Cinta Berselimutkan Lara

( jika sudah cinta bahkan mawar berduri pun akan di genggam Tidak Perduli Duri Nya Menusuk Tangan.)

tidak Terasa Aditya Meneteskan Air Mata Nya, ia Memandang Seluruh Ruangan Yang Masih Ia Ingat Di Depan Pintu Ia Memarahi Sania Karena Sania Yang Membawakan Makanan Untuk Nya, Namun Sekarang Berbalik Ia Merindukan Masa-Masa Itu.

Aditya Mengunakan Kedua Jari Nya Untuk Mengusap Air Mata Nya,

Selesai Mandi Aditya Turun Ke Bawah Melihat Sania Yang Tiba-Tiba Saja Ada Di Bawah

" Sania..." Aditya Mengedipkan Semua Mata Nya, Namun Ternyata itu Hanyalah Ilusi Nya Saja. Aditya Merasa Karina Adalah Sania.

Karina Yang Melihat Aditya Turun, ia Langsung Menarik Bangku Terlihat Karina Memasang Senyum Manis Pada Nya.

" Ayo Makan Aditya, Istri mu Sudah Memasak. Menu Kesukaan Mu " Ucap Pak Rizal Ayah Nya Aditya.

" Iya Ayah.." Aditya Duduk Bersebrangan Dengan Karina.

Karina Menuangkan Sup Kambing Kedalam Mangkuk Aditya, Namun Tiba-Tiba Saja Aditya Ingin Memakan Tumis Tempe Tauge dan Pecak Terong Yang Di Buatkan Oleh Sania Kemarin Saat Berada Di Desa Tiga Sari.

" Aku Ingin Makan tumisan Saja " Aditya menatap Sungkan Ke Arah Masakan.

" Kenapa Adi? Bukankan Ini Menu Kesukaan mu Dari Kecil " Timpal Salim Yang Sedang Asik Memakan Sup Kambing.

Aditya Menggeleng... Semua Yang Berada Di Meja Makan Juga Merasa Heran Dengan Tingkah Aditya.

" Yah Sudah Tidak Apa? Kau Mau Makan Tumisan Apa Biar Ku Buatkan? " Dengan Sabar Karina Langsung Beranjak Dari Duduk Nya.

" Pecak Terong Dan Juga Tumis Tempe Dan tauge " Aditya Menganguk Yakin.

" Biar Ibu Bantu " Bu Ratih Juga Beranjak Dari Duduk Nya, Namun Karina Menahan Mertua nya Agar Bu Ratih Tetap Duduk Dan Menikmati Makannya.

Aslinya Karina Tidak Terlalu Pandai Jika Membuat Menu masakan Baru Namun Demi Aditya Akhirnya Karina Mencari Resep itu Di Buku Masak.

Dapur Sangat Berantakan, Akhirnya Tidak Berselang Lama Karina Membawakan Pecak Terong Dan Juga Tumis tauge Di Hadapan Aditya.

" Ini Makan Yang kau Mau " Karina Sangat Sabar Menghadapi Aditya. hinga Orang Satu Meja Tidak Percaya Aditya Bisa Menganti Menu Kesukaan nya.

" Aneh Sekali Kamu Adi... Sejak Kapan Kamu Suka Masakan Seperti Itu? " Hanum Menarik Nafas Kasar, Namun Tangan Nya Langsung Di Pegang Oleh Salim Sang Suami.

" apa Kau Baru Pernah Membuat Menu ini Karina, Rasanya Pedas Sekali " Aditya Mengambil Minum.

Karina Melongo ia Mungkin Tadi Menaruh Cabai Terlalu Banyak Sampai Tidak Tahu Kalau Sambal Pecak Nya Terlalu Pedas.

" Biar Ku Ambilkan Air Hangat Agar Rasa Pedas Nya Tidak Terlalu Parah " Ucap Karina.

" Tidak Perlu, Ini Sudah Cukup " Aditya Mengusap Keringat Yang Menempel Di Hidung Nya.

Bukan Hanya Hanum Saja Yang Bingung Bahkan Bu Ratih Dan Pak Rizal Juga Sangat Heran Karena Tidak percaya Aditya Bisa Memakan Makanan Sesederhana itu.

Selesai Makan Aditya Keluar Mencari Angin Sejenak, Sementara Karina Sedang Sibuk Merapihkan Dapur Di Bantu Oleh Para Wanita Di Rumah ini.

Melihat Karina Bersama Angota Kelurga Nya Entah Mengapa Aditya Masih Merasa Ada Yang kurang. " Andai Saja Aku Juga Bisa Membawa Mu Sebagai Menantu Di Keluarga Ini " Desis Hati Aditya ingatan Nya Langsung Tertuju Pada Sania.

Namun Lamunan Nya Tersentak Kala Melihat Bu Sonya Dan Pak Shada Datang Ke Rumah Nya.

" Karina...Apa yang Sedang Kau Lakukan? " Baru Masuk Di Ambang pintu Bu Sonya Berteriak Karena Melihat Karina Sedang Mencuci Piring.

Karina Dan Yang Lain Nya Menoleh ke Arah Bu Sonya Yang Menatap Bu Ratih Dan Bu Farah Sinis. " Kenapa Kalian Menyuruh Putri ku Mencuci Piring? Dimana Pembantu Itu? " ucap Bu Sonya Kesal.

" ibu Aku Hanya Melakukan Tugas Ku Sebagai Menantu Bu " Karina Beranjak Keluar Dari Dapur

" Selama Kau Menjadi Anak Aku Tidak Pernah Menyuruh mu Mencuci Piring Karina Atau Memegang Pekerjaan Rumah Tanga " Bu Sonya Sangat Kesal.

" Sonya... Sudah Kita Datang Untuk Bertamu Kan! " Pak Shada Menghentikan Aksi Sang Istri.

" Tidak Shada Kau Lihat Lah Putri Kita Sudah Mirip Dengan Pembantu!... Katakan Ratih Kenapa Kau Membiarkan Anak Ku Mencuci Piring Dan Melayani Seluruh Kelurga Ini Dimana Pembantu Itu? " Hardik Bu Sonya Menatap Sinis Ke Arah Bu Ratih.

Aditya Keluar Dari Pintu Kaca Ia Langsung Kembali Menghardik Mertua Nya. " Namanya Adalah Sania, Jagan Sekali Kali Ibu Menyebut Sania Dengan Sebutan Pembantu Apa Lagi Jika Ibu Berani Membentak Ibu Ku! " Aditya Mengangkat Jari Telunjuknya Ia Menatap Sengit Bu Sonya.

" Berani Nya Kau Aditya! " Pekik Bu Sonya Merasa Tidak Terima.

Suasana Pun menjadi Riuh Karena Terlihat Aditya Sangat Tidak Senag Dengan Kedatangan Mertua Nya.

" Ibu Sudah Cukup... Lagi Pula Aku Mencuci Piring Dan Memasak Itu karna Kemauan Ku Sendiri bu... Jadi Tolong Jagan Bicara Begitu Kepada Ibu Mertua Ku " Karina Memohon Agar Ibunya Tidak Mencampuri Urusan Nya.

" Kalian Memperlakukan Putri ku sama Dengan Seorang Pembantu! " Ucap Bu Sonya Mata Nya Terlihat Menatap Tajam Ke Arah Semu Orang.

" Bu Sonya Sabar... ini Semua Tidak Seperti Apa Yang Ibu Pikirkan " Bu Ratih Berusaha Mengasih Faham Besan Nya.

Namun Bu Sonya Tetap Naik Pitam, Alhasil Yang Bisa Meredam Amarah Nya Hanyalah Karina.

Sementara Aditya Tanpak Nya Engan Menemui Mertuanya Ia Langsung Masuk Kedalam Kamar Karena Kesal Dengan Bu Sonya Yang Asal Bicara.

Bu Ratih Bu Farah, Kak Bella Kak Hanum Meminta Maaf Kepada Bu Sonya, sementara Karina Sangat Tidak Enak Hati Karena Ibunya Bertindak Demikian.

Akhirnya Amarah Bu Sonya Mulai Mereda, Karina Mengantar Ibunya Ke Depan Karena Akan Pulang, Setelah Itu Ia Kembali Ke Kamar Nya Terlihat Aditya Sudah Tertidur

" Apa Aditya Marah Karena Perkataan Ibu Barusan? " Batin Karina Perlahan Ia Mendekati Aditya Dan Memeluk Nya Dari Belakang.

Berharap Agar Semua Perawatan Yang Ia Pakai Sore Tadi Tidak Sia-Sia, Namun Saat Ia Mulai Mencium pipi Aditya, Aditya Langsung Gelagapan Beranjak Dari Tidur Nya.

" Kau Sedang Apa Karina? Ini Sudah Malam Tidur Lah... Aku Juga Ingin Istirahat " Tolak Aditya Secara Halus.

Karina Merasa Malu, ia Langsung Menarik diri Dan Membaringkan tubuh Nya Di Sebelah Aditya. " Mungkin Ia Aditya Lelah " Karina Menarik Nafas Dalam.

Namun Karina Takut Jika Aditya Marah dengan sifat ibu Nya Yang bertindak Sesuka Hati Nya sendiri, Karina Berusaha Terpejam Saat Hari Sudah Larut Malam.

.

.

Sementara Itu Di Kamar Sederhana Nya Sania Sedang Berdzikir Mengunakan Tasbih yang di Belikan Oleh Aditya.

" Aku telah Berbohong Ya Allah... Aku telah Membohongi Perasaan Ku Sendiri! " Sania Terisak Dada nya Sakit Karena ia Merasa Menyakiti Dirinya Sendiri.

.

.

.

" Bersambung "

jagan Lupa Klik Permintaan Update.... Maaf Kalau siang Ngak bisa Up Soalnya Sibuk Di Dunia Nyata. Makasih buat Yang Sudah Berkenan Mampir Dan Juga Memberikan Hadiah Virtual Makasih Banyak Dukungan Nya... Saya Ucapkan Beribu-ribu Terimakasih 🌹🌹🌹😚😚😚🤗🤗🤗