Raja Devanda, dia anak yatim piatu yang dibesarkan oleh kakaknya sejak kecil.
Dia yang berstatus mahasiswa menjadi preman di kampus milik sang Ayah.
Namun siapa sangka, saat pertemuannya dengan mahasiswi baru yang bernama Eka Laila Naja, Raja tiba-tiba ingin berubah menjadi pria yang lebih baik.
Saat baru saja menjalin kasih dengan Laila, Raja dihajar habis-habisan oleh geng musuhnya yang membuat otaknya retak dan menjadi hilang akal sehatnya, sedangkan Ayah Laila yang berstatus sebagai Ustadz ternama, tak menyetujui hubungan keduanya. Kemudian Laila di jodohkan oleh sang Ayah dengan seorang pria yang menjadi pengajar di Pesantren.
Lalu bagaimana dengan cinta Laila dan Raja ?
Apakah Laila akan menerima perjodohan sang Ayah ?
Atau justru tetap menunggu Raja pulih dari sakit jiwa nya ?
Kita simak yuk ceritanya di karya Novel => Cinta Sejati
By : Miss Ra
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rania Alifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
Raja berjalan melangkah menuju kelas Laila. Dia berjalan di ikuti oleh ketiga sahabatnya seperti biasa. Saat Laila akan keluar dari kelasnya, Raja tiba-tiba muncul dihadapannya.
"Astaghfirullah ! Raja.." Laila terkejut saat akan menabrak Raja.
"Hay.. Kau sudah selesai, kita ke kantin yuk ?"
Ajakan Raja di angguki oleh Laila. Keduanya berjalan berdampingan sambil membawa tas masing-masing.
"Bungaa..."
Laila memanggil Bunga yang baru saja keluar dari kelasnya, keduanya bersahabat, bertetangga dan satu kampus namun beda jurusan. Saat sudah dekat dengannya, Laila kembali mengeluarkan suaranya.
"Nga.. Ikut ke kantin yuk ?" ajak Laila antusias.
"Tapi La, apa nggak mengganggu..?" tanya Bunga melirik Raja karena takut.
Laila menoleh pada Raja, tatapan Laila seakan meminta persetujuan nya. Agar Bunga juga ikut bersamanya makan di kantin.
"Ikut saja, kita juga rame-rame.." ujar Raja pada Bunga.
Hal itu membuat Laila tersenyum lebar, Bunga yang di ijinkan ikut bersama mereka pun tersenyum senang dan berjalan berdampingan dengan Laila.
Namun, langkah mereka terhenti karena di tahan oleh Viola and the geng, Viola bersedekap dada menghadang Laila dan Bunga yang berjalan paling depan. Sedangkan Raja dan temannya berjalan dibelakangnya.
"Ada apa Vi ?" tanya Raja merasa heran, kenapa tiba-tiba menghadang nya.
"Raja.. Tanganku sakit, dia memutar tanganku tadi.. Sakit sekali.."
Viola merengek sambil memeluk tangan Raja dan menunjukkan lengannya yang sedikit merah karena ulah Laila tadi pagi. Laila yang melihat tingkah Viola merasa jijik.
"Memutar tangan mu ? Sudahlah Vi, jangan mengada-ada. Tidak mungkin Laila melakukan itu." jawab Raja sambil menyingkirkan tangan Viola.
"Benar kok Ja, tadi Laila memutar tangan Vio seperti ini.."
Citra memperagakan saat Laila tadi memutar tangan Viola. Raja mengerutkan keningnya, dia seakan tak percaya dengan apa yang diceritakan oleh Viola dan temannya.
"Kalau pun Laila melakukannya, itu karena kalian yang memulai lebih dulu. Jika nggak mulai dulu, mana mungkin Laila tiba-tiba memutar tanganmu tanpa alasan ?"
Ucapan Raja membuat Laila tersenyum senang, ternyata kekasihnya itu tidak mudah percaya jika tidak membuktikannya dengan matanya sendiri.
"Tapi Ja ki.."
"Aahh.. Sudah ! Awas minggir, aku mau ke kantin. Mau makan, laper !"
Raja menyingkir kan mereka dan mengesernya dengan kasar. Raja lalu menoleh ke belakang untuk memastikan bahwa semua temannya dan Laila mengikutinya.
Laila yang dibelakang Raja menoleh menatap Viola dengan tatapan mengejek. Tingkah Viola tak berhasil membuat Raja percaya dengannya.
*
Dikantin, Laila duduk berdua dengan Raja. Sedangkan Bunga duduk bersama teman Raja yang lain. Mereka saling mengobrol dan mendekatkan diri. Sedangkan Laila dan Raja saling bercanda di satu meja.
"La, besok malam minggu. Kau mau tidak ikut aku ?" ucap Raja mengajak Laila.
"Memangnya kau mau kemana ? Nongkrong ?" balas Laila balik bertanya.
"Aku ada balapan besok, jam delapan malam di jalan A. Kalau kau mau, kau bisa membawa temanmu itu.." kata Raja sambil menyuap mie ayam ke dalam mulutnya.
"Kau suka balapan ?" tanya Laila dengan tatapan penuh selidik.
"Iyaa.. Selain dapat uang, balapan juga hobiku dari SMP.." jelas Raja.
Keduanya mengobrol dengan sangat asik, tanpa mereka sadari ada mata tajam yang terus menatap ke arahnya. Viola terus mengikuti kemanapun Raja dan Laila pergi.
Bahkan, tak ada niat ke kantin pun, mereka rela mengeluarkan uang demi mendapatkan informasi tentang keduanya. Sungguh sangat kepo sekali...
*
Sore hari, Raja berjalan di dampingi Laila karena akan pulang bareng. Baru sampai parkiran, Raja kembali melihat Raka berulah menjahili seorang gadis.
Raka merebut buku gadis itu dan melemparnya ke tanah yang berlumpur. Bahkan Raka tak segan-segan menarik hijab gadis itu dan membuangnya di tong sampah.
Raja melihat itu tak terima, dia kembali meletakan helm nya meninggalkan Laila begitu saja di samping motornya. Ketiga teman Raja yang sedang menunggu Raja di ujung gerbang pun ikut berlari membantu Raja.
Sedangkan Laila yang khawatir juga mengikuti Raja, dia berlari menuju Gadis yang dijahili Raka. Laila menariknya bergeser agar tidak terkena pukulan.
"Kurang ajar Kau !"
Bugh..Bugh..Bugh..
Raja terus menghajar wajah Raka tanpa ampun, bahkan Raka terjatuh pun kembali di tarik untuk berdiri dan di hajar lagi olehnya berulang kali.
Gadis itu terus ditenangkan oleh Laila. Dia terus mengusap punggung dan bahunya agar sedikit lebih tenang.
"Sudah tenanglah, ini aku bawa hijab cadangan. Pakai saja untukmu.."
Laila menenangkan Gadis itu dan memberi nya hijab. Dengan segera gadis tersebut menerima jilbab dari Laila dan memakainya, Laila tersenyum dan terus menenangkan nya.
"Terimakasih ya.." ucap gadis itu setelah memakai hijabnya.
"Iyaa sama-sama..." sahut Laila.
Setelah Raja berhasil melumpuhkan Raka, dia menyambar tas yang dia titipkan pada Erik. Dia berjalan menghampiri Laila yang sedang duduk dengan gadis itu.
"Kau tidak apa-apa ?" tanya Raja memastikan.
"Aku tidak pa pa, makasih Raja.. Tapi... Tapi buku ku rusak kena lumpur.." sahut Gadis itu masih terisak.
"Sini, buku mu akan aku perbaiki.. Aku sudah biasa memperbaiki buku seperti ini, nanti besok aku akan memberikannya padamu.."
Laila mengambil buku tersebut dari tangannya. Laila memang ahli memperbaiki buku yang sudah rusak, itu di ajarkan oleh Abah nya yang hobi membaca buku.
Setelah semuanya tenang dan selesai, Raja dan Laila menunggangi motor untuk pulang. Raja mengantar Laila pulang kerumahnya, Bunga sudah menunggunya di ujung gang sesuai perjanjian.
"Aku pulang dulu yaa..?" pamit Raja setelah Laila turun dari motornya.
"Iyaa, hati-hati.. Kabari aku jika sudah dirumah ya.." balas Laila malu-malu.
"Oke.. Aku pergi ya, Bay.."
Raja menutup kaca helm nya dan melajukan motornya di ikuti ketiga sahabatnya yang selalu menjadi buntut Raja. Sedangkan Laila yang sudah melihat Bunga dari kejauhan terus berjalan menghampirinya.
"Hay nga, lama yaa ? Maaf ya, tadi ada masalah sedikit di kampus.."
Laila menyapa Bunga dengan senyuman lebarnya, sambil memeluk buku dan menenteng tas nya.
"Itu buku siapa La ?" tanya Bunga yang melihat Laila membawa buku yang penuh lumpur di bungkus plastik agar tidak kotor mengenai bajunya.
"Nah ini masalah yang tadi dikampus Nga.."
"Emang masalah apa sih ?" tanya Bunga lagi penasaran.
"Jadi tadi tuh..."
Laila menjelaskan panjang lebar sambil berjalan berdampingan dengan Bunga. Keduanya asik mengobrol, tertawa dan bercanda menyusuri gang kecil untuk menuju kerumah masing-masing.
...----------------...
Bersambung...