NovelToon NovelToon
Fang Yuan

Fang Yuan

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Kultivasi / Wuxia / Pendekar / Fiksi Modern / Epik Petualangan / Dan perjuangan hegemoni
Popularitas:51.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Bang Regar

Dia terlahir dengan dantian cacat. Meski demikian tekadnya kuat untuk menjadi yang terkuat. Sayangnya, ia diremehkan oleh anggota Klan-nya sendiri.

Dengan latihan fisik dan tehnik pernafasan Alam yang diajarkan oleh kakeknya, ia tumbuh menjadi Naga yang ditakuti langit dan bumi, membuat para tetua ingin menyingkirkannya.

Kemudian para tetua memutuskan mengirimnya ke Benua Qingyun untuk menjalani kontrak pernikahan.

Di sinilah kisah legenda dimulai ....

***Season Dua***

Xiao Yue secara tidak sengaja mencapai Ranah Tidak Diketahui, sehingga ia naik ke Domain Dewa meninggalkan Fang Yuan dan Putrinya.

Apa yang akan dilakukan oleh Fang Yuan? Akankah ia akan menuju Domain Dewa juga untuk membawa Xiao Yue kembali ke Dunia atau membawa Putrinya ke Domain Dewa dan hidup bersama dengan Xiao Yue di sana?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bang Regar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pangeran Kedelapan

Murid-murid dari Kota Houshan itu tak mau jauh-jauh dari Fang Yuan, karena mereka sudah sepakat menjadi bawahannya. Bahkan Guan Yi yang akan bergabung dengan kelompok Pangeran Ketujuh tetap tak mau berpisah, karena sepupunya Xiao Yu belum datang dari kota Houshan, karena masih musim liburan akhir tahun yang cuma diberikan saat pendaftaran murid Akademi Kekaisaran terbuka.

Ratusan murid sudah mendaki tangga seribu dan murid yang memiliki Kultivasi Ranah Penempaan Tubuh Tahap Tian rata-rata mampu naik hingga tangga tujuh ratusan, sedangkan murid Ranah Penempaan Tubuh Tahap Di cuma antara tangga 500—600 saja.

“Antriannya masih panjang gege!” seru Xiao Yue menatap ke puncak Gunung Persik.

Di puncak Gunung Persik itu melayang seratus Guru yang terdiri dari Guru Pelataran Dalam dan Guru Pelataran Luar, salah satu Guru itu adalah Su Bimbing yang telah naik jabatan, tetapi ia menduduki peringkat terakhir—yang berarti ia hanya menerima murid sisa-sisa dari Guru lainnya alias murid terlemah.

“Hei, budak-budak kampung! Minggir kalian, Pangeran Wei An mau lewat!”

Suara seseorang yang terdengar arogan muncul di belakang rombongan kelompok Xiao dan sontak saja semua orang menoleh kebelakang, termasuk Fang Yuan yang langsung mengerutkan keningnya—apakah murid yang bersikap arogan itu harus bernasib sama dengan murid Klan Fang-nya, di mana ia sering menghajar mereka karena bersikap sombong.

“Ki-kita harus membiarkan mereka lewat tuan muda Yuan,” bisik Guan Yi. Namun, Fang Yuan enggan memberikan jalan untuk mereka, karena kelompoknya sudah lebih dulu mengantri. Melihat sikap Fang Yuan—Guan Yi menjadi takut dan berbisik lagi, “Mereka adalah anggota Klan Wei dan yang tampan itu adalah Pangeran Kedelapan, adik Pangeran Ketujuh.”

“Oo, ternyata anak-anak bangsawan,” sahut Fang Yuan mengangguk. “Namun, mereka berada di Akademi Kekaisaran yang berarti mereka harus mengikuti hukum rimba.” Fang Yuan mengingat perkataan Su Bimbing tadi.

Murid Klan Wei yang meminta mereka menyingkir itu terkejut mendengar ucapan Fang Yuan. Dia tak menyangka Ranah Penempaan Tubuh Tahap Huang berani berkata arogan dihadapan Pangeran Wei An.

“Hei, kalian masih tidak mau memberi jalan!” ancam murid tersebut, tetapi Pangeran Wei An menepuk pundaknya.

“Bukankah kamu sepupu Nona Yu?” Pangeran Wei An bertanya pada Guan Yi, karena ia melihatnya saat acara pertunangan kakaknya dengan Guan Yu.

“Be-benar Pangeran!” sahut Guan Yi gugup.

“Ouh, kalian dari kota Houshan, ya.” Pangeran Wei An kemudian menatap Xiao Yue dan ia langsung terpana melihatnya. Dia sudah mendengar kabar kalau murid berbakat muncul di Kota Houshan, tetapi ia tak menyangka ternyata murid itu sangat cantik, seperti bidadari surga saja. “Bolehkah Nona cantik itu berkenalan dengan Pangeran yang biasa-biasa saja ini!” Pangeran Wei An tersenyum menyapa Xiao Yue.

Guan Yi mengerutkan keningnya, ia tak menyangka situasinya malah bertambah rumit. Dia berusaha untuk menjelaskan kalau Xiao Yue sudah menikah, tetapi tiba-tiba Pangeran Wei An sudah didepan Xiao Yue saja.

“Istri Fang Yuan—Xiao Yue,” sahut Xiao Yue sembari merangkul tangan Fang Yuan.

Pangeran Wei An mengkerut kan keningnya, seketika ia langsung patah hati. Dia tak bisa berkata apa-apa dan berjalan melewati Fang Yuan, tetapi Fang Yuan merentangkan tangannya.

“Ambil antrian Pangeran!” seru Fang Yuan dengan seringai tipis diwajahnya. “Sebagai anggota keluarga terhormat, aku tak perlu mengajarkan Pangeran cara ikut antrian, kan?”

“Kurang ajar kau!”

Murid dari Klan Wei tadi tiba-tiba meninju wajah Fang Yuan, tetapi untungnya ia berhasil menangkap tangan murid Klan Wei tersebut.

“Apaaaa? Bagaimana bisa?” Murid itu terkejut dan merasa ada yang aneh, apalagi Fang Yuan menyeringai menatapnya.

“Karena kau begitu ingin naik lebih dulu ke atas sana. Maka, aku akan membantumu!” seru Fang Yuan melempar murid itu ke tangga seribu—tangga ke sepuluh, sehingga murid tersebut kesakitan karena terbentur sangat keras akibat gaya gravitasi dari tangga seribu.

“Gawat!” Guan Yi panik dengan tindakan Fang Yuan itu. Bahkan ia masih tersenyum menatap Pangeran Wei An yang menatap tajam padanya.

Para murid-murid lain dari berbagai kota juga terkejut dengan tindakan Fang Yuan yang hanya Ranah Penempaan Tubuh Tahap Huang tetapi berani memprovokasi anggota keluarga Kekaisaran.

“Guru Su Bimbing!” seru salah satu Guru senior dengan senyum lebar. “Murid dari hutan itu liar juga hehehe ... apakah ia belum pernah melihat anak harimau yang tak boleh disinggung. Namun, aku suka dengan kepribadiannya, tetapi sayang sekali—dia cuma Ranah Penempaan Tubuh Tahap Huang, sepertinya harus Guru Su Bimbing saja yang akan melatihnya.” Dia bercanda pada Su Bimbing yang berwajah muram, karena Poin prestasinya yang rendah, sehingga tak ada pilihan lain selain menerima murid-murid terlemah saja.

“Apakah Anda ingin melawan Kekaisaran?” Pangeran Wei An berkata lembut, tetapi kata-katanya itu sebenarnya mengandung ancaman.

Fang Yuan tetap menyeringai dan berkata, “Sejak kapan Akademi Kekaisaran membeda-bedakan status sosial para murid. Pangeran ... kau sekarang murid Akademi Kekaisaran dan memiliki status yang sama denganku. Jadi, kalau kau tak terima gunakan cakarmu itu atau bersikaplah dengan baik agar orang menghormatimu.”

Pangeran Wei An terkejut mendengar ancaman balik dari Fang Yuan. Murid dari Klan Wei lainnya yang merupakan Ranah Penempaan Tubuh Tahap Tian segera menyerang Fang Yuan bersama-sama. Namun, Pangeran Wei An mengangkat tangannya agar mereka tidak melakukan itu.

Dia tidak mau dikatakan Pangeran yang memiliki sifat arogan, padahal selama ini ia telah mencitrakan dirinya sebagai Pangeran yang baik dengan sering membantu orang-orang miskin.

“Sepertinya ini hanya salah paham saja, tetapi anggota Klan Wei kami malah bersikap arogan. Aku—Pangeran Wei An meminta maaf pada rombongan murid dari kota Houshan. Padahal kota Houshan adalah keluarga kami juga, karena kakakku Pangeran Wei Liu bertunangan dengan Nona Guan Yu,” kata Pangeran Wei An berusaha agar tampak seperti sedang bercanda saja dengan rombongan Fang Yuan.

Guan Yi yang tidak tahu harus membela yang mana, tetapi saat mendengar ucapan Pangeran Wei An, ia tiba-tiba memiliki ide untuk menenangkan situasi.

“Senang bertemu dengan Anda, Pangeran! Kami tak menyangka Pangeran akan bercanda seperti ini, sehingga detak jantungku hampir berhenti karena ketakutan hahaha ....” Guan Yi menyalami Pangeran Wei An dan Sang Pangeran tersenyum—senang melihat anggota Klan Guan ini bisa membantunya menyelamatkan muka di hadapan murid-murid lain yang menonton keributan mereka.

“Saudara Yi, bagaimana kabar kakak ipar di kota Houshan? Apakah ia baik-baik saja?" Pangeran Wei An berbasa-basi dan dengan senang hati Guan Yi menjawab setiap pertanyaan Pangeran Wei An, sehingga murid-murid yang menonton keributan langsung membubarkan diri setelah mengetahui mereka cuma bercanda saja.

Fang Yuan langsung berbalik badan dan ia menghiraukan Pangeran Wei An yang sedang berbicara dengan Guan Yi.

1
Fajar Syaputra
ayo lanjutkan Thor
Ismail Hdpe
Buruk
Fajar Syaputra
mantap lanjutkan
Anto Dwi Caem
tulung tulung /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Anto Dwi Caem
menu nya nusantara banget...
Anto Dwi Caem
cempedak yg sodaranya nangka ya...?
Anto Dwi Caem
nyong e arane fang yuan...
Anto Dwi Caem
hhaaadddeeeuuuhhh...
aneh nih otor nya..
Si Mas Ikhwan
Luar biasa
Olan moro
mantap.....
Olan moro
mantap....
hairul amin
Luar biasa
Anto Dwi Caem
uuuuihhhhh.........
🌻nof🌻
tiap kali baca novel ini selalu ingat dengan spongebob, a few moment later🤣🤣
Anto Dwi Caem
authornya lg mriyang kali ya...
salah mulu ngitungnya
Anto Dwi Caem
hah....
2XU 87
Luar biasa
Anto Dwi Caem
authornya kocak banget...
jaman asu ra enak kok ada air mineral...
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Anto Dwi Caem
mizone ya....?
Arif Arta
🤧🤧🤧
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!