NovelToon NovelToon
Stuck With You (Ma Mia Cara)

Stuck With You (Ma Mia Cara)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Cinta Paksa / Cinta pada Pandangan Pertama / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:654
Nilai: 5
Nama Author: Sequoia_caca

"Kau adalah milikku, Kau ada di setiap hembusan nafasku. Ku bunuh siapapun yang berani menyentuhmu. Aku mencintaimu Anya" - Damian Andante Salvatore

"Yang kau sebut cinta itu adalah Penjara bagiku Dante. Bila bersamamu rasanya sesak bagiku. Aku membencimu Dante" - Azzevanya Laluna Hazal



Hallo guys, ini adalah novel pertama ku... maaf kalau banyak typo atau ceritanya kurang menarik ya... Terima kasih banyak😍😍😍😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sequoia_caca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Seperti Rembo

"Nara... Mmm sebaiknya aku pulang sekarang ya.. Nanti bunda mencariku. Ahh iya aku belum memberitahu mu bahwa besok aku akan pergi ke Italia, aku akan bekerja disana... "

"Hahh!!! apa...? kenapa mendadak sekali...? Azze jelaskan padaku. sekarang!!! "

"Nanti saja di telpon ya... ehh tidak..tidak. Di Vc.. aku akan menghubungimu juga Lana ya... aku juga tidak sempat memberitahu nya. Jadi. .. dahh aku pulang dulu ya.. "

Azze langsung berlari keluar Cafe dengan terburu-buru. Dia tidak memperdulikan panggilan Nara padanya.

"Heyyy, Azze...!!!! Azze!!!! kebiasaan sekali dia. "

Azze berhenti sejenak di tempat yang agak jauh dari Cafe milik Nara.

"Haahhh,, hahh.. Aku lancang sekali tidak berpamitan pada bosku.. Ya Allah tapi mau bagaimana lagi... aku takut dia akan menghampiri ku lalu mengeluarkan aura seperti seorang pembunuh lagi agar aku mengingatnya. Hahhh... panasnya... !! masih pagi sudah sepanas ini.. Lagian aku sudah mengingatnya tapi kenapa dia memaksa sekali... seingat ku, aku tidak melakukan apapun padanya aku juga tidak mengambil sesuatu miliknya. Seolah-olah aku ini pencuri saja!!! "

Azze berjalan sambil mengomel. Dia kesal karena bertemu dengan Damian tanpa sengaja. Padahal dia sudah berniat mengunjungi Nara sahabatnya itu untuk berpamitan dan mengobrol agak panjang. Dengan dahi yang bekerut, Azze memutuskan untuk pulang dan berkemas dibantu bunda maya, Hari ini dia diliburkan untuk mempersiapkan perjalanan ke Italia. Jadi dia punya banyak waktu untuk siap-siap.

Selain itu, Damian sedikit kecewa karena Azze tiba-tiba berlari meninggalkan Cafe tanpa menoleh padanya. Damian juga mengerutkan dahinya tanda kesal. Hans yang melihatnya sangat heran , padahal Azze begitu juga karena ulah Damian yang membuatnya tidak nyaman.

"Kau kesal tuan? "

"Tidak.. "

"Lalu kenapa dahi mu berkerut? "

"Aku sudah mulai tua. "

"Dia berlari meninggalkan Cafe dengan terburu-buru karena merasa tidak nyaman kau perhatikan seperti itu tuan. Jika aku jadi dirinya, aku juga akan melakukan hal yang sama. Jadi maklumi dia.. "

Damian melirik Hans dengan tajam. Hans yang mendapat lirikan tajam dari Damian hanya bisa kembali fokus pada acara makannya.

"Kau mulai banyak bicara Hans.. Aku sudah selesai.. "

Damian tiba-tiba bangkit dari duduknya lalu meninggalkan Hans yang masih meminum Vanilla Latte miliknya..

"Tunggu... tunggu tuan.. Ya ampun!! "

Hans mengikuti Damian dengan langkah yang mengimbangi pria itu. Tapi Damian sudah masuk ke mobil lebih dulu.

"Ternyata Tuan Johan bernasib buruk dengan menjadi sepupunya. "

Hans yang sampai di tempat parkir juga langsung masuk ke mobil.

"Kau marah padaku tuan? "

"Tidak, cepat jalan.. "

"Baik tuan"

Hans kembali menjalankan mobil itu, mereka sama sekali tidak berbicara. Hans fokus mengemudi sedangkan Damian fokus melihat ponselnya, dia membuka galeri ponselnya dan munculah Foto Azze saat di Cafe tadi. Ternyata Damian memanfaatkan momen itu untuk memotret Azze . Disana Azze tampak cantik meski dengan rambut yang di gulung asal dan penampilan yang sedikit berantakan. Tapi figur wajah yang agak bulat dengan Bulu mata lentik, alis yang melengkung tebal, hidung yang mancung kecil, bibir yang merah mungil dan pipi yang chubby sukses membuat Damian tersenyum.

Lagi-lagi Hans yang melihat dari spion hanya bisa menggelengkan kepalanya. Damian yang sedang duduk di kursi penumpang, bukan seperti Damian yang dia kenal. Damian yang ini bisa tersenyum selebar itu walau menakutkan. Hans akui, dia senang melihat Damian bisa mencintai seorang wanita lagi. Tapi Hans berharap semua itu benar-benar cinta, bukan obsesi yang dapat membuat Damian terluka atau bahkan Azze terluka.

"Aku harap tuan Damian, tidak melakukan hal yang dapat menyakiti nona Azzevanya saat di Sisilia nanti. "

Hans berkata di dalam hatinya, sambil memperhatikan Damian lewat spion.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 20 menit, akhirnya mereka sampai di Bandara. Hans yang turun lebih dulu dari mobil, mulai menurunkan Koper milik mereka. Setelah itu, mereka masuk ke Bandara. Dari kejauhan seseorang dengan rambut berwarna-warni melambaikan tangan. Itu adalah Ares, ntah darimana pria itu muncul.

"Haiii kawan... aku ikut pulang bersama kalian..!! "

"Pulanglah sendiri... "

Damian malas meladeni Ares, dia dan Hans berjalan melewati Ares yang masih berdiri di tempatnya.

"Hey tuan kaya, kenapa kau tidak memakai pesawat pribadi saja... sok merakyat!! "

"Jika kau mau ikut bersama kami. Diamlah!!! "

Damian mulai kesal, dia menggulungkan kemejanya.

"Memangnya jadwal penerbangan anda dan kami sama tuan Ares? "

"Iya.. memang kenapa? aku hebat kan...? bahkan aku duduk disebelah kalian di kelas bisnis sialan itu... "

"Kalau kau tidak suka.. kenapa kau tidak naik helikopter mu saja!! Ayo, cepat Hans"

"Aku malas dengan semua kekayaan ini aku mulai bosan. blablabla "

Karena sibuk mendengarkan Ocehan Ares tentang hidupnya sampai-sampai dari proses Check in hingga Boarding tidak terasa. Mereka sudah duduk di kelas bisnis sekarang. Dan pesawat sudah take off begitu saja.

"Aku harus segera menikah, kalau tidak ayahku akan membuatku miskin dan ibuku akan membunuhku Damn... menurutmu lebih parah yang mana? Ayahku atau ibuku... "

"Aku mendukung kedua orang tuamu. *

Damian membuka koran, berusaha mengalihkan Ares yang terus mengoceh. Hans yang duduk di sebelah kiri Damian menahan tawa melihat ulah Ares yang terus mengganggu Damian yang sedang badmood karena tidak bisa melihat Azze lebih lama.

"Sebenarnya aku tidak ingin pulang, karena kalau aku pulang ibuku akan memberiku Puluhan foto wanita.. bermacam-macam wanita sudah kulihat. Dari berambut panjang sampai botak, dari yang berambut hitam, pirang, abu-abu, lalu ada yang seperti ku. Dari yang gemuk, setengah gemuk, langsing hingga yang kurus. blablabla "

Damian sudah mengorek telinganya yang mulai terasa sakit, Hans sudah tidak dapat menahan tawanya lagi. Hans tertawa sangat puas menyaksikan tontonan komedi gratis didepannya.

"Heyyy kau.. kenapa kau tertawa.. apa aku lucu? "

Ares tersinggung mendengar Hans tertawa dengan puas. Akibat tawanya ternyata kesengsaraan itu berbalik pada diri Hans sendiri.

"Kau itu tidak pernah merasakan bagaimana menjadi diriku, sudah terlalu tampan. Terlalu kaya pula.. ditambah aku punya orang tua yang selalu mengatur hidupmu. Harus begini, harus begitu.. mereka terlalu menganggap ku berharga. ckckckck Aku kasihan pada mereka, sayang sekali.. aku belum ingin menikah. Aku masih ingin hidup seperti ini bebas tanpa beban apapun bebanku hanya dua... Hanya dua hal! kau tau itu Hans... Terlalu tampan dan terlalu kaya.. aku tidak mengerti kenapa Tuhan memberiku beban seberat ini!! "

Ares memasang ekspresi yang menyebalkan, rasanya Damian ingin menyiram kopi panas di tangannya itu tepat ke wajah Ares. Tapi sayangnya dia tidak bisa melakukan hal itu kepada sahabatnya sendiri. Sahabat yang cukup berguna baginya.

"Tuan kau merasa tampan dengan rambut seperti Rembo itu? "

*Puffftt

Damian menyemburkan kopi yang dia minum saat mendengar perkataan Hans tentang rambut Ares.

Hans mengatakan hal itu dengan wajah datar karena lelah mendengar ocehan Ares.

" Rembo? Rembo ayam jago milik kakeknya upin ipin? begitu? "

"Iya... tepat sekali.. "

Hans sudah menyerah, dia tidak peduli apa yang akan Ares lakukan padanya sebagai balasan.

Ares langsung memukuli Hans dengan kasar, tapi Hans berusaha menghadang setiap pukulan Ares dengan tangannya.

Damian hanya bisa menghembuskan nafas kasar melihat kelakuan mereka berdua.

"Kauuu berani hahh? kau berani!! mengatai ku seperti ayam jago begitu...!! ".

" Tuan Ares nampaknya kau harus berkaca.. "

Ares dan Hans bertengkar seperti anak kecil, membuat seorang pramugari menghampiri mereka.

"Maaf tuan-tuan harap duduk dengan tenang ya"

Pramugari itu lumayan cantik dengan tubuh semampai dan berambut pirang, tipe Ares sekali.

Ares yang terpesona dengan pramugari itu mulai genit.

"ohhh hallo Senorita.. boleh aku minta nomor telpon mu? "

"Bocah Sialan!!! "

Damian langsung memakai earphone di telinganya, dia sudah muak dengan Ares. Dia memilih untuk tidur sejenak sambil mendengar kan musik. Begitu juga Hans, Dia memutuskan untuk streaming acara ninja warrior kesukaan nya.

1
Nania Nia
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!