NovelToon NovelToon
Suamiku Tidak Mencintaiku

Suamiku Tidak Mencintaiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Almira

Risma begitu syok ketika mengetahui bahwa suaminya yang bernama Radit yang selama beberapa tahun tinggal terpisah darinya karena dia dipindah kerjakan di luar kota ternyata telah menikah lagi di belakangnya. Hati Risma pun bertambah hancur ketika mengetahui bahwa selama sebelas tahun menikah dengan Radit dan mempunyai dua orang anak ternyata Radit tidak pernah mencintainya. Radit tidak bahagia hidup dengannya dan memilih untuk menikahi mantan kekasihnya di masa lalu. Lalu apakah Risma akan sanggup menghadapi pengkhianantan sang suami , dan apakah Risma bisa bertahan hidup bersama Radit setelah diduakan dan dia sadar bahwa cintanya yang begitu besar hanya bertepuk sebelah tangan...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13. Di tampar

Radit menarik tangan Risma dan membawanya keluar tenda hajatan. Dia tidak memperdulikan rengekan Risma yang pergelangan tangannya kesakitan karena dipegang begitu kuat oleh Radit yang sedang dilanda rasa marah dan malu atas perbuatan Risma.

"Mas... Lepasin tangan aku mas, sakit..."

Namun Radit tetap menyeret Risma keluar. Risma hampir saja jatuh karena Radit menyeretnya dan terus berjalan dengan cepat.

"Di mana motormu...?" tanya Radit.

"Kita mau ke mana mas...? Anak- anak bagaimana...?"

"Di mana motor kamu....!" Radit membentak Risma.

"I..itu..." Risma tergagap karena kaget dengan bentakan Radit sambil menunjuk ke arah motor yang diparkir di halaman rumah tetangga Anggi.

"Berikan kuncinya...." ucap Radit.

"Tapi anak- anak...

"Berikan kuncinya....!" lagi- lagi Radit membentak Risma. Dengan cepat Risma memberikan kunci motor pada Radit.

Radit lalu mengambil motor kemudian menaikinya.

"Cepat naik...!" seru Radit.

Risma lalu naik ke motor tanpa mau bicara apa- apa lagi karena takut akan dibentak lagi oleh Radit. Radit pun menjalankan motornya pulang ke rumah.

Sementara itu di dalam rumah Anggi ,Nada menangis karena kepalanya terasa sakit akibat rambutnya ditarik begitu kuat oleh Risma hingga ada beberapa helai rambut yang tercabut. Kakinya pun sedikit terkilir akibat Risma mendorong tubuhnya sementara dia memakai sepatu hak tinggi. Bagian lengan pun ada beberapa bekas cakaran.

"Nada, apa yang sakit...?" tanya Anggi.

"Kaki aku sakit..." Nada meringis lalu menunjukkan beberapa bagian lainnya yang sakit.

"Risma itu benar- benar keterlaluan..." ucap Anggi kesal.

"Iya, ternyata Risma itu barbar sekali, bikin malu saja. Bisa - bisanya dia membuat onar di acara penting seperti ini..." sahut bu Ratna ikutan emosi.

"Nada, kalau kamu tidak terima dengan apa yang dilakukan oleh Risma, kamu boleh melaporkan dia ke polisi. Biar kapok dia, memang nggak punya akhlak..." ucap Anggi.

Mendengar perkataan Anggi, beberapa orang yang ada di rumahnya kaget.

"Nggak usah lah ini cuma luka kecil, lagian ini hanya kesalahpahaman saja..." jawab Nada sambil melirik ke arah Eva .

Iya, Eva sejak tadi ada di ruangan yang sama dengan Nada , Anggi dan yang lainnya. Eva memang tidak melihat secara langsung ketika Risma melabrak Nada. Tapi dia baru tahu ketika Nada dipapah oleh bu Ratna dan Anggi masuk ke dalam rumah Anggi. Eva pun kaget setelah tahu apa yang terjadi dengan Nada karena ulah Risma. Muka Eva pun terlihat pucat.Sesekali dia menelan ludah dengan kasar melihat Nada yang sedang meringis kesakitan.

"Tante, apa ibu mau dilaporkan polisi...?" tanya Rafa kepada Eva.

"Sssshhhttt.... " Eva menggelengkan kepalanya.

"Ayo kita tunggu di luar saja..." ucap Eva sambil menuntun Rafa dan Sabila keluar dari rumah Anggi.

*****

Motor yang kendarai Radit sudah sampai di depan rumah Radit. Risma turun kemudian membuka pintu pagar. Radit memarkirkan mobilnya di halaman rumah. Risma hanya diam saja di depan pintu.

"Mas ...Rafa sama Sabila pasti nyari- nyari aku...." ucap Risma.

Radit hanya diam saja sambil membuka pintu dengan menggunakan kunci.

"Masuk..." ucap Radit.

"Tapi mas...

"Masuk...!" seru Radit.

Radit kembali menarik tangan Risma dan menyeretnya masuk ke dalam rumah.

"Lepaskan tangan aku mas sakit..."

"Diam kamu...!" Radit membuka pintu kamar lalu membawa Risma masuk ke dalam sana kemudian mendorong tubuh Risma hingga terjatuh di tempat tidur.

"Auww..."

"Memalukan kamu...! Bisa- bisanya kamu berbuat onar di depan umum... Apa kamu sudah tidak waras hah...! Dia mana otak kamu Risma...! Di mana....!" ucap Radit dengan berteriak.

"Kamu sudah membuat keluarga besarku malu karena perbuatan kamu yang kampungan itu...! Mau ditaruh di mana muka mereka Risma....!" Radit kembali berteriak.

Risma bangun dari tempat tidur. Lalu berjalan mendekat ke arah Radit.

"Aku membuat keluarga besar mu malu mas...? Apa kamu pikir perbuatan kamu sama Nada tidak membuat omongan orang- orang yang ada di situ....? Kamu laki- laki beristri dan punya dua anak. Lalu kamu tertawa, bercanda sama perempuan seksi di hadapan para tamu undangan. Kamu pikir itu pantas mas, kamu nggak malu melakukan itu dan jadi pusat perhatian...?" tanya Risma dengan nada naik turun karena marah mengingat kedekatan Radit dengan Nada.

"Memangnya aku melakukan apa...! Aku tidak berciuman dengan Nada, aku juga tidak melakukan hubungan suami istri di sana. Lalu salahnya di mana....! Aku cuma ngobrol sama dia, Risma....!" seru Radit.

"Tapi apa yang kamu lakukan...! Kamu berbuat kasar sama Nada hingga dia kesakitan. Kamu permalukan dia di depan orang banyak...! Mikir dong kamu Risma...!" Radit menunjuk kepala Risma.

"Ngobrol biasa katamu mas...? Kalau cuma ngobrol biasa kenapa dia harus pegang- pegang tangan kamu...! kenapa dia pegang- pegang paha kamu...! Dia juga menggandeng tangan kamu ketika dia mau ke meja prasmanan...? Dan kamu hanya diam saja...!" Risma ikut berteriak.

"Kenapa kamu diam saja tidak menyingkirkan tangan Nada....? Apa karena kamu menikmati sentuhan perempuan murahan itu...? Kamu keenakan dipegang- pegang perempuan seksi yang penampilannya mirip pelacur....?" tanya Risma.

"Plak...." Radit menampar pipi Risma dengan keras hingga tubuh Risma oleng dan hampir jatuh.

Risma langsung terdiam. Dia memegangi pipinya yang terasa panas akibat tamparan yang begitu keras. Air matanya mengalir dengan deras, merasakan kesakitan di pipi dan juga di hati.

"Ris..." ucap Radit yang terlihat menyesal telah menampar sang istri.

Radit mendekat ke arah Risma hendak meraih tangannya namun Risma segera menepisnya.

"Ma...maafkan aku Ris... A..aku nggak bermaksud buat nampar kamu...." ucap Radit menyesal.

Risma diam dan terus menangis. Tubuhnya merosot ke lantai. Hatinya begitu sakit, suami yang begitu dia cintai tega menamparnya hanya karena perempuan lain. Selama berumah tangga sebelas tahun, Risma tidak pernah diperlakukan seperti ini. Radit tidak pernah membentaknya apa lagi berbuat kasar. Tapi sekarang, hanya untuk membela perempuan yang katanya teman kerja sekaligus sabahatnya, dia rela membuat sang istri merasakan sakit luar dalam.

"Ris, maafkan aku..." Radit hendak memeluk Risma tapi Risma segera mendorong tubuhnya.

"Jangan sentuh aku mas, pergi kamu dari sini, aku ingin sendiri..." ucap Risma dengan air mata terus mengalir di kedua pipinya.

"Maafkan aku Ris... Maafkan aku..." Radit begitu merasa bersalah.

Tiba- tiba ponsel Radit berdering. Radit lalu mengambil ponselnya di saku celananya. Kemudian Radit keluar dari kamar.

"Halo babby..." ucap Radit.

"Kamu tenang saja, nggak usah khawatir. Semua akan baik- baik saja... Iya, aku segera ke situ. Tunggu aku ya..." Radit lalu memasukkan kembali ponselnya ke saku celana.

Kemudian Radit kembali masuk ke kamar menemui Risma. Risma masih saja duduk di lantai kamar. Radit mendekati Risma.

"Bangunlah Ris..." Radit memegang kedua bahu Risma berniat untuk membangunkannya.

"Aku bilang jangan sentuh aku mas...." ucap Risma pelan dengan tatapan kosong ke depan.

"Aku minta maaf Ris, aku nggak bermaksud menyakiti kamu, aku khilaf tadi, aku nggak bermaksud menampar kamu...." ucap Radit.

"Ris, asal kamu tahu, aku bersumpah, aku tidak ada hubungan apapun dengan Nada selain hanya berteman dan rekan kerja. Kamu jangan salah paham terus. Percayalah sama aku Ris..."

"Istirahatlah... Aku mau menjemput anak- anak..." ucap Radit mengusap pundak Risma.

Risma hanya diam tak menyahut ucapan Radit. Radit pergi meninggalkan Risma sendiri di rumah. Dia kembali ke rumah Anggi untuk menjemput Rafa dan Sabila.

****

Lima belas menit kemudian Radit sampai di rumah Anggi. Di sana sedang banyak tamu undangan yang datang. Radit menghampiri bu Ratna.

"Umi, apa semuanya baik- baik saja...?" tanya Radit.

"Baik- baik saja apanya... Ayo ikut Umi..." bu Ratna mengajak Radit masuk ke dalam rumah Anggi agar bisa leluasa berbicara karena di depan berisik dengan suara musik dari biduan dangdut yang merupakan hiburan di acara hajatan.

"Rafa sama Sabila mana Mi...?" tanya Radit.

"Ada di kamar, sama Eva, tadi Sabila nangis cari- cari kamu dan Risma...." jawab Bu Ratna

"Kalau Nada mana...?" tanya Radit.

"Dia sudah pulang..."

"Dia baik- baik saja kan Mi...?" tanya Radit.

"Baik apanya, memangnya kamu nggak lihat dia kakinya terkilir, untung tadi Umi langsung panggil mak Ijah buat mengurut kakinya..."

"Semua gara- gara istri kamu yang gila itu. Bikin malu saja..." sambung bu Ratna.

"Maaf Mi..." ucap Radit.

"Kenapa kamu yang minta maaf, harusnya istri kamu... ! Kami semua dibuat malu sama kelakuan Risma yang seperti preman itu. Untung saja Nada nggak berniat melaporkan Risma ke polisi. Kalau sampai dia melaporkan Risma ke polisi, mau ditaruh di mana muka Umi...." sahut bu Ratna.

"Kasih pelajaran tuh si Risma biar kapok..." lanjut bu Ratna.

Radit menghela nafas panjang.

"Aku mau menemui Eva dan anak- anak dulu ya Mi...." ucap Radit.

"Ya sudah sana...."

Radit lalu masuk ke kamar tamu rumah Anggi.

"Babby..." ucap Eva begitu melihat Radit masuk ke dalam kamar.

"Sshhhttt..." Radit menempelkan telunjuknya di depan hidung.

"Anak- anak tidur..." ucap Eva setengah berbisik.

"Ayo kita bicara di luar saja..." ucap Radit meraih tangan Eva dan menuntunnya keluar kamar.

Lalu mereka berdua naik ke lantai dua rumah Anggi agar mereka bisa berbicara tanpa ada yang menguping.

"Babby, aku takut...." ucap Eva ketika mereka sampai di lantai dua. Mereka berada di ruang tv.

Radit lalu memeluk Eva.

"Kamu jangan takut sayang, jangan khawatir, semua akan baik- baik saja..." Radit mengusap punggung Eva.

"Tapi babby, bagaimana kalau mbak Risma tahu kalau kita sudah menikah. Aku takut Babby , kalau mbak Risma melabrakku seperti dia melabrak Nada..." Eva melepaskan pelukan.

"Nggak Babby, itu nggak akan terjadi, percayalah, aku akan selalu melindungimu. Tidak akan ada yang bisa menyakitimu, aku akan selalu ada untuk kamu. Aku sangat mencintai kamu Babby, apapun akan aku lalukan untukmu...." Radit menangkup kedua pipi Eva.

"Benarkah Babby , aku akan baik- baik saja....? Aku ngeri sekali melihat keadaan Nada yang kesakitan dan ada beberapa cakaran di lengannya. Aku jadi membayangkan kalau sampai aku diperlakukan seperti itu oleh mbak Risma ketika dia mengetahui kalau aku telah menikah sama kamu. Aku takut Babby... Hik..hik......" ucap Eva menangis.

"Ssshhhttt....Nggak akan Babby... nggak akan, kamu nggak akan mengalami seperti seperti yang Nada alami. Percayalah, aku akan selalu melindungimu. Aku nggak akan rela wajah kamu yang menggemaskan ini ,ataupun tubuh kamu yang selalu membuatku tergila- gila mengalami luka walapun cuma sedikit. Aku akan selalu melindungi kamu Babby, percayalah..." Radit mengecup bibir Eva.

"Makasih Babby..." ucap Eva sambil menatap Radit dengan tatapan sendu.

Beberapa saat mereka saling menatap, Radit lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Eva. Radit lalu menumpukkan bibirnya ke bibir Eva kemudian m*l*matnya dengan rakus. Eva pun membalasnya dengan penuh gairah. Suara music dangdut dan nyanyian dari biduan yang mengalun cukup keras sama sekali tidak mengganggu kemesraan dua insan yang sedang dimabuk asmara.

Beberapa lama mereka berciuman hingga nafas mereka tersengal- sengal. Mereka berdua menyudahi ciumannya. Radit mengusap bibir Eva yang basah.

"Babby, bibir kamu jadi merah kena lipstik..." Eva tertawa pelan lalu mengambil tisu di dalam tas lalu mengelap bibir Radit.

"Lipstik kamu juga berantakan Babby..." sahut Radit.

"Kamu sih, rakus sekali cium akunya..." ucap Eva sambil memanyunkan bibirnya.

"Abisnya aku gemas sih..." sahut Radit.

"Lagi ya Babby..." ucap Radit ingin mencium Eva lagi.

"Aah, sudah.. Sudah...nanti bibir aku jadi bengkak... Ini aja udah terasa tebal...." rengek Eva.

"Kamu menggemaskan sekali Babby, aku maunya cium kamu terus, aku pengin makan kamu Babby..." Radit memeluk tubuh Eva dari belakang sambil menggigit pelan pipi Eva.

"Aaahhhh.. Babby, lepaskan... Nanti saja ya di rumah Umi..." ucap Eva.

"Ya udah sekarang kita ke rumah Umi..." sahut Radit.

"Ih jangan sekarang, nanti malam saja..." jawab Eva.

"Masih lama dong Babby, udah nggak tahan nih..." Radit makin mempererat pelukannya.

"Di sini saja ya sayang, kita pinjam kamar itu..." ucap Radit menunjuk satu kamar.

"Itu kan kamarnya Bayu sama Adam..." sahut Eva.

"Bukan, kamarnya bayu sama adam ada di sebelah kamar ini. Kalau nggak salah ini kamar tamu deh..." ucap Radit.

"Tapi Babby, kalau nanti ada yang datang ke sini gimana...?" tanya Eva.

"Nggak akan, orang- orang pada sibuk di bawah. Sebentar ya, aku ijin dulu ke Anggi..." ucap Radit.

"Babby, ih malu..." rengek Eva.

"Kenapa malu, kita kan suami istri..." Radit lalu menelpon Anggi.

"Halo..." jawab Anggi.

"Halo Anggi, aku pinjam kamar tamu di lantai atas ya..." ucap Radit.

"Buat apa...? "

"Aku udah nggak tahan banget nih mau makan istri aku yang menggemaskan ini..." Radit tersenyum pada Eva. Sementara pipi Eva memerah karena malu.

"Gila kamu mas, masih siang juga pengin begituan..." jawab Anggi.

"Kamu kayak nggak pernah ngalami jadi pengantin baru aja..." sahut Radit.

"Ya udah sana, jangan lupa pintunya dikunci. Oya, teriaknya nggak usah keras- keras nanti kedengaran dari luar..." ucap Anggi.

"Nggak bakal kedengaran , di luar berisik...." jawab Radit lalu mematikan sambungan telponnya.

"Ayo Babby kita masuk..." Radit menggandeng pundak Eva masuk ke dalam kamar.

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang sejak tadi berdiri di tangga merekam ciuman panas yang dilakukan oleh Radit dan Eva menggunakan kamera ponselnya. Iya, orang itu adalah Aryo. Dia hendak ke kamar Bayu mengambil charger hp, tapi secara tidak disangka dia melihat adegan panas tersebut.

"Akhirnya aku punya bukti perselingkuhan kalian. Ini bisa aku kirimkan pada Rismaku yang manis. Risma, sebantar kamu pasti akan jatuh dalam pelukanku. Suami mu sudah berselingkuh dengan Eva, dan tak lama lagi kamu juga harus berselingkuh denganku...." ucap Aryo dalam hati sambil tersenyum puas.

Setelah memastikan Radit dan Eva masuk ke kamar, Aryo lalu masuk ke kamar Bayu mengambil charger hp.

Bersambung...

1
Hera
apapun alasannya emang si raditnya aja yg mau enak dan menang sendiri, mau adil, wong dari mula aja udah gak adil berbuatnya, harus kuat risma kamu bisa kok tanpa si radit
Tirah Suranti
lanjutan nya mana nich Thor 🤗🥰
Yati Syahira
pisah tapi sevelum kadih hadiah jalang ama laki laknat di pecat ,aduin punys bukti konkrit di kantornya di larang nikah ,resikonya harus di pecat,anggi dpt balasan dari mulut ratna yg iblis
Mommy Almira: siap kak, tunggu aja ya...
total 1 replies
Ma Em
ya allah thor buat Risma berpisah dari si Radit suami yg tukang selingkuh semoga Risma dapat pengganti Radit lelaki yg baik dan sukses kalahkan si Radit agar si Radit, Eva dan bu Ratna malu sama Risma karena Risma wanita yg dia hina bisa mendapatkan suami yg lebih dari segalanya dari Radit, pokoknya harus ya thor Risma cerai dari Radit dpt gantinya yg lebih bagus dari situkang selingkuh
Mommy Almira: siap kak, tp nanti ya ceritanya masih panjang /Smile/
total 1 replies
Salsabiela
sedih ih... beneran ini nguras emosi bgt /Sob//Sob/
Asmara
kamu bikin aku nangis Thor, /Sob/, nggak bisa membayangkan kl ada di posisi Risma, menikah 10 th tpi tidak dicintai oleh suami, udah gitu keluarga suaminya pd munafik semua
Ma Em
Ya allah thor kalau baca ini hatiku sakit banget tanganku sampai gemetar kasihan sama nasibnya Risma sdh tdk dicintai suaminya juga disakiti hatinya dibohongi pula sama semua keluarga si Radit, buat si Radit si Eva juga keluarganya yg telah menyakiti Risma buat mereka dapat karmanya terutama si Radit dan si Eva aku tdk mau si Radit dan Eva bahagia thor buat dia menderita begitu juga sebaliknya buat Risma bahagia
Mommy Almira: bab berikutnya akan lebih sakit hati lagi kak 😁
total 1 replies
Yati Syahira
kuat risma balas keruk dulu hartanya ,trus laporin ke kantor biar dipecat laki laknat sama jalangnya,keguguran jalang pendarahaan rahimnya diangkat,cerai pergi jauh kelak berjodoh dgn taufik
Mommy Almira: siap kak 👍
total 1 replies
Hera
kena mental kan mereka yg udah ngebohongi risma, biar aja biar pada kejer semua, emang enak ngebohongi orang
Mommy Almira: iya kak gemes ya 😁
total 1 replies
Rina Nurvitasari
ceritanya bagus keren👍👍👍
Uthie
Hadduhhh... asli.. cerita ini sukses banget selalu bikin hati cenat-cenut... dan part ini sukses banget udah bikin hati Jedag - jedug.. karena ikut Emosi jiwa bacanya 👍👍
Mommy Almira: tapi yg baca masih dikit 😭😭
total 1 replies
Yuni asti
bikin sakit ,,ayo lebih cepet LG ya thorr upnya
Mommy Almira: diusahakan sehari 2 bab ya, bab berikutnya kl nggak siang ya sore ☺️
total 1 replies
Rahayu Putri pratiwi
ya ampun, sakit nya akuu😭😭
Mommy Almira: bab berikutnya bakal lebih sakit lgi lho kak 😁
total 1 replies
Ma Em
Semoga si Eva tdk bisa pertahankan kandungannya dan keguguran jgn sampai si Eva punya anak sama si Radit itulah hukumannya untuk pelakor semoga Risma segera sehat dan lebih baik Risma bercerai dari si Radit , benci banget sama si Radit dan si Eva semoga pernikahan mereka diketahui bos tempat kerjanya Radit dan Eva agar mereka dipecat cepat thor berikan hukuman untuk Radit dan Eva
Tirah Suranti
kebiasaan selalu lupa sama janji ke istrinya nich Radit ...
Hera
gedek sama menyek" eva, pengen ngegetok palanya
Hera
siap" aja lo radit dibuang sama risma, kamu ngacuhin risma, kamu jg nanti dibales oleh perbuatan mu sendiri
Yati Syahira
keluarga biadab mertua laki jalang ,risma harus keruk harta laki luknut laporin kekantor ,cerai
Yati Syahira
buadab laki,mertua,jalanng segera dpt balasan semua sampe nyungsep semua ,jurang penistaan ,risma jgn bodoh cerai pergi jauh
Mommy Almira: jurang penistaan .. aduh seram sekali ya 😁
total 1 replies
Asmara
ih benci banget pas bagian Eva merengek ky anak kecil, pengin tak pencet aja perut ya 😡😡
Mommy Almira: iya kolokan bgt dah
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!