zoyya seorang gadis remaja berusia 22 tahun hidupnya hanya di penuhi dengan pekerjaan tidak memikirkan cinta baginya uang nomor satu, Zoyya bisa di bilang gadis badgril, bar bar dan memiliki netra tajam.
tetapi takdir berkata lain dia meninggal karna tertabrak saat ingin menyelamatkan anak kecil sehingga dia sendiri yang menjadi korban.
bukanya masuk ke syurga jiwanya malah nyasar ke dalam tubuh seorang antagonis yaitu Ziara putri Wijaya.
Ziara seorang gadis yang masih duduk di bangku SMA yang hobinya mengejar ngejar tunangan nya.
Ziara selalu membully orang yang berani mendekati tunangan nya itu hingga hidup nya tidak jauh dari adik kandungnya yang membuat Ziara di benci oleh keluarganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hnfhh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Saat ini ziara tengah berada di kamar kazen, dia memperhatikan setiap interior yang berada di dalam kamar kazen.
kemudian ziara dengan santai merebahkan tubuhnya di ranjang king size milik Kazen matanya menatap atap kamar milik Kazen.
Tiba tiba pintu terbuka dan memperlihatkan Kazen yang sedang berjalan ke arahnya, ziara langsung terbangun dan kembali duduk.
"kalo ngantuk tidur aja" ucap Kazen lalu dia mendudukkan dirinya dekat dengan ziara membuat jantung ziara berdetak dengan cepat.
'bisa diem ga Lo jantung, gausah senam kek gitu sialan' batin ziara menggerutu.
"kalo gue tidur yang ada Lo nanti macem macem" ucapnya dengan sinis, Kazen hanya terkekeh.
Cup.
lagi lagi Kazen bergerak cepat dan membuat ziara terdiam jantung nya semakin tidak bisa terkendali.
"kazen" ucapnya kesal.
Tetapi kazen masih saja terkekeh, dia dengan lekat menatap mata tajam ziara, tetapi bagi Kazen tatapan ziara hanya tatapan seperti anak kecil yang sedang merengek.
kazen tidak gentar meskipun ziara selalu memarahinya, semakin ziara memaki semakin Kazen tidak ingin melepaskan nya.
"aku menyukaimu" bisik Kazen membuat ziara terkejut tetapi dia segera menyembunyikan keterkejutannya.
"jangan Ngadi Ngadi Kazen"ucapnya dengan mendelik, padahal hatinya sedang bersorak.
"apa aku terlihat mengada ngada hm" ucap Kazen serius, ziara menatap manik kazen mencari kebohongan di matanya tetapi ziara tidak menemukan kebohongan di matanya.
"terus?" tanya ziara lalu dia mengalihkan pandangan nya.
"aku ingin kamu menjadi milikku untuk selamanya"ucapnya ziara semakin tidak percaya dengan perkataan Kazen.
"secepat itu?" tanya ziara.
"Yes baby girl" jawabnya dengan tersenyum.
"tapi gue belum suka sama Lo" ucapnya menatap kazen.
"ya aku akan berusaha membuatmu jatuh cinta padaku" ucapnya serius.
"gue ga pantes buat Lo zen, Lo mending cari cewek lain selain gue" ucap ziara dengan serius, dia tidak ingin jika suatu saat nanti kazen mengetahui rahasianya dan Kazen meninggalkan nya, ziara tidak mau itu terjadi.
"aku tidak perduli" ucapnya dengan menatap ziara.
"dari pada gue pusing sendiri, dah lah gue kasi tau aja rahasia gue." ucapnya membuat Kazen mengernyit, dia tidak menjawab tetapi dia menunggu ziara untuk mengatakan rahasia nya.
"Lo percaya dengan adanya perpindahan jiwa?" tanya ziara dengan serius, Kazen hanya diam tak menjawab, mungkin dia tidak percaya pikir ziara.
"gue sebenernya bukan jiwa asli tubuh ini, tetapi gue hanya seorang perempuan yang gila dengan pekerjaan, gue hidup bersama keluarga yang bajingan, gue gatau orang tua gue dimana." dia menghela nafas sebelum melanjutkan pembicaraannya.
"gue bukan ziara tetapi gue Zoyya Olivia seorang perempuan yang hidup di penuhi dengan siksaan dan paksaan, usia gue 22 tahun." dia menjeda lagi ucapannya, Kazen hanya diam dan mendengarkan tanpa memotong pembicaraan ziara.
"Lo tau? Gue meninggal karna gue menyelamatkan seorang anak kecil yang hampir tertabrak, dan akhirnya gue yang menjadi korban, sebenarnya gue cape dengan kehidupan dulu gue, gue selalu menjadi sasaran empuk saat mereka lagi kesal atu emosi, tapi gue bertahan, gue pengen ngebuktiin bahwa gue bisa berdiri di kaki sendiri tanpa bantuan orang lain, tapi takdir malah menyuruh gue buat hidup kembali dan menempati tubuh ini" jedanya.
"tapi sialnya gue harus merasakan lagi kekerasan dari orang tuanya si ziara sangat membagongkan bukan? Lo mau percaya atau ngga itu hak Lo zen, saran gue Lo pikir dua kali, Lo tampan , Lo orang berada, Lo ga pantes buat gue Zen masih banyak perempuan yang lebih pantes buat bersanding sama Lo, lo-" saat dia sibuk berbicara, tetapi kazen langsung mengecup bibir nya membuat ziara seketika terdiam.
"udah ngomong nya?" kazen menatap lembut ziara.
"dengar baik baik, aku tidak perduli mau itu ziara atau Zoyya, aku tetap menyukaimu" ucapnya, ziara tidak percaya dugaan nya salah kalau Kazen ternyata tidak mempermasalahkan nya.
"aku menyukaimu, aku menyukai keberanianmu, aku menyukai semuanya yang ada dalam dirimu, I love you Zoyya Olivia." ucapnya membuat ziara tidak bisa berkata kata.
Cup..
Kazen mengecup kembali bibir ziara lalu dia tersenyum manis padanya.
"aku ingin menikah dengan mu." ucapnya, ziara menjatuhkan rahang nya dia tak habis pikir dengan pemikiran Kazen.
"apa kau gila hah" ucap ziara sedikit kesal.
"ya aku gila, aku gila karna mu ziara, kau membuatku tergila gila padamu" ucap Kazen serius.
Ziara tak menjawab nya, dia bingung harus menjawab apalagi, Kazen mendekatkan wajah nya kembali.
"I love you" bisik nya, dia mengatakannya lagi untuk kedua kalinya membuat ziara terasa merinding karna nafas dari Kazen menusuk jantungnya.
Cup..
Kazen mengecup nya lagi dan lagi, hingga ziara pun ikut dalam permainan yang kazen lakukan.
Ziara membuka sedikit ruang untuk kazen, Kazen tersenyum saat melihatnya, dia kembali melum*at bibir pink milik ziara dengan lembut, ziara yang merasakan kelembutan itu dia pun ikut terhanyut, Kazen memberi sedikit ruang untuk ziara bernafas.
Kedua sejoli itu sedang bermesraan di dalam kamar milik Kazen, setelah beberapa lamanya, akhirnya ziara pun menghentikan permainan kazen.
Ziara sedikit kikuk karna dia sudah dengan senang hati mempersilahkan Kazen untuk bermain dengan dirinya.
...----------------...
Setelah kejadian itu, dan karna waktu sudah menunjukan pukul empat sore ziara langsung meminta pulang dan ziara izin pada orang tua kazen, padahal Danisa ingin sekali ziara menginap di rumahnya, tetapi ziara menolak dengan halus, kini Kazen sedang mengantarkan ziara dia tidak melepaskan tangan nya yang terus menggenggam tangan ziara.
dan ziara pun tidak menolak nya sama sekali mungkin dia sudah membuka sedikit hatinya untuk Kazen.
Setelah set jam perjalanan mereka pun sampai di kediaman ziara.
"makasih" ucap ziara, lalu ziara membuka pintu mobilnya dan meninggalkan Kazen yang masih terduduk di kursi pengemudi nya, lalu kazen keluar dari mobilnya dan menghampiri ziara.
"aku ikut masuk" ucap Kazen.
"gausah Lo langsung balik aja" tolak ziara.
"ikut," ucapnya kekeh, Ziara menghela nafasnya sangat keras kepala pikir ziara.
"tapi kalo Lo kena marah gue ga ikut ikutan ya" ucap ziara dengan kesal, Kazen hanya mengangguk paham.
Lalu ziara melangkahkan kakinya memasuki gerbang rumahnya dan diikuti Kazen dari belakang.
Baru saja satu langkah, ziara sudah mendapatkan pertanyaan dari Levi.
"dari mana saja kamu jam segini baru pulang?" tanya Levi menatap tajam ziara, ziara hanya mendelik.
"paling abis jual diri" ucap Vano yang sedang duduk bersama teman temannya.
Sedangkan Kazen dia masih mendengarkan di balik pintu, ya Levi tidak menyadari bahwa kazen ada di balik pintu karna levi belum melihat Kazen.
"kakak kenapa kakak selalu pulang telat, ga baik kak, kakak itu perempuan" ucap Silla dengan wajah nya yang polos.
"terus urusan nya sama Lo apa?" ucap ziara datar.
Plak..
ziara mendapatkan tamparan dari Alice, sedangkan Vano sudah mengepalkan tangan nya.
"Lo bebal banget sih" ucap izzar yang ikut memarahi ziara.
"lihat adikmu ziara, dia tidak pernah pulang telat, apa kamu ga malu sama adikmu sendiri hah" bentak Alice pada ziara.
Ziara hanya diam, dia ingin menyaksikan drama itu terlebih dahulu sebelum melihat kehancuran mereka.
"saya malu punya anak seperti mu ziara" ucap Levi, ziara hanya diam tetapi hatinya terasa sakit.
"Silla selalu membelamu tapi apa? Kamu selalu membully nya di sekolah sialan." teriak Levi dia sangat marah pada ziara.
Aldo sedang tidak ada di rumah untuk beberapa hari karna memang Aldo sedang ada urusan jadi Aldo tidak tahu dengan kejadian yang menimpa ziara.
tolong koreksi ya gays kalo Masi ada yang kurang, makasih yang udah stay:)