"Itu di kulkas banyak bahan makanan, lo masak lah. Tugas lo sebagai istri itu masak, ngerti lo!" Ucap Raka dan masih berusaha merebut HP nya dari tangan Ryana.
"Gue gak bisa masak!" Kata Ryana langsung mendengus, "Bukannya lo yang bilang kalau lo bisa masak. mending sekarang lo aja yang masak, gue gak mau tau. Lo masak atau HP lo gue buang!"
Setelah mengatakan itu, Ryana pun langsung pergi kembali menaiki tangga dan masuk ke dalam kamar.
"Istri gak becus lo!" Teriak Raka dengan kesal.
"Bodo amat!" Balas Ryana tak perduli.
Dua manusia yang berbeda sifat, selalu bertengkar dan tidak pernah akur, namun saling perduli dan peka satu sama lain di kala masa sulit. akankah rumah tangga mereka bertahan sampai akhir?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Salah target
...~Happy Reading~...
Suasana di ruang kepala sekolah, kini terasa begitu mencengkam. Bagaimana tidak, dua laki laki yang baru saja tiba karena mendengar kabar mengejutkan tentang anak nya membuat kedua laki laki itu langsung meninggalkan ruangan meeting begitu saja dan bergegas menuju ke sekolah.
Dan kini, keduanya langsung menatap dingin pada sosok kepala sekolah yang tengah memberikannya penjelasan tentang apa yang terjadi sebenarnya. Ya, mereka adalah Adnan dan juga Kenzo yang tak lain adalah orang tua dari Raka dan juga Ryana.
“Putri saya tidak mungkin melakukan hal seperti itu!” ucap Adnan selaku ayah dari Ryana.
“Dan meskipun putra saya sedikit nakal, tapi saya yakin bahwa dia tidak mungkin melakukan pelecehan seperti itu! Anak saya masih tahu batasan mana yang benar dan tidak!” sambung Kenzo yang merasa tak terima bila putra sulung nya di tuduh yang tidak tidak.
“Tapi memang kenyataan nya begitu!” Jawab kepala sekolah langsung menghela napas nya berat, “Dan anda berdua bisa melihat, foto mereka bahkan sudah tersebar di grup sekolah.” Imbuh nya seraya memberikan sebuah ponsel kepada kedua orang tua muridnya.
Dimana ponsel itu tengah memperlihatkan aktifitas grup sekolah yang tengah membicarakan tentang Raka dan Ryana yang telah melakukan hal mesumm di dalam toilet, bahkan foto foto mereka pun sudah tersebar di sana.
“Kalau sampai berita ini keluar, maka nama sekolah pasti akan tercoreng karena mereka!” ujar kepala sekolah.
“Apakah tidak ada kesempatan dari pihak sekolah untuk mereka? Saya yakin bahwa ini hanya sekedar salah paham, lagipula—“
“Semua bukti sudah jelas terlihat!” ucap kepala sekolah segera memotong ucapan dari Kenzo, “Dan mereka berdua—“
Brakkk!
“Anakku tidak mungkin melakukan hal seperti itu!” seru Kenzo menggebrak meja di depan nya langsung memotong ucapan kepala sekolah. Ia begitu kesal lantaran niatnya menego selalu di potong begitu saja, bahkan kepala sekolah seolah tidak memberikannya kesempatan untuk membela anak nya.
“Baiklah terimakasih atas panggilan nya! Saya sekarang jadi tahu kenapa sekolah ini semakin memiliki rating buruk!” ujar Adnan dengan tiba tiba langsung bangkit dan merapikan jas nya, “Bukan karena siswa dan siswi nya, namun dari cara anda mengatur sekolah ini. “ imbuh nya tersenyum penuh arti.
“Pak Adnan memang benar!” Kenzo ikut bangkit, ia setuju dan mengerti dengan maksud dari Adnan, “Asal anda tahu, saya dan istri saya juga alumni dari sekolah ini. Dan saya kecewa dengan cara kerja anda di tahun ini!”
“Lebih baik kita pergi!” ujar Adnan lalu.
“Sebenarnya berat untuk saya mau bicara seperti ini. Tapi satu hal yang anda harus tahu, saya dan dua teman saya adalah donatur tetap di sekolah ini. Dan semoga, anda bisa segera mendapatkan donatur pengganti secepatnya, sebelum sekolah ini semakin hancur ke depan nya!” imbuh Kenzo dengan tersenyum tipis, lalu ia ikut keluar menyusul Adnan yang sudah lebih dulu keluar.
Sementara itu, dari balik lemari buku yang berada di dalam ruangan itu, seorang gadis begitu terkejut dan langsung mengepalkan tangan nya kuat. Ya, dialah Fanny, ia sejak tadi mengintip dan menguping pembicaraan antara orang tuanya dengan orang tua Raka dan Ryana.
Jangan tanyakan bagaimana ekspresi nya saat ini. Ia seperti orang linglung dan bingung sendiri. Tujuan nya hanya satu, ingin mengeluarkan Ryana dari sekolah itu, namun ternyata ia salah sasaran karena ternyata Raka juga ikut terseret di dalam nya.
Fanny salah menyuruh orang, ia hanya menyuruh salah satu anak laki laki agar menghampiri Ryana ke toilet agar bisa ikut terjebak bersama Ryana. Namun ternyata, laki laki cupu yang di suruh oleh Fanny malah memberitahu kepada Raka, jadilah kini yang terseret Raka bukan dirinya.
‘Siallll!’ umpa Fanny dalam hati menggeram kesal, lantaran salah target.
...~To be continue .......