NovelToon NovelToon
(Not) Happy Ending

(Not) Happy Ending

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Cintapertama
Popularitas:867
Nilai: 5
Nama Author: Anyelir 02

Rea adalah gadis manis anak angkat keluarga Mahendra. Rea tumbuh menjadi gadis manis, anggun, lemah lembut namun pendiam. Dirinya jarang berekspresi karena didikan mamanya yang melarangnya untuk terlalu terlihat ceria. Rea selalu tersenyum, meskipun dirinya tak menyukai hal yang dia lakukan, dia akan tetap tersenyum

Saat kepindahannya, dirinya mengenal Arjuna. Juna mungkin terlihat nakal, namun Rea tak malu untuk tertawa dihadapan Juna dan Rea tak perlu memakai topeng saat berhadapan dengan orang lain. Rea menganggap bahwa Juna adalah tempatnya untuk pulang

Namun hubungan mereka kandas karena perbuatan mamanya. Membawa Rea pergi jauh dari Juna. Sampai akhir pun Rea dipaksa pindah agar bisa jauh

~Aku akan melepas topeng itu dan akan membuatmu menjadi jauh lebih berekspresi. setelahnya kau tidak akan pergi dariku~ Arjuna'

~Terima kasih Juna, aku menjadi sosok yang lebih baik setelah mengenalmu. Aku selalu menyayangimu Juna~ Andrea

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyelir 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13 - PERTEMUAN BISNIS

Sudah satu bulan Rea di Indonesia, setelah kejadian di Cafe itu diirnya tidak pernah lagi bertemu Ira, Bayu maupun Juna. Rea menikmati hari-harinya dengan fokus bekerja baik sebagai dokter dan sebagai pemilik sebuah restoran.

Saat awal dirinya masuk ke Rumah Sakit Prima Pelita, banyak orang yang tidak menyukainya. Apalagi saat mereka mengetahui nama keluarga yang tersemat dalam namanya. Mereka berpikir bahwa Rea masuk ke dalam rumah sakit menggunakan sebuah koneksi. Namun saat melihat kemampuan Rea, mereka akhirnya bungkam.

Namun berbeda dengan tenaga medis lainnya, kepala departemen masih tidak menyukai Rea. Ketidaksukaan itu sudah memahaminya, seperti saat awal bekerja di rumah sakit Amerika banyak yang tak menyukainya namun lambat laun mereka semua berubah.

Di bangsal teman Rea bekerja saat ini, terlihat seorang pasien yang sedang melihat ke arah sebuah jendela.

“Selamat siang, permisi Nona Arin, saya periksa dulu ya” Rea melakukan sebuah pemeriksaan dimana pasien akan melakukan operasi pada tumor di otaknya.

“Dokter Rea, apa saya tidak bisa keluar dari Rumah sakit. Saya tidak iingin operasi” ujar pasien itu

“Mengapa nona?”

“Untuk apa melakukannya, dia tidak akan kembali bersamaku. Keluargaku saja sudah membuangku. Lalu jika aku sembuh untuk apa. Lebih baik aku pergi dengan penyakitku saja” jelas Arin dengan putus asa

“Lalu mengapa kau disini jika tidak ingin dirawat” ujar Rea sambil melihat data yang diberikan oleh dokter onkologi

“Dengar Nona Arin … saya tidak tau apa yang telah terjadi pada anda, namun satu hal yang harus anda ketahui. Jika anda sendiri  tidak bisa menghargai tubuh anda, bagaimana orang lain bisa menghargai anda…”

“… cukup kamu bisa sembuh, bisa beraktivitas seperti sebelumnya maka semua akan baik-baik saja. Jangan terikat dengan satu hal saja, nona. Saya permisi dulu” Rea pergi meninggalkan Arin yang sedang merenung. Saat keluar ruangan, Rea melihat kepala departemen yang berdiri di dekat pintu.

“Rea, ikut aku” ujarnya secara tiba-tiba

Rea pun mengikuti Dokter Anwar dari belakang. Dirinya bingung, mengapa Dokter Anwar memanggilnya.

“Dokter Rea, apa yang kau bicarakan dengan pasien tadi?” ujar Dokter Anwar

“Seharusnya kau tidak bisa seperti itu. Kau harus memberikan motivasi yang lebih baik dari itu” lanjutnya

“Inilah yang tidak kusukai darimu. Selain karena nama keluarga yang tersemat pada namamu juga sikapmu yang kurang menurut saya”

“Saya izin menyanggah Dokter Anwar, sebenarnya saya tau saya harus memberikan motivasi untuk seseorang yang sedang putus asa selama pengobatan. Namun sebenarnya, saya berpikir bahwa Nona Arin sudahlah dewasa dan bukan remaja atau anak-anak lagi. Saya berpikir bahwa memberikan motivasi sesuai realistis itu lebih baik. Namun jika menurut Dokter Anwar itu kurang pantas, saya minta maaf” jelas Rea sambil membungkuk meminta maaf

“Baiklah, jangan di ulangi lagi Dokter Rea. Kamu bisa kembali ke tempatmu” Ujar Dokter Anwar.

Rea pun pergi keluar ruangan Dokter Anwar. Setelahnya Rea berpikir, apakah dirinya terlalu datar dengan pasien, apa dirinya terlalu tidak memperhatikan pasien. Saat berjalan menyusuri lorong rumah sakit, dirinya melihat perawat Ina.

“Perawat Ina, boleh mengobrol sebentar?” tanya Rea

“Baiklah dokter” ujar perawat Ina “ada apa dokter,  ada yang bisa saya bantu?” lanjutnya

“Begini, saya bertanya apakah menurutmu aku selalu bersikap dingin terhadap pasien?” tanya Rea

“Mohon maaf sebelumnya dokter, jika boleh jujur dokter sedikit dingin pada pasien. Namun saat menangani anak kecil, dokter terlihat lebih ramah. Seperti saat menangani pasien Arin, dokter sedikit dingin bahkan kalimat yang anda ucapkan sedikit acuh padanya namun kalimat tersebut juga tidak salah. Hanya cara penyampaian anda yang kurang dokter” jelas Perawat Ina

“Baiklah terima kasih atas sarannya”

“Sama-sama dokter, saya pergi dulu” Perawat Ina berlalu pergi dan kembali bekerja

Aku akan berusaha untuk mengontrol ucapan dan sikapku. Semangat Rea, batin Rea berteriak.

Saat masuk ke dalam ruangan tempatnya bekerja, dirinya melihat salah satu rekannya yang sepertinya sedang kelelahan sehingga membuatnya tertidur. Rea yang merasa kasihan mengambil selimut yang ia simpan di loker miliknya.

Setelah menyelimuti rekannya itu, Rea mulai membaca data pasien yang akan di operasi lusa depan dan mempelajari letak tumor otaknya.

“Dokter Rea, anda di panggil Dokter Iza di bagian Onkologi dokter” ujar Perawat Ina

“Baiklah, saya akan segera kesana, terima kasih Perawat Ina” Kemudian Rea menemui Dokter Iza dengan membawa data pasiennya. Karena hal tersebut harus dia diskusikan dengan bagian onkologi.

Setelah persiapan untuk operasi milik pasien Arin sudah selesai, dan sesuai jadwal akan dilakukan lusa depan.

Rea saat ini duduk di taman, Rea merasa lelah. Melihat langit senja yang indah membuat pikiran Rea menjadi tenang. Rasa lelah Rea yang begitu menumpuk tersapu angin sore yang sudah mulai terasa dingin.

DRRRTTT… DRRRTTT

Merasa ponselnya bordering, Rea mengambil ponsel di sakunya dan terlihat pesan dari kakaknya yang memintanya untuk menemaninya besok ke pesta koleganya. Rea menghela nafasnya, seperti biasa saat ada pesta dan kakaknya di undang pasti dirinya akan ikut pergi.

|Rea\, besok ikut kakak ya ke pesta kolega kakak

                                                                                       Tidak bisakah kakak pergi sendiri\, kak|

|Ayolah Re\, kakak sendirian

                                                                                   Ada asisten Andi yang menemani kakak|

|Ayolah\, ya ikut ya

            Baiklah\, tapi jangan pulang malam ya karena besoknya aku ada operasi di pagi hari|

|Baiklah\, tidak akan sampai larut malam

Melihat hasil percakapannya, sesuai prediksi dirinya tidak akan bisa mengalahkan kakaknya saat berdebat.

|Rea\, gaun pesta sudah kakak kirim ke apartemenmu ya

                                                                                                        Baiklah kakak\, terima kasih|

Tak jauh dari tempatnya duduk, Rea tak sengaja melihat salah satu pasiennya sedang duduk dan menangis. Dia adalah Arin. Pasien yang akan di operasi lusa depan

“Pasien Arin” panggil Rea

“Dokter” lirihnya

“Mengapa anda disini sendirian? Dimana perawat yang menemani anda?” tanya Rea.

“Saya sendiri dokter, saya hanya ingin sendirian saat ini” jawabnya

“Apakah anda masih merasa tidak memiliki tujuan, nona?” tanya rea yang hanya dibalas anggukan saja

“Jika tidak memiliki tujuan karena anda merasa ditinggal sendirian, apakah itu membuat hidup anda tampak menyedihkan?” tanya Rea lagi

“Iya” jawabnya lirih

“Biar saya ceritakan sebuah kisah. Ada seorang anak yang melihat kematian kedua  orang tuanya. Melihat bagaimana kecelakaan yang menimpa dirinya dan orang tuanya. Dia melihat kepala ayahnya yang berdarah begitu juga dengan ibunya. Namun, anak itu tidak patah semangat dan masih hidup hingga sekarang…”

“Padahal dampak dari kecelakaan itu adalah kelumpuhan dan diagnosa permanen, namun karena semangatnya untuk sembuh membuatnya bertekad untuk tetap terapi dan akhirnya bisa berjalan lagi. Dan kau tau apa yang membuatnya semanga?” tanya Rea

“Apa?”

“Dia mengingat ucapan ibunya saat akan meninggal. Ibunya berkata bahwa dirinya harus hidup dengan baik meskipun sendirian nantinya. Itu adalah kata-kata yang diingat oleh anak itu hingga membuatnya bertekad untuk hidup dengan baik” jelas Rea

“Apakah kau akan kalah dengan seorang anak kecil, nona?”

“Apakah saya bisa?”

“Tentu saja, setelah anda sembuh banyak hal yang bisa anda lakukan. Mencari hobi baru, membuat sebuah toko atau mencari pasangan baru” ujar Rea

“Menurut anda, jika saya sebuah toko apakah akan berhasil” tanya Arin

“Tentu saja, saya akan bantu promosikan nanti. Saya memiliki banyak kenalan, toko anda pasti akan ramai nanti” ujar Rea dengan senyum manisnya

“Baiklah dokter, saya kembali ke kamar saya”

Melihat kepergian pasiennya, Rea pun bergegas mengikuti Arin dengan perlahan. Setelah melihat bahwa Arin sudah masuk ke kamar rawatnya, dirinya segera pergi dan bersiap untuk pulang.

***

Hari ini adalah hari dimana dia akan pergi ke pesta menemani saudaranya itu. Setelah menyelesaikan Shift siangnya, Rea bersiap untuk pergi bersama kakaknya.

Setelah selesai bersiap dan keluar dari area apartemennya, terlihat mobil kakaknya yang sudah terparkir rapi.

Saat masuk mobil, terlihat Asisten Andi yang duduk di depan samping supir sedang memegang tablet dan membaca sebuah file

“Kakak, kau terlihat lelah” ujar Rea setelah melihat keadaan kakaknya

“Tentu saja aku lelah, aku ingin segera tidur” jawabnya sambil memejamkan matanya

“Lalu kenapa kau pergi ke pesta ini?” tanya Rea

“Ini kolega penting, papa dan mama sudah ada disana. Jadi kita harus segera kesana. Pa Aji tolong jalankan mobilnya” ujar Kak Deo

“Jika sudah ada papa dan mama, mengapa kau juga harus ikut. Jika kau terllibat maka aku juga akan terlibat” gumam Rea dengan lirih, namun ucapan Rea masih tetap terdengar oleh Deo

“Karena kau adikku. Jadi jika aku susah maka kau juga harus ikut” jawab Deo setelah mendengar gumaman adiknya

Rea terkejut ternyata Kak Deo mendengarkan gumamannya. Kemudian Rea terdiam, dirinya tidak ingin salah bicara dan membuat kakaknya bertambah kesal. Apalagi kakak sedang mode lelah sehingga jika disenggol maka habislah.

Sesampainya di tempat pesta, Rea dan Deo pergi berjalan menemui pemiliki pesta. Pesta ini adalah milik PT HQ Indrajasa yang bergerak di bidang makanan ringan. PT HQ Indrajasa berhasil mengeluarkan produk baru dan berjalan dengan sukses. Selain itu, hari ini adalah hari anniversary PT HQ Indrajasa.

Setelah mengucapkan selamat, kami menghampiri orang tua kami yang sudah datang terlebih dahulu ke pesta. Papa mengajak Kak Deo untuk bertemu koleganya sedangkan Rea ikut bersama mamanya untuk bertemu teman arisannya.

Rea yang tidak tahan pembahasan yang dibicarakan oleh mamanya pun pamit  undur diri dan pergi menuju meja makanan dan minuman. Melihat ada jus jeruk, Rea pun mengambilnya. Namun saat mengambilnya bertepatan dengan seseorang yang juga ikut mengambil gelas itu.

Rea yang melihat tangan siapa itu, terkejut “Juna” lirih Rea setelah melihat pemilik tangan yang ingin mengambil gelasnya

“Maaf saya tidak sengaja, nona” ujar Juna yang melepaskan tangannya dari gelas. Dirinya tidak sengaja menyentuh tangan milik Rea

“Saya juga minta maaf. Jika anda inginmeminumnya, silahkan. Saya akan mengambil yang lain” ujar Rea lalu pergi meninggalkan Juna

“Apakah kita akan terus seperti orang asing Rea” lirih Juna yang mash terdengar di telinga Rea. Namun melihat mamanya yang memperhatikannya membuat Rea tetap berjalan pergi meninggalkan Juna.

Deo yang melihat apa yang terjadi pada adiknya pun segera menghampiri Juna.

“Juna, bisa kita bicara. Tapi jangan disini aku akan menunggumu diluar. Ada yang ingin aku katakan padamu”

Juna hanya diam, mendengar bisikan dari Deo membuatnya meliriknya. Dan mengangguk sebagai jawabannya.

Sesampainya di luar, Juna melihat keberadaan Deo yang sedang duduk di bangku taman milik hotel tempat pesta. Menyadari kehadiran Juna, Deo pun melirik, melihat Juna yang duduk di sampingnya.

“Juna, apakah kau masih menyukai Rea?” tanya Deo

“Mengapa kau bertanya?” tanya balik Juna

“Karena ini menyangkut kebahagiaan adikku. Meskipun Rea bukan adik kandungku, tetapi aku sangat menyayanginya, jadi apakah kau masih menyukainya… ah salah, apakah kau masih mencintai Rea?” tanya Deo

“Iya, aku masih mencintainya” jawab Juna

“Apakah kau juga membencinya?” tanya Deo lagi

“Iya aku juga membencinya. Aku mencintainya karena dia adalah orang istimewa bagiku. Namun aku juga membencinya karena dia meninggalkanku” jelas Juna

“Kau tau alasan mengapa Rea meninggalkanmu dan memilih melanjutkan pendidikannya di luar negeri, Juna?”

“Harta, kekuasaan, uang. Bukankah itu yang diinginkan Rea”

“Tidak, kau salah. Bukan karena itu Rea meninggalkanmu”  Deo melihat ke arah Juna yang sedang menunduk saat ini. Deo dapat merasakan kesedihan yang dirasakan Juna, sama persis perasaan yang dirasakan Rea saat itu

“Lalu… alasan apa yang membuat Rea pergi dariku?” tanya Juna yang penasaran

“Sebenarnya….”

1
Hanni Hann
halo kak, mampir dan dukung ceritaku juga yaa judulnya "undercover in love". maaciw/Heart/
Anyelir: oke kak
total 1 replies
Anyelir
karya ini bercerita tentang romansa anak muda, dimana kisah mereka terhalang oleh keadaan baik keluarga ataupun pihak yang lainnya
Dian
Lanjut Thor💪🏻
Yoona
semangat terus ya
Anyelir: Iya, kamu juga ya
total 1 replies
S.gultom
hadir thor
it's me JS
semangat kk nulisnya... bantu suport dan like karyaku juga ya
Dian
Semangat trus berkarya thor💪🏻
Anyelir: Kamu juga ya
total 1 replies
Dian
Semangat thor💪🏻❤️ yuk saling dukung mampir jg ke karya aku “two times one love”
Anyelir: Oke kak 👍🏻
total 1 replies
Tutupet
Semangat thor buat ceritanya sampai ending
Anyelir: diusahakan ya
total 1 replies
moa_dubadu_wariwari
Suka banget sama karakter yang kamu buat thor, semoga terus berkembang.
Anyelir: terima kasih/Smirk/
total 1 replies
Hazel Nolasco
Duh, hati jadi bahagia setelah selesai baca karya ini!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!