NovelToon NovelToon
Our Baby Twins

Our Baby Twins

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Menikah Karena Anak
Popularitas:427.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: moon

Hamil atau tidak, Danesh dengan tegas mengatakan akan menikahinya, tapi hal itu tak serta merta membuat Dhera bahagia.

Pasalnya, ia melihat dengan jelas, bagaimana tangis kesedihan serta raungan Danesh, ketika melihat tubuh Renata lebur di antara ledakan besar malam itu.

Maka dengan berat hati Dhera melangkah pergi, kendati dua garis merah telah ia lihat dengan jelas pagi ini.

Memilih menjauh dari kehidupan Danesh dan segala yang berhubungan dengan pria itu. Namun, lagi-lagi, suatu kejadian kembali mempertemukan mereka.

Akankah Danesh tetap menepati janjinya?

Bagaimana reaksi Danesh, ketika Dhera tetap bersikeras menolak lamarannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#5. Hamil, Tapi Masih Single•

#5

Danesh dan Dhera mendapatkan perawatan yang semestinya di Rumah sakit, “Dok … periksa dengan benar, pergelangan kaki wanita ini, bila perlu pasang gips, agar dia tak bisa lari kemana-mana,” pinta Danesh, seketika Dhera melotot tajam ke arahnya.  

“Kau!” 

“Apa?” Belum apa-apa Danesh sudah bertanya. 

Saking kesalnya, Dhera tak lagi protes, daripada membuat urusan semakin rumit. Seingat Dhera, Danesh yang ia kenal beberapa bulan lalu tak semenyebalkan ini, kenapa Danesh sekarang bisa berubah drastis? Sangat arogan dan bicaranya pun sedikit kasar. 

Menuruti perintah cicit pemilik Rumah Sakit, Dokter itu pun melakukan pemeriksaan pada pergelangan kaki Dhera, karena Dhera sedang hamil maka tak bisa melakukan rontgen, karena sinar radiasi bisa membahayakan janinnya. 

Maka Dhera hanya di rujuk ke dokter spesialis ortopedi. 

Menurut dokter yang menanganinya, kondisi kaki Dhera agak parah, dan tak perlu dipasang gips. Cukup dipasang karet pembungkus persendian, agar tak sendi tetap berada ditempatnya selama proses penyembuhan. 

Tapi, kaki Dhera harus di istirahat, jangan terlalu banyak berjalan dulu. Dhera sudah lama tak melakukan aktivitas fisik yang berat, karena itulah, pergelangan kakinya bermasalah ketika kembali melakukan gerakan ekstrim tanpa pemanasan terlebih dahulu.

“Sebaiknya kurangi dulu aktivitas berjalan, apalagi untuk melakukan aktivitas berat seperti olahraga. Dengan kata lain anda harus bedrest selama dua minggu kedepan,” saran Dokter. 

“Dok, bisakah di rawat inap dulu?” tanya Danesh. 

“Eh, Dok, tak perlu,” tolak Dhera, “Saya janji akan banyak istirahat di rumah.” 

Melihat kedua pasien di hadapannya, tentu saja dokter tersebut menjadi bingung. “Sebenarnya memang tak perlu rawat inap, tapi cukup … “

“DOK!” tegur Danesh yang segera memotong perkataan sang dokter, ekspresinya sangat dingin,  “apa Dokter tidak lihat dia sedang hamil? dan badannya kurus sekali seperti penderita busung lapar.” Dhera melotot tajam menatap pria di sebelahnya. 

“Yaakk!! Aku tidak pernah kekurangan bahan pangan!” seru Dhera kesal. 

“Lalu kenapa badanmu begitu kurus? Seperti tak pernah bertemu makanan yang bergizi.”

“Itu … itu … karena kehamilan ini sering membuatku mual, hingga aku tak bisa makan dengan benar,” jawab Dhera dengan wajah menunduk, sejujurnya ia sedikit takut melihat transformasi Danesh saat ini. 

“Nah, Dokter dengar sendiri kan. Jelas-jelas dia kekurangan nutrisi, infus dengan vitamin atau apa saja. Dan juga, siapkan kamar inap untuknya!” perintah Danesh seenak perutnya. Siapa berani membantah cicit pemilik rumah sakit? 🤭

“Saya harus kasih vitamin apa, Tuan? Saya bukan Dokter Obgyn.”

“Ya mana saya tahu, tanya pada Dokter Obgyn!” sentak Danesh, dokter malang itu jadi tempat Danesh melampiaskan kekesalan hatinya. 🤣

Dokter Ortopedi serta perawatnya terlihat kebingungan, “Baiklah, Tuan, Saya akan merujuk istri Anda ke Dokter Obgyn.”

“Aku bukan istrinya!”

“Dia belum jadi istriku!” 

Danesh dan Dhera berucap di waktu bersamaan. 

Akhirnya Dokter itu pun pamit, agar situasi tak semakin memanas, selain itu, ia pun tak berani banyak membantah, pada Danesh. Begitu pula Dhera yang menatap Danesh dengan pandangan aneh. 

Tiga puluh menit kemudian, setelah sedikit drama percekcokan, Dhera akhirnya menempati ruangan VVIP, yang selalu punya cerita di dalamnya. 

“Sudah puas?” ketus Dhera setelah berbaring di bed dengan mengenakan pakaian pasien rumah sakit. 

“Hmm.”

“Sekarang keluarlah, Aku mau istirahat,” usir Dhera. 

Bukannya menuruti keinginan Dhera, Danesh justru dengan santai duduk di sofa, sambil bersandar nyaman ia mengeluarkan smartphone, kemudian menaikkan kakinya ke atas meja. “Tidurlah, aku bahkan sudah melihat semuanya, jadi…” 

“KELUAR SEKARANG, ATAU AKU CABUT JARUM INFUS INI!” ancam Dhera, sudah cukup sejak tadi ia diam dengan sifat arogan Danesh. Kini saatnya ia mengeluarkan taring, jika Danesh tak menuruti kata-katanya. 

Kesal karena tak punya pilihan, Danesh pun pilih meninggalkan ruangan, dan pergi ke cafe. Ngomong-ngomong, ia baru menyantap pisang goreng tedi siang. Kini hari sudah menjelang malam, perutnya mulai perih karena menginginkan makanan. 

Dalam perjalanan menuju cafe, beberapa kali Danesh menghembuskan nafasnya. Kekhawatirannya pada Dhera serta janin dalam kandungan wanita itulah yang membuat sikap Danesh sangat menyebalkan hari ini. 

Kekhawatirannya bertambah ketika ingat Dhera memilih pergi begitu saja, alih-alih menerima ajakannya menikah. 

Setelah mendapatkan makanan yang ia inginkan, Danesh membawa nampan berisi makanan ke salah satu meja yang masih kosong. 

“Ada masalah apa, sampai Kamu membuat kehebohan di Emergency Room?” Antara mimpi dan tidak, sebuah suara yang sangat Danesh kenal tiba-tiba menyapa indera pendengarannya. 

Danesh mendongak dan melihat Dean berdiri di hadapannya dengan wajah lelah.

Terkejut? Tentu saja.

“Sejak kapan Kamu di sini?” Tanya Danesh pada kakak kembarnya.

Dean menarik kursi di hadapan Danesh, kemudian ikut menikmati makanan adik kembarnya, “Kamu sendiri sedang apa disini?”

Merasa jengah karena sang kakak menjawab pertanyaannya dengan sebuah pertanyaan lanjutan, membuat Danesh menghembuskan nafas kasar. “Liburan. Dan sekarang Aku pengangguran, sini beri aku uang!” Danesh menyodorkan telapak tangannya. 

Plak!

Bukannya memberikan apa yang Danesh minta, Dean justru memukul telapak tangan adik kembarnya, “Menyusahkan saja.” 

“Lagian, aku tanya, kenapa Kamu balas bertanya?”

“Ya karena aku khawatir, tiba-tiba Adrian meneleponku, mengatakan bahwa kamu berada di Rumah Sakit.” 

Danesh tahu, alasan utama Dean ingin menjadi dokter di IGD adalah karena dirinya, karena cita-citanya yang ingin menjadi penegak hukum. 

Ketika Danesh Koma, cita-cita menjadi Dokter itu tumbuh begitu saja, terutama Dokter di IGD adalah gerbang pertama yang menentukan keselamatan pasien.

“Hanya peristiwa kecil,” jawab Danesh yang belum tahu darimana ia hendak bercerita tentang Dhera. Danesh juga menunjukkan lengannya yang kini telah diobati dan dibalut perban dengan benar. “Ini hanya luka kecil, Kamu sendiri, sudah berapa lama disini?”

“Baru seminggu, karena ada pelatihan sampai dua minggu kedepan. Dan baru nanti malam aku mendatangimu.”

“Lalu Aaron, tak Kamu bawa? Aku kesepian disini,” protes Danesh.

“Dia baru mulai masuk Primary School. Jadi aku tak mungkin membawanya.” Jawaban Dean membuat Danesh memanyunkan bibirnya.

Tapi kemudian Danesh mengangguk, beberapa saat kemudian, satu orang lagi tiba, “Wah kejutan sekali melihat pinang dibelah tak rata seperti kalian.”

Danesh dan Dean menatap jengah seringai menyebalkan di wajah Daniel. Pria itu mengulurkan kepalan tangan kearah kedua sepupunya sebelum ikut duduk dan bergabung di meja cafe.

“Dari mana kamu tahu, kalau aku berada di sini?” 

“Adrian, of course.”

“Dasar Pria ember,” gerutu Danesh kesal, apalagi teringat interaksi Dhera dengan sepupu jauhnya tersebut.

“Apa salahnya berbagi kabar, kita semua keluarga.” Dean menambahkan.

“Apa wanita itu sangat berarti bagimu, hingga Kamu mengawalnya sampai disini?” 

“Adrian lagi?” tanya Danesh. 

“Bukan hanya itu, Dia bahkan membuat kehebohan di Emergency Room, beberapa saat yang lalu,” timpal Dean. 

“Adrian pernah bercerita, bahwa Keenan menginginkan Wanita itu menjadi ibu sambungnya. Dan sepertinya Dia juga menunjukkan gelagat suka pada Wanita itu,” cetus Daniel mengangguk.

“Lagipula, apa yang tidak aku ketahui,” lanjut Daniel bangga.

Akhirnya Danesh hanya pasrah merelakan makan malamnya disantap bertiga. 

Usai mengatakan hal itu, Daniel tiba-tiba menatap Danesh penuh curiga. “Yang membuat Adrian heran adalah, ibu gurunya Keenan itu sedang hamil. Padahal jelas-jelas Dia masih single.” 

Danesh meletakkan garpu yang semula ia pakai untuk menyendok makanan, yah, walaupun berat, ia harus mulai mengaku.

“Bayi dalam kandungan Wanita itu … “

1
Zahraputri Putri
mgkn yg mau dijodohkan itu mereka ya😂😂
Nar Sih
wahh...cerita cinta ank buah dedy danesh bnr,,lucu seperti cinta marco dan dhesi juga bastian sama indy bnr ,,bikin ngakak😂😂
Rahmawati
semangat Marco, jgn nyerah buat dapetin cinta dhesi
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Tetap semangat Marco 💪🤣
Sustika Ekawati
kok aku curiga ya kalau maminya indy ma maminya bastian saling kenal...wah makin seru ini😅😅
chloe
lanjut
Fatmiyati89
kyknya mamanya Iyank Bastiyank..
Dhika Chawla
paling Indy mo dijodohin SM si bas..
Indira Efa
kayaknya.. itu mamanya Bastian.. jadi yang dijodohin sama Indy sebenernya adalah Bastian 🤔
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
lagi dong up nya
Chusnul Zazah
Alhamdulillah berkat usaha yg gigih dari bang Qomar alias bang Marco hilal cintanya sama Dhesi dah mullai kelihatan, meski masih ketutup mendung keraguan Dhesi yg masih mengganjal??
Nah siapa yg datang mengunjungi Bu Neni di RS?? apakah emaknya Bastian??
wah kalau benar siap2 kamu Indi akan segera merried sama ayang Bastian 🤣🤣🤣🤣
Aisyah farhana: nah beneran berati itu panggilan s Bastian tuh dari emaknya d part mana tuhh
total 1 replies
Jeng Ining
wah wah waahhh..ini pasti yg omong Qomar nih kalo gini, ada lucu²nya bikin ngakak.. biasanya klo Marco tegas cool gitu😂😂😂
🌺🍃yeyeeen🥀🌹☘️
bang Qomar kali ini aku padamu,semangat berjuang sampai halal y💪

mau mudik hati2 di jalan y thor,Mohon Maaf Lahir Batin🙏
🌷Vnyjkb🌷
weeeeeeee👍👍👏👏👏Qomar PD nya lubiiiii👍👍😍😍😝😝
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
kok blm up? lg mudik kah othor nya?
Hasanah Purwokerto
Pede itu penting ya Qom...🤣🤣🤣🤣
Reader bantu doa nih,,moga Dhesi cpt luluh...
Buat Babas,,,semangat maju pantang mundur,,masa udah berani nyulik,,ga berani ngadep ortunya Indy...
Malu"in mamanya tuh Bas...😜😜😜😜
Greenindya
kok aku bacanya pake logat kak Ros ya pas kesel ke upin ipin🤣🙈
EmakKece
Triple Up dong thor 🤭✌🏻

udah gemes dan penasaran sama nasibnya Komar & Iyank 😂😂😂
🌺🍃yeyeeen🥀🌹☘️
kalau Bastian aku yakin memang dijodohkan sm Indy,kalau bang Qomar ini masih harus berjuang lagi,sabar y bang Qomar😁
Chusnul Zazah
Waduh kenapa kedua jagoan Anak buah Danesh sudah mau dijodohkan sama ortunya?? 😂😂😂 ruwet2 , si Qomar emaknya dah siapkan nikahkan dg kembang desa, sedangkan gadis pujaan hatinya masih marah dan restu ortunya juga blm ada?? hadeeehh🤔😇😇🙄
Sedangkan baru aja senang cintanya terbalas eee mamanya datang juga mau menjodohkan dg anak temannya??
Wow kapten Danesh masalah yg kamu hadapi sekarang masalah asmara kedua anak buahmu yg bikin ruwet n menjengkelkan??? 🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!