Sagara Bintang Hutama tak menyangka jika dia harus menikah dengan calon adik iparnya karena demi nama baik.
Saga yang setelah enam tahun di tinggal meninggal istrinya,kini harus di haruskan untuk menikahi Aireen Safira calon adik iparnya untuk menjaga nama baik kedua belah keluarga.
Saga yang sejatinya masih belum bisa melupakan mendiang istrinya membuat pernikahan paksa itu serasa neraka bagi Reen. Namun, Reen masih berusaha untuk bersikap layaknya seorang istri pada suaminya.
Semua perlakuan manis Reen tak serta merta membuat hati Saga berpaling dari bayang-bayang mendiang sang istri.
Selama menikah dengan Saga,Reen hanya mendengar ucapan kasar suaminya. Bagi Saga Reen selalu menyusahkan dirinya.
Sampai akhirnya terbuka sebuah fakta jika Reen wanita yang selama ini dia kagumi dalam diam.
Bagaimana upaya Saga bisa membuat Reen kembali padanya atau Reen akan benar-benar pergi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terjebak Masalalu
"Assalamualaikum."
Salam dari Rania saat masuk ke dalam ruangan kerjanya membuat Aireen yang sudah duduk di kursi kerjanya mengalihkan pandangannya ke arah pintu dengan sekilas.
"Wa'alaikumsalam.."
Reen menjawab salam tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptop nya.
Rania masuk ke dalam ruangan dan meletakkan tas nya ke atas meja kerjanya.
"Lo dateng jam berapa sih, jam segini sudah sibuk sama laptop?"
Rania sempat heran dengan sahabatnya yang pagi-pagi sudah sibuk dengan laptopnya.Biasanya Reen akan datang jam 9pagi.Tapi, untuk hari ini terlihat Reen sudah bekerja di ruangannya saat Rania baru saja sampai AR Bakery.
Reen pun menatap kearah Rania sebentar dan menyerahkan sebuah map ke Rania. Dengan cepat Rania mengambil map itu dari Reen barusan lalu menolak balikkan map di tangannya.
"Apaan nih?"
Rania masih bingung seraya membuka dan membaca map yang di berikan oleh Reen.
"Pelajari semuanya dan jangan sampai mereka request di luar apa yang gue tulis."
Reen selalu serius untuk masalah pekerjaan .Apalagi saat ini mereka mendapatkan klien yang tak main-main. Bahkan ini adalah sebuah jalan yang Reen akan lalui demi kemajuan toko kue nya.
"Daftar menu? Bukannya dia udah list di buku orderan yang gue kasih? Kenapa kita harus nawarin menu lain?"
Rania masih bingung kenapa Reen juga mencantumkan berbagai macam nama kue tradisional dan bahkan pastry di luar pesanan mereka.
Reen menghela nafas panjang dan beranjak dari tempat duduknya dan melangkah ke arah kulkas yang ada di ruangan itu güne mengambil minuman dingin. Otaknya sudah mulai ngebul buat mikir dari pagi buta.
"Lo usahakan bisa lobby dia buat menambah menu yang ada di list. Kalau menurut gue,menu yang kemarin kurang banyak pilihan cuma hanya ada lima pilihan. Lo bisa tawarkan lagi menu, setidaknya lima menu lagi."
"Tapi, gimana gue mau lobby kalau memang mereka sudah memberikan list menu Reen."
Reen tersenyum tipis dan menepuk bahu sang sahabat.
"Jangan salah, bukan seperti itu konsepnya. Ini kesempatan buat lo dan gue. Lo bisa lebih komunikatif sama pak Dave dan gue bisa tambah cuan buat bonus anak-anak dan jangan lupa kita akan mengambil kesempatan ini untuk batu loncatan untuk toko kita. Lo mau kan, kalau toko kita lebih maju dan banyak lagi orang yang bisa pekerjakan untuk membantu ekonomi mereka."
Reen dengan senyum lebarnya mengingatkan apa tujuan mereka dari awal.
Rania pun mengangguk mengerti akan apa yang di maksud sahabatnya itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Tok tok tok
Terdengar suara ketukan pintu di ruangan Saga. Ketukan itu membuat Saga menghentikan kegiatannya sebentar.
"Masuk !"
Saga sedikit berteriak menyuruh si tamu masuk kedalam ruangannya.
Ceklek.
Pintu ruangan itu terbuka dan menampakkan sosok Rion yang baru saja masuk ke dalam ruangan Saga.
Saga pun menatap jengah ke arah sahabatnya yang baru saja masuk ke ruangannya.Sia pun tak segan-segan untuk menyindir Rion kerena tak biasanya bocah itu mengetuk pintunya jika masuk ruangan Saga.
"Tumben lo inget ngetuk pintu duku sebelum lo masuk ke mari. Biasanya kayak preman langsung dobrak aja."
Ck.
Rion berdecak mendengar sindiran Saga.Namun dia tak marah dengan apa yang di katakan Saga. Yang terpenting saat ini Rion mengajak Saga untuk makan siang. Kebetulan sudah jam satu siang . Jadi acara malam siang mereka sedikit molor.
"Lo jadi berangkat besok Ga?"
Rion mulai buka suara saat mereka ada di salah satu restoran dekat kantor Bintang Global untuk makan siang.
"Iya. Gue nggak mungkin menunda-nunda pekerjaan."
"Oke. Gue sama Dave akan menyambut lo buat gabung lagi di sini.Walaupun saat ini lo sudah aktif di kantor. Tapi, pekerjaan yang lo kerjain masih kerjaan kantor London."
Yah, memang dua hari ini Saga sudah aktif ke kantor Bintang Global tapi, dia masih menghandle pekerjaan nya di London lewat jauh.
"Bini lo tahu kalau lo mau ke London besok?"
Saga hanya menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan sahabatnya itu.
"Buat apa, gue sama dia pun sudah punya komitmen buat tidak akan mencampuri urusan masing-masing.Jadi,buat apa gue pamit sama dia? Yang ada nanti dia Ge'er lagi."
Kini Rion lah yang geleng-geleng kepala mendengar jawaban Saga. Sahabatnya itu memang sudah benar-benar tersesat dalam kenangan masa lalu dan dia tak punya keinginan untuk move on.
"Ga,gue cuma mau bilang sama lo, ikhlas kan yang sudah tiada itu lebih baik. Walaupun lo mau sehidup sesurga sama dia pun itu bisa nanti lo tentuin istri mana yang baik buat jadi bidadari lo di surga. Tapi, sekarang ini ada seorang perempuan yang berstatus istri yang harus lo jaga hatinya, kehormatan nya, bahkan lo...
"Nggak perlu omong kosong Yon, gue tahu apa yang gue mau dan apa yang terbaik buat hidup gue.!"
Saga benar-benar kesal dengan ucapan Rion. Rasanya sahabatnya itu tidak paham dengan perasaan nya.Rasanya dia tidak tahu kesakitan nya dan rasa bersalah yang selama ini bercokol di hatinya.
"Sorry. Gue y bermaksud buat buka luka lama Lo Ga, setidaknya lo terusin hidup lo dengan baik dan pikirkan kebahagiaan orang tua lo yang kian hari semakin tua."
Saga terlihat membuang muka saat Rion meminta maaf atas ucapan nya tadi. Rion jelas tahu kalau Saga masih berkubang dalam masalalunya karena rasa bersalahnya pada mendiang sang istri.
Karena ketidaktahuannya ketika Karina memutuskan untuk ke kantor nya berniat memberikan kejutan pada hari ulangtahun pernikahan mereka.Karina sengaja membawa sebuah kue ulangtahun dan dia menuju ke Bintang Global yang saat itu baru dirintis oleh Saga.Namun, naasnya mobil yang di kendarai Karina mengalami kecelakaan.
Dari sana lah Saga merasa bersalah dengan mendiang istrinya yang harus susah-susah menemuinya di kantor tanpa pendampingan orang lain dia mengendarai mobil nya sendiri dan terjadilah kecelakaan itu.
Karina sempat sadar sesaat setelah dokter mengeluarkan secara secar bayi yang masih berumur enam bulan dan karena sebuah benturan dan juga bayinya belum cukup umur untuk dilahirkan akhirnya bayi itu pun kembali ke sang pencipta .Tak lama Karina pun harus menyusul karena mengalami pendarahan dan luka pada kepalanya.
Kejadian kelam itu masih selalu terbayang dalam ingatan Saga. Walaupun memang saat ini dia terlihat sudah baik-baik saja namun, siapa sangka dia masih suka memimpikan kejadian pahit itu.
Rion tak bisa melihat sahabatnya itu selalu melihat ke masalalu. Sedangkan hidup harus berjalan. Mau bagaimana lagi jika takdir sudah tiba hanya pasrah dan ikhlas jadi jalan keluarnya.
Bersambung