NovelToon NovelToon
Mira: Jiwa Api, Darah Malam

Mira: Jiwa Api, Darah Malam

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Vampir
Popularitas:811
Nilai: 5
Nama Author: revanyaarsella

Mira Elvana tidak pernah tahu bahwa hidupnya yang tenang di dunia manusia hanyalah kedok dari sesuatu yang jauh lebih gelap. Dibalik darahnya yang dingin mengalir rahasia yang mampu mengubah nasib dua dunia-vampir dan Phoenix. Terlahir dari dua garis keturunan yang tak seharusnya bersatu, Mira adalah kunci dari kekuatan yang bahkan dia sendiri tak mengerti.

Ketika dia diculik oleh sekelompok vampir yang menginginkan kekuatannya, Mira mulai menyadari bahwa dirinya bukanlah gadis biasa. Pelarian yang seharusnya membawa kebebasan justru mempertemukannya dengan Evano, seorang pemburu vampir yang menyimpan rahasia kelamnya sendiri. Mengapa dia membantu Mira? Apa yang dia inginkan darinya? Pertanyaan demi pertanyaan membayangi setiap langkah Mira, dan jawabannya selalu membawa lebih banyak bahaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon revanyaarsella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 9: Kunci dari Kegelapan

Mira terhuyung-huyung berdiri, jantungnya berdegup kencang saat dia menatap sosok dua kekuatan di hadapannya—api dan kegelapan. Ruang di sekelilingnya terasa semakin menyempit, tekanan luar biasa datang dari kedua arah, seolah-olah mereka ingin menariknya ke dalam salah satu sisi. Namun, Mira tidak bisa memilih. Dia merasakan keduanya—api yang mengalir melalui darah Phoenix dalam dirinya dan kegelapan vampir yang menguasai separuh jiwanya.

"Siapa aku sebenarnya?" gumam Mira. Pertanyaan ini terus menghantui pikirannya sejak dia menemukan kekuatannya.

Sosok api melangkah maju, nyalanya semakin besar hingga menyilaukan mata. "Kau adalah pewaris Jiwa Api, penerus para Phoenix. Kekuatanmu adalah sumber cahaya dan kehidupan. Hanya dengan api ini, kau bisa menghancurkan kegelapan yang mengancam dunia."

Sementara itu, sosok gelap yang menyelimutinya bergerak dengan tenang, seperti bayangan yang hidup. "Jangan dengarkan dia," suara sosok kegelapan itu terdengar lebih tenang, tetapi penuh misteri. "Kegelapan memberimu kekuatan tak terbatas. Kau adalah keturunan malam, pewaris garis darah vampir. Hanya dengan kegelapan ini, kau bisa menemukan siapa dirimu sebenarnya."

Mira menatap keduanya dengan mata bingung. Tidak ada jawaban yang jelas. Hatinya berkata bahwa dia tidak bisa memilih salah satu. Lalu, tiba-tiba, bayangan gelap di sekitarnya mulai bergetar, dan sebuah pintu muncul di belakang kedua sosok itu. Pintu itu terbuat dari batu hitam yang diukir dengan simbol-simbol kuno yang tidak dikenal, dan auranya memancarkan kekuatan yang sangat tua.

"Ke mana pintu itu mengarah?" Mira bertanya, suaranya bergetar.

Kedua sosok itu saling melirik, lalu kembali memandang Mira. "Itu adalah kunci untuk menemukan jawaban atas siapa dirimu sebenarnya," jawab sosok api dengan suara yang lebih lembut kali ini. "Tetapi kau harus berhati-hati, karena jawaban yang kau temukan mungkin tidak seperti yang kau harapkan."

Mira menghela napas panjang, keraguan menyelimuti pikirannya. Tapi rasa penasaran dan keinginannya untuk mengungkap misteri tentang dirinya lebih besar daripada ketakutannya. Dia berjalan menuju pintu, meski setiap langkahnya terasa berat, seolah-olah seluruh dunia menentangnya.

Saat tangannya menyentuh gagang pintu batu yang dingin, ruangan di sekitarnya mulai bergoyang dan pecah. Kedua sosok kekuatan yang tadi berdiri di hadapannya menghilang, menyisakan bayangan samar. Pintu itu terbuka, dan Mira melangkah masuk ke dalam kegelapan yang pekat.

---

Di sisi lain dunia nyata, Evano berjuang menahan serangan vampir musuh yang semakin ganas. "Mira!" teriaknya, mencoba membangunkan Mira yang tampak terjebak dalam konflik batinnya. Tubuh Mira masih berlutut di tanah, tapi wajahnya kosong, seolah pikirannya ada di tempat lain.

Salah satu vampir lawan, dengan tatapan licik, menyeringai sambil mendekati Evano. "Gadis itu tidak akan bisa kembali. Kegelapan telah memakannya. Kekuatan itu terlalu besar untuk dikendalikan."

Evano mengabaikan ancaman vampir itu, fokusnya tetap pada Mira. Dia tahu, pertarungan terbesar terjadi di dalam pikiran Mira. “Bertahanlah, Mira. Kau harus kembali,” bisiknya putus asa, mengerahkan seluruh kekuatannya untuk mengusir musuh.

---

Di dalam kegelapan, Mira berjalan melalui koridor panjang yang dipenuhi bisikan dan suara-suara aneh. Cahaya samar dari api yang dia ciptakan di tangannya bergetar, hampir padam karena keheningan menakutkan yang mengelilinginya. Di sepanjang dinding, dia melihat lukisan-lukisan tua, gambaran tentang pertempuran besar antara makhluk-makhluk api dan kegelapan.

Namun, satu lukisan menarik perhatiannya. Ada seorang wanita dengan rambut merah menyala, berdiri di antara lautan api dan kegelapan. Wajah wanita itu terasa sangat akrab, meski Mira tidak pernah melihatnya sebelumnya.

"Siapa dia?" Mira bergumam, mendekati lukisan itu. Wanita itu tampak penuh kekuatan, namun di matanya terpancar kesedihan yang dalam.

Suara berbisik kembali terdengar, lebih kuat kali ini, seolah-olah berasal dari lukisan itu sendiri. "Dia... adalah nenek moyangmu. Yang pertama menggabungkan Jiwa Api dan Darah Malam."

Mira tertegun. "Nenek moyangku? Jadi ini sudah terjadi sebelumnya?"

Lukisan itu tampak hidup sejenak, mata wanita itu bergerak, menatap Mira dengan intens. "Ya, dan nasibmu tidak jauh berbeda darinya. Kau adalah kunci terakhir untuk menyatukan dua kekuatan yang telah terpisah selama berabad-abad. Namun, kau harus berhati-hati. Banyak yang ingin menggunakan kekuatanmu untuk tujuan mereka sendiri."

Mira merasa dadanya sesak mendengar kata-kata itu. Semakin dia mengetahui tentang dirinya, semakin banyak misteri yang terungkap, tetapi jawabannya tidak pernah sederhana.

"Siapa yang mencoba menggunakan kekuatanku?" tanya Mira, suaranya dipenuhi ketegangan.

Namun, sebelum jawaban itu datang, pintu besar di ujung koridor terbuka lebar, dan cahaya terang menyilaukan keluar dari dalamnya. Tanpa berpikir panjang, Mira berjalan menuju cahaya itu, berharap menemukan jawaban yang lebih jelas di baliknya.

Di dalam ruangan itu, berdiri sebuah altar kuno yang dipenuhi ukiran-ukiran aneh. Di atasnya terletak sebuah benda misterius—sebuah permata hitam yang berkilauan di bawah cahaya. Permata itu seolah memanggilnya, menarik Mira semakin dekat.

"Satu sentuhan, dan semua pertanyaanmu akan terjawab," sebuah suara dalam menggema dari segala arah.

Mira menatap permata itu dengan penuh keraguan. Dia tahu ini adalah titik kritis. Di dalam batu hitam itu, ada jawaban tentang kekuatannya, asal usulnya, dan mungkin takdirnya. Tapi apakah dia siap menghadapi kebenaran yang menunggu?

---

Mira berdiri di ambang jawaban yang telah dia cari, tetapi di balik itu ada misteri yang lebih besar dan mungkin bahaya yang tidak bisa dia bayangkan. Apa yang akan terjadi jika dia menyentuh permata itu? Apakah dia siap mengungkap rahasia yang telah terkubur selama berabad-abad?

1
Yurika23
aku mampir ya thor....bagus ceritanya..penulisannya juga enak dibaca...lanjut terus Thor..
Yurika23: gak membingungkan kok kak...semangat terus...
Revanya Arsella Nataline: iya, makasih
maaf kalau agak membingungkan
total 2 replies
Afiq Danial Mohamad Azmir
Tidak sabar untuk mengetahui bagaimana kisah ini akan berakhir. Semangat thor! 💪
Revanya Arsella Nataline: makasih, maaf kalau kurang nyambung
total 1 replies
Ngực lép
Semoga semangatmu selalu terjaga agar bisa sering nulis, thor 💪
Revanya Arsella Nataline: makasih, semoga suka dengan ceritanya soalnya masih pemula
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!