NovelToon NovelToon
Terjerat Dosen Galak

Terjerat Dosen Galak

Status: tamat
Genre:Tamat / Dosen / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Office Romance / Enemy to Lovers
Popularitas:17.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lunoxs

Demi menjaga nama baiknya sendiri Aylin sampai rela terjerat dosennya yang galak.

"Pak Aland = Sialand." Aylin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TDG Bab 25 - Satu Kecupan

Karena merasa cemas, Aylin sampai tak menyadari jika sang dosen menatapnya dengan intens. Ada gejolak di dalam diri Aland yang nyaris berontak, namun sebisa mungkin dia menahan diri.

Coba memalingkan tatapan dari bibir Aylin yang begitu menggoda.

"Kenapa cemas sekali? Tidak ingin menampar ku lagi?" tanya Aland, dia menyentuh tangan Aylin di wajahnya, ingin gadis ini tenang.

"Maaf, satu saja cukup, aku sudah memaafkan Bapak," kata Aylin kemudian, sorot matanya terlihat jelas jika dia merasa bersalah.

Dia yang menampar dan dia juga yang merasa khawatir.

Aland sudah kehilangan konsentrasi, sebab kini jadi terus menatap ke arah bibir Aylin.

Astaga, apa yang aku pikirkan. batin Aland, yang ada dibenaknya saat ini adalah dia membayangkan mencium bibir ranum tersebut, melummat manisnya bibir buah Cherry.

Aland bahkan sampai menggit bibir bawahnya sendiri saking gugup dengan pikirannya.

"Aku akan mengantarmu pulang," ajak Aland kemudian, mereka tidak boleh berlama-lama di sini. Karena semakin lama, pikiran Aland jadi semakin kacau.

"Hem, terima kasih untuk semua hadiahnya," jawab Aylin pula. Dia sendiri tidak menyadari Jika hubungan mereka secara berangsur berubah jadi baik seperti ini.

Aland berjalan lebih dulu untuk keluar, namun dengan cepat Aylin tahan tangannya.

"Apa tidak masalah kita keluar bersama Pak? Lebih baik kita keluar sendiri-sendiri," ucap Aylin, baru sadar jika hubungan mereka masih rahasia, hanya diketahui oleh keluarga Stewart saja.

Aland kemudian mengeluarkan kunci mobil di saku jasnya, "Pergilah lebih dulu, mobil ku di basement nomor 25," kata Aland, dia ingin Aylin langsung masuk ke dalam mobil.

"Tapi Bapak jangan lama-lama, Satu menit setelah aku pergi bapak langsung menyusul."

"Iya," patuh Aland.

Aylin kemudian keluar lebih dulu, lengkap dengan buket bunga mawar merah yang dia bawa. Tapi baru selangkah Aylin keluar dia sudah kembali masuk ke dalam kamar sang dosen. Sebab tiba-tiba dia melihat Kiara kembali datang dari ujung sana.

Deg! Jantung Aylin seperti hendak copot. Karena buru-buru masuk lagi Aylin sampai menabrak dadda sang dosen.

"Hei, ada apa?" tanya Aland.

"Gawat Pak, adikku kembali ke kamar. Dia pasti mencariku, ya ampun tas juga masih di sana. Bagaimana ini," jawab Aylin, lagi-lagi gugup sendiri, baru ingat jika dia tadi datang tanpa membawa apapun, tas dan ponselnya masih ada di kamarnya sendiri.

Dan sekarang Kiara datang lagi entah tujuannya apa.

"Aylin!" panggil Kiara yang sudah masuk ke dalam kamar tersebut, mencari sang kakak namun tidak ketemu dimana pun.

Kiara memang tidak memanggil Aylin dengan sebutan kakak, usia yang tak terpaut jauh membuat mereka merasa nyaman dengan panggilan seperti ini.

"Kemana dia pergi? Tasnya masih ada di ruang tengah," gumam Kiara pula. Dia datang untuk mengambil barang milik sang kekasih, dasi kak Dean tertinggal di meja. Tadi kak Dean juga ikut menghadiri wisuda Aylin.

Sebelum pergi Kiara coba menghubungi sang kakak, tapi malah mendengar suara ponsel di dalam tas Aylin. "Ya ampun Aylin, kenapa ponselnya di tinggal," gumam Kiara.

Karena sang kekasih sudah menunggu di depan lift, jadi Kiara tidak berpikir yang macam-macam, hanya menduga mungkin saja Aylin sudah menemui temannya yang juga ada di hotel ini.

Setelah mendapatkan apa yang dia cari, Kiara pun langsung pergi.

Sedangkan Aylin masih gugup sendiri di dalam kamar sang dosen.

"Kita jangan pulang dulu," ucap Aylin lagi, bahkan sampai bicara dengan berbisik saking tak ingin ketahuannya. Padahal meski dia berteriak pun Kiara tak akan mampu mendengar suaranya.

"Tadi kamu pamit bagaimana sebelum datang ke sini?" tanya Aland kemudian, secara perlahan dia melepaskan Aylin yang tadi menabrak daddanya, sampai dia reflek memeluk pinggang gadis tersebut.

Tapi pergerakan Aland begitu lembut, sampai Aylin sendiri tidak menyadari jika tadi mereka saling berpelukan.

"Aku bohong, aku bilang ingin makan malam bersama teman-temanku," jujur Aylin.

"Apa kamu seorang putri pembohong?"

"Iih kenapa bapak bicara seperti itu?"

"Setelah ku pikir-pikir banyak sekali kebohongan mu, dulu bohong diare padahal kamu bangun kesiangan."

"Pak Alaaaand, jangan suka mengungkit masa lalu," rengek Aylin.

"Jadi sekarang bagaimana?"

"Kita makan malam di sini saja ya?" pinta Aylin dengan ragu-ragu, tapi memohon juga. Rasanya tak akan aman keluar dari hotel ini sebelum malam menjelang.

"Kenapa harus aku iyakan? Aku tidak ingin menanggung kebohongan mu," balas Aland, malah meledek sang mahasiswi yang suka bohong.

Sialand, kenapa jadi menyebalkan lagi! Tadi kan sudah baikan! Kesal Aylin, namun untuk julukan itu hanya mampu dia ucapkan di dalam hati.

"Ya sudah, bapak pergi saja sendiri. Aku akan tetap berada di sini sampai malam!" kesal Aylin, suaranya kembali menggebu.

"Jika tidak ingin aku tinggalkan, kabulkan satu permintaan ku," balas Aland, malah membuat kesepakatan.

"Apa?!"

"Simpan untuk nanti," balas Aland, dengan bibir tersenyum lebar dia akhirnya kembali masuk ke dalam kamar tersebut.

Aland belum tau apa yang akan dia minta pada Aylin, tapi rasanya menyenangkan sekali jika memiliki jackpot seperti ini.

"Tidak usah minta apapun, lebih baik Bapak pulang saja!" kesal Aylin.

Aland tidak memperdulikan, dia justru menuju ruang tengah dan menyalakan televisi. Kamar ini adalah kamar presidential suite, jadi isinya sudah serupa sebuah apartemen.

Karena Aylin belum mandi dan tidak ada baju ganti, jadi dia membeli baju secara online di sebuah butik.

Dia langsung membersihkan tubuhnya sendiri di salah satu kamar, tak peduli dengan apa yang sang dosen lakukan.

Karena sedang bersama seorang pria yang bisa berubah jadi serigala, jadi Aylin membeli baju setelan olah raga. Dengan menggunakan baju ini dia bisa menendanng dan menyerang jika diserang.

Jam 7 malam mereka memesan layanan hotel untuk makan malam, pada akhirnya Aylin makan malam bersama pak Aland, bukan dengan teman-temannya.

Melihat Aylin yang menggunakan baju olahraga membuat Aland geleng-geleng kepala sendiri.

"Apa kamu takut aku akan menyentuh mu?" tanya Aland, mereka duduk saling berhadapan di meja makan tersebut.

"Tidak, hanya jaga-jaga saja," balas Aylin.

"Harusnya aku yang was-was, selama ini selalu kamu yang mencium ku lebih dulu."

"Tidak akan ku lakukan malam ini," balas Aylin, lalu menjulurkan lidahnya meledek.

Aland sampai terkekeh sendiri melihat tingkah gadis tersebut, beberapa saat lalu dia kira Aylin adalah seorang wanita dewasa, ternyata masih bocah gadis.

Mereka makan malam dengan tenang, saat jam 8 malam keduanya memutuskan untuk pulang. Sepanjang perjalanan pulang Aylin terus memeluk bunga mawar di atas pangkuannya, juga sesekali mengelus gelang di tangan.

Sampai akhirnya mobil tiba di halaman rumah Aylin.

"Terima kasih untuk hadiahnya Pak, aku akan turun sekarang," pamit Aylin, dia juga langsung hendak membuka pintu siap untuk keluar, tapi semua pergerakannya terhenti saat sang dosen memanggil.

"Aylin," panggil Aland, entah kenapa dia memanggil, Aland tak punya alasan apapun, hanya saja begitu ingin mencegah kepergian sang gadis.

Rasanya malam ini terlalu cepat berlalu.

Dan mendengar panggilan itu, bibir Aylin langsung mencebik, di dalam benaknya langsung teringat tentang permintaan pak Aland sore tadi.

"Jangan minta apapun, malam ini berakhir di sini," kata Aylin, dia maju dan mencium pipi sang dosen. Tak ingin pak Aland banyak bicara lagi.

Cup!

Setelah meninggalkan satu kecupan itu Aylin pun segera turun dan menutup pintu dengan kuat.

BRAK! saking senangnya. Aylin sendiri bahkan tidak tahu kenapa dia sesenang ini. Apa karena hadiahnya? Atau karena kecupannya?

Tapi yang jelas, Aylin pergi setelah berhasil membuat Aland tersenyum. "Anak itu," gumam Aland tak mampu bicara banyak.

Malam mungkin berlalu dengan cepat, tapi tidak apa-apa, karena semuanya terasa manis.

1
Ananda jaka Ideatama
Luar biasa
Trito
hahahahhaaaa si nora, kok jd noraaaakkk pake acara pingsan segala 🤣🤣
Ratu Nurjaemah
Kecewa
Ratu Nurjaemah
Buruk
YuWie
jangan sampe laki2 yg merawani ivana adl nathan.
yusuf b
Lumayan
Miyagi Mitsui
bencinta
Miyagi Mitsui
🤣🤣🤣🤣
Miyagi Mitsui
nahh
YuWie
Luar biasa
Juan Sastra
ggak bisa menhan airmata mengalir sendiri
Juan Sastra
apa aku sendiri ya yg baper, sejak baca bab tuduhan aland sama aylin kok rasanya aku pengen mewek mulu,,karena benar kata aylin ternyata hati dan diri aylin tidak lebih penting dari sebuah dokumen prusahaan..
Juan Sastra
tenang aylin karena kamu adalah aylin carter ..
Juan Sastra
menangis kau sekarang sialand
Juan Sastra
mungkin tanggung jawab namun tanpa pernikahan
Juan Sastra
andai berta tahu borok ivana tidak akan pernah ada pujian
Juan Sastra
😂😂😂😂
Juan Sastra
hadeeeh nyali segitu mau saingan sama aylin
Juan Sastra
baru segitu udah kaget gimana jika aylin buka nama keluarganya..
Yuni Are
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!