Haruskan aku menuruti permintaan nadya??....
Nadya merupakan seorang anak kecil yang ku tolongi waktu ia hampir saja dicelakai oleh orang suruhan ibunya. Lambat laun aku mengenal gadis kecil tersebut,tampak dari raut wajahnya ia menyayangi ku. Begitu juga diriku,aku menyayanginya seperti ia menyayangiku. Suatu ketika nadya meminta ku menjadi ibunya "Tante mau kan jadi umi iyyah???"Tanya nadya. Sedangkan aku sangat kebingungan dengan pertanyaan nadya.
"Saya harap kamu mau menjadi istri saya..." Ucap ayah nadya. Apa?aku dilamar seorang duda kaya nan tampan beranak satu.
Kali ini aku terlihat sangat gusar dengan ucapan seorang duda tersebut. Akankah aku menerima tawarannya dengan baik??? jika aku menerima permintaanya akan kah aku menjadi ibu yang baik?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nabila aulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 21
Hari ini mereka akan kembali. Hampir 7 hari mereka berada diluar negri. Sebenarnya ingin lebih lama tapi bayangan nadya selalu datang. Nabila takut jika nadya akan merengek jika ditinggal terlalu lama.
Puas sudah mereka honey moon kali ini,sudah berjalan-jalan diberbagai tempat wisata. Nabila yang jarang liburan pun senang karena bisa liburan lebih lama bersama suaminya.
Mereka mulai berangkat ke indonesia menggunakan private jet fauzan. Selama diperjalanan fauzan hanya bermanja ria dengan nabila. Nabila hanya menanggapi tingkah suaminya dengan senyuman.
"Sayang,mas mau ngomongin ini dari awal..." Ucap fauzan yang tidur diatas paha istrinya.
"Tapi mas takut..." sambung fauzan lagi.
"Ngomong aja mas..." Ucap nabila sambil mengelus-elus kepala suaminya.
"Kamu mau nggak resign jadi dokter..." Ucap fauzan.
"Tapi kalau nggak mau juga nggak apa-apa,soalnya mas tau dari abah kalau kamu memang mau jadi dokter dari kecil" Ucap fauzan.
Nabila menatap fauzan yang sedang tiduran diatas pahanya dan mengembangkan senyumnya.
"Aku mau kok mas,kenapa enggak coba!" Ucap nabila tersenyum. Fauzan langsung duduk dan menatap intens istrinya.
"Kamu yakin sayang? kan ini cita-cita kamu dari kecil" ucap fauzan merasa bersalah.
"Kan itu dulu mas,sekarang menuruti perintahmu sudah jadi kewajibanku" Ucap nabila.
"Aku nggak mau egois mas,aku mau kok jadi mom and wife full time bukan part time" Sambung nabila. Fauzan yang mendengarkan ucapan istrinya pun langsung mendekap nabila kedalam dada bidangnya.
"Makasih ya sayang" Ucap fauzan mengecup kening istrinya dengan penuh kasih sayang.
"Kamu memang istri-rable banget" Ucap fauzan menggoda. Nabila mendengar hal tersebut mengangkat sebelah alisnya dan menatap suaminya.
"Masa?" Tanya nabila menatap suaminya.
"Iya sayangg..."ucap fauzan menempelkan pipi nya dengan pipi istrinya.
"Seharusnya aku ngomong kayak gitu ke kamu mas" Ucap nabila menunduk dan membuat fauzan khawatir.
"ngomong apa sayang?" Tanya fauzan khawatir.
"Ngomong kalau kamu juga suami-rable" Ucap nabila dengan cengir kudanya dam membuat fauzan geregetan dan langsung mencium bibir istrinya.
Selama diperjalanan mereka bercerita tentang masa kecil mereka sampai fauzan bertanya,
"Sayang dulu kamu pengen punya suami kayak apa? Kan kalau mas tadi yang cantik sama cerdas minimal pintar masak lah,nah kalau kamu pengennya gimana?" Tanya fauzan.
"Emm...kalau aku sih mas maunya punya suami pintar ngaji,sama nggak lupa solat 5 waktu" Ucap nabila dan diangguki oleh fauzan.
"Kalau profesi pasangan,kamu mau punya suami yang jadi apa?" Tanya fauzan.
"Dari dulu sih pengen punya suami dokter...." ucap nabila.
"Kan udah kesampean sekarang..."ucap fauzan.
"Hah? Maksud mas? Mas dokter?" Tanya nabila heran dan bingung sambil mengangkat satu alisnya.
"Iya mas dokter" Ucap fauzan membuat nabila bingung.
"Dokter cinta kamuuuu" Sambung fauzan gombal dan mendapat cubitan diperut dari nabila dan membuat fauzan tertawa terpingkal-pingkal akibat melihat nabila cemberut sambil senyum-senyum malu.
"Gomballl" ucap nabila mencolek ujung hidung mancung suaminya dan fauzan mendaratkan ciuman dibibir istrinya.
Setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh,mereka pun sudah sampai dirumah. Hari sudah menunjukkan pukul 20.35 malam. Mereka pun langsung masuk kedalam rumah.
"Asalamu'alaikum...." ucap nabila dan fauzan bersamaan.
"Wa'alaikumsalam..." ucap penguhi rumah yang terlihat berkumpul.
"Umiii abiiii" Ucap nadya langsung memeluk nabila dan fauzan dan mencium keduanya. Nadya pun langsung digendong oleh nabila. Nabila langsung menciumi gadis kecil ini tak lupa ia membawa boneka bayi karena ia tau jika nadya akan bertanya jika tak dibelikan.
Disana ada nenek,bik ani,bik siti dan pak ali. perihal kepulangan mereka tidak ada yang tau.bahkan mereka pulang tak dijemput oleh pak ali.
"Nenek nukarin isi koper ibi ya?" Tanya nabila dengan jail dan menyipitkan mata sambil senyum kearah nenek.
"hehehehe.....cantik-cantik kan,fauzan pasti suka" Ucap nenek sambil cengengesan dan membuat fauzan tersenyum mendengar hal tersebut.
"Suka banget nek,makasih ya" Ucap fauzan memeluk neneknya.
Mereka membelikan buah tangan untuk semua orang dirumah. Nabila dan fauzan langsung masuk keatas dengan fauzan merangkul pinggang nabila.
"Mas...malu tauu..." ucap nabila blushing
"biarin..udah sah juga" ucap fauzan tersenyum jail.
Saat ingin melangkah kekamar atas nadya langsung melompat sambil memeluk kaki abi-nya.
"Eh...ngapain iyyah begayut dikaki abi?" Tanya fauzan.
"Iyyah mau bobok sama abi sama umi,bolehkan?" Tanya nadya memelas dan memasang raut imutnya.
"Boleh sayang...ayo"ucap nabila membawa nadya keatas
.
"Tapi nggak boleh sering-sering loh iyyah,nanti kamu lama punya dedeknya kalau sering bobok sama abi" ucap fauzan dan langsung dapat cubitan dipinggang dari dari nabila.
"Kamu mau cepetan punya dedek bayi kan sayang?"Tanya fauzan sambil melihat nadya.
"Mau abi....iyyah mau ada dedek bayi..."ucap nadya.
"Yaudah,kalau nggak boleh bobok sama abi,iyyah bobok sama umi aja"ucap nadya polos.
Fauzan memutar bola matanya dengan jengah akibat mendengarkan ucapan dari nadya.
"Sayang,yang bantuin buat dedek itu abi. Kalau nggak ada bantuan abi,dedek bayinya nggak ada diperut umi" Ucap fauzan dan membuat nabila langsung melototkan kedua matanya.
"Mas ngomong apaan sih...Kok ngomong kayak gitu?" Ucap nabila setengah kesal dan malu.
"iyyah juga nggak bakalan paham kok sayang" Ucap fauzan tercengir.
Mereka pun sudah sampai dikamar. Nabila langsung membersihkan badannya sedangkan fauzan menemani nadya selama nabila mandi.
Malam ini nabila menggunakan daster diatas lutut dengan lengan pendek yang dibelikan fauzan dan membuat fauzan menatapnya tanpa berkedip.
"Mas mandi dulu baru tidur" Ucap nabila. Tanpa basa basi fauzan langsung melenggang kekamar mandi.
Mereka berbaring diranjang king size dengan posisi nadya ditengah.Mereka langsung tidur karena kecapean dari perjalanan yang panjang hari ini.
******
Pagi hari ini mereka sudah bangun dan fauzan sudah dapat panggilan meeting dadakan dan langsung pergi kerja setelah sarapan.
"Mas berangkat ya sayang" Ucap fauzan. Nabila langsung menciumi tangan suaminya dan fauzan menciumi kening nabila.
"Hati-hati ya mas" ucap nabila sambil tersenyum.
"iya sayang,da da...."ucap fauzan sambil melambaikan tangannya.
Hari ini nabila harus ada dirumah sakit jam 10 pagi,tak lupa ia membawa buah tangan untuk lia dan rekan-rekannya yang lain. Sedangkan untuk abah,refan dan karyawan butik dan cafe dikirimnya lewat ojol.
"Aciieee...udah cus ajaa honeymoon...." Ucap lia sambil menyenggol bahu nabila.
"apaan sih li..." Ucap nabila malu.
"uluhh...uluh...kok malu sih...hahahaha....seru liburannya bil?"Tanya lia.
"Seru sih li,apalagi buat kita para dokter,kan kita jarang libur meski perayaan hari besar sekalipun" ucap nabila dan langsung diangguki oleh lia tanda setuju.
"Oh ya li,aku mau ngomong..." Ucap nabila
"apa bil?" tanya lia.
"Aku mau resign hari ini,makanya aku datang" Ucap nabila dan membuat lia terkejut.
"Hah!!!! serius bil?" Tanya lia dan diangguki oleh nabila dengan senyuman.
"Kenapa bil?" Tanya lia lagi.
"Aku mau jadi wife and mom full time li,kamu paham kan?" Tanya nabila dan lia langsung paham. lia paham bahwa ini adalah permintaan suami nabila dan tak lain pemilik rumah sakit ini.
"Yaudah deh,gimana baiknya aja bil. Tapi jangan lupa sering-sering kesini ya bil" ucap lia.
"Aman-aman....itu bisa diatur liii" Ucap nabila sambil mengipas-ipaskan tangannya seperti anak kekinian dan membuat lia tertawa.
Seorang perawat datang mengahampiri nabila dan lia.
"Dokter nabila dipanggil keruang pimpinan" Ucap perawat tersebut.
"ok,thanks infonya " Ucap nabila menatap perawat dan langsung menatap lia.
"Liii...aku nggak pernah liat tuh tamvang pimpinandia galak nggak ya?"Tanya nabila.
"Siapa bilang nggak pernah?siapa juga bilang dia galak?" ucap lia tersenyum karena nabila tidak tau bahwa pimpinan dan pemilik rumah sakit itu adalah fauzan.
"Maksud kamu li?" Nabila bingung dengan ucapan lia barusan.
"Udah...pergi aja sana...."ucap lia mendorong nabila pergi
.
"Jahat kamu ya,awas aja...."ucap nabila kesal dan membuat lia tertawa.
Nabila menaiki lift menuju ruang pimpinan karena surat resignnya sudah sampai ditangan pimpinannya.
ada sedikit rasa menjanggal dan takut saat berdiri di depan pintu pimpinan.
Perlahan nabila masuk dan menyapa.Tetapi kursi membelakangi nabila dan hanya diam. Nabila hanya diam tanpa berkutik. Nabila hanya menunduk saat tak ada jawaban,mungkin pimpinannya tak setuju kalau dirinya resign,pikir nabila.
"Maaf pak....ada apa ya?" Tanya nabila sopan dengan posisi yang masih menunduk.
"Maju tiga langkah kedepan"ucap pimpinannya dengan suara dingin dan berwibawa . Nabila merasa sering mendengar suara ini tapi dimana ia binggung.
"jalan sampai meja di depan kamu" ucap pimpinan tanpa menghadap nabila. Nabila hanya menuruti dan berjalan mendekati meja tersebut.
Pimpinan tersebut berdiri dan berjalan dibelakang nabila dan membuat nabila takut.
"Maaf pak ada apa ya?" Tanya nabila yang masih menunduk.
"Buka papan nama didepan kamu" Ucap pimpinannya dibalik badan nabila. Nabila langsung menuruti ucapan pimpinannya. Dan betapa terkejutnya saat ia membaca papan nama tersebut dan langsung menghadap orang tersebut.
Nabila tak habis pikir dengan apa yang baru ia lihat dan kembali mengerjap-ngerjapkan matanya kembali sambil memukul kecil pipinya. Nabila percaya bahwa hari ini adalah mimpi.
"Ini mimpi...pasti mimpii..."ucap nabila menatap orang itu sambil menggeleng-gelengkan kepalanya . Yang melihat nabila hanya tersenyum dan mendekat.
"Ini nggak mimpi kok...."ucap orang tersebut sambil berdiri didepan nabila.
knp Thor
soalnya nadya dan fauzan manggilnya sama2 nenek.
klo nadya manggilnya nenek kenapa fauzan juga manggilnya nenek ya?