Cella adalah seorang koki terkenal dengan wawasan luas dan kecerdasan yang luar biasa. Namun, hidupnya yang gemilang terhenti ketika ia tertabrak bus saat menolong seorang nenek menyeberang jalan. Bukannya masuk surga, jiwa Cella justru terbangun di tubuh Fifi Zara Kiana Gibson, seorang istri dari CEO kaya, Darius Armand Gibson.
Darius mencintai Fifi sejak kecil, tetapi pernikahan mereka penuh kebekuan karena Fifi tak pernah mencintainya. Fifi terperangkap dalam cinta buta terhadap Kelvin, pria yang memanfaatkan dirinya untuk merebut harta Darius. Dalam hidup sebelumnya, Fifi berkhianat, anaknya diracun, dan Darius bunuh diri setelah kehilangan keluarganya. Semua harta berpindah ke Kelvin dan Dara, adik tiri Fifi, yang menjadi dalang kekacauan itu.
Kini, dengan jiwa Cella di dalam tubuh Fifi, ia bertekad untuk mengubah segalanya. Cella berjanji untuk melindungi Darius dan Dinda, anak perempuannya, sekaligus membalas kejahatan Kelvin dan Dara.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membalikkan Keadaan
Hari itu tiba, pesta mewah yang diselenggarakan oleh Tuan Handoko, relasi penting Darius di dunia bisnis. Cella, dalam tubuh Fifi, berdiri di depan cermin dengan gaun elegan berwarna biru tua yang menonjolkan keanggunannya. Darius di sampingnya, mengenakan setelan jas hitam sempurna, menatapnya dengan ekspresi yang sulit diartikan.
"Kau yakin ingin pergi?" tanya Darius lembut "Aku tidak ingin memaksamu jika belum siap"
Cella tersenyum kecil, menatap pria yang penuh perhatian itu “Aku yakin. Kau butuh dukungan, dan aku ingin ada di sisimu. Lagi pula, aku punya beberapa urusan yang harus kuselesaikan” jawabnya dengan nada tenang, meski matanya berkilat penuh tekad.
Sepanjang perjalanan ke pesta, Cella mempersiapkan diri. Dalam novel, ini adalah momen di mana Fifi membiarkan dirinya dipermalukan oleh Dara, lalu mencari bantuan dari Kelvin, merusak kepercayaan Darius. Tapi kali ini, dia bertekad membalikkan skenario.
Ketika mereka tiba di aula megah pesta Tuan Handoko, semua mata tertuju pada mereka. Darius, seperti biasa, tampil menawan dan memancarkan aura dingin khasnya. Namun yang mengejutkan semua orang adalah Fifi. Wanita yang sebelumnya dikenal dingin dan angkuh kini tersenyum hangat, berjalan berdampingan dengan suaminya.
Dara muncul, mengenakan gaun merah mencolok, melambai ke arah Fifi dengan senyum penuh kepalsuan. "Kakak Fifi, kau datang juga. Wah, kau terlihat luar biasa malam ini!" katanya, dengan nada sinis yang hanya Cella bisa tangkap.
Cella tersenyum balik, senyum yang tidak sampai ke matanya “Terima kasih, Dara. Kau juga. Meski gaunmu... tampak terlalu berusaha”
Dara terkesiap, tetapi sebelum ia bisa membalas, Kelvin datang, menghampiri mereka dengan senyum palsunya yang biasa "Fifi" katanya lembut "Senang melihatmu. Kau benar-benar menonjol malam ini".
Cella mendongak, menatap Kelvin dengan tatapan dingin “Oh, Kelvin. Aku lupa, kau diundang juga? Kupikir Tuan Handoko hanya mengundang pengusaha sukses, bukan mereka yang selalu hidup di bayang-bayang orang lain”
Kelvin tertegun, senyum di wajahnya memudar. Ia mencoba menyembunyikan rasa malunya, tetapi tatapan tajam Cella menghunjam tepat di egonya.
Acara berjalan lancar hingga Dara, seperti yang sudah diduga Cella, beraksi. Saat para tamu sibuk berbincang, Dara sengaja membawa segelas wine dan menjatuhkannya ke gaun Cella. Semua orang menoleh, memperhatikan insiden itu.
“Oh, maaf, Kakak Fifi! Aku tidak sengaja” Dara berkata dengan nada manis penuh kepura-puraan.
Dalam skenario lama, Fifi hanya diam dan membiarkan dirinya dipermalukan. Tapi Cella bukanlah Fifi yang dulu.
Cella mengambil serbet yang dipegang pelayan di dekatnya, menghapus noda dengan tenang, lalu menatap Dara tajam “Tidak sengaja? Dara, jika kau tidak bisa mengontrol tanganmu, mungkin kau perlu belajar lagi bagaimana caranya membawa minuman tanpa merusak malam orang lain”
Semua tamu tersentak. Beberapa bahkan tertawa kecil, sementara wajah Dara memerah.
Kelvin mencoba menyelamatkan keadaan "Fifi, biarkan aku membantumu" katanya, menawarkan tangan.
Cella menepisnya dengan halus tetapi tegas “Tidak perlu, Kelvin. Aku tidak membutuhkan bantuan dari seseorang yang lebih pandai membuat masalah daripada menyelesaikannya”
Darius, yang berdiri di sampingnya, tersenyum kecil. Ia tidak ikut campur, tetapi jelas menikmati bagaimana istrinya membela diri.
Cella melanjutkan dengan nada rendah namun tajam, cukup untuk didengar oleh Dara dan Kelvin “Oh, dan Dara, jika kau berpikir bisa mempermalukanku, kau harus mencoba lebih keras lagi. Karena, percayalah, aku tidak akan jatuh ke dalam permainan kecilmu”
Pesta berlanjut dengan suasana yang canggung untuk Dara dan Kelvin, tetapi Cella dan Darius tetap tenang dan anggun. Ketika malam usai, Darius menggandeng tangan Cella dengan erat, mengantarnya keluar dari aula pesta.
Di dalam mobil, dalam perjalanan kembali ke mansion, Darius akhirnya berbicara “Kau benar-benar mengejutkanku malam ini”
Cella menatapnya, tersenyum kecil “Apa maksudmu?”
Darius menatap lurus ke depan, tetapi ada kilatan lembut di matanya “Aku senang kau tidak membiarkan mereka menginjakmu. Itu... berbeda dari sebelumnya”
Cella hanya tersenyum, tetapi dalam hatinya ia tahu. Ia telah membuat langkah besar, tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk memperbaiki hubungan dengan pria yang begitu sabar mencintainya.
drama banget, anak udh berumah tangga dicampuri urusan nya..
di part ini kurang suka aq Thor, wibawa anak laki2 hilang Krn tokoh mamanya Darius..
kalo memang menyayangi anaknya kenapa gk dari dulu..
sekarang baru sibuk datang dan mukul orang seenaknya..