Olivia baru pertama kali berpergian tanpa pantauan kedua orang tuanya yang sangat posesif. karna rasa penasaran akan seperti apa dunia malam membuat Olivia masuk dalam penjara tawanan gairah pemuda impoten, Keenan Pradipta.
Percintaan panas yang terjadi satu malam menjadi alasan kuat Keen untuk menjadikan Olivia sebagai istrinya.
“Gairahku hanya ada padamu, cantik. Lalu kenapa aku harus melepaskanmu?” tanya Keen dengan tangan yang melingkar mesra dipinggang Olivia.
“Gairah-gairahmu kenapa juga aku yang menderita, ha? dasar pria gila impoten lagi!” umpat Olivia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Haasaanaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TCPI 3
Pandangan mata Keen terus tertuju pada wanita yang terus bergerak kesana-kemari dibawahnya. Timbul kepuasan baginya karna sudah menemukan sosok wanita yang membangkitkan gairah yang terpendam. Keen mulai melakukan pagutan kepada bibir Oliv yang sangat menggoda, juniornya sudah sangat tegang untuk bersabar lagi.
Rasanya sangat aneh bagi Keen, miliknya terasa mengeras sempurna hanya karna menatap tubuh polos dari sosok wanita yang tidak pernah Keen kenal sama sekali.
“Selama ini kau kemana saja, Baby? Kenapa kita baru bertemu sekarang, kau sudah berhasil menyiksaku. Kau tahu itu..” ucap Keen sembari terus mengecup bibir ranum yang Oliv miliki.
Oliv yang sudah dikuasai oleh pil perangsang tidak memikirkan apapun kecuali sentuhan Keen yang bisa menghilangkan rasa gatal ini. Bahkan tubuh Oliv melengkung kala tangan Keen yang sudah melakukan pemanasan dibawah sana. Hingga Oliv mengeluarkan suara yang membuat gairah Keen semakin membara.
“Ingat, kau adalah wanita pertama yang membangkitkan gairahku. Dan mungkin akan menjadi satu-satunya wanita yang merasakan tubuhku, efek samping dari ini sangat besar, Baby..” ucap Keen kepada Oliv yang tersenggal di bawahnya karna baru saja mendapatkan pelepasan untuk pertama kali.
“Lakukan cepat!” pinta Oliv yang sudah tidak sabar, ia menatap kearah junior Keen yang memiliki size sangat besar. “Waw, milikmu sangat besar..” Pujian Oliv membuat Keen semakin bergairah.
Menarik tubuh Oliv untuk posisi yang sangat ia inginkan, lalu melebarkan dua kaki itu. Perlahan memasukkan adiknya, disaat itu saja Oliv sudah merasakan sakit yang teramat. Meremas erat seprei sambil menatap sendu Keen yang siap siap beraksi, ia sudah tidak sabar sebenarnya.
Dan Oliv berteriak kesakitan kala separuh milik Keen sudah masuk, baru separuh tapi rasanya tubuh Oliv seakan terbelah menjadi dua.
“Kau masih Virgin, Baby?” tanya Keen sembari mengelap keringat yang membanjiri pelipis Oliv.
Timbul senyuman diwajah Keen, itu berarti hanya dirinya yang merasakan tubuh Oliv dan hanya dengannya Oliv merasakan semua ini.
“Ck, kita imbang, Sayang. Aku juga pertama kali, kau benar-benar tidak akan ku lepas setelah ini!” ucap Keen dengan sangat tegas.
Keen melakukan hentakan yang mana membuat miliknya masuk sempurna, membungkam bibir Oliv dengan pagutan bibir hingga wanita itu relaks. Air mata Oliv yang mengalir, Keen hapus dengan tangannya sambil menikmati pagutan bibir yang tidak ahli dari Oliv itu.
Setelah merasa jika Oliv sudah terbiasa, maka Keen langsung bergerak perlahan-lahan. Hingga Oliv merintih di bawahnya, wanita itu menatap Keen sayu. Keen meringis kala merasakan miliknya yang sangat dijepit didalam milik Oliv yang sangat sempit. Ia tidak bisa kalau terus pelan-pelan, maka Keen langsung menambah kecepatan yang mana suara penyatuan itu terdengar di seluruh ruangan.
Dua insan manusia yang tidak saling mengenal saling menikmati tubuh satu sama lain. Tidak ada yang mereka pikirkan kecuali kenikmatan yang akan datang, Keen terus menggempur tubuh Oliv sepanjang malam.
Keen yang tidak pernah merasakan membawa Oliv menuju kenikmatan yang selama ini ia idamkan. Membawa tubuh Oliv yang sudah lemas itu untuk berdiri, kedua tangan Oliv diarahkan Keen berpegangan pada tirai jendela.
“Berpegangan.. Emmm..” Keen mulai memasukkan adiknya yang terlepas dari belakang.
Terdengar lenguhan dari Oliv, ia menatap sayu Keen yang menggempur dirinya dari belakang dengan pergerakan yang perlahan tapi pasti.
“Kau nikmat..” bisik Keen tepat ditelinga Oliv.
•
Cahaya matahari pagi membangunkan Keen dari tidurnya, ia menggeliat karna merasakan tubuhnya yang cukup segar pagi ini. Kala Keen membuka mata, ia tersenyum melihat wanita kecil dan cantik itu masih tertidur pulas dalam pelukannya.
“Pagi, cantik..” ucap Keen sembari mengecup kening Oliv yang masih tertidur pulas.
Oliv kelihatan lelah sekali karna memang Keen menggempur sampai pagi, tidak berhenti sedikitpun. Bagi Keen, tubuh Oliv sangat nikmat melebihi apapun. Perlahan Keen bangkit untuk melepaskan diri dari pelukan Oliv, sungguh sangat erat.
“Wanita ini bernama Oliv..” gumam Keen sembari memakai satu persatu pakaiannya. Setelah selesai ia mengutip pakaian Oliv kemarin malam, memakaikan pakaian itu kembali ke tubuh Oliv.
Bahkan Oliv bagaikan anak bayi yang hanya pasrah dengan segala hal yang dilakukan Keen. Bahkan hanya melihat dua bongkahan indah itu, gairah Keen seakan bangkit. Susah mati Keen menahan itu semua, ia mencoba mengalihkannya penglihatannya ke arah lain agar gairah itu pergi.
Karna untuk menggempur Oliv lagi, rasanya tidak mungkin. Tubuh wanita itu terlihat lelah sekali dari cara tidur yang tidak terusik meskipun Keen sedang memakaikan pakaian. Setelah selesai perlahan Keen menggendong Oliv bagaikan koala, ia membawa wanita cantik itu keluar dari kamar Klub malam itu.
~
“Tuan, apakah berhasil?” tanya Raga, ia sudah tidak sabar mendapatkan kabar menarik atau malah sebaliknya.
Keen membawa tubuh Oliv menuju bangku mobil, setelah itu duduk disamping Oliv sambil melirik kearah Raga yang duduk dibangku pengemudi.
“Kau lihat?” Keen malah bertanya balik, membuat Raga semakin bingung. “Ck, otakmu itu kaku sekali!” umpat Keen yang mana kini menyandarkan kepala Oliv menuju dadanya.
Raga berpikir serius, ia melihat kedua insan manusia itu. “Astaga, kau berhasil mendapatkan wanita yang membuatmu gairah, Tuan?” tanya Raga yang mana Keen menjawab dengan anggukan kepala.
Sungguh Raga tidak menyangka akan itu, mengingat Oliv hanyalah wanita kecil yang sepertinya sangat polos.
“Aku meragukan Nona ini semalam, ternyata dia berhasil membuatmu_”
“Aku juga tidak menyangka, Raga. Hem, sebaiknya segera persiapkan berkas-berkas dia dan aku. Aku harus menikahinya..” ucapan Keen membuat Raga tersenyum simpul.
Cukup senang hati Raga mendengar kabar bahagia ini, ia ingin menyalakan mesin mobil. Tapi, terhenti karna mendapatkan pesan dari Ayahnya. Alis Raga mengkerut membaca pesan dari sang Ayah, ia menghela napas panjang sambil menyimpan ponsel itu kembali kedalam tas.
“Ada apa?” tanya Keen, ia dapat melihat raut wajah tidak enak dari Raga.
“Tidak ada apa-apa, Tuan. Hanya masalah keluarga kecil saja, sebaiknya kita mulai menuju Apartemen sekarang,” Raga mulai melajukan mobilnya.
Keen yang sangat senang karna fakta bahwa gairah misterius yang ia miliki sudah menemukan pawangnya, maka ia tidak memikirkan apapun kali ini. Kecuali segera membawa Oliv menikah, maka wanita ini akan menjadi miliknya selama-lamanya nanti.
Mungkin karna perjalanan yang dilewati hingga Oliv terbangun dari tidurnya. Perlahan ia membuka mata, dan terkejut saat menyadari jika sedang berada di dalam mobil asing serta berada di dalam pelukan pria asing. Oliv mencoba mengingat kejadian demi kejadian kemarin malam, ia spontan langsung menghindar dari Keen.
Tentunya Keen terkejut melihat Oliv menatapnya selayaknya maling bukan seperti kemarin malam. “Kau sudah bangun, Baby?” tanya Keen dengan senyuman manisnya.