Sagara Bintang Hutama tak menyangka jika dia harus menikah dengan calon adik iparnya karena demi nama baik.
Saga yang setelah enam tahun di tinggal meninggal istrinya,kini harus di haruskan untuk menikahi Aireen Safira calon adik iparnya untuk menjaga nama baik kedua belah keluarga.
Saga yang sejatinya masih belum bisa melupakan mendiang istrinya membuat pernikahan paksa itu serasa neraka bagi Reen. Namun, Reen masih berusaha untuk bersikap layaknya seorang istri pada suaminya.
Semua perlakuan manis Reen tak serta merta membuat hati Saga berpaling dari bayang-bayang mendiang sang istri.
Selama menikah dengan Saga,Reen hanya mendengar ucapan kasar suaminya. Bagi Saga Reen selalu menyusahkan dirinya.
Sampai akhirnya terbuka sebuah fakta jika Reen wanita yang selama ini dia kagumi dalam diam.
Bagaimana upaya Saga bisa membuat Reen kembali padanya atau Reen akan benar-benar pergi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencari Kebenaran
"Reen, Alhamdulillah akhirnya kamu sadar juga." Kamila menatap sendu menantunya itu. Dia tak menyangka jika anak yang selama ini dia banggakan sanggup menyakiti wanita sebaik Reen.
"Ma_ma..aku dimana?" Reen menatap sekeliling kamar itu dan dia pun baru tersadar jika dirinya pastinya ada di Rumah Sakit. Karena dia dapat mencium bau khas sebuah Rumah Sakit.
"Kamu ada di Rumah Sakit dan kamu butuh istirahat untuk beberapa hari di sini.Gimana keadaan kamu, sebentar lagi dokter akan datang buat cek kamu ya.."
Melihat Reen yang sudah siuman,Kamila langsung menekan tombol panggilan ke dokter jaga.Benar saja seorang dokter perempuan masuk dengan satu suster memeriksa keadaan Reen.
Dokter pun mengatakan jika keadaan Reen sudah lebih baik.Kamila menatap sedih wajah sendu Reen.Kamila menggenggam tangan Reen. " Maafin mama ya nak, mama sudah gagal mendidik anak laki-laki pengecut itu.Mama malu sama kamu, mama kecewa sama kamu juga.Kenapa nggak jujur kalau selama ini Saga tidak memperlakukan kamu selayaknya seorang istri. Mama benar-benar kecewa sama kalian." Kamila menyesali perbuatan putranya.
Rasanya ingin sekali dia menjadi jahat pada anak sulungnya itu. Namun, dia percaya dengan keputusan Bima nanti, pasti semua nya yang terbaik buat keduanya.
"Maafin Reen ya mah, Reen nggak sanggup untuk bersaing dengan orang yang begitu sempurna seperti mendiang istri mas Saga.Pasti dia terlalu spesial di hati mas Saga. Reen nggak bisa bersaing dengan orang yang sudah tiada. Bahkan Reen nggak bisa buat perempuan itu menghilang dari hati mas Saga.Reen kalah." Reen menatap wajah mertuanya dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Kamila pun lany memeluk tubuh Reen keduanya pun sama-sama menangis karena kesedihan di hati masing-masing.
...----------------...
Malam kian larut namun mata Saga masih setia terjaga. Kejadian tadi pagi benar-benar membuat dirinya tak bisa mengendalikan emosi nya.
Entah kenapa rasanya dia begitu tak senang saat Reen mulai melayaninya.Rasanya istrinya itu tidak pantas melakukan hal itu,hanya ada satu nama yang selalu melakukan hal itu yaitu Karina. Walaupun memang dia seorang yang jarang melakukan pekerjaan di dapur namun sebisa mungkin Karina melayaninya dengan cara lain.
Rasa sesak tiba-tiba mendera di hatinya. Mengingat kembali bagaimana akibat kejadian itu membuat Reen tak berdaya dan terlihat jelas dia terluka.
Yang membuat syok Saga yaitu perintah sang papa untuk dia menceraikan Reen.Bahkan terlihat jelas kemarahan, kekecewaan seorang laki-laki yang sudah membesarkan nya dan juga mengajarkan nya tentang bisnis. Orang tuanya begitu menyayangi Reen seperti layaknya seorang orang tua pada anaknya.
"Kenapa aku jadi merasa bersalah begini? Lagian kalau dia dan aku bercerai itu lebih bagus." gumam Saga.
Keras hati dan tertutup nya pikiran dan hati nya karena sebuah cinta buta.
.
.
Keesokan harinya, pagi-pagi seperti biasanya Saga sudah siap untuk pergi kekantor kembali.
"Silahkan den.." ucap Narti yang menyiapkan sarapan untuk dirinya.
Saga belum juga melihat keberadaan mbok Midah.Biasanya dia yang akan menyiapkan semuanya. "Bi Narti, mbok Midah kemana?" tanya Saga dengan menyuapkan nasi goreng ke dalam mulutnya.
"Mbok Midah tadi pagi-pagi sekali pergi ke Rumah Sakit lagi buat gantiin nyonya besar menjaga non Reen." jawab Narti dengan wajah yang tertunduk.
"Owh..ya sudah, saya berangkat bi." pamitnya walaupun hanya menelan dua sendok nasi goreng di pagi ini.
"Nggak di habiskan sarapannya den?" tanya Narti yang melihat nasi goreng yang ada di piring Saga masih lumayan banyak.
"Nggak bi,saya lagi nggak selera.Saya berangkat bi.." pamit Saga yang langsung berjalan keluar rumahnya dan langsung menuju mobilnya yang habis di panaskan oleh pak Idrus.
Mobil yang di kendarai Saga berjalan di kemacetan Jakarta. Selama tiga puluh menit Saga sampai di kantor dan di sambut dengan sapaan para pegawainya.
Tak ada jawaban atau sekedar anggukan dari Saga. Namun melihat kewibawaan Saga mereka sangat menyeganinya.
"Pagi bos.." sapa Rion yang sudah berjalan di samping Saga.
Saga hanya menoleh ke arah Rion sejenak tanpa membalas sapaan sahabat nya itu.Keduanya masuk ke dalam lift menuju lantai dimana ruangan mereka berada.
"Kenapa sih lo Ga,kayaknya kusut banget?" tanya Rion yang melihat tampang sahabat nya yang terlihat tak biasa.
"Biasa lah kurang tidur saja." jawab Saga sekenanya. Rion hanya manggut-manggut mendengar jawaban Saga.
Ting
Lift pun berhenti di lantai dimana ruangan mereka berada.Rion dan Saga keluar dari lift menuju ruangan mereka yang kebetulan ruangan mereka berdampingan.
"Akhirnya lo dateng juga Ga? Guw udah dapet apa yang Lo minta,lengkap dan terpercaya informasi yang gue dapet. Kita keruangan lo sekarang." ucap Alex membuat Rion bertanya-tanya ada apa sebenarnya yang terjadi pada Saga sampai Alex terlihat sangat buru-buru memberikan informasi tentang apa yang Saga minta.
"Sebenarnya ada apa sih, kayak nya ada hal penting yang kalian sembunyikan dari gue." ujar Rion menatap kedua sahabatnya itu.
'Kalau mau tahu masuk keruangan gue,jangan banyak omong." ucapan Saga membuat Rion langsung ikut masuk ke dalam ruangan Saga.
...****************...
"Sebelum gue sampein apa yang gue dapet,gue mau tanya apa yang akan lo perbuat dengan pernikahan lo sama bini lo yang sekarang?" tanya Alex pada Saga.
Saga menghembuskan nafasnya dengan kasar."Papa nyuruh gue ceraikan Aireen karena gue i bertindak kasar sama dia." ujar Saga menghempaskan tubuhnya di kursi kebesaran nya.
"Lo yakin, sekarang Lo pikirin lagi Ga, apa pernah selama sebulan ini Aireen buat salah sama Lo? Apa pernah Aireen berbuat sesuka hati nya ? Apa pernah lo lihat Aireen mengkhianati lo?" tanya Alex beruntun. " Gue rasa Aireen nggak seperti itu ya Ga, walaupun dia nggak cinta sama Lo, dan dia mungkin keberatan dengan pernikahan kalian,tapi dia tetap mencoba untuk memberikan yang terbaik demi orang tuanya dan terutama orang tua Lo.".lanjut Alex.
"Sudahlah, sekarang informasi apa yang lo dapet tentang Karina." ucap Saga. Baginya persoalan Aireen tidaklah penting.Saat ini yang terpenting adalah informasi tentang mendiang istrinya yang di maksud papanya.
Alex menyodorkan sebuah flashdisk dan dengan cepat Saga ambil dari tangan Alex.Dia segera memasang flashdisk itu ke laptop nya.Dengan jantung berdebar Saga mulai membuka sebuah folder.
Disana terlihat wajah cantik istrinya yang sedang keluar dari butik miliknya. Terlihat dia tersenyum dan seorang laki-laki yang Saga kenali seorang Karina bilang sepupunya mendekati sang istri. Dari sana masih terlihat normal dan sedetik kemudian mata Saga membulat saat dimana pria itu mengecup bukan hanya mengecup tapi melum*t bibir merah merekah milik Karina.Anehnya bukannya marah mendapat perlakuan seperti itu malah disana Karina terlihat tersenyum malu dan bahkan tidak sungkan untuk memeluk tubuh pria itu dan bahkan menghadiahi kecupan di pipi sang pria.
Saga melihat hal itu merasa syok dan bahkan tangan dia mengepal kuat menahan emosi nya.
Tak sampai di sana Saga pun melihat tindakan sang istri tercinta nya ada di sebuah hotel.
Dan lanjutannya kita lanjut besok yaa...
Maaf Othor telat nulisnya karena kesibukan belakangan ini.Maaf jika slow up beberapa hari ini..
irwan adik ibuknya ren apa kakanya ibuk nya ren??...
pangil pakde berarti kakaknya ibuknya ren
kalau pangil paklek berarti adik dr ibuk ren
,, banyak salah pangil sebutan sisikah dr keluarga,, dan tipo sebut nama,, dikoreksi lg thor nulisnya