Terjebak Cinta CEO Dingin

Fandi terdiam mendengar penjelasan dari Zaki.Ia tak menyangka jika keponakannya yang ia sayangi begitu tega mencelakai putrinya.

"Kamu yakin...mana buktinya jika keponakanku lah yang menjebak Kinar",ujar Fandi yang masih menyangkal kelakuan keponakannya itu.

"Ayah macam apa anda, hum?.Bukankah seorang ayah adalah superhero bagi putrinya yang akan selalu melindungi dan memoercayai putrinya.Tapi anda ayah yang buruk untuk Kinar",jawab Zaki.

"Mana buktinya?", tanya Fandi.

"Pa... harusnya Papa percaya pada nak Zaki jika putri kita dijebak oleh Ivanka.Ya Tuhan...Kinar pasti sangat hancur Pa", lirih Jian.

"Ini buktinya...",ujar Kinar yang datang tiba tiba membawa sebuah laptop berisi rekaman cctv hotel.

Fandi menatap putrinya yang beberapa minggu ini meninggalkan rumah.Kinar terlihat sedikit berisi dari biasanya.

"Silahkan lihat, Pa.Kalakuan keponakan kesayangan Papa itu",ujar Kinar.

Fandi melihat video itu dengan seksama,sang istri Jian manatap tak percaya dan ia tau apa selanjutnya terjadi jika minuman itu ditenggak oleh putrinya.

"Bagaimana?", tanya Zaki.

"Bukankah kamu akan menikahi Ivanka,jadi ce--

"Pa..., apa sebenarnya yang Papa inginkan hah?.Papa ingin aku bercerai dengan Mas Zaki lalu setelah itu Papa ingin aku jadi gelandangan diluar sana karena aku tak memiliki lagi tempat tinggal.Itu lah yang Papa inginkan?,aku tau selama ini Papa tak pernah menyayangiku karena aku anak diluar pernikahan.Dan keluarga besar Papa menganggapku aib",pekik Kinar.

"Kau--

"Apa?,aku hadir di dunia ini karena ulah kalian berdua.Lalu menyalahkanku karena aku lahir membawa aib dikeluarga Papa.Aku tak pernah minta dilahirkan ke dunia ini Pa",isak Kinar.

Zaki menghampiri sang istri lalu mengusap lembut bahu Kinar untuk menenangkannya.

"Pernikahan kalian tidak sah karena bukan Papa yang jadi wali nikahmu",ujar Fandi.

"Apakah dulunya anda tak pernah belajar agama,Om.Anak perempuan dari luar pernikahan nasabnya ada pada ibunya.Dan sang ayah tak bisa menikahkannya",ujar Zaki.

"Pa... cukup.Apa yang dikatakan Zaki benar, biarkan Kinar bahagia dengan rumah tangganya.Sudah cukup selama ini Kinar mendapat diskriminasi kasih sayang dari kamu Pa.Putriku pantas bahagia",ujar Jian menghampiri Kinar yang terisak didalam pelukan Zaki.

"Om... bukankah aku sudah menolak menikahi wanita licik itu",ujar Zaki.

"Jangan sesekali kamu mengatakan Ivanka wanita licik",jawab Fandi.

"Lalu apa namanya jika tidak licik yang telah melakukan apapun demi tujuan untuk menjadi Nyonya muda Iskandar termasuk menjebak saudaranya sendiri",ujar Zaki.

"Pak Fandi...saya tau anak saya juga salah dalam hal ini.Tapi bukankah mereka sudah menikah.Ada baiknya kita sama-sama menerima pernikahan mereka",ujar Zavier menengahi pertikaian itu.

"Hufffhh...lalu apa yang akan aku katakan Tia,Jian.Dia sudah berharap dengan perjodohan Zaki dan Ivanka",jawab Fandi.

"Pa...kamu itu kenapa sih?. Lebih mementingkan kebahagiaan Ivanka dari pada anak kita",ujar Jian.

"Kinar...", pekik Zaki saat tiba tiba saja Kinar tak sadarkan diri dalam pelukannya.

"Kinar...Nak",lirih Fira saat Zaki putranya menggendong Kinar menuju kamar mereka.

Fira dan Jian mengikuti Zaki yang membawa Kinar ke kamar mereka dilantai dua.

"Bik...tolong telfon dokter Angga",ujar Zavier pada pelayan.

"Fandi... pulanglah!, temui keponakanmu itu.Kinar putriku mulai saat ini",ujar Zavier penuh penekanan lalu menepuk pelan Fandi sebelum pergi meninggalkan pria paruh baya itu yang tampak mematung.

Zaki merebahkan tubuh sang istri dengan sangat hati-hati.Lalu megambil kotak P3K dilaci nakas.Pria itu mengoleskan sedikit minyak kayu putih pada hidung Kinar berharap istrinya itu segera sadar.

Namun Kinar masih belum membuka matanya.Gadis itu tampak kuyu membuat Zaki terenyuh dengan wanitanya itu.

"Kinar...", lirih Jian memasuki kamar itu bersama Fira.

"Tante jangan ganggu Kinar dulu,aku akan menghubungi dokter--

"Daddy-mu telah meminta Bibik untuk menelfon dokter Angga, Zaki",ujar Fira yang tadi mendengar suaminya itu meminta pelayan menelepon dokter keluarga mereka.

"Syukurlah Bun",jawab Zaki kembali menghampiri Kinar dan mengusap kedua telapak tangan sang istri.

Tak lama Dokter Angga pun datang dan langsung menghampiri Kinar.

Zaki memberikan ruang untuk Dokter Angga memeriksa keadaan Kinar.

"Apa yang kau lakukan Angga", teriak Zaki saat Dokter Angga akan menyingkap piyama yang Kinar kenakan.

"Memeriksanya Zaki,apa lagi?",jawab Dokter Angga.

"Lalu kenapa kamu menyingkap piyama istriku",ujar Zaki.

"Lalu bagaimana caranya aku memeriksa istrimu ini Zaki",kesal Dokter Angga.

"Aku akan membantumu, tapi ingat jangan

melihat tubuh istriku",ujar Zaki.

"Ck...Ya...", ketus Angga yang kesal.

Angga memeriksa Kinar menggunakan stetoskop tanpa melihat pesiennya.Zaki membantu Dokter Angga agar mudah melakukan pekerjaannya itu.

"Dia kelelahan dan juga terlalu stres",ujar Dokter Angga.

"Syukurlah...",gumam semua orang.

"Ini ada beberapa obat yang harus ditebus",ujar Dokter Angga pada Zaki.

"Hmmmm"

"Atur durasi jika bermain diranjang agar dia tak lagi kelelahan seperti ini", bisik Dokter Angga.

"Ya...", ketus Zaki.

"Baiklah...saya permisi dulu, sebentar lagi dia akan sadar",ujar Dokter Angga.

"Ya Nak Angga terimakasih ya",ujar Fira.

"Ya Aunty...",jawab Dokter Angga.

"Zaki... Bunda akan--

"Biar Dave saja Bun, sebentar lagi dia akan datang",ujar Zaki.

"Oh baiklah Nak...",jawab Fira yang berniat untuk menebusnya obat Kinar di apotik.

"Zaki...Mama titip Kinar sama kamu, tolong jaga dia Nak",ujar Jian pada Zaki.

"Tante--

"Panggil Mama, bukankah kamu juga putraku sekarang",ujar Jian.

"Mama...aku janji akan menjaga Kinar,mungkin kami belum saling mencintai namun aku yakin seiring waktu benih cinta itu akan ada",jawab Zaki.

"Mas...", lirih Kinar.

"Sayang kamu bangun Nak",ujar Jian.

"Ma-Mama...",gumam Kinar.

"Iya sayang...ini Mama",ujar Jian.

"Ada yang sakit?",tanya Jian.

"Gak Ma...hanya sedikit pusing", jawab Kinar.

Tok tok tok

Fira melangkah membukakan pintu kamar sang putra yang diketuk dari luar.

"Maaf Nyonya,ada Pak Dave dibawah menunggu Tuan Muda",ujar pelayan.

"Zaki...Dave sudah ada dibawah Nak",ujar Fira.

"Ya Bun..."

"Terimakasih ya Bik",ujar Fira.

"Ya Nyonya..."

"Mas kamu mau kemana?",tanya Kinar menahan pergelangan tangan Zaki.

"Turun sebentar,ada Dave dibawah, ngobrol sama Mama kamu dulu ya.Aku akan minta Bibik untuk membuatkan kamu bubur",jawab Zaki.

"Ya...Mas",jawab Kinar.

"Ma...Zaki turun sebentar",ujar Zaki.

"Ya nak..."

"Ayo Bun",ujar Zaki membawa sang Bunda agar istrinya itu bisa leluasa mengobrol dengan Mamanya.

Zaki melangkah menuju ruang tamu dimana Dave dan juga Daddy-nya tampak mengobrol.

"Dave..."

"Ya Pak...",jawab Dave berdiri dari duduknya.

"Aku minta tolong untuk menebus obat ini diapotik",ujar Zaki memberikan secarik kertas berisi resep obat.

"Baik Pak..."

"Bagaimana dengan gadis itu",ujar Zaki..

"Semua sesuai keinginan anda Pak,dan setelah ini saya yakin dia tak akan menggangu anda dan Nona Kinar lagi",jawab Dave.

"Good...",jawab Zaki.

...****************...