NovelToon NovelToon
Hilangnya Kesabaran Seorang Istri

Hilangnya Kesabaran Seorang Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: 💫✰✭𝕸𝖔𝖒𝖞𓅓 𝕹𝕷✰✭🌹

Retno adalah seorang istri yang baik dan setia, Retno selalu mengalah dalam hal apa pun walaupun tidak bisa di pungkiri sebagai istri ada rasa kesal dan emosi nya.
Retno terus bertahan dengan Rio suami nya hanya karena memikirkan ke dua anak nya dan juga memikirkan kesehatan ibu nya.
Lama kelamaan pertahanan Retno melemah, rasa sabar dalam diri Retno menghilang sehingga Retno memutuskan untuk kembali ke rumah orang tua nya.

Bagaimana kisah Retno selanjutnya, apa yang di lakukan oleh Rio sehingga kesabaran Retno menghilang?
Dan bagaimana kehidupan Retno dan ke dua anak nya setelah Retno memutuskan untuk kembali ke rumah ke dua orang tua nya.
yuk baca cerita nya di Hilangnya Kesabaran Seorang Istri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💫✰✭𝕸𝖔𝖒𝖞𓅓 𝕹𝕷✰✭🌹, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11 HKSI

Pagi hari seperti biasa Retno selalu bangun terlebih dulu, Retno melihat Rio yang masih terlelap di samping nya.

"Ternyata pulang juga." Gumam batin Retno lalu turun dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi.

Setelah sholat subuh Retno langsung memasak untuk mereka sarapan, terdengar suara gemericik air di kamar mandi.

Retno melirik ke kamar mandi, "Bagus lah kamu bangun tanpa menyusahkan aku." Gumam Retno.

Biasa nya Rio sangat susah untuk di bangunkan, tapi pagi ini Rio bangun sendiri.

Secara bergantian mereka menggunakan kamar mandi, setelah melakukan sarapan mereka langsung berangkat dengan satu motor berempat karena Rio ikut sampai ke warung.

Setelah sampai ke warung nya Rio turun sedangkan Retno langsung mengantarkan Ardan dan Bela pergi ke sekolah.

Seperti biasa Rio hanya memberi uang jajan untuk Ardan dan Bela saja sementara Retno tidak di kasih uang padahal sebagai perempuan Retno juga banyak keperluan nya.

Karena Retno tidak mau terus-terusan dirinya yang mengeluarkan uang untuk membeli bensin, Retno pun selalu minta kepada Rio.

Bukan maksud Retno perhitungan dengan Rio, tapi akhir-akhir ini Rio mengabaikan kewajiban nya kepada istri dan anak-anak nya.

Dulu sewaktu masih bekerja menjadi security Rio selalu memberikan semua uang gajih nya kepada Retno, tapi sekarang Rio hanya memberikan beras, ikan dan uang jajan untuk anak-anak nya saja.

Begitu saja keseharian Retno setiap hari nya, pagi-pagi mengantar Ardan dan juga Bela, siang nya hanya menjemput Bela saja karena Ardan selalu pulang sendiri.

Retno sudah jarang pergi ke warung Rio karena Rio selalu menyuruh nya pulang, sakit hati Retno tapi Retno terus berusaha untuk bersabar.

Siang itu Retno sengaja mampir ke warung dan kebetulan Rio sedang tidak ada di tempat dan hanya Wildan yang ada di warung nya, Retno melihat isi warung yang mulai berkurang.

Tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut Retno, Retno hanya melihat rak-rak warung yang sudah sebagian kosong.

Tidak lama kemudian Rio datang dengan menggunakan motor nya Wildan, terlihat Rio sudah rapih dan sepertinya akan pergi.

"Mau kemana yah?" Tanya Retno penasaran.

"Ayah ada urusan dulu sebentar."

"Terus warung nya mau di buka ngga?"

"Ngga usah mamah pulang saja."

Retno merasa kesal dan juga marah karena Rio lebih percaya kepada Wildan daripada diri nya yang jelas-jelas istri nya.

"Ngga apa-apa yah mamah buka saja, sayang masih banyak pembeli."

"Ngga usah biar di tutup saja, lagian ayah juga tidak akan lama kok."

"Oh ya sudah, tapi mamah minta beras dan yang lain nya boleh?" Sebenarnya Ira bisa saja langsung ngambil semua kebutuhan nya jika ada di posisi Rio yang dulu, Rio yang sekarang lebih ke pelit dan tidak terlalu memikirkan keluarga nya.

"Ya sudah ambil seperlu nya saja." Ucap Rio dengan wajah sedikit tidak rela, tapi demi untuk kebutuhan ke dua anak nya Retno selalu bersabar dan menahan amarah nya.

Rio langsung menutup warung nya membuat Retno merasa terusir dan langsung mengajak Bela untuk segera pulang ke rumah.

Dengan menahan air mata nya Retno pulang ke rumah, sungguh Retno sangat kesal dan marah sekali dengan Rio.

Retno mencoba untuk menghilangkan kesedihan nya karena takut Bela melihat nya menangis dengan membersihkan rumah.

Retno dengan status seorang istri bagaikan seorang janda dengan anak dua, setiap hari nya selalu di lalui nya dengan ke dua anak nya tanpa ada nya sosok seorang suami seperti dulu.

Malam pun berlalu dan pagi pun menjelang tapi Rio belum juga kembali ke rumah, Retno menyiapkan sarapan untuk Ardan dan Bela.

Sebelum mengantar Ardan dan Bela ke sekolah Retno sengaja mampir dulu ke warung untuk melihat Rio sudah pulang atau belum, dan ternyata warung masih tutup karena kemungkinan Rio belum pulang sejak kemarin.

Dengan penuh banyak pertanyaan di dalam benak nya Retno mengantarkan Ardan dan Bela.

Siang hari setelah menjemput Bela seperti biasa Retno membersihkan rumah nya terdengar suara pintu terbuka dan memperlihatkan sosok Rio yang sudah berdiri di ambang pintu.

Ingin sekali Retno meluapkan amarah nya langsung kepada Rio tapi Retno dengan sekuat tenaga terus bersabar karena tidak mau bertengkar hebat seperti yang sudah-sudah.

"Baru pulang mas?" Tanya Retno basa basi.

"Iyah." Jawab Rio yang menatap ke arah motor yang selalu di gunakan Retno untuk keperluan nya terutama mengantarkan ke dua anak nya sekolah dan juga pergi ke rumah sakit untuk kontrol Bela.

"Darimana saja kamu mas sampai-sampai baru pulang padahal kemarin kamu bilang hanya pergi sebentar."

"Ayah lagi ada bisnis mah, do*a kan saja bisnis ayah ini sukses sehingga nanti kamu mau apa pun akan ayah belikan."

"Aamiin." Ucap Retno dengan setengah percaya dan tidak.

Retno ikut duduk di samping suami nya sambil menatap ke arah motor yang sudah Retno masukan ke dalam rumah.

Ke dua mata Retno tertuju ke arah ban belakang motor yang sudah gundul, "Mas ban motor sudah harus ganti, takut pas musim hujan jalanan licin." Sebenarnya Retno mempunyai uang simpenan, tapi karena melihat sifat suami nya yang selalu mementingkan kebutuhan orang lain membuat Retno sedikit merahasiakan nya.

"Mending di jual saja motor nya."

Retno kaget mendengar ucapan dari Rio, "Terus untuk ngantar anak-anak sekolah dan juga pergi ke rumah sakit pakai apa? kalau naik motor kan mengurangi pengeluaran." Bukan Retno tidak bisa naik angkutan umum, tapi Retno ingin mengurangi pengeluaran.

"Yah kan sebagian bisa di jadikan uang muka dan sebagian lagi buat modal bisnis ayah, jika bisnis ayah ini berhasil jangan kan mamah mau beli motor baru, beli mobil pun ayah akan belikan."

Retno tidak mau percaya dengan ucapan Rio karena bukan kali ini saja Rio mengatakan hal yang sama.

Tanpa menjawab ucapan Rio Retno pun bangun dari duduk nya dan pergi ke kamar mandi.

Sebenarnya Retno tidak niat masuk ke kamar mandi, tapi karena ucapan yang tidak masuk akal dari suami nya membuat Retno menghindar dari suami nya.

Semakin hari suami nya semakin berbeda, dulu yang selalu mengutamakan istri dan anak-anak nya kini sudah tidak perduli lagi sampai-sampai motor milik mereka satu-satu nya ingin di jual nya dan tidak memikirkan istri dan anak nya terutama Bela yang harus bolak balik ke rumah sakit setiap bulan nya.

Bukan Retno tidak mau sepeda motor baru, tapi jika harus mencicil nya Retno tidak sanggup untuk sekarang karena melihat sifat Rio yang sudah tidak memperdulikan mereka, jangankan untuk membayar sepeda motor perbulan nya, untuk kebutuhan sehari-hari dan jajan ke dua anak nya sering banyak alasan apalagi akhir-akhir ini Rio jarang pulang ke rumah.

1
Wifasha Fasha
ini Retno msih di mana lalu,pa dah ninggalin Rio trus plng ke rmh ortu nya
Seri ArSyarief
Ya Allah thor..hanya 1 bab pembuka
Momy: sabar😂
total 1 replies
Vajar Tri
waahhh pembuka yang bikin darah meluap ke permukaan Thor 😤😤😤😤
Momy: makasih dah mampir
total 1 replies
ℋℐᎯτυs
akhirnya momy muncul 🤭
Momy: mencoba di sini lagi say
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!