
"Kini siapa yang sampah? kini siapa yang tidak berbakat?
Tetapi pada kenyataannya Feng Yan sendiri benar benar kebingungan dengan apa yang terjadi.
Faktanya dia terbiasa bertarung dengan Monster buas di Hutan Senyap yang kekuatan fisiknya sangat berbeda dengan manusia. Para monster itu tidak akan terhempas hanya dengan tekanan ringan seperti dia lakukan saat ini. Feng Yan hanya melakukan kebiasaannya saja selama di hutan. tapi lawannya justru malah tumbang sebelum dia melakukan apapun.
Memikirnya saja sudah membuatnya sangat frustasi.
"Apakah aku salah? Apakah aku berlebihan? Apakah dia mati? Fikirnya dalam hati.
terlalu lama bulet di sini aja hadeh lebih baik cabut by by by