NovelToon NovelToon
Idolaku

Idolaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Showbiz / Slice of Life
Popularitas:781
Nilai: 5
Nama Author: aisetsuna

mengagumi Idola, hingga jatuh cinta dan ternyata gayung itu bersambut.
bagaimana rasanya.???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisetsuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tragedi Saat Konser hari Pertama.

Seminggu Kemudian.

Siang itu semua member dan staff melakukan persiapan untuk gelaran konser dan juga acara meet and great yang akan diadakan sore ini di lapangan tempat berlangsungnya konser yang berjarak tiga kilometer dari vila tempat mereka tinggal.

Yuan yang saat itu semakin bimbang dengan apa yang akan terjadi, memutuskan untuk tidak akan tampil dalam gelaran konser tersebut. Padahal menurut acara yang sudah direncanakan jauh jauh hari sebelumnya, perhelatan konser kali ini di akhir acara SM akan mengumumkan kepada fansnya siapa gadis yang selama ini ada dalam album terbaru mereka. Dan juga yang berkolaborasi dengab Giyo.

Dengan kata lain, hari ini adalah konser Debut Yuan.

Tentu saja pembatalan tersebut membuat Hyungga menjadi marah, permasalahan mereka berdua sebelumnya di bulan lalu sudah membuat kesenjangan jarak dan juga perang dingin di antara Yuan dan Hyungga, dan kini tindakan Yuan semakin membuat Hyungga berfikir bahwa Yuan mengambil keputusan tanpa ada perbincangan dengan mereka adalah hal yang membuang buang waktunya.

“kau ini selalu membuat masalah saja.!” ucap Hyungga dengan marah dan emosi.

“aku tidak membuat masalah, aku hanya tidak tampil di konser pertama. Lagian ada atau tidak ada pertunjukanku, tidak akan ada pengaruhnya untuk konser kalian. Jadi kenapa membuatmu marah.?” jawab Yuan dengan memandang tajam ke ara Hyungga.

“kak kita sudah membuat kesepakatan bahwa konser kali ini juga sekaligus memperkenalkanmu, ini adalah debutmu. Kamu sendiri pernah mengatakan, kalau seandainya bisa, kamu ingin melakukan pertunjukan pertamamu di kota impianmu. Kami hanya berusaha mewujudkan salah satu impianmu. Dan ini saatnya untuk kamu melakukannya, debut yang selama ini kamu tunda.” Jelas Ian panjang lebar.

“aku tahu dan aku sangat berterimakasih pada kalian, tapi tidak untuk saat ini, tidak di hari ini. Debutku bisa kita lakukan di hari terakhir kalian konser di kota ini kan. Jadi aku mohon.” ucap Yuan sambil menangkupkan kedua tangannya memohon pengertian kepada mereka semua.

“tidak bisakah kau memberitahukan alasanmu.?” tanya Jeano dengan sabar.

“ada sedikit masalah yang harus aku selesaikan. Aku tidak bisa menceritakan kepada kalian semua sekarang.” jawab Yuan.

“baiklah jika itu pilihanmu. Kami tidak tau apa yang membuatmu memutuskan untuk menundanya sekali lagi, tapi pastikan kamu tidak berada jauh dari pengawalan para pengalawal dan staff keamanan. Aku sedikit khawatir denganmu hari ini.” ucap Jonath berusaha memahami kekhawatiran gadis itu, seperti sebelum sebelumnya.

“terima kasih Jonath.” ucap Yuan dengan senyum lega.

“dasar tidak tahu terima kasih.” ucap Hyungga sambil berlalu pergi, meningggakan mereka semua.

“hei KAU,,, “ teriak Soni kepada Hyungga.

“jangan perdulikan dia kak, kami semua tahu dia hanya menyembunyikan rasa kecewanya karna kau tidak melakukan debut ini seperti kesepakatan di awal. Tapi percayalah, kami semua percaya dengan keputusanmu.” ucap Jimi, menenangkan gadis itu. Yuan hanya tersenyum.

“baiklah, ayo kita siap siap.” Giyo mengingatkan.

Mereka beranjak keluar dari ruang ganti, meninggalkan Yuan sendirian di sana.

Jeano yang menyadari bahwa Yuan sedang tidak baik baik saja berpesan kepada salah satu pengawal wanita yang berjaga di pintu depan ruang ganti untuk selalu mengawasi gadis itu.

Setelah kepergian seluruh member, Yuan keluar dari kamar dan mengamati sekitar para member SM dari jarak yang menurutnya aman.

Yuan mengamati segala hal yang menurutnya mencurigakan di sekitar mereka bertujuh.

Mengamati setiap orang yang berkomunikasi dengan ke Tujuh lelaki itu.

Hingga pandangannya terhenti kepada Dio, gerak geriknya sangat mencurigakan di mata Yuan, membuatnya tidak berhenti mengamatinya. Bahkan di saat Dio berbicara dengan Hyungga, gadis itu selalu memperhatikan.

Jeano yang melihat gelagat dan tingkah aneh Yuan, menyenggol lengan Giyo memberi isyarat kepada rekannya untuk memperhatikan gadis itu.

“ada apa dengannya, kenapa dia memperhatikan Dio dengan pandangan seperti itu.?” tanya Giyo kepada Jeano. Yang di tanya hanya mengangkat bahu sambil matanya tetap memperhatikan gadis itu.

“mungkinkah hal ini yang membuatnya aneh sedari beberapa hari lalu dan hari ini.?” lanjutnya.

“entahlah, selama ini dia tidak pernah memperhatikan orang lain hingga seperti itu. Ini membuatku takut dan semakin khawatir kepadanya.” ucap Jeano.

“aku akan bertanya kepadanya nanti.” ucap Giyo.

Pertunjukan sudah di mulai selama beberapa waktu, tapi selama itu pula mata Yuan tak pernah luput dari pengawasannya kepada Dio. Seolah dia takut, jika sedikit saja dia lengah dan meninggalkan pandangannya dari lelaki itu, sesuatu hal yang buruk akan menimpa orang orang yang dia sayangi yang saat ini ada di atas panggung sana.

Saat Dio meninggalkan belakang panggung, Yuan mengikutinya dengan jarak aman, selama itu pula Dio tidak menyadari bahwa Yuan sedang mengikutinya.

Di tempat yang sepi, tempat di mana segala properti konser di simpan Dio menghubungi seseorang melalui ponselnya.

“kau sudah siap.?” ucapnya kepada orang yang berada di seberang panggilannya.

Entah jawaban apa yang di dapat.

“baiklah, jangan sampai rencana ini gagal.” ucapnya lagi.

Mendengar hal itu, tentu saja membuat Yuan gemetar dan juga berkeringat dingin. Dia segera kembali menuju tempatnya semula sebelum Dio menyadari keberadaannya.

Konser berlangsung dengan sukses, riuh sorak suara penonton yang hadir di gelaran konser itu memenuhi stadion tempat berlangsungnya konser musik.

Sebelum lagu terakhir di nyanyikan, Jonath mengingatkan kepada para penggemarnya yang mempunyai tiket meet and greet agar tidak lupa untuk menghadirinya esok sebelum konser hari kedua berlangsung.

Detik detik menjelang berakhirnya konser, Yuan tidak tahu lagi apa yang harus dia lakukan. Yuan pun memutuskan untuk menyelesaikan masalah ini sendiri, entah apapun yang akan terjadi nanti.

“Dio.” panggil Yuan ketika melihat Dio keluar dari ruang pertunjukan.

“ya,,, ada yang bisa kubantu.?” jawab Dio.

“kenapa anda berada di sini, bukannya harusnya berada di depan stage.?” lanjut Dio bertanya kepada Yuan. Sedikit kaget dengan keberadaan Yuan di tempat itu.

“aku ingin meminta bantuanmu, apakah bisa.?” tanya Yuan, tanpa menjawab pertanyaan Dio.

“tapi pertunjukan segera berakhir, aku harus memberikan ini kepada mereka.” kata Dio sambil mengangkat kotak berisi handuk dan minuman untuk para member.

Yuan tidak tahu apa yang di sembunyikan Dio di dalam kotak itu.

“kau bisa meminta orang lain untuk memberikannya, kan.? aku minta bantuanmu untuk mengangkat hadiah yang akan aku berikan kepada mereka. Kau tahu akhir akhir ini mereka sudah bekerja keras untuk berlangsungnya konser ini dan juga debutku, tapi aku mengundurkannya lagi seperti sebelum sebelumnya.”

“kalau aku minta bantuan orang lain mereka akan curiga, kenapa ada orang lain di kamar ganti. Sedangkan kalau kamu, mereka tidak akan mungkin mencurigai kamu kan.?” ucap Yuan meyakinkan Dio.

Dio berjalan menghampiri rekannya, dan mengatakan sesuatu sambil memberikan kotak yang tadi dia bawa. Kemudian berjalan kembali ke arah Yuan, saat berjalan Dio mengetikan sesuatu di ponselnya, mungkin mengabarkan kepada rekannya.

'Mungkin kau mengabarkan kepada rekanmu bahwa kau sedang mengalami kendala, setidaknya aku sudah mencoba menundanya.' Batin Yuan.

“dimana.?” tanya Dio setelah berada tidak jauh dari Yuan.

“ambilah di mobil, kotak berwarna merah marun. Aku akan menunggu di sini.” kata Yuan.

“baiklah, tunggu aku di sini. Aku akan segera mengambilnya.” ucap Dio kemudian berjalan ke arah mobil Yuan.

Yuan memperhatikan ketujuh lelaki yang turun dari panggung sambil tetap memperhatikan sekitarnya.

Tiba tiba matanya tertuju pada seorang laki laki yang berada di barisan penonton kelas reguler yang berdiri paling depan, lelaki itu mengangkat sebuah senapan laras pendek yang ditutupi dengan jaket dan di arahkan kearah Hyungga.

“apakah kotak in…?” belum sempat Dio melanjutkan pertanyaanya, dia melihat Yuan berlari menerobos para pengawal dan menghadang tembakan dari orang yang di ketahui Dio adalah rekannya.

DOOR… DOOR

Dua tembakan yang tepat mengenai Yuan.

Satu menembus bahu sebelah kanannya, dan satu tembakan lain mengenai perutnya.

Suasana berubah menjadi gempar dan para penonton berteriak berhamburan, begitu juga dengan ketujuh lelaki yang baru saja turun dari panggung konser.

Mereka terdiam, mematung melihat kejadian yang terjadi tepat di depan mata mereka.

1
Astiteti Mawati
yg pemeran utama laki² dan perempuan ny siapa?
Graziela Lima
Membuat mata berkaca-kaca. 🥺
Phedra
Pengen langsung baca lagi!
Beatrix
Wah, ini baru karya yang bikin aku ngerasa terngiang-ngiang, keren banget thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!