NovelToon NovelToon
Kisah Si Elang Putih.

Kisah Si Elang Putih.

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Ilmu Kanuragan / Penyelamat
Popularitas:44.8k
Nilai: 5
Nama Author: Alvinoor

Xiao Yuen sang putra mahkota kerajaan Hindipura, yang dianggap sampah lantaran memiliki Dantian yang cacat semenjak lahir, setiap saat, mendapat hinaan dan siksaan dari pangeran Gumantri saudara tiri nya.

Hingga pada suatu hari, seorang pertapa tua mengajak nya pergi ke Negeri seberang untuk mencari keberadaan ayah nya.

Bertemulah dia dengan ayah nya?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvinoor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dijadikan Tumbal Kesalahan.

Namun bagi Rao Pang Zhu, keterangan dari Xiao Yuen itu memang sejalan dengan fakta yang mereka dapati di tempat kejadian dan jauh lebih bisa diterima akal dari pada tuduhan Xiao Yuen yang membunuh leluhur dengan meracuni nya.

Mana mungkin leluhur yang sudah bergelar Lui Kong Ciang Taihiap (pendekar tangan Gledek) itu bisa begitu mudah di racuni oleh seorang anak ingusan, lagi pula bukan kah selama ini leluhur juga jarang makan, lebih banyak berkultivasi di dalam ruangan nya sendiri.

"Apakah yang kau katakan itu benar bocah?" tanya Rao pang Zhu menyelidik.

"Tentu saja tetua, itulah yang terjadi, mana berani saya berbohong!" jawab Xiao Yuen.

"Lalu kenapa kau lari dari perguruan, kalau bukan kau yang melakukan nya?" tanya tetua Rao Pang Zhu lagi.

"Saya takut di tuduh sebagai pembunuh leluhur, lagi pula selama ini saya tidak merasa benar benar dianggap menjadi murid Kau Lun Bu Koan, hanya di jadikan tukang ambil air saja, maka nya saya memutuskan mencari pengalaman di luar perguruan saja" jawab Xiao Yuen.

Tetua Rao pang Zhu menarik nafas dalam-dalam, sebenar nya dia sudah sejak lama bingung dengan hilang nya murid murid Kau Lun Bu Koan yang di tugaskan melayani leluhur, namun selama ini, alasan hilang nya para murid itu masih masuk akal nya, karena tidak sanggup disuruh mengambil air dengan jarak yang sangat jauh dan mendaki ratusan anak tangga. Namun saat melihat tulang belulang anak anak yang berhamburan di dasar lobang di bawah Bio, sedikit banyak nya, keyakinan nya pun mulai goyah juga.

"Baiklah bocah, untuk sementara, kata kata mu bisa ku percaya!" ucap tetua Rao pang Zhu melemah.

"Tunggu dulu!, jangan seenak nya kau pergi setelah membunuh leluhur Kau Lun Bu Koan, kau terbukti atau tidak sebagai pembunuh leluhur, tetap saja kau harus bertanggung jawab agar nama baik Kau Lun Bu Koan menjadi bersih kembali!" saat Xiao Yuen mau kembali pada gurunya, tiba tiba terdengar suara pria lain nya membentak. Dan bersamaan dengan lenyap nya suara itu, di hadapan Xiao Yuen muncul seorang pria paro baya lain nya, dengan wajah dan bentuk tubuh serta pakaian yang nyaris serupa dengan leluhur Rao Pang Zhu.

Xiao Yuen menoleh kearah pria yang baru datang itu dengan rasa terkejut beberapa saat.

"Tetua Pang Wen!, terimalah hormat saya!" ucap Xiao Yuen sambil menjura dihadapan pria yang baru datang itu.

Ya, dia memang tetua Rao pang Wen, anak kedua dari leluhur Rao Tan Ho, atau kakak kandung dari tetua Rao pang Zhu, dan adik dari patriak Rao Pang Ong.

Maksud dari tetua Rao pang Wen ini adalah menimpakan kesalahan dan menutupi aib leluhur Rao Tan Ho yang memuja Mo Thianshi (bidadari Iblis), dengan mengatakan Xiao Yuen meracuni leluhur Rao Tan Ho, dan agar kebohongan nya tidak terungkap, jalan satu satu nya dengan melenyapkan Xiao Yuen. Karena apa bila berita tentang leluhur yang memuja Mo Thianshi ini sampai menyebar luas, alamat Kau Lun Bu Koan ini akan tutup. Tak akan ada seorang pun masyarakat yang mau menyuruh anak anak mereka menuntut ilmu di Bu Koan yang bersekutu dengan Iblis.

"Kalau kau tidak bersalah!, kenapa kau lari dari Bu Koan?" tanya tetua Rao pang Wen dengan tatapan mata yang tajam kearah Xiao Yuen.

"Saya tidak lari, hanya pergi dari Kau Lun Bu Koan, karena hingga saat terakhir, saya tidak pernah diakui sebagai murid di Bu Koan, satu jurus pun saya tidak pernah diajari, jadi saya pikir saya masih punya kebebasan mau pergi kemana pun, karena saya bukan murid Kau Lun Bu Koan, saya hanya dijadikan budak saja disana" sahut Xiao Yuen lantang.

"Hmm, sungguh hebat jawaban mu, kalau kau merasa sebagai budak, lebih tidak boleh lagi kau pergi meninggalkan Bu Koan, kau tidak tahu adab, kau harus mempertanggungjawabkan perbuatan mu pada leluhur, utang nyawa, bayar nyawa!" seru tetua Rao pang Wen melesat kearah Xiao Yuen.

Saat mendarat di dekat Xiao Yuen, yang aneh nya, tetua Rao pang Wen bukan mendarat dengan kedua kaki nya, tetapi justru jatuh dengan pantat nya terlebih dahulu, tanpa bisa bergerak sama lagi.

Seorang pria paro baya yang berpenampilan mirip dengan tetua Rao pang Wen muncul didekat nya.

Setelah memeriksa tubuh tetua Rao pang Wen, pria paro baya itu berujar, "kau terkena totokan seseorang, ada orang sakti yang ikut campur, kau terlalu gegabah membuat masalah di tengah banyak orang seperti ini didi" ucap nya sambil berusaha melepaskan totokan di tubuh adik nya itu.

Setelah beberapa kali mencoba melepaskan totokan itu, namun tidak berhasil sama sekali, Rao Pang Ong menatap kesekeliling nya, melihat orang orang yang sibuk berlalu lalang dengan urusan mereka sendiri sendiri.

"Bagai mana koko, bisakah Koko membebaskan totokan ditubuh ku ini?" tanya tetua Rao pang Wen berharap.

Rao Pang Ong, patriak perguruan silat Kau Lun itu menggelengkan kepala nya, "tidak didi, aku tidak pernah melihat totokan semacam ini, mungkin ini kerjaan seorang pendekar berilmu sangat tinggi, kau betul betul sangat gegabah didi, saat saat seperti ini, orang orang berilmu tinggi akan berkumpul melihat lihat perkembangan ilmu ilmu silat, kita hanya berharap dia seorang ksatria berhati baik, jika tidak, kita berada didalam masalah!" ucap patriak perguruan silat Kau Lun, Rao Pang Ong.

"Tapi koko!, bukan maksud ku membuat masalah, aku hanya ingin melindungi nama baik perguruan kita saja, jika diketahui orang ayah bersekutu dengan Iblis, nama besar Kau Lun Bu Koan akan hancur, lebih baik kita korbankan seorang anak yang tak berguna, dari pada nama Bu Koan kita hancur!" ujar tetua Rao pang Wen.

"Itulah kesalahan mu didi, kau selalu terburu buru, tidak kah kau lihat ada keganjilan dengan anak ini?" tanya patriak Rao Pang Ong sambil menunjuk kearah Xiao Yuen.

Tetua Rao pang Wen melirik kearah Xiao Yuen dengan sudut mata nya, "apa maksud koko?" tanya nya.

"Tidak kah kalian melihat jika anak ini mengangkut empat buah ember dari bawah gunung, sambil berlari keatas gunung seolah tanpa lelah, meskipun tingkat kultivasi nya tidak bisa dibaca, namun aku yakin sekali, jika dia tidak seremeh yang kita lihat, anak anak biasa seusia nya yang sudah mencapai tingkat Alam Taruna saja akan kelelahan memikul dua ember besar sambil berlari menaiki ribuan anak tangga, tetapi dia sanggup memikul empat buah ember besar sambil berlari tanpa berhenti sekali pun!" kata patriak Rao pang Ong.

Mendengar itu, mata tetua Rao Pang Wen dan adiknya Rao Pang Zhu terbelalak, mereka seperti baru disadarkan dari mimpi buruk nya.

"Kau benar koko!, kenapa aku baru menyadari nya sekarang, hei bocah!, mengaku lah dengan jujur, siapa kau sebenar nya?" tanya tetua Rao pang Zhu melotot kearah Xiao Yuen.

"Nama saya Xiao Yuen tetua Zhu, saya dari tanah seberang yang terdampar di pantai selatan, lalu diajak oleh teman saya Cio Ma belajar ke Kau Lun Bu Koan, itu saja, tidak ada yang saya sembunyikan tetua!" ujar Xiao Yuen berlutut dihadapan tetua Rao pang Zhu.

Namun rupanya pria paro baya itu tidak menghiraukan semua ucapan Xiao Yuen. Yang ada dipikiran nya sekarang, sangat mungkin sekali Xiao Yuen yang membunuh ayah nya Leluhur Rao Tan Ho.

Rao Tan Ho segera melesat kearah Xiao Yuen dengan serangan mematikan nya.

"Bum!" ....

Belum lagi pukulan Rao Tan Ho sampai ke tubuh Xiao Yuen, tiba tiba terdengar dentuman nyaring, dan bersamaan dengan itu, tubuh tetua Rao pang Zhu terlempar beberapa tombak kebelakang, jatuh tersungkur tunggang langgang, dengan beberapa teguk darah segar mengalir di bibir nya, pertanda dia terluka dalam cukup parah.

"Berani mengganggu murid ku, sehelai rambut saja gugur, nya kalian sebagai pengganti nya!" terdengar bentakan nyaring suara seorang perempuan.

belum lagi gema suara itu hilang, Disamping Xiao Yuen sudah berdiri seorang wanita cantik menggandeng tangan seorang bocah kecil seusia enam tahunan.

"Si… siapa kau?" tanya patriak Rao Pang Ong dengan dada yang terasa bergetar kencang sekali.

Wanita cantik itu tidak berkata apa-apa untuk beberapa saat lama nya, hanya diam sambil menatap tajam kearah patriak Rao Pang Ong.

...****************...

1
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Hentooopz
Mirna Yuliana Rachman
dah berapa haru nih kelahi lawan serigala, gak kelar kelar../Smile//Smile/
Iwan Sutanto
semangat terus thor..
budiman_tulungagung
ubur ubur naik motor... gass terus thor
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yeaaah bertarung
Bias Satria
lanjut Thor mantab jiwa ,kreazi up dong Thor biar seruh bacanya.,hadiah bungah.
Bias Satria
creazy up Thor biar gak gantung bacanya.
budiman_tulungagung
ubur ubur naik motor... gasss terus thor
spooky836
pantetlag cerita anak haram noveltoon baik suruh jangan baca novel sampah. para readers buAnglah jumpa novel sampah macam ni.
spooky836
semua novel baru semua sampah. zaman mana entah nama cina, nama indon, nama melayu, nama jawa, nama kafir pun ada mc kafir ke..
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Muantebz
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Makjlebz
budiman_tulungagung
ubur ubur ikan lele... update terus lee
tundra mahkota
up nya Jangan satu , lanjutlah
Iwan Sutanto
lama...
Bias Satria
lama kali updetnya bisa lupa bacanya.
tundra mahkota
lanjut lah upnya jangan satu
Mazaiat Habib
lanjuuuuuuuuuuuuuuuuuuttt kaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaannn thoooooooooooooooooooorr
Iwan Sutanto
semangat...lanjut lg
Bias Satria
lanjut Thor creazi up Thor,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!