NovelToon NovelToon
Sleeping With My Boss

Sleeping With My Boss

Status: tamat
Genre:One Night Stand / Hamil di luar nikah / Menikah Karena Anak / Pernikahan Kilat / Poligami / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yutantia 10

Dunia Sakura atau kerap dipanggil Rara, hancur seketika saat video dia yang digerebek sedang tidur dengan bos nya tersebar. Tagar sleeping with my boss, langsung viral di dunia Maya.

Rara tak tahu kenapa malam itu dia bisa mabuk, padahal seingatnya tidak minum alkohol. Mungkinkah ada seseorang yang sengaja menjebaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 4

Rara mengabaikan puluhan panggilan dari Papanya, Abangnya, maupun jadi Fino. Dia tahu alasan apa yang membuat mereka semua meneleponnya. Orang tuanya pasti sangat malu, sedangkan Fino, dia tak yakin tunangannya itu masih mau dengannya setelah melihat video tersebut. Tidak hanya malu karena tubuhnya menjadi konsumsi umum, tapi harga dirinya juga hancur karena skandal tidur dengan bos.

Namun di antara semua panggilan itu, ada satu panggilan yang memaksa Rara menjawabnya, panggilan dari Jovan.

"Aku tunggu di luar."

Setelah memutus sambungan telepon, Rara bangkit, menyeka air mata lalu meninggalkan ruangannya. Karena ini jam kerja, dia tak banyak berpapasan dengan orang yang membuat dirinya malu. Melihat mobil Jovan di seberang kantor, dia langsung menyeberang lalu masuk ke dalam mobil.

Jovan menunjukkan rekaman CCTV apartemennya pada Rara. Disana terlihat jelas jika tak ada paksaan, dia tak mau dituduh memperkosa atau apalah.

Rara malu sekali melihat video itu. Disana, dirinya terlihat seperti wanita murahan yang mengharapkan kehangatan dari bosnya. Dan dirinyalah, yang pertama kali membuka baju.

"Kita sama-sama mabuk, Ra."

"Tapi saya gak minum alkohol," ucap Rara sambil menggeleng. "Rasanya mustahil saya tiba-tiba mabuk, Pak." Dari CCTV, terlihat keduanya sempoyongan saat masuk apartemen, seperti orang mabuk.

Flashback

"Lo gak minum, Ra?" tanya Deni yang duduk di sebelah Rara, di tangannya ada segelas minuman beralkohol rendah.

"Minum kok, ini," Rara menunjukkan botol air mineral di tangannya.

"Itu mana enak. Cobain nih, enak," Deni mendekatkan gelas minumannya ke bibir Rara.

"Ogah!" Rara mendorong gelas tersebut menjauh.

"Jangan paksa kalau gak mau," ujar Jovan yang melihat itu. Dia sendiri, sudah sedikit mabuk malam ini. Selain merayakan kesuksesan tim mendapatkan tender, malam ini juga perayaan ulang tahu Jovan. Awalnya hanya karaokean, nyanyi-nyanyi biasa, tapi makin malam, malah ada yang order alkohol, jadinya beberapa orang mulai mabuk.

"Pak Jovan teler, Ra," ucap Yuyun saat mengambil tas yang ada di sebelah Jovan. "Kamu anterin dia pulang gih."

"Kenapa gak kamu aja sih, Yun, kos kamu kan melewati apartemennya?" Rara malas sekali kalau harus mengantarkan Jovan pulang. Ini sudah hampir tengah malam, tadi dia sudah janji pada mamanya akan pulang sebelum jam 12.

"Nih, si kampret mabuk juga," Yuyun menarik lengan Agam yang duduk di lantai seperti orang hilang. "Aku mau anter dia ke kosannya."

"Halah, bilang aja kalau mau lanjut di kos," goda Wentry sambil mencebikkan bibir. Semua orang memang sudah tahu jika Yuyun dan Agam pacaran dan sudah biasa melakukan hubungan layaknya suami istri.

"Den, kamu anterin Pak Jovan gih," pinta Rara. Deni tampak tak terlalu mabuk. Mungkin karena sudah terbiasa minum, jadi satu atau dua gelas, tak begitu berefek padanya.

Deni langsung menolak. "Mak gue kayak garangan, bisa dimakan gue kalau pulang di atas jam 12. Lo aja, Ra. Lagian ni ya, kode apart nya Pak Jovan, kan cuma lo yang tahu. Takutnya kalau kita yang nganter, malah gak bisa masuk. Orang teler kadang kalau ditanya suka gak nyambung. Kayak orang gila."

"Parah lo, bos sendiri dikatain gila," Wentry geleng-geleng.

Karena tak ada pilihan lain, akhirnya Rara mengantar Jovan pulang.

Flashback off

"Kamu terlihat seperti orang mabuk, Ra," Jovan mengulang rekaman CCTV disaat mereka masuk apartemen, berjalan sama-sama sempoyongan.

"Saya berani bersumpah, Pak, saya tidak minum alkohol disana."

"Mustahil, Ra."

Rara menunduk, air matanya luruh tanpa bisa ditahan. Dia juga bingung, kenapa dia terlihat seperti orang mabuk di rekaman CCTV, sedang dia yakin jika tidak minum alkohol. Mabuk bukanlah sesuatu yang menular, dimana saat sebelahnya mabuk, dia akan ketularan mabuk. Saat keluar dari tempat karaoke, dia merasa baik-baik saja, hanya gerah yang agak berlebihan, yang menurutnya adalah efek keluar dari ruangan ber AC. Kepalanya sedikit pusing karena bau alkohol di room karaoke tadi.

"Apa kamu yakin, tidak mencoba minuman seseorang?"

Rara menggeleng yakin, dia tidak mencicipi minuman siapapun. Selain air mineral miliknya, dia hanya meminum air mineral milik Yuyun saat akan pulang karena tenggorokannya terasa sangat kering.

"Aku dan Papa sudah mengusahakan untuk men take down video kemarin. Semoga saja tidak makin meluas," Jovan memejamkan mata sambil memijat kepalanya yang terasa pusing karena masalah ini.

"Apa Bapak tahu, siapa yang menyebarkan video itu?"

Jovan membuka mata, menoleh ke arah Rara. "Dista."

Rara tercengang mendengar nama Dista. Wanita itu adalah sahabatnya, kenapa bukannya menyelesaikan masalah ini dengan kepala dingin, namun malah menyebarkan aibnya.

"Dia sangat sakit hati."

Tak mungkin bekerja di situasi seperti ini, Jovan mengantar Rara pulang.

Memasuki rumah, tangis Rara kembali pecah melihat Mamanya duduk di sofa sambil menangis. Mamanya itu pasti sangat malu dan kecewa padanya.

"Ra... " panggil Mama Rere pelan. Matanya yang sembab, menatap ke arah putrinya yang berdiri di dekat pintu.

Dengan langkah berat, Rara menghampiri mamanya, berlutut di bawah kakinya. "Maafkan Rara, Mah, maaf. Rara sudah membuat Mama malu. Maafkan Rara, Mah."

Mama Rere tak menjawab apapun, dia hanya terus menangis. Saat ini, jiwanya masih terpukul. Rara tak pernah bikin masalah selama ini. Pergaulannya juga sehat, video itu sangat membuatnya syok.

"Rara berani bersumpah, jika ini tak seperti yang terlihat di video. Rara tak sengaja tidur dengan Pak Jovan, Mah. Rara juga gak tahu, kenapa hal itu bisa terjadi." Tak mendapat respon apapun, Rara mendongak, menatap mamanya dengan tatapan memohon. "Percaya sama Rara, Mah, ini gak seperti yang terlihat di video. Rara tidak dengan sadar melakukan itu. Mamah," dia menggenggam kedua tangan mamanya, berharap keluar sepatah kata dari bibir mamanya. "Percaya sama Rara, Mah. Rara bukan wanita murahan yang mau tidur dengan bos hanya demi jabatan."

Mama Rere mengangguk, menarik sebelah tangannya dari genggaman Rara lalu mengusap kepala putrinya itu.

"Percaya sama Rara, Mah, Rara gak sengaja tidur dengan Pak Jovan," Rara terus mengulang-ulang ucapannya.

Mama Rere kembali mengangguk, menarik kedua bahu Rara agar bangkit lalu memeluknya. Tidak dipercayai orang terdekat, hal itu sangat menyakitkan, dia pernah ada diposisi itu. Saat ini, dia memilih untuk percaya apapun yang dikatakan Rara.

"Ra... "

Rara menoleh mendengar suara papanya. Dia melepaskan pelukan mamanya lalu berlari memeluk papanya. "Rara gak kayak gitu, Pah. Rara bersumpah, semua itu terjadi diluar kemauan Rara," tangis Rara kembali pecah.

Papa Romeo mengeratkan pelukannya sambil mengecup puncak kepala Rara beberapa kali. Air matanya meleleh, hatinya sakit mendengar tangisan putrinya.

"Apa yang terlihat di video, gak kayak gitu kenyataannya, Pah. Papa harus percaya sama Rara."

"Papa percaya, Nak," Papa Romeo melepas pelukannya, mengusap air mata di pipi Rara. "Papa percaya sama Rara. Sakura, anak Papa adalah gadis baik-baik, gadis bermartabat yang tidak mungkin melakukan hal rendahan seperti itu. "

Papa Romeo merapikan rambut Rara yang berantakan, menyelipkan di belakang telinga lalu mengecup keningnya.

"Rara gak seperti itu, Pah," lirih Rara di sela-sela isakan.

"Iya, Papa tahu itu," Papa Romeo kembali mencium kening Rara, mengusap pipi putrinya yang kembali basah karena air mata. "Papa adalah orang yang akan selalu ada di pihak kamu. Jangan takut, ada Papa, Nak," ucapnya dengan air mata meleleh. "Seperti apapun dunia melihatmu, menilaimu, kamu tetap putri terbaik Papa. Papa akan menjadi orang yang berdiri paling depan untuk membelamu."

"Papa.... " Rara kembali memeluk papanya.

Papa Romeo menangis di balik punggung Rara. Sesungguhnya saat ini, dia sedang menyalahkan diri sendiri. Merasa jika apa yang terjadi pada Sakura, adalah karma atas perbuatannya dulu.

Malam harinya, rumah mereka kedatangan tamu, Fino dan keluarganya.

1
scarlet
👍👍👍👍
BundaneAyaFitri
Semerunya Ara ya Thor, ayahnya chila alis Lala 😘😘❤️❤️
Macrina Catharina
Dasar ...ha ha haa kalo yg itu langsung ya Jovan...
Yani Kustiti
Luar biasa
Macrina Catharina
woahha ha hh a kasian Dehh kamu distha.. emang Rara pintar. lanjut Thore, biar dusta mewekkk....
Macrina Catharina
bagus nikah berdua sklian. Jovan. biar Mamanya semakin top
Macrina Catharina
Aku suka sikanmu Rara.. bertindak jgn biarkan orang sombongnekaku kh ansesuka mereka.
Macrina Catharina
Aku juga sdh baca novelnya.barubketemu lanjutan ini Teteh Ryu d Lovely. makasih Thor.. 🙏
Macrina Catharina
Terima kasih utk novel nya smakin di tunggu² cerita yg bagus jadi yakin g mau ketinggalan.menarik.
SemestaBernyanyi
sebenarnya aneh sih. kan rara yg mau dipoligami. jadi dia sudah tahu dan sadar kalo suaminya harus memberi haknya kepada istrinya yg lain. apapun tujuan awalnya, seharusnya sdh tau resikonya
jiu
jujur aku gasuka sama ortu" sekarang yang terlalu memaksakan ngasi nama unik. apa coba? masa semeru???
jiu
gak etis banget membandingkan suami sendiri sama laki" lain. coba kalo di balik? jovan yang bandingin rara sama dista... apa gak sakit hati?
jiu
hahahahhahaha
jiu
ya gimana orang gak ada bukti
jiu
padahal bapaknya dista kan polisi... harusnya bisa dong dia tinggal mintol papinya beresin urusan fino?
jiu
dasar aneh. apa soh maunya? sok iye
jiu
masalahnya kalo gak ada bukti memang sulit untuk diperkarakan... masa itu aja rara gak ngerti?
jiu
ya jelas lah susah di percaya karena gak ada bukti🤦
jiu
haji thariq
jiu
haidar aneh. apa dia gak nyadar kalo rara sendiri yang menawarkan diri buat di madu😃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!