Andina tidak menyangka, dia harus jadi pengasuh seorang bayi tampan anak dari majikan ayahnya.
Ya, orangtua si bayi tersebut sibuk dengan karirnya. Khususnya Vita sebagai mami nya nggak mau berhenti bekerja. Arya suaminya, sudah terlalu sering meminta untuk berhenti bekerja. Dan riak pertengkaran dimulai.
Nggak mau memakai jasa baby sitter karena takut dengan banyaknya berita di tv soal kasus penganiayan terhadap anak yang diasuhnya bahkan ada juga sampai dibunuh, kan jadi ngeri.
Alhasil, oma dan onty nya baby Athaya yang dibuat repot setiap hari harus mengasuh Athaya anaknya Arya. Sebulan dua bulan masih oke...tapi lama lama kewalahan juga karena Athaya setelah bisa berjalan makin aktif.
Hingga secara spontan ayahnya Andina yang bekerja sebagai sopir Arya, menawarkan Andina untuk mengasuh baby Athaya.
Penasaran selanjutnya bagaimana ? Yuk ikuti ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Me Nia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22. Minta Izin
Hotel YZ
Diruangan GM, Vita duduk di sofa dengan tegang dan menundukkan kepalanya. Perasaannya campur aduk dan penuh tanya. Ada kesalahan apa sampai GM memanggilnya. Padahal laporan sudah disampaikan saat meeting tadi. Batinnya menduga-duga.
"Rilex bu Vita...kamu terlihat tegang" Edward sang GM mulai membuka percakapan.
"Eh..." Vita terjengit kaget.
"Saya memantau kinerjamu selama setahun ini dan hasilnya sangat memuaskan. Kamu sangat berbakat bu Vita." "Saya dapat kabar akan ada kompetensi posisi beberapa Head Departement dan General Manager untuk hotel baru yang akan launching 3 bulan lagi ." "Apa kamu bersedia jika saya promosikan untuk posisi GM ?" urai Edward menjelaskan.
"Maaf sebelumnya pak, kenapa menawarkan ke saya" tanya Vita heran.
"Karena kamu trustly and qualified."
"Jika kamu bersedia, saya akan kirim cv mu ke corporate. Gimana bu Vita ? Ingat, kesempatan tidak datang dua kali."
"Memang perjalannya tidak akan mudah, kamu akan bersaing dengan beberapa orang dari cabang hotel lainnya, tapi saya optimis kamu mampu menang. Jika kamu lulus, kamu akan menjadi GM termuda sepanjang sejarah hotel YZ berdiri."
"Boleh saya minta waktu untuk berpikir ?" tanya Vita.
"Ok. Saya tunggu jawabannya sepulang kamu dari Bali."
"Maaf pak...saya tidak faham ?" heran Vita mengerutkan keningnya.
"Senin besok saya tugaskan kamu berangkat ke Hotel YZ Bali mewakili saya meeting. Kamu akan presentasi mengenai pencapain hotel kita. Waktumu disana 2 hari, sehari untuk meeting, sehari untuk mempelajari manajemen hotel disana sebagai study banding."
Kalau Edward sudah bicara seperti ini artinya tidak ada pilihan, tidak ada penolakan.
"Baiklah pak, saya akan persiapkan diri." ucap Vita
"Sekretaris akan mengurus tiketmu, jangan khawatir soal akomodasi, hotel sudah menjamin semuanya."
"Obrolan kita sudah selesai. Kamu boleh pergi sekarang " ucap Edward.
"Baik pak...saya permisi" Vita bangkit dari kursinya melangkah keluar ruangan.
***
Jam 5 sore Arya sudah pulang ke rumah. Dilihatnya ada mobil istrinya terparkir dihalaman.
" Assalamualaikum " ucap Arya sambil berjalan masuk menuntun Athaya.
" Waalaikumsalam " Vita menyambutnya dengan mencium tangan Arya.
"Aku seneng yang...kuharap bisa seperti ini terus" ucap Arya sambil mengecup kening istrinya mesra.
Vita hanya tersenyum kecil. Ia lalu menghampiri anaknya dan menciumi wajahnya.
"Nitip Athaya mi..aku mau ke atas mandi dulu."
" Ya papi..." jawab Vita.
"Sayang ayo mandi dulu sama mami...nanti main lagi ya" Vita menuntun anaknya ke arah kamar untuk memandikannya.
***
Selepas makan malam Vita dan Arya duduk santai diruang keluarga menemani Athaya yang asyik menonton film kartun.
" Sayang...aku mau minta ijin nanti senin akan ke Bali, aku ada meeting mewakili GM...disana nanti 2 hari " Vita membuka obrolannya.
Arya yang sedang fokus dengan hp nya mendadak terkejut lalu menyimpan hp diatas meja.
"Ya ampun Vit...aku tadi udah senang kamu datang menyambutku pulang...ternyata argh.." Arya mendesah kecewa mukanya tampak kesal.
"Sayang...ini tugas kantor...aku nggak bisa menolaknya" bujuk Vita lagi.
"Ya udah terserah..." Arya bicara datar.
"Jangan gitu dong mas...aku kan harus profesional"
"Ya makanya aku bilang terserah...toh nggak aku ijinin pun kamu tetap berangkat kan "
"Aku ke ruang kerja dulu...kamu jagain Athaya" Arya pun berlalu meninggalkan Vita. Dirinya mulai emosi, ia memilih menghindar daripada terpancing amarahnya.
*****
BERSAMBUNG
Jangan lupa like di setiap babnya ya zeyenk, biar akohnya semangat. Thank u !
Sempat baca ..sukses selalu ya teh sehat & semakin banyak karya” mu yang masuk rangking 🤲