Hanin, gadis yatim piatu tak berpendidikan tiba-tiba di jodohkan dengan seorang Pria mapan. Awal nya semua mengira calon Hanin adalah Pria miskin. Namun siapa sangka, mereka adalah orang kaya.
Hanin begitu di sayang oleh mertua dan juga ipar nya.
Tidak ada siapa pun yang boleh menyakiti Hanin. Tanpa mereka sadari, Hanin menyimpan rahasia di masa lalu nya.
Yang penasaran, cus langsung meluncur. Baca nya jangan di loncat ya. Nanti Author ya nggak semangat nulis.
Selamat membaca, ☺️☺️☺️☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uul Dheaven, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Hanin langsung keluar dari mobil saat mobil itu berhenti. Ia pun muntah di pinggir jalan dan mengeluarkan semua cemilan yang ia makan tadi.
Tidak lama kemudian, Abian pun tiba dan datang ke sana sambil melihat istri nya sedang muntah di pinggir jalan.
"Hanin, ada apa?"
"Bang Abi,, Hanin nggak kuat lagi. Maaf ya, Udah ngotorin mobil nya Ibu."
Pintu mobil terbuka. Jack keluar sambil membersihkan pakaian nya dengan tisu. Pandangan nya menatap kesal pada Hanin.
"Wah, parah sih Bi Istri kau ini. Lihat ni baju ku sampe kena muntahan nya." Ucap Jack kesal. Dan Abi berusaha untuk menahan tawa nya saat itu juga.
"Bang Abi, itu semua bukan salah Hanin. Saudara nya Bang Abi itu yang aneh. Hidupkan pendingin mobil, dingin sekali. Minyak wangi nya juga menyengat. Udah gitu, bawa mobil nya nggak pinter. Masak iya ke rumah Oma nggak sampe-sampe."
Mata Jack sampai melotot saat Hanin mengatakan hal itu pada nya. Demi apa, Hanin malah menyalahkan diri nya.
"Iya. Abang tahu kok. Hanin emang nggak salah. Yaudah, sekarang masuk ke mobil Abang aja. Biar Abang yang antar Hanin ke rumah Oma."
"Baik, Hanin nurut."
Hanin pun berjalan dan masuk ke dalam mobil suami nya itu. Entah kenapa, saat ini ia merasa aman dan nyaman.
Sudah sejak tadi Hanin menahan rasa yang ada di dalam da-da nya. Rasa tidak enak yang ia rasakan saat bersama Jack.
Jack sama sekali tidak tahu jika Hanin tidak tahan dengan pendingin yang ada di mobil. Dan Pria tampan itu malah menyetel nya dengan kuat.
Apalagi parfum yang di pakai, bau nya udah kemana-mana. Dengan ia membawa mobil tidak sampai-sampai. Hanin pun tidak sanggup lagi menahan segala bentuk rasa mual yang ada di dalam tubuh nya.
Karena selama ini, ia bepergian tidak mengunakan pendingin yang ada di dalam mobil. Pak supir milik Ibu mertuanya sudah tahu akan hal itu.
"Jack. Sejak kapan aku mengizinkan mu ikut campur dalam masalah ku. Kau bisa usik semua wanita-wanita ku dulu. Tapi, Hanin berbeda. Hanin tidak sama dengan wanita yang ada di masa lalu ku."
"Ah, diam kau. Hanin nggak pantas untuk mu. Lebih baik dia dengan Pria perkasa seperti ku. Dari pada kau! Pria lemah syah-wat."
"Aku bukan lemah syah-wat. Hanya saja saat itu, aku belum menemukan sarang milik bu-rung ku ini." Ucap Abian sambil tersenyum. Lalu pergi begitu saja.
Ia sendiri begitu geli saat mengatakan hal itu. Namun, ia puas kali ini Hanin mengerjai Jack secara tidak sengaja. Sejak dulu, Jack memang paling suka mendekati wanita yang dekat dengan Abian.
Apalagi saat ini, semua keluarga besar Abian dari pihak nenek nya, tahu jika Hanin adalah keturunan orang kaya. Mereka pun mulai mencari muka.
Siapa yang tidak kenal nenek dan kakek Hanin yang terkenal di luar negeri. Mereka salah satu dokter legendaris yang mau datang ke dalam negeri dan membuka rumah sakit di sini.
Maka dari itu, mereka pun memakai Dokter Rama sebagai dokter pribadi keluarga mereka. Mereka berharap, suatu saat nanti bisa bertemu dengan kedua dokter legendaris.
"Bang Abi. Maafkan Hanin ya." Ucap Hanin tiba-tiba.
"Minta maaf kenapa?"
"Karena Hanin udah muntah di mobil Ibu." Ucap Hanin sambil menunduk.
Abian hanya mengeluarkan nafas nya kasar. Ia kira Hanin akan meminta maaf karena telah berduaan dengan Jack. Tapi ternyata, tidak.
"Kita ke butik dulu. Baju kamu kena muntah. Nanti di kira Oma, kami tidak memperdulikan mu."
"Iya, Bang Abi."
Dan Abian pun pergi ke salah satu butik setelah mengirimkan pesan kepada Oma nya Hanin, jika mereka akan telat datang.
"Pak Abi, apa anda mau mencari pakaian untuk Nona Grace?" Tanya salah satu pekerja yang ada di butik yang biasa sering Abian kunjungi.
"Tidak. Aku mencari pakaian untuk istri ku." Ucap Abian sambil menggandeng Hanin.
"Kalau begitu, kita ke sebelah sini. Yuk, Bu ikut saya."
Hanin hanya mengikuti wanita itu tanpa banyak bertanya. Ia takut nanti salah lagi jika ia banyak bicara.
Para pekerja mulai bergosip saat tahu Hanin adalah istrinya Abian. Seperti biasa, yang namanya wanita, tidak akan bisa hidup jika tidak membicarakan orang lain.
"Wah, emang benar ya. Sebejat-bejat nya laki-laki. Pasti akan nyari istri shalihah. Mana cantik lagi kaya bule. Pak Abi menang banyak." Ucap salah satu pekerja. Dan hal itu di dengar oleh Hanin.
Namun, Hanin sama sekali tidak peduli. Karena ia tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh mereka yang ada di sana. Bagi Hanin, mereka hanya lalat yang ribut ketika ada bangkai yang datang.
"Apa Ibu suka yang ini?" Tanya gadis itu.
"Suka yang mana aja yang penting nyaman." Ucap Hanin sambil tersenyum. Dan lagi-lagi mereka sangat suka melihat Hanin yang tidak banyak mau nya seperti Grace.
"Baik Bu. Ini pakaian nya. Kita coba dulu, ya."
"Baik."
Hanin pun mencoba pakaian itu. Dan benar saja. Langsung pas di badan Hanin. Padahal pakaian itu sederhana. Namun saat di pakai oleh nya, malah keliatan mewah.
"Wah, Ibu cantik sekali. Padahal ini pakaian nya sederhana. Tapi, saat Ibu yang pakai, malah tambah mewah. Bu, kita pakai aksesoris nya gimana?" Tanya pekerja yang lain.
"Terserah kalian saja."
Mereka yang ada di sana pun sangat senang dalam membuat Hanin cantik.
"Bu, kita foto ya. Untuk membuat butik kami lebih terkenal lagi. Mau ya."
"Boleh."
Hanin hanya menjawab seadanya. Ia tidak berani bicara yang aneh-aneh. Mereka pun berfoto dan Hanin tidak tahu lagi dengan apa yang mereka lakukan setelah itu.
"Abang, Hanin udah siap."
"Baik, ayo kita ke rumah Oma. Semuanya, terima kasih, ya. Udah buat istri saya Hanin secantik ini. Saya kasih bonus untuk kalian."
"Wah Pak Abi. Istrinya emang udah cantik dari sana nya. Baik lagi nggak cerewet. Pokoknya kali ini, kami setuju dan dukung Bu Hanin dan Pak Abi."
"Kalian ini. Udah seperti kampa-nye saja."
"Pokoknya kali ini Pak Abi nggak salah. The real permata yang tiada tandingan nya sih ini."
"Yasudah. Kami pergi dulu. Sampai jumpa lagi."
Abi dan Hanin pun pergi. Semua pekerja yang ada di butik itu benar-benar sangat menyukai Hanin.
Tidak lupa mereka mengganti semua foto-foto Grace yang ada di akun sosial media milik mereka dengan foto Hanin yang tadi mereka ambil.
Tidak lupa pula mereka menyematkan kata-kata yang akan membuat Grace terbakar
"Permata yang sebenarnya, milik Pak Abian. Terima kasih, Bu Hanin yang cantik."
ya allah ngakak bener deh masa iya si kancil kek motor pink.. ada2 aja
dan yg terjatuh td kok bisa... kk klo di daerah q mah motor yg bising itu buat ngarit namanya motor grandong.. karna udh di protolin
kok jd segetunya ya allah kasihan rahmat