Kita semua punya keinginan tapi semesta punya kenyataan.
Bruuaaakk
"Aduh.... ". ringis seorang gadis yang bernama Eliana Hira Adipura atau sering di sapa El.
"Kamu gak papa nak? ". tanya seorang ibu paruh baya dengan sigap menolong El yang terjatuh.
"Maaf ya nak, karena menghindari ibu kamu jadi jatuh dan terluka begini ". ucap ibu itu dengan nada tak enak hati.
"Gak apa-apa bu, hanya luka ringan saja kok, nih lihat masih bisa loncat-loncat kan? ". ucap Eliana dengan melompat-lompat kecil membuktikan bahwa dia baik-baik saja.
selamat membaca......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mamy charmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27
Bruk
"Hati-hati sweety". ucap Al khawatir memegangi pinggang El dengan cepat dan menatap seseorang yang menabrak kekasihnya dengan bengis.
"Punya mata gak lo? ". sentak Al dengan tatapan tajam menghunus ke Netra orang itu.
Orang yang awalnya terpesona dengan wajah rupawan milik Al berubah pias karena tatapan tajam yang seolah bisa melukainya hanya dengan tatapannya di tambah dengan suara Al yang datar dan dingin membuatnya ketakutan.
"Ma maaf, aku gak ngelihat ". jawabnya terbata-bata karena takut dengan aura yang di keluarkan oleh Al seketika itu dengan menundukkan wajahnya.
"Udah Al, ayo ntar keburu sore ". ucap El menarik tangan El yang sedari tadi menggenggamnya.
Al masih menatap tajam wanita itu dengan rahang mengeras marah, dia yakin ada yang gak beres dengan wanita itu, insting nya benar-benar tajam akan sesuatu, dia sudah terlatih akan hal itu, bahkan jika orang itu menyembunyikan niat jahat di hatinya sekalipun.
"Kamu beneran tidak apa-apa sweety? ". tanya Al yang masih khawatir karena memang sangat keras wanita itu menabrak kekasihnya hingga oleng yang di jawab gelengan ribut oleh El.
Sedangkan wanita itu mengangkat kepalanya menatap punggung kedua kekasih itu yang sudah menjauh dengan tatapan berubah datar yang mulanya ketakutan.
"Heh!!! kita bertemu lagi ALRESCHA ". senyum sinisnya kemudian pergi dari sana.
Al mengambil troli belanja sebelum memasuki supermarket, Al mendorong troli dan El bagian mengambil barang yang ia butuhkan untuk stok beberapa hari ke depan kalau bisa 1 bulan ke depan.
El mengambil perbumbuan, daging, ikan, sayur, aneka camilan dan minuman, aneka sabun dan peralatan mandi, semuanya ia pikirkan seolah ia sudah terbiasa dengan apa yang dia lakukan sehingga ia melakukannya tanpa berpikir dan bingung.
Al yang melihat itu tersenyum dan sedikit nampak bingung, bagaimana pujaan hatinya itu mengambil semua dengan cepat tanpa berpikir dan ketika Al melihat setiap apa yang di masukkan El ke dalam troli adalah bahan pokok yang tiap hari di butuhkan.
Pujaan hatinya penuh dengan kejutan, di saat kebanyakan para gadis pergi ke mall menghabiskan uang dengan shopping dan menghamburkan uang pada hal yang sebenarnya tidak mereka butuhkan tapi pujaan hatinya ini..... lihatlah.... tak ada satu pun barang yang tidak berguna dan semua itu adalah kebutuhan hidup bukan gaya hidup.
Al bertepuk tangan dalam hatinya, bukankah kekasihnya ini sudah bisa jadi seorang istri sejati? pikirnya. Eh tunggu, istri? kata itu terlintas di benaknya dan membuat ia tersenyum geli sendiri lalu memukul kepalanya pelan untuk menyadarkannya dari pemikirannya yang rada..... oleng.
"Sudah sweety? ". tanya Al yang melihat El sudah tidak seantusias tadi.
"Ehm.... sebentar kayaknya ada yang kelupaan deh". ucapnya seperti orang yang sedang berpikir.....
"Aah, pertepungan dan buah, tunggu sini saja sebentar ". ucapnya yang seperti menemukan apa yang ia cari dalam sekejap dia udah pergi.
"Ck, di tinggalin". akhirnya Al pergi mengantri ke kasir saja sambil menunggu El yang bilangnya cuma sebentar.
Dan benar saja..... tak butuh waktu lama kedua tangannya idah penuh dengan tepung dan buah-buahan.
Al langsung berlari membantu kekasihnya yang terlihat sibuk dengan barang-barang di tangannya.
"Huuft akhirnya selesai juga ". gumamnya dengan tersenyum senang.
"Sudah semuanya sweety? ". tanyanya dengan lembut mengelus rambut El dengan sayang tanpa melihat tempat, dasar Al emang.
"Sudah". ucapnya lalu Netra coklat nya melihat ke arah troli, dan dengan kaget ia menutup mulutnya yang menganga.
"Al..... kenapa belanjanya banyak sekali? kenapa lo gak ingetin sih!! ". kesalnya malah menyalahkan Al yang hanya berperan sebagai figuran mendorong troli, hahaha.
"Lah". batin Al, yang ambil siapa yang di salahin siapa.
"Ini banyak banget loh Al". ucapnya masih menatap belanjaannya di dalam troli.
"Sudah gak papa sweety, meski kamu mau membawa semua isi supermarket ini juga tak masalah ". jawab Al enteng dan itu langsung mendapatkan tatapan datar oleh El.
Plak
"Gak gitu juga konsepnya". ucapnya ketus ke arah Al.
Mereka bahkan tidak menyadari kalau interaksi dan prilaku mereka sudah menjadi pusat perhatian oleh semua orang yang juga sedang mengantri di kasir.
El menatap sekeliling nya, dia baru sadar apa yang merek lakukan sedari tadi.
"Maaf, maaf". ucap El sambil sedikit membungkukkan badannya meminta maaf pada semua orang dengan wajah yang merona.
"Sudah, tidak perlu seperti itu". ucap Al menarik El ke dalam pelukannya sebentar menenangkan pujaan hatinya, lalu menyuruh El duduk di kursi tunggu bagian luar sebrang kasir.
"Kamu duduk dulu di sana sweety, biar aku yang antri, hm? ". ujarnya dengan lembut dengan menunjuk tempat duduk yang masih kosong.
"Emmm baiklah". jawabnya, lalu membuka tasnya dan mengambil dompetnya menyerahkan sebuah kartu ke Al untuk membayar.
"Gak usah sweety, kalau ada aku biar aku yang bayar, itu buat kebutuhanmu yang lain saja hm? ". ucap Al lalu memasukkan lagi kartu milik El ke dalam tempat yang seharusnya.
"Tapi itu banyak Al". jawabnya merasa tak enak.
"Kamu mau supermarket inu saja aku bisa beliin buat kamu". ucapnya serius dan......
Plak
"Bercanda mulu, ya udah terserah lo aja". jawabnya sambil pergi ke arah tempat duduk yang Al beritahu tadi.
"Sweet banget neng pacarnya". ucap ibu-ibu yang duduk di samping El tiba-tiba.
"Hehehe, dia memang suka maksa bu". jawab El menanggapi ibu-ibu itu.
"Itu namanya lelaki yang bertanggung jawab neng, kalau bisa jangan sampai lepas neng, orang kayak masnya itu langka, banyak di luaran sana laki-laki gak modal, bahkan rokok saja yang perempuan di mintai duit buat beli". ucap ibu-ibu itu dengan muka gemas juga terlihat sedikit geram, entahlah mungkin itu pengalaman beliau.
Typo bertebaran, maafken......
Jangan lupa tinggalkan jempol kalian.... dan komen untuk mendukung author agar tetap semangat berkarya......
"aku, kamu dan toleransi