NovelToon NovelToon
BINTANG DI SURGA

BINTANG DI SURGA

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Karir / Romansa
Popularitas:749
Nilai: 5
Nama Author: Arnesh Yadha

kisah tentang kehidupan Kanaya yang terpaksa menjadi single mom ketika masih belia. Dia menjadi korban ambisi karyawan ibunya yang ingin menjebak ayah tirinya.

Kanaya terpaksa hidup terpisah dari orang tuanya, untuk menyembunyikan ketiga anak kembarnya. Ia berhasil hingga akhirnya menjadi istri seorang pengusaha sukses dan kaya raya.

Cobaan seakan tiada henti menerpanya, ketika ia sudah bahagia, hantaman terberat dalam hidupnya adalah ketika ia harus kehilangan salah satu putra tercintanya.

Bagaiamanakah Kanaya menjalani hidupnya??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arnesh Yadha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bersediakah Kau Menjadi Makmum Dalam Hidupku Kay...

Hari ini dokter muda itu tengah membantu Kay mengerjakan tesis nya. Dengan direcoki oleh Senja yang dari tadi tidak mau turun dari pangkuan Zulfan. Senja memang akan menjadi sangat manja jika Zulfan datang ataupun diajak kerumahnya. Ucapannya yang cadel sering membuat gemas semua orang.

Ummi kali ini sedang berada di Dubai, karena Dzakira menantunya baru saja melahirkan putra keduanya. Dzakira merupakan istri dari Arashya putra kedua ummi Fatimah.karena itulah ummi akan berada disana untuk waktu yang lama.

Kay memang biasanya merawat ketiga anaknya bersama ummi dan satu orang babby sitter, kali ini dia mendapat tambahan bantuan dari Monty asisten rumah tangga ummi Fatimah.

Kay mengatakan pada Zulfa bahwa ia akan magang di sebuah perusahaan properti terbesar di Singapura, tujuannya adalah melakukan reset sekaligus laporan untuk tugas skripsinya. Zulfan setuju, karena jurusan yang diambil kay memang cocok untuk terjun kebidang itu.

" Bagaimana Kay, jadi kamu hari ini ke Grand City Development? "

" Jadi kak, rencananya nanti dari kampus aku akan kesana"

" Good luck ya, mungkin hari ini juga aku ga bisa temenin anak-anak, karena ada jadwal operasi nanti siang dan lanjut jadwal jaga juga di hospital "

" Tak apa kak, nanti biar anak-anak ditemani Sus Nancy dipenitipan, karena bakalan ribet kalau dia jaga mereka sendirian, tau sendiri kan tingkah mereka seperti apa.. "

Kay pun mengantar ketiga anaknya bersama suster nya ketempat penitipan, setelahnya dia akan lanjut ke kampusnya untuk mengambil berkas yang diperlukan untuk magang. Kay memang mendapat hadiah mobil dari mamanya karena kelulusannya waktu itu. Karena nya kini kemanapun dia pergi akan mengendarai mobilnya sendiri. Kay juga sengaja menyewa sebuah unit apartemen untuk dia gunakan ketika mamanya berkunjung ke sana, demi menyembunyikan ketiga buah hatinya sengaja ia berbohong bahwa ia pindah apartemen.

Suatu kebetulan, ketika dia mulai masuk ke lobby GCD, dia malah bertemu dengan Zio. Tak ada yang berubah dari penampilan pria itu, mungkin hanya terlihat lebih matang saja. Tak ada lagi ketakutan maupun kecanggungan lagi dalam diri Kay, dia yang menyapa duluan,

" Appa...! "

" Kay... Kok kamu disini, bukannya harusnya ngampus ya?! "

" Kay mau magang disini, sekalian nyusun skripsi appa, euhnm.. Appa sama mama ga? "

" Engga, appa sendirian, mama lagi di Jerman, dia berangkat minggu lalu... "

Interaksi keduanya nampak formal, sedikit rasa perih dihati Zio melihat putri sambungnya berubah sikapnya. Dulu dia sedikit manja bahkan tak akan segan memeluknya, kini gadis itu telah tumbuh lebih dewasa, namun tak ada lagi keceriaan dalam binar matanya.

Merekapun berpisah di lobby, Kay menuju ruang HRD sedangkan Zio langsung menuju ruang CEO perusahaan ini. Zio sebenarnya datang menyusul Fay yang telah duluan sampai dua hari lalu. Rencananya akan menjalin kerjasama dengan perusahaan pribadi Zio yang kini dipegang dan dikelola fay. Kebetulan CEO perusahaan GCD ini adalah anak dari sepupu Fay yang ada di Australia, karena itulah selain rencana kerjasama bisnis, Fay juga sedang mengunjungi keponakannya.

Di ruang HRD semua berkas yang disodorkan Kay sedang diperiksa oleh seorang wanita cantik bernama Anggie. Dia membaca berkas itu dengan seksama. Dia nampak tersenyum kemudian menanyakan beberapa hal. Kay pun menjawabnya dengan lancar hingga Anggie menjabat tangannya tanda dia menerima Kay untuk magang disana. Diapun menyatakan akan membantu Kay dalam mengerjakan skripsinya, karena Anggie juga ternyata alumni kampus tempat Kay belajar sekarang.

Kay diantar menuju ruang divisi tempatnya magang. Semuanya nampak ramah menyambut kedatangan Kay. Kay memperkenalkan dirinya kemudian langsung diarahkan duduk di meja tempatnya untuk memulai pekerjaan awalnya. Hari-hari sibuk pun akan dimulai dari sekarang. Kay hanya berharap dia mampu menjalani dan membagi waktu untuk ketiga anaknya.

Disisi lain dikantor besar itu, tepatnya di ruang CEO, Zio disambut dengan ramah oleh seorang pemuda yang berusia 23 tahun. Pemuda itu memperkenalkan dirinya dengan nama Gagah. Asisten pribadinya menyarankan mereka untuk duduk di sebuah sofa besar yang ada diruangan itu. Merekapun memulai rapat penandatanganan kontrak kerjasama.

" Baiklah uncle, aku sudah mempelajari dan membaca semuanya, dari poin-poin kontrak yang aku baca, ada beberapa yang harus direvisi tapi tak masalah aku yakin uncle bisa merevisinya dengan cepat, dan besok kita adakan pertemuan lagi di shisen hanten, sekalian kita makan siang, pasti uncle juga dapat pesanan oleh-oleh kan dari aunty.. " Ucap pemuda itu kepada Fay.

" Kau memang selalu tau apa yang aunty mu mau Gah, baiklah bagaimana  Zi, kamu setuju kan, kalau setuju nanti aku akan revisi bagian yang diminta Gagah, selanjutnya besok kita balik lagi bertemu di tempat yang sudah ditunjuk olehnya? "

" Terserah kamu aja Fay, kamu yang pegang kendali kan dan kamu juga yang selalu menghasilkan keputusan terbaik buat perusahaan kita "

" Ok deh besok kita ketemu lagi Gah, uncle akan merevisinya "

Selanjutnya mereka berjabat tangan dan kemudian meninggalkan ruangan itu.

Pertemuan Zio dengan Kay tadi rupanya sedikit mengusik pikiran pria itu. Bayangan peristiwa malam itu menyajikan tanda tanya dalam hatinya. Meskipun selama ini Tantri sering menceritakan kehidupan Kay, namun serasa ada yang disembunyikan gadis itu. Bahkan kepindahan Kay dari apartemen yang ia belikan masih menyisakan misteri bagi Zio.

" Kenapa loe kok kayak ayam linglung gitu Zi?, gue liat tadi loe kurang fokus ama ucapan Gagah?! "

" Hhufft.. tadi gua ketemu Kay  di lobby.. "

" Wah.. Terus.. "

" Ya dia nyapa gua duluan, suatu kemajuan sih dia udah ga takut lagi meski masih jaga jarak.. "

" Terus... Gimana dia...? "

" Ya ga gimana-gimana. "

"Makin cakep dong pastinya, iya gak? padahal dulu pengen banget gue lamar tuh bocah, sayangnya dia malah kabur ke sini, coba dia kaburnya ke Bandung pasti gue kejarlah.. Hahahaha.. "

" Gua gampar loe kalo berani macem-macem, gimanapun juga gua kan bokapnya meskipun dia jadi kek gitu gara-gara gua juga sih.. " Ucap Zio penuh penyesalan

Kedua orang itupun akhirnya menuju sebuah hotel mewah tempat mereka menginap.

*

*

*

Waktu berjalan semakin jauh, tanpa terasa kini Kay hampir menyelesaikan skripsinya. Dengan bimbingan Zulfan dan Anggie, tak ada kendala berat yang dihadapinya. Kay pun berhasil membagi waktunya dengan tepat. Bahkan bisa dibilang sangatlah cukup untuk mengawasi tumbuh kembang ketiga anaknya. Kinerjanya di kantor pun patut diacungi jempol, meskipun hanya magang namun dia nampak sungguh-sungguh. Sehingga mendapatkan apresiasi tersendiri dari rekan kerjanya. Dia tak segan untuk bertanya tentang apa yang belum ia ketahui.

Kini ia tengah duduk di depan laptopnya menyusun makalah skripsinya. Ia pun mulai mencetak lembar demi lembar presentasinya. Zulfan datang berkunjung sambil membawakan mainan dan juga makanan untuk Kay dan ketiga anaknya. Senja yang paling manja terhadap Zulfan langsung menghampirinya, dia nampak imut dengan tubuh gembulnya ketika berlari.

" Uncle.... Uncle bawa mainan kan untuk aku dan kakak..!! " Teriaknya sambil berlari

" Senja... Jangan lari nanti nyungsep lho!! " Teriak Kay. Pasalnya putrinya ini memang paling suka lari-larian, namun juga paling sering jatuh dan kalau sudah terluka, dia akan menangis dan meraung-raung heboh menggemparkan seisi rumahnya. Zulfan langsung menangkap tubuh anak perempuan itu lalu menghujani wajahnya dengan ciuman bertubi-tubi hingga dia tertawa kegelian.

" Ampun uncle... Hahahha.. Uncle ampun.. Hahahha... "

" Baiklah, ini mainan untuk Seja dan kakak-kakak.. Sana bawa masuk, nanti uncle panggil lagi kalau makanannya sudah siap.. "

" Ote uncle... thanks.. muach" Ucap nya sambil mengecup pipi Zulfan, diapun menyeret tas yang diberikan Zulfan, dia tidak pernah mau bahkan mengijinkan siapapun membantu membawakan hadiah yang ia terima. Zulfan hanya geleng-geleng melihat tingkah anak itu.

Zulfan menyerahkan beberapa bungkus makanan untuk disajikan kepada Sus Nancy, kemudian mendekati Kay yang tengah sibuk memprint-out  makalahnya.

" Bagaimana harimu.. "

" Seperti biasa sibuk dan melelahkan... tapi aku menikmatinya. Semoga saja lolos dan aku segera sidang ya kak.. " Ucap Kay

" Terus kalau sudah lulus kamu mau tetap disana? "

" Sepertinya iya, soalnya kak Anggie juga menyarankan aku tetap disana, meskipun belum pernah sekalipun aku liat batang hidung CEO nya., "

" Kabarnya dia tampan lho, cuman dia jarang mau diekspose di mana-mana, selalu wajah ayahnya lah yang wira-wiri di majalah bisnis " Terang Zulfan.

Setelah selesai, Kay pun memanggil ketiga anaknya untuk makan bersama dengan  Zulfan. Tak ada hal lain yang dilakukan Senja selain ngerecoki Zulfan makan sembari duduk dipangkuannya.

" Senja... Kenapa sih ganggu uncle teyus, liat tuh uncle jadi ga makan kan kalena Senja..!! " Ucap Langit yang sebenarnya iri dengan adiknya.

Kay paham, diapun  langsung menarik nya keatas pangkuannya.Dari dulu hanya Bintang yang tak pernah ada suaranya. Dia paling kalem dibanding kedua adiknya.

*

*

*

Hari yang ditunggu pun tiba, Kay lulus dari sidang skripsinya dan besok adalah saat wisudanya. Nilai yang diperoleh Kay sangat tinggi bahkan tertinggi diantara teman-temannya .Suma cum laude berhasil diraih Kay. Namun ada kebimbangan menggelayuti hati Kay, sehingga diapun meminta solusi kepada ummi fatimah.

Kay bimbang antara harus membawa ketiga anaknya atau tidak, kalau ditinggal dipenitipan maka mereka akan ketinggalan momen bahagia itu, kalau dibawa dia takut rahasianya akan terbongkar didepan kedua orang tuanya. Akhirnya ummi mengusulkan bahwa besok dia yang akan mengantar ketiga anak itu ketempat wisuda setelah acara berakhir dengan mengakui mereka sebagai cucunya dari dubai. Kay kurang setuju, namun tak ada lagi yang mampu ia lakukan.

Kay tampil dengan anggun, mengenakan kebaya modern warna azure dipadu dengan kain jarit berwarna hitam dengan  corak liris coklat, rambutnya yang panjang disanggul sederhana namun terlihat elegan. Riasan wajah yang natural menambah pesona kecantikannya. Tak akan ada yang menyangka  bahwa dia adalah ibu dari tiga orang anak.

Acara wisuda pun berlangsung dengan lancar, sesuai dugaan Kay, kedua orang tuanya hadir di sana memberi selamat. Zulfan memberikan hand buke bunga besar sebagai tanda ucapan selamatnya, diapun berkenalan dengan tantri dan Zio. Setelah berfoto bersama, ummi Fatimah pun datang membawa triplets sesuai dengan rencana mereka semalam. Ada rasa was-was dalam hati Kay melihat ketiga anaknya yang langsung menghambur kearahnya. Untunglah ketiganya paham dengan arahan ummi sehingga tak ada yang memanggil ami seperti biasanya, malah mereka memanggil aunty, Zulfan merasa geli sebenarnya mendengar ketiga bocah itu menyebut aunty pada ami nya. Namun Zulfan paham, karena status Kay yang masih lajang akan aneh jika ternyata dia punya tiga orang anak.

Zulfan hanya tau kalau Kay dulu dijebak temannya hingga lahirlah triplets, itulah cerita yang dibuat ummi untuk menghilangkan rasa penasaran keponakannya.

Ummi memperkenalkan ketiga anak itu sebagai cucunya. Ada getaran tersendiri dihati Zio tatkala ketiga bocah itu mencium tangannya. Ummi dan Kay sama-sama menghapus air mata disudut mata mereka, rasa haru bercampur takut menyelimuti hati keduanya.

Dari ketiga bocah itu, Bintang lah yang menatap tajam kearah Zio bahkan seolah tatapannya bisa menusuk hati Zio. Seolah tersirat amarah dalam tatapan itu, ummi segera membawa mereka pergi ketika melihat Senja mulai mengakrabkan diri dengan Zio.

" Aunty... Kami pamit dulu ya... Nana sudah menjanjikan akan beli ice cleam yang buanyak buat Senja... nanti jumpa lagi di lumah ya jangan lupa hadiahnya aunty... Bubay.. muach.. " Ucap gadis kecil itu setelah mengecup pipi Kay, namun dia tak segera ke ummi Fatimah seperti kedua kakaknya dia malahan mengecup pipi semuanya termasuk Zio, bahkan senyum manisnya menyisakan rasa hangat dihati Zio. Tanpa mereka sadari, ikatan hati antara keduanya telah terjalin.

Tantri dan Zio mohon ijin tak bisa ikut makan malam bersama Kay, karena keduanya akan bertolak langsung ke Jepang menghadiri rapat dengan  kolega mereka. Rasa canggung mulai terasa ketika Kay memeluk Zio sebagai ungkapan perpisahannya. Setelah itu mereka benar-benar berpisah, Zio dan Tantri langsung ke bandara, sedangkan Kay dan Zulfan langsung menuju sebuah restoran dimana ummi fatimah beserta anak-anak sudah menunggu disana.

Anggie ternyata juga hadir disana bersama beberapa orang yang satu departemen dengan Kay. Suasana di resto milik ummi itupun sangat meriah, sengaja ummi menyiapkan satu ruangan khusus untuk acara ini.

Zulfan mengajak Kay keluar menuju rooftop resto tersebut, ia bertekad akan menyatakan perasaannya pada Kay malam ini juga. Dia ingin Kay menjadi pendamping hidupnya. Dia sudah menerima kenyataan apapun yang dulu Kay alami.

" Ada apa kak... kenapa kau mengajakku kesini? "

" Emm... Kay coba lihat pemandangan disini indah bukan, bukankah kau sangat menyukai langit yang bertabur bintang? "

" Heuem.. Indah sekali ya kak, aku baru tau ternyata disini indah sekali kalau malam, biasanya aku hanya menikmati saat senja disini.. " Ucap Kay sambil memandangi langit cerah malam ini.

" Kay... Memang disini sangat indah, seindah parasmu yang selalu membayangi mimpiku, bahkan menghiasi do'aku di sepertiga malam ibadahku. Satu hal Kay, aku selalu berharap kau bersedia menjadi makmum dalam hidupku.. "

Kay tercengang dia tak menyangka bahwa Zulfan mengungkapkan perasaannya disini.

1
Kaworu Nagisa
Seru banget nih cerita, aku gk bisa berhenti baca! 💥
Kaworu Nagisa
Thor, jangan bikin pembaca gatal gatel nunggu update ya!
Aki
Duh, ga nyangka ini bagus banget!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!