Perjalanan cinta Mat dan Cali, dibumbui konflik ringan di antara mereka berdua.
Tentu cerita ini tidak sesederhana itu, sebab Mat harus berurusan dengan Drake.
Bagaimana kisah lengkapnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riaaan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
"Hei, cantik..." sebuah suara bariton membuat Calista menoleh. Jantungnya berdegup kencang saat melihat pemilik suara itu.
Astaga! Bagaimana bisa lelaki ini begitu tampan? Matanya tak bisa lepas dari pria yang berjalan mendekatinya, mengenakan jas panjang dengan dasi kupu-kupu yang sempurna di lehernya. Di kakinya, sepatu kulit hitam Italia berkilau. Rambutnya disisir rapi ke belakang, menambah kesan sempurna pada penampilannya.
Dia berhenti satu meter darinya dan tersenyum lebar. "Ya Tuhan, kamu cantik!" ujarnya dengan berani, sebelum melintasi ruang kecil di antara mereka dan dengan lembut menariknya ke pinggangnya, membawa tubuh Calista lebih dekat ke tubuhnya.
"Drake, itu memalukan," protes Calista dengan suara lemah, menahan tangan Drake yang terletak di dadanya untuk menjaga jarak.
"Ah! Pacar kecilku yang pendiam," ujar Drake sambil tersenyum lebar, menikmati rona merah di pipi Calista. Dia menariknya lebih dekat lagi, seolah tak peduli dengan rasa malu yang terlihat jelas di wajahnya.
"Itik jantan!" Calista berusaha menyembunyikan senyum yang tak bisa ia tahan. Jantungnya berdegup kencang, merasa seolah jantungnya berpacu dengan detakan waktu setiap kali Drake berada sedekat ini.
"Kamu belum mengucapkan selamat ulang tahun padaku..." kata Drake, menggoda.
Calista hanya bisa tersenyum geli. "Kamu terlalu terburu-buru! Aku ingin menyapamu, tapi kamu sudah bertanya. Hadiahku akan aku beri nanti."
"Hadiah?" Drake berpura-pura terkejut. "Hmm... apa itu? Mungkinkah..." Dia mendekatkan wajahnya ke telinga Calista dan berbisik penuh pengertian, "...kamu?"
Mata Calista terbelalak mendengar perkataan itu, dan pipinya terasa lebih panas dari sebelumnya, bahkan lebih merah dari tomat!
"Itik jantan!" Calista mendorong dada Drake dengan lembut, mencoba menjauhkan diri.
Drake hanya tertawa, tak terpengaruh sedikit pun. "Aku hanya menggodamu, sayang."
"Itu kamu! Kamu nakal sekali!" Calista tak bisa menyembunyikan senyumannya. "Biar kuberitahu—"
"Ikan jantan! Ini dia!" Calista menghentikan kata-katanya saat melihat wanita yang tadi ia tabrak muncul dari kejauhan.
Senyuman di bibir wanita itu lenyap begitu melihat betapa dekatnya dirinya dengan Drake. Wanita itu berhenti beberapa meter dari mereka, matanya bergantian menatap antara dirinya dan Drake, dengan tatapan yang sulit dibaca.
Calista mencoba melepaskan diri dari pelukan Drake, tapi cengkraman di pinggangnya terasa semakin erat. Drake tampak tidak peduli dengan upayanya, dan matanya tidak menaruh perhatian pada Calista meskipun Aimee—wanita yang baru saja muncul—sepertinya merasa ada sesuatu yang tidak beres di antara mereka.
"Drake, lepaskan aku... ini memalukan," bisiknya, mencoba untuk tidak terlalu merasa cemas.
Drake tak memperhatikan perkataannya dan hanya mengedipkan mata padanya sebelum beralih menatap Aimee. "Aimee! Lama tidak bertemu."
Aimee tersenyum, namun ekspresinya tampak dipaksakan. "Iya, sudah lama, kan? Aku sudah tak sabar ingin bertemu denganmu," kata Aimee sambil mendekati Drake dan tanpa ragu mencium pipinya, kemudian memberinya tatapan penuh arti.
"Oh, kamu sudah bertemu Calista?" tanya Drake dengan santai.
"Ya. Kita pernah bertemu sebelumnya," jawab Aimee, suaranya agak sarkastik. "Kurasa dia terlalu sibuk melihat-lihat sehingga tidak memperhatikan ke mana dia berjalan... Benar begitu?" tanyanya sambil tersenyum dengan nada sinis.
Alis Drake terangkat mendengar pernyataan Aimee. Ia menatap Aimee dengan cemas, langsung merasa ada yang tidak beres. "Apa terjadi sesuatu?"
Aimee segera menggelengkan kepala, matanya menatap Calista dengan ekspresi yang sulit dibaca. "Aku baru saja menabraknya saat berjalan," jawabnya, lebih lembut kali ini.
Drake beralih menatap Aimee, suaranya serius. "Menurutku kamu berbicara kasar, Aimee. Kamu harus lebih baik pada gadisku."
Aimee hampir ternganga mendengar peringatan Drake. Matanya melebar tak percaya. "Apakah kamu bercanda?" tanyanya, nadanya penuh kejutan. "Dia? Pacarmu?"
"Aimee..." Drake memperingatkan dengan nada tegas.
Aimee tertawa, namun tawanya terkesan penuh penghinaan. "Baiklah, baiklah. Kalau kamu bilang begitu, anak yang berulang tahun," ujarnya sambil melangkah pergi.
Aimee menghampiri Calista dan mengulurkan tangannya dengan senyuman terpaksa. "Senang bertemu denganmu. Aku Aimee Robledo... cinta pertama dan mantan pacar Drake."
Calista merasa gelisah mendengar kata-kata Aimee, dan seketika serangan rasa cemburu muncul begitu mendalam di hatinya. Bukan hanya mantan pacar, tapi juga cinta pertama Drake. Rasa cemburu itu semakin mengguncang hatinya, membuatnya sulit untuk tetap tenang.