Sudah Cukup Aku Sakit

Gloria sedang menyiapkan dagangannya, dia menjual aneka gorengan, disebelah kamar kosannya tinggal sepasang suami istri yang sering membantunya. Suami bekerja sebagai supir dan istrinya membantu Gloria.

Tanpa Gloria sadari mereka adalah orang suruhan tuan besar yang diutus untuk menjaga Gloria.

Sore ini Gloria dan Ka Suci ke pasar diantar oleh sang suami membeli kebutuhan si bayi kembar di toko khusus bayi karena kata ka Suci hari ini ada promo penjualan.

“Dek berangkat sekarang sudah ditunggu Ka Robi didepan. Kata Mba ditempat kerjanya sedang ada promo besar-besaran” kata ka Suci.

“Ia mba Aku ambil tas dulu” Ujar Gloria

“Ka Makasih maaf merepotkan padahal kita bisa kesana pake angkot” Ucap Gloria dengan perasaan tidak enak.

“Tidak apa-apa dek, kebetulan bos kaka sedang keluar kota.

Gloria mulai mengeluarkan chek list kebutuhan bayi. Saat akan turun diparkiran Gloria tanpa sengaja melihat keberadaan seorang pria yang merupakan suruhan Hendri disana, Gloria langsung bersembunyi di belakang ka Suci. Melihat Wajah Gloria yang ketakukan, Suci menarik tangan Gloria kesamping dan mendudukan Gloria di mobil. Napasnya tak beraturan, kedua tangannya keringat, kakinya terasa lemas.

“Dek kamu baik-baik saja kan?” Tanya ka Suci

“Ka bawah aku pergi dari sini. Aku tidak ingin anak-anaku celaka ka. Tolong aku” mohon Gloria dengan kedua tangan didepan dadanya

“Baiklah, kebetulan majikan Ka Robi memberikan rumah anaknya untuk kaka tempati, sekalian kita pindah kesana’ Ujar Ka Suci.

1 jam perjalanan mereka tiba disana rumah berlantai yang minimalis berkelas. Pintu pagar dibuka oleh Ka Robi, setelah mobil masuk ditutup kembali.

Memasuki rumah asri. Non ini rumah dengan 3 kamar tidur. Kamar utama  tersambung dengan kamar bayi, semua kebutuhan bayi sudah tersedia disana.

Merasa curiga Gloria ingin segera ingin segera melarikan diri, sesampainya dipintu samping, sama-samar Gloria mendengar Ka Robi sedang menelpon.

“Halo bos, kami sudah berada ditempat rumah” Kata Ka Robi

Ketika berbalik Gloria terkejut melihat Ka Suci tepat dibelakangnya.

“Ka siapa kalian? Tolong jangan lagi ka Aku janji akan pergi bersama kedua anaku. Aku tidak akan mengganggu kehidupan Ka Hendri lagi. Tolong ka hiks hiks” Pinta Gloria dengan penuh kepasrahan.

“Ka Suci memeluk Gloria dan membawanya ke Sofa depan. Kaka akan menceritakannya kepadamu. Tapi kamu harus tenang. Kami orang baik dek, kami disuruh untuk menjagamu dan si kembar. Saat ini banyak yang mencari keberadaanmu. Tapi kami berusaha menyembunyikanmu” ucap ka Suci menjelaskan.

“Kalian suruhan siapa ka? Aku sudah lelah hidup berpindah-pindah. Aku ingin hidup seperti yang lain bebas. Bekerja untuk anak-anak” ujar Gloria.

“Nanti dia akan datang, kami tidak berhak menjelaskan. Yang ingin kami sampaikan kami orang baik. Tuan dan Nyonya juga baik. Tolong jangan punya pikiran untuk meninggalkan tempat ini dek, diluar sangat berbahaya” ujar Ka Suci.

Gloria terdiam mencoba apa yang dijelaskan ka Suci. Rasanya sulit untuk dipercaya.

Ka Sui menggenggam tangan Gloria dan tersenyum tulus. Gloria menatap ke arah mata Ka Suci hanya ada kejujuran disana.

"Istirahatlah De, kasihan si kembar pasti kelelahan. nanti kalau tuan dan nyonya sudah datang kaka panggilin" ucap ka Suci sambil memapah Gloria menuju kamar utama.

Ka Suci segera membereskan barang-barang belanjaan di kulkas dan mulai menyiapkan hidangan makan siang mereka bertiga.

Selanjutnya tugas ka Suci sebabai Asisten rumah tangga dan Ka Robi sebagai supir untuk Gloria. Mereka yatim piatu sejak kecil tapi dirawat oleh tuan dan nyonya yan baik hati dengan penuh cinta tanpa membeda-bedakan anak-anaknya.

Gloria terbangun karena merasakan perutnya Yang terasa lapar. berjalan ke kamar mandi dan mencuci wajahnya biar segar.

Keluar kamar disana ada ka Suci sedang menonton televisi.

"Dek sudah bangun. kaka panasin makan siangnya ya? kata ka Suci dan berjalan menuju ruang makan.

Gloria ingin membantu tapi ditahan oleh suci dan menyuruhnya duduk.

ka Suci menghidangkan makanan di meja, dan menyuruh Gloria menikmati makan siangnya.

"Ka makan sama-sama yu ajak sekalian Ka robi" ajak Gloria.

Suci memanggil Robi dan mereka makan siang dengan tenang.

"Maaf ya dek masakan kaka tidak seenak masakan kamu? " ujar Suci merasa tak enak hati.

"Enak ka, kata siapa tidak enak? " Tanya gloria

"Tuh" ujar suci menunjuk dengan dagunya ke arah pria tampan disebelahnya.

Robi terdiam karena dipandangi sang majikan dan saudaranya.

Setelah mendapat informasi tentang keberadaan Gloria, bergegas Hendri menuju keluar kota dengan kecepatan rata-rata. Hendri melihat foto Gloria yang sedang berjualan dengan perut besarnya dan badannya yang sangat kurus.

Matanya terus berkaca-kaca melihat foto-foto Gloria, juga hasil foro USG Gloria yang ternyata anaknya kembar.

“Halo Mi, aku sudah menemukan dimana Gloria berada. Tolong mami siapkan kebutuhan bayi di kamarku. Anakku kembar mi... hiks hiks” tangisan Hendri pecah di telpon.

“Baik sayang. Hati-hati cepat bawah menantu dan cucu-cucu mami pulang” ujar mami dengan air mata bercampur kebahagiaan.

Setelah telpon dimatikan mami berlari sambil menangis dan memeluk sang suami. Saat ini mereka sedang berkumpul diruang keluarga. Maria sudah memaafkan sang mami karena bawaan sang bayi yang ingin menikmati masakan sang oma.

“Mami kenapa mi” Tanya papi dengan cemas.

“Bi tolong bawah anak-anak main di ruang bermain mereka ya’’ Titah Maria

“Hendri Pa.. hiks hik Hendri” ujar mami

“Hendri kenapa mi” panik papi yang dalam pikirannya yang aneh-aneh

“Hendri sudah menemukan Gloria, dan sekarang sedang menjemput Gloria dan anak-anaknya” ujar mami. Ayok kita harus mempersiapkan kamar si kembar karena cucu kita kembar pi” lanjut mami sambil berlalu ke kamar mencari tas jinjingnya.

Semua terdiam masih belum mencerna maksud mami yang sudah beralu ke kamar.

“Mi maksudnya tadi bagaimana?” kembali Maria bertanya

“Ka Hendri sudah menemukan keberadaan Gloria dan sedang kesana menjemput Gloria dan anak-anaknya. Tadi Hendri telpon untuk menyiapkan kebutuhan bayi, karena sebentar lagi istrinya akan melahirkan” jelas mami.

“Yuk sekarang kira berangkat mi” ujar Maria dengan penuh semangat.

Mereka 2 mobil membeli kebutuhan bayi kembar dengan penuh kebahagiaan. Papi dan mami sendiri begitu bahagia karena memiliki banyak cucu, Maria kehamilannya kembar cewek, sedangkan Sonia kembar Cewek dan Cowok. Sedangkan anaknya Hendri juga kembar.

Rasanya tak sabar memanti kelahiran semua cucu-cucunya dan membuat hidup mereka berwarna.

Sesampainya disana, mereka langsung memborong semua kebutuhan bayi dengan harga yang fantastik. Setelah semua kebutuhan bayi dan ibu sudah terpenuhi mereka mencari makan siang di resto terdekat, semua belanjaannya sudah dikirim ke alamat rumah.