Pewaris Dewa Terkuat

Mendengar penjelasan rinci dari herbal sebelum nya, semua peserta yang ada di kursi bawah langsung riuh karena mereka juga ingin memiliki herbal tersebut terutama mereka dari kalangan wanita.

Tapi setelah mendengar harga awal dari herbal tersebut mereka pun hanya bisa pasrah di tempat nya karena hal itu tidak sesuai dengan kondisi mereka yang hanya keluarga kecil di kota lembah ini.

Sementara untuk peserta yang ada di ruangan VIP langsung tancap gas untuk mulai berperang untuk mendapat herbal tersebut, hingga membuat harga dari herbal tersebut melambung tinggi hingga menyentuh 500.000 koin emas saat ini.

Di ruangan VIP nomor 3.

"Sial, mereka rupanya juga menginginkan herbal itu." kesal Li Jun pada orang orang yang ada di ruangan lainnya.

Sementara Zain yang melihat itu hanya tersenyum tipis di bibirnya saat ini, penasaran untuk melihat seberapa gigih usaha dari teman barunya itu untuk memperjuangkan herbal yang di butuhkan oleh ayahnya itu.

Kemudian sambil menggertakkan giginya Li Jun pun langsung membuka mulut nya untuk memulai tawaran pertama nya, dan kali ini ia pun langsung memasang harga tertinggi untuk itu dimana harga tersebut merupakan semua jumlah koin emas yang ia miliki saat ini.

"800.000 koin emas." teriak Li Jun.

Namun apa yang terjadi selanjutnya malah membuat Li Jun langsung tak berdaya di buatnya sebab peserta yang lainnya malah langsung merespon ucapan nya dengan langsung menaikkan tawaran nya menjadi 1 juta koin emas.

Melihat itu akhirnya Zain pun merasa tak tega dengan teman nya itu.

"Swush!"

Zain mengibaskan tangannya ke udara yang kemudian secara ajaib muncullah herbal yang sama dengan yang di lelang saat ini di meja tepat di depan keduanya berada.

Membuat Li Jun langsung terperangah di tempat nya dengan tatapan mata seperti tak percaya dengan apa yang di lihat nya saat ini.

"Ambillah, tidak usah lagi bersaing dengan mereka." ucap Zain pada Li Jun.

Mendengar itu sontak Li Jun menatap Zain dengan tatapan tak percaya sebab ia tidak menyangka teman barunya itu akan melakukan hal ini.

"Zain, ini sangat berharga aku tidak mungkin mengambil nya begitu saja darimu." tolak Li Jun.

"Ambillah, aku masih memiliki beberapa lagi seperti itu di cincin milikku ini, dan gunakan koin emas yang kamu miliki itu untuk kebutuhan hidup mu yang lainnya karena sekarang apa yang kamu cari sudah kamu dapatkan."

Zain dengan senyum di bibir nya kembali meminta Li Jun untuk menerima herbal itu.

"Jika begitu aku hanya bisa mengucapakan terimakasih untuk mu Zain, dan ini akan aku anggap sebagai hutang seumur hidup. Jadi jika suatu saat kamu membutuhkan bantuan ku maka kamu bisa langsung mencari ku." ucap Li Jun dengan sorot mata penuh dengan ketegasan pada Zain.

Namun Zain hanya tersenyum saja menanggapi ucapan Li Jun itu.

Kemudian lelang herbal tersebut di menangkan oleh ruangan VIP nomor 6 dengan harga terakhir mencapai 1.500.000 koin emas.

Setelah itu lelang pun di lanjutkan dengan item ke tujuh hingga sembilan yang lagi lagi ke tiganya masih belum bisa membuat Zain tertarik sama sekali.

Hingga akhir nya lelang pun memasuki puncak nya yaitu item ke sepuluh.

"Item terakhir ini adalah peta kuno dari area bagian dalam lembah misterius. Yang berhasil di buat oleh kultivator kuat ratusan tahun yang lalu yang kebetulan dia berhasil keluar dari lembah itu setelah sebelumnya berhasil menjelajah sampai ke area paling berbahaya dari tempat itu...."

"Jadi, dengan keistimewaan peta ini maka harga awal nya 500.000 koin emas dan penawaran nya tidak boleh kurang dari 100.000 koin emas. Silahkan mulai penawarannya!"

Setelah item terakhir itu di jelaskan oleh wanita cantik pembawa acara lelang itu, semua orang yang menghadiri pelelangan kali ini pun di buat terkejut dengan kemunculan peta tersebut.

Bahkan orang orang yang ada di ruangan VIP pun juga sama, dan saat ini mereka pun tengah bersiap untuk melakukan penawaran nya.

Karena peta tersebut sangatlah berharga menurut mereka, karena hanya dengan memiliki peta tersebut mereka bisa menjelajahi area lembah misterius dengan kemungkinan mereka bisa selamat dan menemukan keberuntungan di sana menjadi jauh lebih tinggi.

Sementara di ruangan VIP nomor 3, nampak Zain sudah terlihat menguap di tempat nya saat ini karena ia sudah cukup bosan saat ini, sementara untuk peta tersebut tentu saja ia tidak memerlukan nya karena ia sebelum nya dengan mudah nya keluar masuk area tersebut.

"Zain, apakah kamu tidak tertarik dengan peta itu?" tanya Li Jun sedikit heran dengan tingkah teman nya itu yang terlihat sangat tidak bersemangat saat ini.

..."Tidak, itu hanya kertas tak berguna di mataku." jawab Zain datar seraya menyandarkan tubuhnya kemudian menutup kedua matanya....

Mendengar itu, Li Jun langsung terpana di tempat nya, sebab hanya teman nya itu lah yang menganggap peta tersebut sebagai benda tak berguna di matanya, padahal baginya dan juga bagi orang lain peta tersebut seperti kunci untuk membuka gudang harta yang selama ini tersembunyi di lembah menakutkan itu.

"5 Juta koin emas, Keluarga Jing menginginkan peta itu. Mohon saudara sekalian mau memberikan yang tua ini wajah." ucap suara paruh baya dari ruangan VIP yang ada di sebelah ruangan Zain berada.

Dimana itu suara milik Patriak keluarga Jing, yaitu Jing Bu.

Mendengar tawaran besar itu tiba tiba tempat itu langsung hening seketika, apalagi setelah mereka mendengar nama dari orang yang menawar peta tersebut.

Ruangan VIP nomor 3.

"Apakah keluarga tercela itu tidak mendengar peraturan yang ada di pelelangan kali ini, mengapa ia masih menyebutkan latar belakang nya saat menawar peta itu."

ucap Li Jun dengan wajah kesalnya.

Sementara Zain yang sebelum nya menutup matanya pun kini terlihat mulai membuka kedua matanya seketika setelah mendengar nama keluarga dari sosok yang menawar sebelum nya.

Kemudian muncul senyum dingin di bibirnya sebelum kemudian ia pun langsung membuka mulutnya untuk ikut ke dalam penawaran peta tersebut.

"10 juta koin emas, orang biasa ini juga menginginkan peta tersebut." ucap Zain dengan lantang.

Membuat Li Jun langsung terpana dengan itu, lalu kemudian ia pun tertawa terbahak-bahak setelah mendengar kata 'orang biasa' yang keluar dari mulut Zain itu.

Karena ia paham ke arah mana alasan di balik ucapan Zain itu.

.

.

.

Sementara di tempat lain nya.

Terlihat sosok Yi Yihan yang berada di ruangan pribadi nya saat ini langsung menyemburkan teh yang ada di mulut nya setelah mendengar ucapan dari Zain itu.

Namun kemudian muncul senyum kecil di bibirnya karena ia tidak menyangka akan ada orang yang begitu berani melawan keluarga Jing secara terang terangan seperti itu, apalagi sangat jelas jika orang itu sengaja memprovokasi keluarga Jing dengan apa yang di katakan nya itu.