NovelToon NovelToon
Forbidden Love

Forbidden Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Hamil di luar nikah / Cinta Terlarang
Popularitas:397
Nilai: 5
Nama Author: Fallenzio

seorang wanita cantik yang bertemu dengan Laki-Laki tampan membuat diri nya jatuh hati, Namun sangat di sayangkan mereka memiliki perbedaan yang sulit untuk mereka bersatu selama nya. apakah cinta mereka akan bahagia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fallenzio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

part 4

Pekerjaan hari ini akhirnya selesai. Nabillah berpamitan kepada rekan-rekannya untuk pulang. Di parkiran, sang ayah sudah menunggunya dengan sabar.

Setibanya di rumah, Nabillah langsung membersihkan diri untuk menghilangkan rasa lelah. Setelah itu, ia membuka buku catatan yang berisi materi yang dicatatnya selama pelatihan kemarin.

Dengan penuh perhatian, ia membaca kembali catatan tersebut, mencoba mengingat poin-poin penting yang telah dipelajarinya. Usai membaca, Nabillah menyetel musik kesukaannya untuk bersantai. Sambil menikmati alunan musik, ia membuka ponselnya setelah mendengar notifikasi yang masuk.

+62 8771-1...

Semalam malam,

Ini benar nomor nya Nabillah?

^^^Bill^^^

^^^Siapa?^^^

+62 8771-1....

Delvin

^^^Bill^^^

^^^Maaf kak, saya tidak tahu^^^

+62 8771-1...

Tidak apa, dan jangan terlalu formal

kamu lagi apa?

^^^Bill^^^

^^^Duduk saja si kak, sambil mendengarkan musik^^^

+62 8771-1...

Kamu suka musik?

^^^Bill^^^

^^^Sedikit kak.^^^

+62 8771-1...

Yasudah kamu tidur gihh, sudah malam

^^^Bill^^^

^^^Iya kak, aku juga sudah ngantuk banget^^^

+62 8771-1...

Oke, good night Bill...

Simpen nomor ku nya Bill..

Nabillah tersenyum kecil saat melihat pesan dari Delvin. Namun, ia tidak berniat membalasnya. Sebagai gantinya, ia menyimpan nomor Delvin dengan nama 'Kak Delvin.'

Malam semakin larut, dan matanya mulai terasa berat. Nabillah memutuskan untuk tidur. Ia mematikan musik yang diputar dari ponselnya, lalu merebahkan tubuh di tempat tidur. Tidak lama, ia pun terlelap, memasuki mimpi yang indah.

Hari ini benar-benar membuat Nabillah merasa bahagia, sampai-sampai ia melupakan semua masalah yang sempat membebani pikirannya.

Di sisi lain, Delvin memasukkan ponselnya ke saku celana. Saat ini, ia sedang bersama teman-teman nongkrong sekaligus rekan kerjanya. Setelah pulang kerja, mereka mengajaknya untuk berkumpul sebentar, dan Delvin setuju. Lagipula, ia merasa tak ada hal menarik yang menantinya di rumah.

"Vin, nggak minum nih?" tanya Ardan, teman kerja Delvin sejak ia bergabung di kantor. Ardan menyodorkan sebotol minuman kepada Delvin. Minuman itu, tentu saja, beralkohol.

"Boleh deh, Bang. Kepala gue juga lagi pusing mikirin target bulan ini," jawab Delvin, menuangkan minuman ke gelasnya.

"Hancur banget memang bulan ini, sumpah," ujar Putri sambil menghisap rokok di tangannya.

"Skemanya berubah-ubah, bikin gue pusing mikirin strategi lagi," lanjutnya.

"Udah gitu anak buah gue pada kasbon semua. Data nggak ada, tapi minta kasbon. Pusing banget gue," Putri mengeluh sambil menggelengkan kepala.

Teman-temannya hanya bisa menghela napas, seakan turut memikul beban pikiran yang sama.

"Target aja pusing, apalagi mikirin dia yang nggak ada kepastiannya," celetuk salah satu dari mereka sambil tertawa kecil, mencoba mencairkan suasana membuat mereka semua ikut tertawa kecil.

Delvin adalah seorang business leader di bagian sales dan marketing. Meski pekerjaannya penuh tekanan, gaji yang ia terima cukup besar untuk menghidupi keluarganya dan menggaji anak buahnya.

Ia dikenal sebagai sosok yang pekerja keras. Apapun ia lakukan demi keluarganya, meskipun Delvin bukan anak pertama. Sebagai anak tengah, ia menjadi tulang punggung keluarga, meskipun kedua orang tuanya masih ada dan abangnya juga bekerja.

Karir Delvin dimulai dari nol. Ia pernah bekerja sebagai kasir di supermarket sebelum akhirnya meraih posisi seperti sekarang. Dengan kerja keras dan kemampuan hebatnya dalam bidang marketing, ia berhasil mewujudkan impian. Saat ini, selain bekerja, ia juga memiliki bisnis sampingan berupa toko dan sebuah kafe yang baru memiliki satu cabang.

Semua yang ia capai, ia syukuri sebagai berkat dari Tuhan.

Sambil bercanda dan berbincang dengan teman-temannya, mereka tak menyadari waktu yang terus berjalan. Hingga akhirnya, mereka memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing.

Beberapa menit kemudian, Delvin tiba di rumah. Kepalanya terasa pusing, mungkin akibat efek alkohol yang diminumnya.

Delvin sebenarnya jarang minum minuman beralkohol. Namun, beban pikiran yang menumpuk membuatnya sesekali melanggar kebiasaannya.

Delvin duduk di tepi ranjang, melamun sejenak sebelum akhirnya membersihkan diri. Usai membersihkan tubuh, ia merebahkan diri dan langsung tertidur dengan nyenyak.

TBC.....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!