NovelToon NovelToon
Hot Duda Terpikat Penulis Nakal

Hot Duda Terpikat Penulis Nakal

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Beda Usia / Enemy to Lovers
Popularitas:33.5k
Nilai: 5
Nama Author: Puput

Selena diusir dari rumah karena dia lebih memilih menjadi penulis novel online daripada mengurus perusahaan keluarganya. Kedua orang tuanya tidak setuju dia menulis novel karena hampir seluruh novel yang dia tulis adalah novel dewasa.
Dia kira hidupnya akan tenang setelah menyewa apartemen sendiri tapi ternyata tidak. Dia justru diganggu oleh komentar negatif secara terus menerus. Merasa jengkel, Selena melacak keberadaan pemilik komentar negatif itu dan ternyata berada di sebuah perusahaan film.
Selena berpura-pura menjadi cleaning service dan bekerja di perusahaan itu. Dia curiga pada Regan, CEO di perusahaan itu. Berniat mengganggu Regan tapi dia justru yang merasa kesal dengan tingkah Regan yang sangat menyebalkan.

Apakah memang Regan yang menulis komentar negatif di novel Selena?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 4

"Siapa kamu?" Regan melepas tangannya begitu saja dan membuat Selena jatuh ke tanah. Dia mengibaskan jasnya seolah dia menyentuh sesuatu yang kotor. "Ivan, bereskan dia. Apa maunya!" Regan meninggalkan Selena yang kesakitan begitu saja.

Selena melihat sikunya yang terluka sambil menggerutu dengan sumpah serapah. "Dasar, pria gak punya hati! Tsundere! Arogan! Sampai tua kamu juga gak akan menikah lagi! Mulai sekarang hidup kamu gak akan tenang!"

"Ada apa kamu mendekati Pak Regan? Pak Regan sangat tidak suka didekati wanita. Apalagi wanita yang tidak kenal." Ivan mengulurkan tangannya membantu Selena berdiri.

Selena terpaku sesaat menatap wajah Ivan. Benar-benar kombinasi yang sempurna antara bos dan asistennya. Sama-sama tampan, tinggi, bertubuh bagus, bosnya terlihat matang, sedangkan asistennya terlihat masih muda dan fresh.

Ivan menjentikkan jarinya di depan wajah Selena agar tersadar. "Kamu mau apa?"

Selena berdiri dan tersenyum pada Ivan. "Maaf, aku tidak sengaja menabrak Pak Regan. Aku cuma mau melihat lebih dekat untuk memastikan wajahnya. Aku tidak ada niat apapun."

"Kamu cleaning service yang baru?" tanya Ivan. Dia memberi kode pada Selena agar mengikutinya.

"Iya." Selena mengikuti Ivan dan kembali masuk ke ruangan yang berada di dekat pantry. Dia melihat Ivan yang mengambil kotak P3K.

"Duduk sini," kata Ivan. Dia membuka kotak P3K itu lalu mengambil kapas dan membasahi dengan cairan rivanol untuk membersihkan luka Selena terlebih dahulu.

Selena hanya menatap Ivan yang sedang membersihkan lukanya. Dia tersenyum kecil.

"Lain kali jangan dekat sembarangan dengan Pak Regan. Dia sedikit kejam pada wanita yang berani menyentuhnya."

"Iya, aku mengerti."

Ivan kini memasang plester pada siku Selena lalu menutup kembali kotak P3K itu. "Kamu mulai bekerja besok kan? Sudah tahu aturannya?"

Selena hanya menganggukkan kepalanya.

"Jangan dilanggar karena Pak Regan tidak segan untuk memecat."

"Tapi bukannya ada masa training selama sebulan. Di dalam masa training itu tidak boleh ada pemecatan sesuai perjanjian kontrak yang tertulis."

Ivan tersenyum mendengar perkataan Selena. "Tapi keputusan yang paling utama di sini adalah keputusan Pak Regan. Kamu harus ingat perkataanku jika ingin bekerja lama di sini." Kemudian Ivan berdiri dan pergi meninggalkan Selena.

Kalau sampai keterlaluan, biar aku laporkan saja pada disnaker. Dipikir aku gak kenal sama orang sana. Aku harus segera menyusun rencana balas dendam! Biar dia berhenti jadi haterku.

...***...

Selena duduk di depan layar laptopnya hingga malam hari. Dia harus bekerja ekstra di malam hari karena di siang harinya dia akan sibuk di perusahaan Regan.

"Tidak apa-apalah, hitung-hitung cari ide. Biar aku benar-benar bisa merasakan bagaimana jadi cleaning service. Siapa tahu ide terus mengalir." Selena mengatur jadwal terbit untuk karyanya. Dia hanya bisa update satu bab sehari untuk mengantisipasi gagal daily.

Selena meregangkan otot-ototnya sambil menguap panjang. Sudah lewat tengah malam, Selena baru tidur di ranjangnya.

Hingga matahari terbit dan alarm Selena berbunyi berkali-kali, Selena masih saja memejamkan matanya.

Akhirnya dia terbangun saat mendengar bunyi alarmnya yang terakhir. "Gawat! Aku kesiangan." Selena segera beranjak dari ranjangnya dan mandi dengan cepat. Setelah memakai seragamnya, dia menyisir rambutnya dan hanya memakai bedak.

"Sekarang aku seorang cleaning service. Jangan sampai Mama dan Papa tahu, kalau mereka sampai tahu, aku bisa dipermalukan." Selena memasukkan ponsel dan dompet ke dalam tas lalu keluar dari apartemennya.

"Semoga saja jalanan tidak macet."

Tapi kondisi jalanan saat itu tidak sesuai dengan doa Selena. Dia terjebak macet dan hanya maju sedikit demi sedikit. Selena berusaha mencari celah, melewati mobil-mobil yang berhenti hingga dia hampir saja menabrak mobil yang sedang melaju.

Selena hanya menoleh dan berteriak kata maaf lalu dia kembali melajukan motornya menuju LCE.

"Akhirnya sampai juga. 30 menit lagi Si Duda datang." Selena segera turun dan berlari menuju ruangannya yang berada di dekat pantry.

"Selena, ini hari pertama kamu kerja. Sebentar lagi Pak Regan sudah datang."

"Iya, maaf. Aku terlambat." Selena segera mengambil alat bersih-bersihnya lalu membawanya menuju lift dan naik ke lantai 13. Tak lupa dia memakai masker untuk menutupi hidung dan mulutnya.

"Wah, lantai 13. Aura mistisnya kuat sekali. Pasti banyak setannya, dan aku harus segera menyingkirkan setan itu," gumam Selena dalam hatinya. Setelah sampai di lantai 13, dia segera masuk ke dalam ruangan Regan yang luas itu.

Selena mengedarkan pandangannya melihat isi ruangan itu. Ada beberapa lukisan mahal di tempat itu dan beberapa pajangan yang senilai puluhan juta. "Dari tata ruangannya memang mencerminkan kalau Pak Regan orang yang disiplin dan menuntut kesempurnaan."

Selena mulai membersihkan ruangan itu dan memikirkan cara untuk memberi balasan pada Regan. Dia melihat CCTV yang terpasang di ruangan itu dan tidak ada yang mengarah ke meja Regan.

Dia mengambil spidol warna merah yang ada di dekat meja itu lalu menulis surat ancaman. Dia membuka salah satu dokumen penting lalu menulisnya dengan besar di atas kertas itu.

Apa yang kamu lakukan akan mendapat balasan! Mulai hari ini, hidup kamu akan sial!

Lalu dia mengambil lagi dokumen yang lain.

Hidup itu sistem tabur tuai.

Dia membuka lagi dokumen lainnya.

Lantai 13, siap-siap mendapat teror setiap hari!

Setelah mengembalikan ke posisi semula, Selena melanjutkan pekerjaannya. "Tanpa ada debu, ya. Barang tidak boleh berpindah, ya. Jumlah botol minuman harus sama, ya."

Selena membuka kulkas pendingin mini di dekat dispenser. "Isinya minuman isotonik dan suplemen. Sangat tidak bagus untuk ginjal. Biarkan saja dia cepat mati, emang aku pikirin." Selena memastikan jumlah yang ada dalam kulkas mini itu sesuai dengan yang ditentukan. Kemudian dia beralih pada kotak permen dan camilan.

"Ini masih penuh, jangan-jangan sampai kadaluarsa gak akan disentuh." Selena justru mengambil beberapa coklat dan memasukkan ke dalam sakunya. Dia kembali memastikan bahwa tidak ada barang yang berpindah sekali lagi.

"Bingkai foto." Selena mengambil bingkai foto itu dan melihat foto Regan yang sedang bersama seorang wanita dan sedang hamil besar. "Ini pasti istrinya. Ternyata dia benar-benar masih setia sama istrinya. Bagus juga kalau nanti aku buat male lead kayak si duda ini dengan sad ending. Si duda ikut mati juga menyusul istrinya." Selena tertawa jahat membayangkan kehaluan di kepalanya.

Beberapa saat kemudian terdengar suara langkah kaki mendekat dan terdengar suara Regan yang sedang berbicara.

Selena segera meletakkan bingkai foto itu sembarangan lalu menyembunyikan alat bersih-bersihnya di balik vas yang besar di pojok ruangan. Dia segera berjongkok dan bersembunyi di bawah meja.

Semoga saja si duda itu cepat keluar.

Selena melihat sepasang sepatu yang mendekat lalu duduk di kursi yang tepat di depannya.

Selena menutup mulutnya karena kaki itu terbuka tepat di hadapannya.

Tidak! Aku salah ambil tempat bersembunyi. Panas sekali di sini.

1
Uba Muhammad Al-varo
dilema lagi iya Selena, selidiki dulu apa benar yang dikatakan Ivan jangan main ngambil keputusan sepihak,nanti kamu nyesel
Salim S
masih memantau....
💂🏻‍♀️vs 👠
kwkwkwkwkwkwkwk 😭 al ngakak kenceng banget
Salim S
jangan percaya sama s ivan dia itu cuma mau merusak hubungan kamu sama regan, selidikilah lebih dulu baru mengambil keputusan jangan gegabah nanti salah paham lagi, kamu sudah salah menuduh regan neror kamu jangan sampai terulang salah paham lagi...kalau media tahu kasihan regan dia sudah melindungi kamu...
Citra
lanjut thoor
sella surya amanda
lanjut kak
Salim S
roman roman nya ada yang jelouse nih /Tongue//Tongue//Tongue/
dyah EkaPratiwi
hahaha cemburu eyyy
Uba Muhammad Al-varo
waduh Regan kamu sudah berumur,belum juga ada hubungan sama Selena sudah cemburu aja.
Yuli a
cie...cie....
adududu sepeda baru....
waduh....ada yang cemburu....
wkwkwkwkwkwk....
mantap... Selena diperebutkan kakak beradik.... ahay.
Rini
cemburu pak 🤣
Thechiinz Thechiinz
lanjut
Siti Nur Rohmah
oaalahhh ternyata,,,hmmm bakal bucin nih si prince halu
Risma Waty
Astaga ternyata si Duda karatan sudah 4 tahun ngefans sama Selena
Uba Muhammad Al-varo
Selena ada kejutan nih buat kamu,buat kamu shock nggak nih atau jangan2 pingsan kamu setelah bertemu dengan orang nya, jadi menunggu kejadian yang ini
Yuli a
tuh kan... beneran ... yang selama ini mendukung karya Selena itu si duda karatan...
gimana ya besok reaksi Selena ketika dia tau.... nggak sabar nungguin besok....
Thechiinz Thechiinz
lanjut
💂🏻‍♀️vs 👠
serah kalian.. bodo amat al dari tadi gemes teriak2 🦖🦖🦖
jaran goyang
ᴀǫ ʙs ᴘɢsᴀɴ ʙɴʀᴀɴ ɴɪ🤣🤣🤣🤣🤣
sella surya amanda
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!