NovelToon NovelToon
Menikahi Calon Adik Ipar

Menikahi Calon Adik Ipar

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Berondong / Nikahmuda
Popularitas:4.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Vey Vii

Bianca, adalah wanita berusia dua puluh empat tahun yang terpaksa menerima calon adik iparnya sebagai mempelai pria di pernikahannya demi menyelamatkan harga diri dan bayi dalam kandungannya.

Meski berasal dari keluarga kaya dan terpandang, rupanya tidak membuat Bianca beruntung dalam hal percintaan. Ia dihianati oleh kekasih dan sahabatnya.

Menikah dengan bocah laki-laki yang masih berusia sembilan belas tahun adalah hal yang cukup membuat hati Bianca ketar-ketir. Akankah pernikahan mereka berjalan dengan mulus? Atau Bianca memilih untuk melepas suami bocahnya demi masa depan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vey Vii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pemandangan Terbaik

"Istriku", adalah satu kata yang membuat Bianca ketar ketir. Wanita itu seketika merasakan wajahnya yang memerah, jantungnya bertalu-talu.

Bianca menelan ludah, menyelesaikan gosok giginya lebih cepat tanpa menanggapi perkataan Daniel. Baginya, pembahasan tentang suami dan istri masih terasa canggung dan aneh.

Bianca keluar dari kamar mandi lebih dulu dan membiarkan Daniel sendirian. Daniel harus segera bersiap untuk pergi kuliah.

Saat Daniel sibuk di dalam kamar mandi, kini giliran Bianca yang menyiapkan sarapan dan susu di dapur. Semenjak menikah, Daniel adalah orang yang mengurus seluruh rumah. Ia membersihkan semua ruangan dan memasak untuk Bianca.

Kini, Bianca sudah merasa lebih baik berkat kesabaran dan kebaikan Daniel padanya. Bianca berharap ia bisa membalas semua kebaikan Daniel yang selama ini telah tulus menemaninya di masa sulit.

Setelah menyiapkan sarapan, Bianca nampak berpikir. Selama ini ia tidak paham dari mana Daniel mendapatkan uang untuk kebutuhannya sendiri, namun untuk bertanya, Bianca masih merasa enggan.

"Kenapa repot-repot sekali. Jangan lakukan apapun, aku akan menyiapkan semuanya," tegur Daniel. Bianca pun tersadar dari lamunannya dan menatap Daniel mendekatinya dengan bertelanjang dada.

Wajah Bianca memerah, ia merasa malu. Wanita itu sontak memalingkan pandangan dan berpura-pura mengelap meja kompor yang tidak kotor.

Menyadari tingkah Bianca, Daniel tersenyum samar. Bagaimana bisa ia tidak merasa gemas jika melihat tingkah wanita itu begitu manis setiap kali ia dekati.

"Terima kasih sudah menyiapkan sarapan untukku," ucap Daniel. Ia berdiri di belakang Bianca sambil sedikit menunduk, berbicara tepat di belakang telinga istrinya.

Bianca semakin ketar ketir. Seluruh bulu halus ditubuhnya meremang, suara detak jantungnya bahkan terdengar cukup keras di telinganya sendiri.

"Sampai kapan kau akan mengelap meja itu? Bahkan aku bisa berkaca di atas sana karena terlalu bersih," goda Daniel.

"Ah, ya. Maaf," jawab Bianca gugup. Ia segera meletakkan lap di tangannya dan menghindari Daniel.

"Ah, cute," batin Daniel merasa sangat gemas. Ia bahkan ingin sekali menggigit pipi merah merona wanita itu.

Bianca segera duduk di kursi makan, sementara Daniel terus mengawasinya sambil ikut duduk saling berhadapan dengannya.

Selama sarapan, Daniel tidak sedikitpun mengalihkan pandangannya ke arah lain. Ia terus memperhatikan Bianca. Pipi yang merona merah serta sikapnya yang gugup, membuat hati Danie berbunga-bunga.

"Kenapa menatapku seperti itu," ujar Bianca lirih. Ia merasa tidak tahan terus merasa gugup di hadapan Daniel.

"Kenapa? Memangnya tidak boleh?" Daniel balik bertanya, sementara Bianca tidak menjawab.

"Kau tampak cantik bahkan saat tidur, atau seperti saat ini, belum mandi," goda Daniel sambil tersenyum.

"Hmm." Bianca menggaruk lehernya sambil mempercepat mulutnya mengunyah. Dalam hati ia menggerutu, kenapa Daniel sengaja terus menggodanya? Sementara wajahnya sudah memerah bak kepiting rebus.

"Aku sudah selesai. Aku akan bersiap dan kita pergi bersama," ujar Bianca sambil bangkit dari kursinya.

"Aku belum selesai," sela Daniel. Ia menahan Bianca. "Bisakah kau menemaniku sampai aku selesai?" lanjutnya.

Bianca menarik napas dalam-dalam lalu kembali duduk di tempat semula. Ia membalas tatapan mata Daniel cukup lama, ingin mengungkapkan semua yang ada di kepalanya, namun Bianca cukup kuat untuk menahan diri agar tidak memprotes sikap suami brondongnya.

"Sabar, Bianca. Suamimu masih dalam tahap pubertas." Bianca membatin.

"Apakah tidak ada pemandangan lain yang lebih bagus selain aku?" tanya Bianca. Ia memberanikan diri.

Sebelum menjawab, Daniel menelan makanan di mulutnya. Ia menghabiskan segelas susu dalam sekali teguk sambil tersenyum samar-samar, membuat Bianca semakin tidak tahan dengan irama jantungnya yang hampir meledak.

"Kau adalah pemandangan terbaik yang bisa aku nikmati setelah sembilan belas tahun aku dilahirkan," jawab Daniel.

***

1
Sonny Tulus
Biasa
Sonny Tulus
Kecewa
Sonny Tulus
Buruk
Naniek Istiani
Luar biasa
Siti Aeni
jngn buat Bianca iba sm vania Thor cuekin ajh vania jht iri sm Bianca bgtu hsil boleh rebut stuju bngt sy sm pphnya Bianca buat vania sm daren ssh
Nur baeti
Luar biasa
Teh Yen
trima kasih othor sudah memberikan crita yang bagus menarik sukses.trus othor ku d tunggu novel selanjutnya 😘😘😘
Teh Yen
smoga persalinannya lancar yah
Teh Yen
begitu lebih baik Darren anggap lah dia ank kandungmu sendiri tidka.ush cari tau kalau akhirnya menyakiti hati yah
Teh Yen
akun jg akan marah seperti Bianca kalau tau kenyataannya seperti itu
Teh Yen
whaaatt kenyataan apa ini Vania bener" jahat yah dia melakukan hubungan badan dengan orang lain saat berhubungan dengan Darren dan saat hamil justru Darren yg menjadi kambing hitamnya omg kamu benar" sudah d tipu mentah" Darren
Teh Yen
niat hati ingin menghancurkan hidup bianca tp malah kamu sendiri yg hancur itu karena kamu Tidka pernah merasa bersyukur untuk apapun yg sudah kamu punya Vania dan hukum tabur tuai itu nyata Vania
Teh Yen
hati kamu baik sekali.bianca sungguh seperti malaikat beruntung sekali.daniel punya istri sebaik Bianca
Teh Yen
otakmu dmn Vania sudah jelas" ayahmu yg salah dia sudah melakukan. kejahatan d perusahaan dengan melakukan pencucian uang wajar kalau tuan Abraham melaporkan papamu ke polisi kan aneh ni orang otaknya udh miring kali yah sampe engg tau mana yg benar mana yg salah heran 😏
Teh Yen
ternyata Vania wanita licik dan membawa pengaruh buruk buat Darren dan bodohnya Darren percaya begitu saja dengan semua ucapan Vania tapa bertanya lagi pada Bianca
Teh Yen
benar berarti kamu yg bodoh kemakan ucapan Vania 😤😤
Teh Yen
nyesel kan sekarang Darren 😏
Teh Yen
fix ini mah penyakit hati
Teh Yen
jangan sampe Vania berniat nyelakain kamu Bianca ,,Daniel jangan lama" ninggalin biancanya
Teh Yen
Daniel i love u 😘😘 🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!