satu wanita dengan empat pria sekaligus, memiliki wajah cantik sekaligus senyuman yang dapat memikat semua mata kaum adam yang melihat kearahnya.
kania ratu ovalia mempunyai wajah yang cukup terbilang sempurna, hingga tak ada cela sedikitpun untuk mengatakan kekurangan fisik yang gadis itu punya.
di sisi lain ke empat pria tampan dan menduduki pria-pria paling terpopuler di SMA internasional school. hidup ditengah huru hara persoalan yang sering dijumpai di sekolah umum biasanya, Garvin, Ervan, Danu, Alex , dan satu wanita yang bernama kania.
memperebutkan satu hati dari gadis biasa akan tetapi memiliki wajah sempurna. serta memiliki kepribadian yang berbeda, akan kah salah satu dari mereka dapat merebut hati kania atau malah tak ada satupun dari mereka yang dapat memenangkan hati kania.
semua tergantung seberapa besar perjuangan yang akan mereka lakukan dan berikan pada kania.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifa Riris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
"hay! " sapa ervan pada gadis cantik di depan dirinya.
bukannya menyapa balik, Kania malah diam seribu bahasa dan tak bergeming sama sekali.
"Kania!" bisik Tasya pada telinga Kania."eh kania! itu ada malaikat." imbuh Tasya sembari menyikut lengan Kania.
seketika Kania langsung tersadar dan lamunannya pun berakhir.
"ha malaikat." celetuk Kania dengan raut wajah terlihat bingung.
Tasya pun terkekeh karna mendengar lontaran satu kata dari Kania. dan tentu ucapan Kania pun dapat terdengar dengan jelas pula di telinga pria tampan yang tak lain adalah Ervan.
"apa aku seperti malaikat? " tanya Ervan, tubuhnya pun ia dekatkan hingga seperti tak ada jarak antara dirinya dan Kania.
dengan cepat Kania langsung memundurkan kepala sekaligus tubuhnya karna perlakuan sensitif dari Ervan.
"aku masih ada urusan, kalau begitu aku duluan." ucap Kania dan langsung melangkah pergi begitu saja.
"waduh ditinggal aku, emm kalau gitu aku juga pergi dulu yah." imbuh Tasya senyuman semanis mungkin ia tujukan pada Ervan.
dengan kepribadian yang dingin dan tak mudah bergaul atau pun ramah kepada sembarang orang. Ervan tak membalas senyuman sama sekali pada Tasya.
"tadi sama Kania aja senyum giliran sama aku kayak ketemu setan." gerutu Tasya tapi hanya dapat membatin tentu ia tak akan berani mengungkapkan kata-kata yang mungkin dapat membunuh dirinya.
tak ingin seperti orang bodoh dengan menunggu seorang pria tampan tapi memiliki aura menakutkan untuk membalas ucapannya. Tasya langsung berlari mengejar Kania yang hampir tak terlihat lagi wujudnya.
"Kania! " teriak Tasya.
Merasa namanya dipanggil oleh suara yang begitu ia kenali, langkah kaki Kania langsung berhenti tiba-tiba hingga Tasya yang berlari cukup kencang dari belakang hampir menabrak tubuh mungil Kania.
"Ehh.... " sentak Tasya.
Dengan cepat Kania langsung menghindar.
Brughh.
tubuh Tasya terjatuh di jalanan aspal depan sekolah.
bukannya membantu Kania malah mencoba untuk menahan tawa dengan menutupi wajah cantiknya menggunakan kedua telapak tangan mulus milik dirinya.
"aduhh... " rintih Tasya sambil memegang dengkul yang tadi tengah mencium aspal."ketawa aja dasar temen laknat." tambah Tasya karna telah mendapati temannya seperti tengah menahan tawa melihat keadaan memalukan itu.
"maaf maaf, ayok! sini aku bantu." Kania tersenyum semanis mungkin agar kemarahan Tasya tak berlanjut.
masih dengan raut wajah kesal akibat sikap Kania tadi. tapi tak ingin juga terlalu lama duduk di jalan aspal ia pun langsung menggapai uluran tangan dari Kania. untung saja tak begitu banyak orang dijalan jalur khusus siswa untuk jalan kaki saat itu.
"ih masih aja cemberut." goda Kania sambil menoel dagu Tasya.
"makanya jadi temen tuh yang peka, udah lihat temennya lari cukup kenceng bukannya di halau biar nggak nyungsep, ini malah numbalin temen sendiri ke jalanan aspal." celoteh Tasya.
"hahaha.... " tawa cukup keras Kania mendengar celotehan Tasya akan tetapi terdengar seperti lawakan yang patut dapat penghargaan.
"dengerin yah Tasya sayang, kalau pun aku ada niatan buat numbalin kamu yah pasti udah aku tumbalin sejak dulu. terus pastinya bakal aku tumbalin ke dedemit contoh nya, biar dapat untung, lah ini numbalin ke jalanan aspal nggak guna banget." imbuh Kania.
"kalau gini apa aku harus batalin ke London yah?" ucap Tasya.
Kania yang tadinya masih saja menahan tawa kini mendadak diam dan langsung merangkul lengan tangan Tasya secara lembut.
"aduh temen aku kalau becanda nggak lucu deh." jawab Kania. "gimana kalau kita beli es krim? aku deh yang beliin." lanjut Kania.
"bentar aku pikir-pikir dulu." Balas Tasya.
Tasya sangat tau kelemahan Kania ada dimana tentu ia dengan mudah akan membuat sahabat satu-satunya itu akan mendengarkan semua ucapan yang terlontar dari bibir indah milik Tasya.
"aduh princess aku marah." goda Kania.
"hentikan! " balas Tasya sembari menahan tawa.
"aduh putri cantik aku marah." bukannya berhenti Kania tambah gencar menggoda Tasya.
"hhhh..." Tasya pun tak mampu lagi kini ia pun tertawa. "emang paling pinter yah bikin aku nggak bisa marah aja." puji Tasya.
Kania hanya tersenyum layaknya anak kecil mendapat pujian.
seperti Tasya yang mengetahui kelemahan Kania, tanpa diketahui dan Tasya sadari Kania lebih mengetahui semua tentang Tasya.
Kini kedua gadis itu pun berjalan sembari sesekali lontaran candaan mereka lontarkan.
dilain sisi pria yang sejak tadi berdiri tak jauh dari keberadaan Kania pun tersenyum begitu kharismatik.
"emm kalau senyum tambah cantik." gumam pria itu yang tak lain adalah Ervan.
Bersambung.
Ini yah aku tambahin foto-foto dan nama karakter di novel berjudul penakluk hati Kania.
Selamat berhalu dengan tokoh yang dipenuhi serbuk berlian ☺
Kania ratu ovalia
Garvin revanando ananta
Danu maheswara
Alex triyas angelo
Ervan jaydan walts
Revanando adi putra
Latasya mauren