NovelToon NovelToon
Istri Yang Dingin

Istri Yang Dingin

Status: tamat
Genre:Teen / Action / Romantis / Tamat / Contest / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa
Popularitas:2.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: desih nurani

Sweet Alexsandra, seorang gadis yang memiliki sifat dingin. Ia dipaksa untuk menikahi seorang lelaki kejam demi keuntungan bisnis orang tuanya. Perusahaan lelaki itu begitu sulit ditaklukkan. Sehingga gadis itu digunakan sebagai alat. Sweet harus rela melepaskan segala mimpinya. Menjadi seorang istri dari lelaki yang sama sekali tidak menganggap dirinya ada. Lelaki yang selalu menganggapnya sebagai pecinta harta.

Hidup tanpa cinta sudah menjadi hal lumrah baginya. Mungkinkah ia akan mendapatkan kebahagiaan yang sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon desih nurani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Lelaki bertubuh tinggi lebih dari 180 sentimeter dan memiliki postur yang mengesankan, telihat begitu menawan dalam balutan pakaian berwarna hitam. Ia berjalan angkuh memasuki sebuah kafe yang terletak dipinggiran jalan. Hingga pandangannya jatuh pada sosok yang tengah duduk sendirian di meja bundar yang terbuat dari kayu kokoh didekat jendela. Sepertinya gadis itu sama sekali tidak menyadari kehadiran Alex. Entah sudah berapa jam ia duduk di sana. Gadis berparas manis itu telihat beberapa kali menarik napas panjang. Seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Kau begitu senang berdiam diri di sini?" pertanyaan Alex berhasil mengejutkan si gadis manis. Mata coklatnya bergerak malas, menatap lelaki bertubuh jangkung berdiri di depannya.

"Ya, di sini lebih tenang," sahut Sweet kembali menatap ke luar jendela. Alex menarik kursi dan duduk di sana. Menatap paras manis itu dengan tatapan yang tak bisa diartikan.

"Menunggu mangsa baru?" lontaran pertanyaan Alex kembali menarik perhatian Sweet.

"Ya, tapi belum ada yang pas dihatiku," jawab Sweet dengan santai. Alex yang mendengar itu mendadak kesal.

"Terserah padamu, dalam dua menit kau tidak datang ke mobilku. Terima hukumanmu," hardik Alex langsung beranjak pergi. Sweet menatap punggung kekar itu dengan tatapan sendu.

"Lelaki tua tak tahu diri, menyebalkan, selalu sesuka hati memerintahkan orang lain. Ingin sekali rasanya aku membunuhmu," cerca Sweet setelah kepergian Alex.

Sweet beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju kasir dengan perasaan kesal. Ia mengeluarkan kredit card miliknya dan memberikan pada sang kasir.

Sweet mencari keberadaan mobil Alex, namun lelaki itu tidak telihat keberadaannya. Tidak ada satu pun mobil yang terparkir di sana.

"Sial! Dia mengerjaiku," umpatnya. Lalu kakinya bergerak untuk meninggalkan tempat yang sebenarnya tak ingin ditinggalkan.

Lima belas menit berlalu, kini Sweet sudah memasuki pekarangan mansion. Beberapa pelayan terlihat sedang merapikan taman dan sebagian lagi membersihkan halaman yang begitu luas. Mungkin ada sekitar dua puluh pelayan di sana. Gadis itu menggeleng. Ia tidak habis pikir dengan kekayaan yang di miliki Alex.

"Tidak perlu membungkuk, aku lebih muda dari kalian. Tolong jangan lakukan itu," pinta Sweet pada beberapa pelayan yang menjaga pintu.

"Maaf, Nyonya. Ini sudah tugas kami," ucap salah satu dari mereka.

"Aku tahu, tapi itu tidak berlaku untukku." Ia pun langsung bergegas masuk. Tak disangka kepulangnya langsung disambut hangat oleh sang pemilik rumah.

"Diam di tempatmu!"

Langkah kaki gadis itu tertahan. Sweet menarik rambutnya kebelakang. Seperti biasa, pembawaan tubuhnya begitu tenang.

"Kepala pelayan Ge, bacakan kesalahan apa saja yang Nyonya besar lakukan?" perintah Alex. Kepala pelayan Ge dengan sigap melangkah maju.

"Nyonya terlambat pulang dua puluh menit lebih lima detik, mengabaikan perintah Tuan, tidak menggunakan sepeser pun fasilitas pemberian tuan. Nyonya diberi hukuman untuk mengurus mansion tanpa bantuan siapa pun dalam waktu dua hari," ujar Kepala pelayan Ge sedikit bergetar saat membaca hukum yang Sweet dapatkan.

Ya tuhan, apa benar Nyonya harus mengurus mansion sendirian? Bahkan pelayan di sini lebih dari lima puluh hanya untuk membersihkan seisi mansion. Batin Kepala pelayan Ge.

"Bawakan pakaiannya, tambah hukumannya jika dia berbuat kesalahan." Alex kembali memberi perintah.

"Nyonya, mari ikut saya." Ajak kepala palayan Ge.

"Aku bisa jalan sendiri," kata Sweet berjalan menuju ruang ganti para pelayan.

Mala yang melihat kejadian itu sejak awal langsung menghampiri Alex.

"Ayah," panggil Mala seraya menyentuh lengan Alex. Lelaki bernetra biru itu menoleh.

"Jangan pernah membantunya, atau kau juga akan menerima hukuman dengannya," ancam Alex yang langsung beranjak pergi.

"Ayah," ucap Mala sembari menatap punggung Alex sendu. Tidak ada perubahan dalam diri lelaki itu. Mala mengira, setelah pergi dari kehidupan masa lalunya. Alex akan sedikit berubah, namun hatinya sudah terlanjur keras.

"Nyonya, maafkan saya." Kepala pelayan Ge menatap Sweet penuh rasa bersalah.

"Tidak perlu meminta maaf, aku baik-baik saja. Hukuman ini tidak akan membuatku mati, aku sudah terbiasa hidup keras," ujar Sweet sambil menatap dirinya dicermin. Saat ini ia sudah mengenakan pakaian pelayan. Tubuhnya yang mungil telihat begitu lucu saat mengenakan seragam itu. Karena seragam itu sedikit kecil, memperlihatkan pinggang dan kaki rampingnya yang begitu indah.

"Aku telihat cocok bukan?" celetuk Sweet. Kepala pelayan cukup terkejut mendengarnya.

"Tidak, Nyonya. Anda lebih cocok mengenakan pakaian seperti biasa. Ini sangat jauh dari kata cocok," jawab kepala pelayan sedikit menunduk.

"Baiklah, aku harus bekerja bukan? Kau bisa mengatakan dari mana aku harus memulai." Sweet berjalan keluar. Beberapa pelayan yang melihatnya saling berbisik.

"Sangat menyedihkan, berharap menjadi Nyonya. Eh, malah jadi pelayan rendah seperti kita," bisik salah seorang pelayan yang hampir seumuran dengan Sweet. Sweet yang masih bisa mendengar cercaan itu memilih untuk berpura-pura tidak mendengar. Mungkin mulai saat ini dia akan menutup telinga rapat-rapat.

"Nyonya, tidak perlu mendengar ucapan mereka. Mereka memang seperti itu, gadis itu bernama Gilly. Lulusan terbaik universitas, hanya saja ia memilih untuk menjadi seorang pelayan. Sejak lama ia mengincar Tuan." Jelas kepala pelayan.

"Wow, ternyata lelaki tua itu begitu famous dikalangan gadis muda. Aku terkejut," ucap Sweet remeh.

"Jangan bicara seperti itu, Nyonya. Jika Tuan mendengar, Nyonya akan mendapatkan hukuman lagi. Tuan bersikap kejam saat ia kembali dari Indonesia 20 tahun yang lalu. Sikapnya begitu dingin dan sesuka hati, saya tidak tahu apa yang terjadi. Sebelumnya Tuan sangat baik dan penyayang," lanjut kepada pelayan Ge. Sweet sama sekali tidak mengindahkan perkataan kepala pelayan. Kini mereka sudah berada di dapur. Dapur yang biasanya dipenuhi oleh para chef, kini terlihat begitu sepi.

"Nyonya harus menyiapkan makan siang, apa Nyonya bisa memasak?" tanya kepala pelayan.

"Tidak," jawab Sweet dengan santai. Matanya terus bergerak menyusuri setiap penjuru dapur.

Hmmm, untung aku sedikit mengerti teknik memasak. Meski aku tidak pernah ke dapur langsung, aku akan mencoba ilmu yang sudah aku dapat.

Kepala pelayan sedikit bingung dengan mendengarkan jawaban Sweet.

"Kepala pelayan, kau sudah bisa pergi. Aku bisa melakukannya sendiri," titah Sweet pada kepala pelayan.

"Nyonya yakin?" Kepala pelayan sedikit ragu.

"Tenang saja, aku tidak akan membakar dapur."

"Baiklah, Nyonya. Saya undur diri dulu." Kepala pelayan berjalan mundur dan meninggalkan Sweet sendirian.

Gadis itu mulai berkeliling untuk menyesuaikan diri. Ia mulai mempelajari di mana posisi barang yang ia butuhkan. Sweet mengambil apron yang tergantung di rak dan memakainya. Rambut panjangnya ia sanggul agar tak mengganggu saat ia bekerja.

Sweet menyiapkan beberapa bahan seperti daging, telur, tepung, bawang dan bahan lainnya. Sweet memulai dengan mencuci bahan masakan, mencincang daging dan mengupas bawang. Sweet berniat untuk membuat falscher hase sebagai makanan utama dan apfelstrudel sebagai nachtisch atau makan penutup.

Satu jam berlalu, Sweet tampak lelah. Itu telihat jelas dari lengkung bahunya dan rambut hitamnya hanya separuh tergelung. Beberapa bercak tepung menghiasi wajah cantiknya. Pekerjaan terakhirnya di meja makan yaitu menghidangkan teh dan menyusun piring.

Setelah usai, ia terduduk lemas di kursi. Ini merupakan pengalaman pertamanya bergelut di dapur.

"Ya ampun, ternyata sangat melelahkan." Keluhnya, lalu gadis itu beranjak untuk membasuh wajahnya yang terasa lengket. Suara cacing di perutnya mulai terdengar. Ia mengusap perutnya yang rata.

"Sabarlah sedikit," gumamnya dan langsung berbalik. Sweet terhenyak saat melihat Alex berdiri hanya beberapa sentimeter darinya.

"Yo ... you sedang apa di sini?" tanya Sweet gugup karena masih terkejut. Tanganya mengusap lembut dadanya.

"Ini rumahku, memangnya aku harus meminta izinmu?" Alex berjalan menuju lemari es dan mengambil air mineral. Sweet mengambil keranjang buah yang sudah ia isi beberapa menit yang lalu.

Sweet berjalan cepat menuju meja makan. Ia meletakkan keranjang buah di sana. Wajahnya yang memancarkan rasa kesal yang terlihat begitu jelas. Ia menarik kursi dan menjatuhkan punggungnya di sana, menarik napas panjang beberapa kali.

Alex bersandar dibibir pintu, matanya mulai mencuri pandang pada Sweet yang sedang duduk sambil termenung. Gadis itu telihat begitu lucu dengan pakaian pelayan dan rambutnya yang sedikit berantakan, batin Alex.

Aroma masakan menyeruak masuk dalam hidung Alex. Hormon ghrelin dalam tubuhnya mulai bekerja. Alex berjalan perlahan menuju meja makan. Sweet yang menyadari itu langsung bangun diri duduknya dan hendak beranjak pergi dari sana.

"Mau kemana kau? Layani aku," perintah Alex yang berhasil menahan langkah Sweet.

"Baik, Tuan muda yang terhormat." Sweet kembali ke meja makan. Ia mulai menuangkan teh dalam gelas dan mengambil beberapa potong falscher hase dalam piring Alex. Rambutnya yang terurai sesekali mengenai wajah Alex, karena jarak mereka cukup dekat. Alex sama sekali tidak protes. Aroma manis tubuh gadis itu membuat perasaan Alex sedikit berbeda. Perasaan lebih tenang dan rilex.

"Aku ingin kau yang melakukan tugas ini setiap hari," ujar Alex.

"Maaf, Tuan. Aku bekerja, jadi tidak mungkin melayanimu setiap saat," protes Sweet dengan tenang.

"Berhenti bekerja, aku bisa membayarmu lima kali lipat dari gajimu saat ini." Alex menyesap teh dengan elegan.

"Terima kasih, tapi ...."

"Kau seorang muslimah, seharusnya kau tahu bagaimana hukum menolak keinginan suami bukan?" Potong Alex dengan begitu santai.

"Aku tahu," kali ini Sweet tidak bisa protes lagi jika sudah menyangkut agama.

"Bagus, kau paham dan lakukan sesuai dengan perintah suamimu. Aku tidak suka kau memakai pakaian itu, ganti dengan yang lebih tertutup."

Hey, bukankah kau yang memintaku memakai ini? Lelaki tua ini benar-benar menyebalkan!

"Duduk dan makanlah," titah Alex pada Sweet.

Hah, apa kepalanya terbentur? Kenapa dia sedikit berbeda? Aneh.

Sweet tidak bicara atau pun protes. Ia mematuhi perintah suaminya, karena memang dia pun sangat lapar dan ingin segera memuaskan cacing dalam perutnya. Meja makan yang cukup besar itu hanya di isi oleh mereka berdua yang ditemani oleh suasana sunyi dan canggung.

1
Siti Juaningsih
Luar biasa
Karmin Vikar
Kecewa
sharvik
kumpulan orang2 munafik trnyata . .hati dg mulut sllu brbeda .
Widi Nuhgraeni
extra part Thor
ajiu jiu
rasa ny ngk mau tamat 😌😌😌
Siti Nurjanah
seru
Ainie Mahryan Jaya
Luar biasa
Jasmine Mine
alurnya keren susah ditebak, ada saja kejutan di setiap partnya
Rin Rs
Aku rasa smpai kegenarasi ke7 jg semua krekter laki2 suka pemaksa suka ikut kehendak sendiri tanpa memikirkan perasaan lawan mereka ini yg kadang aku kurang suka dgn krekter laki2 seperti ini
Rani Mahrani
Kecewa
Rani Mahrani
Buruk
Rin Rs
Arez bodoh d ksi mulut itu d guna arez apa susahny bilang iya entar kmu yesal arez bikin sabrina salah fhm entar endingny kaya kejadia yg dulu terulang
Rin Rs
Arez sedikit pon tidk punya rasa bersalah kesian yg jdi krekter wanitany tertindas terus
Rin Rs
Harus ny dia ngak usah sok cemburu kn yg d suka istriny itu jg org yg sma heran sma arez mental
Rin Rs
Heran semua krekter laki2 sma suka maksa mau menang sendri sekali2 jg buat mereka kapok dgn keteguhan krekter pasangan mereka
Rin Rs
Knpa semua lelaki ny suka memaksa sok berkuasa mauny nasib thor ngak bikin peran wanitany stres ndk nekt bunuh diri dpt cowok sok maksa benar mulu kn biar kapok mereka maunya d turutin mulu
meilanyokey
semakin seru dan semakin puanasss permasalahan,..... Alex kamu benar2 BODOH..... sweet semangat kau kuat..... pergi jauh dari Alex biar dia kapok dan nyesel..... good job thorrrr
meilanyokey
bagus semangat sweat janganlemah
meilanyokey
sy mulaitertari thor
lili Permatasari
/Rose/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!