seorang pemuda berusia 18 tahun bernama Dylan Hopkins, adalah seorang dokter magang yang rajin, berwajah tampan dan berkharisma. ditengah kesibukannya, dia tiba-tiba mendapat telpon dari orang yang tak dikenal untuk menginformasikan bahwa
wanita yang dia pacari selama tiga tahun tiba-tiba melangsungkan pertunangan dengan pria lain.
wanita itu mengkhianatinya hanya karena dia miskin dan bukan dari keluarga kaya.
Yang lebih menyakitkan lagi, ditengah rasa sakit hati karena dikhianati sang kekasih,
Dia malah dipecat dari pekerjaannya.
namun suatu ketika, dia tiba-tiba mendapat kekuatan misterius dari cincin yang pernah dia berikan pada mantan pacarnya sebagai hadiah.
cincin tersebut merupakan cincin peninggalan yang ditinggal oleh orang tua kandungnya.
sejak saat itu kehidupan Dylan mengalami peningkatan baik ekonomi, ilmu medis, bela diri dan kekuatan super lainnya. bagaimana kisah selanjutnya nongkrong terus ya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rudoelf Nggeok, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cindy Lowell
"Yang kedua, jika aku jadi kamu, aku akan pergi menjauh sejauh mungkin daripada mengusik orang yang tidak seharusnya diusik."
Setelah selesai bicara Dylan tidak tertarik untuk meladeni mereka berdua.
Kemudian dia mengendong gadis itu masuk kedalam kamar.
Sialan ...
"Kamu sedang bermain-main dengan nyawamu, ya?
Sambil mengambil belati dari tangan temannya, pria berotot itu langsung menerjang kearah Dylan dan menusukan belati itu tepat dibelakangnya.
Namun reaksi Dylan santai dia sekarang adalah seorang kultivator, jadi intuisinya terhadap bahaya sangat peka.
Saat belati itu mendekatinya, dengan mudah Dia menghindarinya. Lalu dengan gerakan sederhana Dylan Melakukan tendangan melingkar
Gedebuk ...
Tendangan tersebut mengenai pelipis pria itu, hingga terpental jauh dan terguling-guling seperti gasing yang sedang berputar lalu tersenggol.
Ah ...
Jeritan kesakitan dari pria berotot itu sangat menyedihkan. giginya rontok darah segar mengalir dari mulutnya. Melihat itu, temannya sangat marah!
"Bajingan!"
"Beraninya kamu menendang saudaraku, aku akan membunuhmu!"
Dia langsung bergegas kearah Dylan, namun Dylan sama sekali tidak memberikan kesempatan padanya untuk menyerang. dengan sekali ayunan tinju, pria itu langsung ambruk tidak sadarkan diri.
"Aku menyuruh kalian pergi dari hadapanku, sebelum kesabaranku habis!"
Pria yang masih sadar bergegas menghampiri temanya lalu mengendong dan pergi.
Sebelum pergi pria itu menatap tajam kearah Dylan sambil berkat; "masalah ini tidak akan berakhir seperti ini saja. lihat dan tunggu saja pembalasan dari kami!"
Dylan terlalu malas untuk bicara omong kosong, dia langsung menendang bokong pria itu hingga tersungkur, pria itu bersusah paya untuk bangkit berdiri sambil mengendong temannya.
Setelah keduanya pergi, Dylan bertanya pada gadis itu, "bagaimana keadaanmu? Apa kamu masih sadar?"
Dylan memapah wanita itu masuk ke kamar, namun wanita itu sepertinya kehabisan tenaga Dan hampir terjatuh, namun dengan sigap Dylan membantunya berdiri.
Karena keduanya begitu dekat, Wajah wanita itupun merona, dan matanya yang berair terlihat sayu.
Meski gadis itu mengenakan pakaian yang tipis, dahi dan pipinya berkeringat dengan bulir keringat seperti kristal.
Wanita ini menelan obat dengan dosis tinggi, dan kedua bajingan itu benar-benar berhasil.
Untungnya wanita ini masih sadar dan melarikan diri ketika itu, kalau tidak kedua bajingan itu sudah memangsanya.
Dalam situasi seperti ini, Dylan segera memeriksa dan langsung tahu kondisi gadis itu secara keseluruhan.
Secara umum, pengunaan obat ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja hormon dalam tubuh, yang kedua untuk membuat orang merasa pusing.
Dengan mengunakan teknologi saat ini, akan sulit bagi gadis ini untuk segera sadar.
Yang terpenting bagi Dylan saat ini adalah menstabilkan reaksi obat, karena efektifitas obat ini sangat berefek pada gadis ini.
Detak jantung wanita itu tiba-tiba menjadi semakin cepat, dia menggeliat dan mencoba mendekati Dylan.
kalau tidak bisa menstabilkan detak jantung wanita ini, bisa jadi wanita ini akan meledak dan mati.
Memikirkan hal ini, Dylan pusing tujuh keliling, dia berpikir sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu. Dylan berpikir keras memikirkan cara agar gadis ini bisa sadar.
Namun, tiba-tiba saja gadis cantik itu duduk dan meraih baju Dylan, sambil menatap dengan tatapan yang mengisyaratkan agar Dylan segera mencumbuinya.
"Kak, tolong aku, aku sudah tidak tahan, aku mohon padamu!"
Sambil membuka bajunya, wanita itu terus memohon dengan suara desahan yang membuat semua kaum pria tidak akan sanggup menahannya.
Dylan mendorong pelan gadis itu agar menjauh, suara desahannya membuat Dylan ingin menangis, suara itu sangat menggairahkan.
Kalau ini terus berlanjut, sebagai pria muda yang masih memiliki semangat tinggi, kecil kemungkinan untuk bisa bertahan.
Dylan sebisa mungkin mempertahankan ketenangannya, "Nona, namaku Dylan aku pria baik-baik dan berprinsip. kalau aku sampai goyah, jangan salahkan aku!"
Karen merasa didorong oleh Dylan, gadis itu kembali sedikit sadar. Namun hanya sebentar, dia kembali memohon karena dibawah pengaruh obat itu dia sudah tidak bisa menahan hasratnya lagi.
Gadis itu memikirkan ide lain, dia mengambil tas disampingnya, lalu mengeluarkan segepok uang kertas, tanpa sengaja KTP nya ikut keluar bersama gepokan uang itu.
Di KTP tertera cetakan 'Cindy Lowell'
"Nona, jangan menggodaku dengan uang! Aku ulangi, aku pria baik!"
Dylan Terus menekan hasratnya. Wajahnya memerah. seperti udang rebus.
Mendengar Dylan mengucapkan kalimat itu, Cindy mengambil segepok lagi, sehingga totalnya kira-kira sebanyak lima puluh empat juta.
Kamu sangat pandai menilai orang ...
Dylan Tidak tahu apakah dia ingin menangis atau tertawa.
Melihat wanita cantik dan tumpukan uang tersebut. Pria sebaik apapun tidak akan tahan dengan godaan itu.
Wanita yang super cantik, dan membayarnya dengan harga setinggi langit, hati siapa yang tidak goyah.
Karena kamu dengan tulus meminta tolong padaku, aku akan mengikuti keinginanmu.
Dylan berjalan perlahan-lahan mendekati wanita itu dengan gugup, jantungnya berdegup kencang dan hampir copot.
Dylan langsung memukul bagian belakan wanita itu hingga pingsan. Setelah meletakan Cindy ditempat tidur, Dylan Melihat wajahnya di cermin lalu menamparnya beberapa kali.
Ayolah Dylan, kamu ini seorang Dokter, berprilaku baiklah pada siapapun. jangan pernah memanfaatkan situasi untuk memuaskan hasrat mu!
Ini adalah pelajaran pertama yang diberikan dosennya pada saat kuliah. Kebetulan situasinya saat ini benar-benar menantang adrenalin seorang pria muda yang masih energik.
Dan tugas seorang dokter adalah menolong mereka yang sedang membutuhkan pengobatan.
Dan wanita didepannya ini sedang membutuhkan pengobatan, bukan untuk dilecehkan ketika dia dalam kondisi mabuk.
Kalau sampai Dylan melakukan sesuatu pada wanita ini, apa bedanya dia dengan kedua bajingan tadi.
Meski obat yang ada dalam tubuh Cindy sudah bekerja efektif, mudah baginya untuk menolong wanita itu.
Setelah melihat gadis itu pingsan, Dylan Meninggalkan hotel dan pergi mencari apotek terdekat. Untuk membeli jarum akupuntur berwarna perak.
Setelah mendapatkannya, dia kembali ke hotel dengan sekotak jarum perak ditangannya.
Selanjutnya, dia mengeluarkan tiga jarum perak secara terpisah, lalu ditancapkan ke beberapa titik akupuntur untuk menetralisir obat yang saat ini lagi sangat aktif.
Nona maafkan aku, jarumnya agak tebal, mungkin agak sakit, tahan sebentar ya!
Kemudian Dylan Mengangkat wanita itu dan membaringkannya ditempat tidur, kemudian melepaskan kaos putih tipis itu. Lalu Dylan kembali menancapkan beberapa jarum dibagian tertentu.
Karena jarak mereka sangat dekat, Dylan bisa merasakan aroma wangi khas wanita.
Detak jantungnya berdetak kencang, namun dia kembali tenang dan fokus pada akupuntur. Keadaan Cindy saat ini sangat buruk.
Kalau dia tidak bertindak cepat, Cindy mungkin mengalami penyumbatan pada otaknya.
Dengan penglihatan tembus pandangnya, dia dengan jelas melihat setiap inci organ dalam wanita itu
Begitu jarum perak itu ditancapkan, nafas dan emosi Cindy menjadi sedikit Stabil.
Setelahnya Dylan memijat dibeberapa titik akupuntur ditubuhnya untuk meningkatkan sekresi elemen didalam tubuhnya.
Dylan cukup terampil dalam mengeksekusi jarum peraknya. Masih terdengar suara desahan yang keluar dari mulut wanita itu meski dalam keadaan pingsan.
Ketika Dylan Menekan beberapa titik akupuntur utama, seketika Cindy menjerit kesakitan, jeritan itu tak berselang lama. hampir setengah jam akhirnya selesai.
Mungkin karena kelelahan dan banyak energinya yang terkuras dalam melakukan akupuntur, Dylan merasa pusing, wajahnya pucat dan berkeringat dingin.
Ini tidak sebanding dengan lima puluh empat juta. Dylan bahkan tidak bisa membuka matanya akibat kelelahan.
Dia akhirnya pingsan. Dalam keadaan tidak sadarkan diri, Dylan melihat kedua orang tua kandungnya
Namu dia tidak bisa mendekat saat ingin menghampiri mereka untuk sekedar bertegur sapa dan memeluk mereka, namun entah kenapa, itu sangat sulit dia lakukan.
Karena merasa kedinginan, Dylan membuka matanya sedikit untuk memastikan bahwa ini hanyalah halusinasi, bukan kenyataan.
**********