NovelToon NovelToon
Dipecat Malah Jadi Juragan

Dipecat Malah Jadi Juragan

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Mengubah Takdir / Menjadi Pengusaha / Si Mujur / Careerlit
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Arias Binerkah

Mawar Ni Utami gadis yatim piatu yang dua kali dipecat sebagai buruh. Dia yang hidup dalam kekurangan bersama Nenek nya yang sakit sakitan membuat semakin terpuruk keadaannya.

Namun suatu hari dia mendapatkan sebuah buku kuno dan dari buku itu dia mendapat petunjuk untuk bisa mengubah nasibnya..


Bagaimana kisah Mawar Ni? yukkk guys kita ikuti kisahnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arias Binerkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 4.

“Hmmm..” gumam Pak Handoko yang tidak melihat kondisi jalan sebab dia sedang fokus menatap layar hand phone milik nya, untuk membaca dan mencermati hasil analisa keuntungan dengan menggunakan mesin mesin pertanian.

“Papa yakin saja kita akan semakin untung banyak. Kita nanti tidak hanya menjadi Tuan tanah di desa ini Pa, tapi bisa menjadi tuan tanah se kabupaten. Masalah sosial mengenai buruh buruh itu biar mereka sendiri pikirkan, kan juga ada pemerintah.” Ucap Irawan sambil terus melajukan mobilnya untuk memantau lahan lahan sawahnya.

Malam hari pun telah tiba. Seharian Mawar Ni tidak bekerja, setelah dari puskesmas dia merawat dan menjaga Nenek Mami yang tekanan darah tinggi nya kambuh.

“Nek, nenek jangan sedih ya.. jangan mikir berat berat. Masih ada harapan untuk mendapat rejeki. Aku akan melamar pekerjaan di pabrik bulu mata. Aku tadi sudah dapat ide.” Ucap Mawar Ni sambil menatap Sang Nenek yang sudah tidak pusing karena sudah minum obat.

“ide apa?” tanya Nenek sambil menatap tajam Mawar Ni .

Mawar Ni pun membungkukkan badan dan mengambil sesuatu dari dalam kolong balai balai yang ditiduri oleh Nenek Marmi. Sesaat di tangan Mawar Ni memegang kentongan yang terbuat dari bambu.

“Ini Nek, kalau Nenek ada apa apa Nenek bunyikan kentongan ini. Nanti tetangga akan datang melihat Nenek. Dan tetangga akan meneleponku, aku nanti kalau sedang di pabrik akan izin untuk pulang Nek.”

“Hmmmm.”

“Jangan dulu kerja di pabrik Ni, kita cari kerja di sawah lainnya saja. Dan jangan kamu bermimpi menjadi pekerja di luar negeri, aku benar benar tidak mengizinkan.”

“Ayahmu meninggal karena kecelakaan kerja di pabrik, saat kamu masih dikandung Emakmu. Dan Emakmu meninggal karena tindak kekerasan majikan di luar negeri. Aku tidak mau lagi kehilangan kamu Ni... biar upah kecil tetapi hati damai jadi Buruh tani kita selalu bersama...” ucap Nenek Marmi dengan mata memerah sebab hatinya kembali bersedih mengingat kehilangan menantu dan anak perempuannya. Emaknya Mawar Ni dulu bekerja di luar negeri ingin mendapatkan gaji banyak pergi ke luar negeri meninggalkan Mawar Ni yang masih batita. Tetapi di luar negeri malah menjadi korban kekerasan majikan dan pulang pulang sudah tidak bernyawa.

“Nek, tapi mungkin lama lama pemilik sawah menggunakan mesin Nek, jadi mau tak mau buruh buruh tani tergusur. Aku tidak ke luar negeri Nek, mana mungkin aku tega meninggalkan Nenek seorang diri. Aku bekerja di pabrik di dekat desa ini saja Nek.”

“Aku janji akan jaga diri baik baik Nek.” Ucap Mawar Ni dan Sang Nenek hanya diam berpikir pikir.

Seiring berjalannya waktu Nenek pun akhirnya mengizinkan Mawar Ni untuk kerja di pabrik bulu mata. Satu satunya pabrik yang ada di dekat desanya. Sebab Mawar Ni mencari cari lahan sawah untuk bekerja sebagai buruh tanam sudah sangat kesulitan karena berebut dengan buruh buruh yang lain. Kerja serabutan dan memulung sampah pun tidak cukup untuk menopang hidup mereka.

Dan waktu pun terus berlalu..

Hari ini Mawar Ni akan pergi ke pabrik untuk mulai training kerja. Serangkaian test wawancara sudah dilakukannya di hari hari sebelumnya. Sehabis subuh Mawar Ni sudah berpakaian rapi. Dia pun sudah memasak buat Nenek dan dirinya. Bibirnya terus tersenyum, harapan bisa mendapatkan penghasilan lebih baik sudah ada di depan mata.

“Pagi pagi kamu sudah mau berangkat Ni?” tanya Nenek Marmi

“Kamu tidak bersama Dahlia?”

“Tidak Nek, Dahlia pulang kerja akan ke rumah temannya katanya.” Ucap Mawar Ni sambil memasukkan bekal makan ke dalam tas cangklongnya.

“Hati - hati ya Ni..” ucap Nenek saat Mawar Ni bersalaman dan mencium punggung tangan Nenek untuk pamit. Nenek pun mengantar kepergian Mawar Ni hingga sampai halaman depan.

Mawar Ni mengayuh sepeda dengan penuh semangat. Di jalan desa sudah banyak orang orang berangkat kerja dengan mengayuh sepeda. Yang naik motor akan berangkat belakangan. Dari rumah Mawar Ni perjalanan ke pabrik bisa memakan waktu kira kira setengah jam.

Dan benar setelah setengah jam lebih sedikit, sepeda Mawar Ni sudah di depan pintu gerbang pabrik.

“Ni....” teriak suara seorang perempuan, Mawar Ni pun menoleh ternyata Jumilah yang memanggilnya.

“Kamu akhirnya boleh kerja di pabrik Ni?” tanya Jumilah sambil menuntun sepeda nya.

“Iya Mbak, boleh. Mau gimana lagi sudah tidak ada pekerjaan di sawah.” Ucap Mawar ni.

“Mbak Jum akhirnya juga kerja di pabrik bagaimana anak anak Mbak Jum?” tanya Mawar Ni karena Jumilah hanya sendiri.

“Ya di rumah Ni, kan tidak boleh bawa anak. Ayu mau aku tinggal dan mau menjaga adiknya. Mau gimana lagi juga Ni, butuh uang buat hidup kita. Besok kalau Ayu sudah sekolah moga moga gaji ku sudah banyak bisa bayar pengasuh..” Ucap Jumilah dengan nada sedih..

“Aaaminnnnn...” ucap Mawar Ni tulus mengamini.

Mereka pun terus masuk ke dalam pabrik setelah memberikan tanda pengenal. Mawar Ni dan Jumilah belum memakai baju seragam, mereka yang ikut training memakai baju atasan berwarna putih dan bawahan berwarna hitam. Mawar Ni yang berbekal ijasah SMP plus ijasah kejar paket C dan Jumilah yang berbekal ijasah SD plus ijasah paket B sama sama masuk di bagian produksi. Lulusan SMK dan lulusan SMA pun juga banyak yang masuk di bagian produksi. Karena di bagian itu yang membutuhkan banyak tenaga kerja.

Mereka masuk di ruang bagian produksi, duduk di kursi berjejer jejer yang di depannya ada meja panjang dan di atas meja ada bahan bahan yang harus dia kerjakan. Mawar Ni duduk di samping Jumilah.

Di ruang itu ada beberapa orang training sedang yang lainnya buruh senior yang sudah memakai baju seragam dan mereka juga yang akan mengajari orang orang yang sedang training. Di dalam ruang itu berisi buruh buruh perempuan yang berusia masih muda muda.

Sesaat tampak Dahlia masuk ke dalam ruang itu sambil terus melangkah menuju ke kursi yang masih kosong. Kursi tempat duduknya.

“Ni, kamu duduk di dekatku sini!” teriak Dahlia sambil menatap Mawar Ni .

Mawar Ni menatap ke arah Dahlia lalu menoleh ke arah teman teman yang lain..

“Ayo cepat Ni, keburu waktu kerja mulai dan keburu Pak Mandor datang!” teriak Dahlia lagi.

Mawar Ni pun bangkit berdiri dan berjalan menuju ke tempat Dahlia yang sudah duduk. Dia sudah bertekat untuk bekerja dengan baik dan tidak mendapat marah dari Pak Mandor. Mawar Ni menaruh harapan besar mendapatkan penghasilan layak pada pabrik bulu mata palsu itu...

1
Tuxepos Jasmine
seneng bgt deh liat keluarga kaya mawar .... adem liatnya
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
Alhamdulillah...😽
Ai Emy Ningrum: sukses deh peternakan lebah 🐝🐝 madu nya..jgn bayangin ini cerita CEO2an yaaaa..ini usaha sendiri 😋😋
total 1 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
siih nenek gak bersyukur banget, kalau mau malak, palakin tuh lelaki yg hamilin cucunya, bukan nya malah nodong Mawar Ni, kesannya jadi Mawar yg hrs tanggung jawab 😒
Ai Emy Ningrum: susah nya Mawarni ini org nya ga enakkan,jd kek dia yg makan nangka , Mawarni yg kebagian getah nya jg 😏😏
total 1 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
duuh gara2 Dahlia nii, Mawar jadi tombok banyak /Grievance/ emang gitu siih ujian hidup, baru megang duit dikit, rencana mau buat modal eehh sodara minta bantuan, mana urgent lagi 😌
Ai Emy Ningrum: sodara nya kena musibah tg dibikin bikin sendiri 😒😒😤😤
total 1 replies
Lyvia
ttp semangat thor 💪💪
FiaNasa
semakin terbuka jalan rezeki Mawarni..
Diana Dwiari
jangan2 buat aborsi tuh
Lyvia
dahlia goblok
Tuxepos Jasmine
haduhhh.....blm tau aja si nenek klo td dahlia udh pinjem 2jt...lah klo di pinjem lg bs abis modal si mawar
Tuxepos Jasmine
bener dugaan aku...dia pinjem buat aborsi🙄🙄🙄🙄🙄
Ai Emy Ningrum: mau enak ga mau anak yaa itu mah 😤😤
total 1 replies
Tuxepos Jasmine
jangan2 buat aborsi kali dahlia pinjem uang😷😷😷😷😷😷
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: bis jadi tuh.. soalnya maksa banget /Slight/
Ai Emy Ningrum: aduh 🤦🏻‍♀️ amit2 deh ...
total 2 replies
FiaNasa
terus terang aja klau uangmu sudah dipinjam Dahlia 2 juta jgn bodoh kamu Mawarni,,,saat susah tak ada siapa menolongmu..klau kamu pinjamkan lagi gimana modalmu nanti.
FiaNasa: iya bener tuh,,semoga usaha Mawarni lancar
Ai Emy Ningrum: iyah ,kesian Mawarni duit ga seberapa.. semoga cepat tergantikan deh uang nya..😌
total 4 replies
FiaNasa
segampang itu Mawarni minjemin uang,,,pasti gak akan dibayar tuh m dahlia
FiaNasa: iya sih,itu tandanya Dahlia gak ikhlas bantu Mawarni dulu masuk pabrik klau diungkit²
Tuxepos Jasmine: dia kan org nya gak tegaan ka...apalagi si dahlia udh ungkit2 bantuan dia di masa lalu...tambah gak enak si mawar jd nya
total 2 replies
FiaNasa
apa lagi ya yang dilihat mawar ni
FiaNasa
Irawan memang pintar tp otaknya licik banget
Îen
ada2 aja si dahlia...kan udh kerja dpt gaji...mana jd selingkuhan jg...masa msh kurang duit aja🙄🙄🙄🙄🙄
FiaNasa
tadi perasaan dah horor aja kirain putih² kata Mawarni itu Kunti siang bolong. 😀😀😀
FiaNasa
ini pasti Jaman dulu sebab uang 5 ribu udah besar nilainya
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
haduuh blom juga berhasil ternak lebah ataupun tanam padi, udh ada aja yg mau kotak katik modal 🤦‍♀️🤦‍♀️
Ai Emy Ningrum: gratisin bodi pada lelaki yg salah 😒😒
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: kasian masa muda nya terbuang sia2 /Sweat/
total 5 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
ayamnya kalo mabok juga blom tentu keracunan Yu, siapa tau tu ayam mabok lem 😆🤣🤣
Ai Emy Ningrum: 🐔🐓 ngalahin ayam kampus jd nya 🤣🤣🤣
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: lem nasi mah kaga mabok, malah wareg ayamnya 😽🤣
total 5 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!