NovelToon NovelToon
Biarkan Aku Menyerah

Biarkan Aku Menyerah

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:11.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Pasha Ayu

Dalam rumah tangga, CINTA saja tidak cukup, ... Masih diperlukan kesetiaan untuk membangun kokoh sebuah BIDUK.

Namun, tak dipungkiri TAKDIR ikut andil untuk segala alur yang tercipta di kehidupan FANA.

Seperti, Fasha misalnya; dia menjadi yang KEDUA tanpa adanya sebuah RENCANA. Dia menjadi yang KEDUA, walau suaminya amat sangat MENCINTAI dirinya. Dia menjadi yang KEDUA, meski statusnya ISTRI PERTAMA.

Satu tahun menikah, bukannya menimang bayi mungil hasil dari buah cinta. Fasha justru dihadapkan kepada pernikahan kedua suaminya.

Sebuah kondisi memaksa Samsul Bakhrie untuk menikah lagi. Azahra Khairunnisa adalah wanita titipan kakak Bakhrie yang telah wafat.

Tepatnya sebelum meninggal, almarhum Manaf memberikan wasiat agar Bakhrie menikahi kekasihnya yang telah hamil.

Wasiat terakhir almarhum Manaf, akhirnya disetujui oleh Bakhrie dan keluarganya tanpa melihat ada hati yang remuk menjadi ribuan keping.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAYM DELAPAN

"Sayang..."

Fasha baru saja menyaksikan suami dan madunya keluar secara bersamaan dari kamar mandi di kamar utama.

Bahkan, Azahra baru meredup tawa sesaat setelah melihat Fasha berdiri di depan pintu setelah sebelumnya tertawa centil merayu suaminya dengan bergelayutan manja.

Jangan ditanya bagaimana rasa hati Fasha detik ini. Hancur, goresan lukanya seperti dilempari garam puluhan ton, dan bukan perih lagi justru lebih kepada mati rasa.

Dua bulan lamanya menunggu kedatangan suaminya, kemarin ditelepon Azahra bilang sedang sakit, makanya Bachrie tidak bisa meninggalkan Azalea yang tengah rewel.

Hari ini, Fasha terpaksa datang lagi ke Dubai, untuk mengambil alih suaminya. Namun, ia sangat sadar, mengambil alih itu hanya untuk orang yang miliknya direnggut secara paksa.

Namun, sepertinya kontekstual dari pada hubungan ini adalah, Bachrie sudah tidak terpaksa menikahi Azahra. Jadi sama artiannya dengan Bachrie telah berpaling.

"Sayang..." Wajah Bachrie pucat pasi, rambut basahnya berhasil menyakiti hati Fasha.

Seperti biasa, Azahra menunduk, lalu pamit seperti wanita polos. "Zahra keluar dulu, Mas."

"Tunggu," cegah Fasha. Wanita itu berpindah menatap Azahra yang terus menatap lantai.

Fasha meraih dagu Azahra, agar mendongak dan menatapnya. "Tidak perlu keluar."

Bachrie mengusap wajah yang mulai frustrasi, sungguh dia hanya tergoda saat Azahra merayunya, sementara Azalea baru saja tertidur di kamar Azahra, makanya dia meminjam kamar utama untuk memberikan hak Azahra agar tak mengganggu Azalea.

Sedari awal dia tidak berniat mengambil paksa hak Fasha termasuk kamar utama yang seharusnya tidak dimasuki Azahra. Sekarang, Fasha tampak amat marah.

Bachrie lebih suka ketika Fasha berteriak, tapi saat Fasha diam begini, dia tahu kemarahan Fasha sudah tidak ada obatnya. Benar, Fasha menatap tajam pada wajah Azahra yang diyakini hanya terlihat polos dari luar saja.

"Kamu tahu, Zahra. Seumur hidup, seorang Acha, putri King Miller, tidak pernah memakai bekas orang lain."

Azahra tertohok, terlebih Bachrie. "Jadi silahkan tempati dan miliki semua yang ada di kamar ini. Kecuali, barang- barang yang belum kamu sentuh sama sekali."

Bachrie mendelik mendengarnya, ia lekas mengikuti langkah Fasha yang keluar dari kamar utama mereka. "Sayang, kamu mau ke mana?"

"Acha tidur di kamar lantai atas." Fasha menapakkan kakinya, berlari menaiki satu persatu anak tangga.

"Kamu jangan kekanakan dong." Bachrie menegur cukup keras. Azahra hanya sebentar memakai kamarnya untuk hak seorang istri yang baru pertama kalinya Bachrie berikan.

Azahra juga tidak sama sekali menyentuh satu pun barang pribadi Fasha. "Kami hanya sebentar di kamar."

Fasha mengangguk. "Acha tahu Mas pakai kamar kita karena tidak mau mengganggu Azalea yang tertidur," tukasnya paham.

Fasha masuk ke dalam kamar lantai atas yang belum diisi dengan satu pun perabotan diikuti Bachrie tentu saja. Ini ruang kosong yang menggemakan suara langkah kaki mereka.

Fasha membuka seluruh gorden yang mengitari ruangan ini, jendela pun dibukanya berharap sesak di dadanya terlepas. Yah, dia akan tinggal di sini mulai sekarang.

Perlahan tapi pasti, Azahra merenggut semua miliknya. Dari status Bachrie, waktu Bachrie, dan sekarang kamar utama rumah ini.

"Baiklah, Mas minta maaf." Bachrie sadar, dia sudah banyak menyakiti Fasha.

"Kenapa harus minta maaf, bukannya Azahra istri Mas juga? Kalian tidak sedang berzina."

Bachrie menghela napas lalu mengusap wajah yang kian frustrasi. "Lagi pula kenapa kamu tidak bilang mau datang? Kamu lupa, langkah istri harus dengan ridho suami."

"Maaf, Acha yang salah." Fasha sudah cukup bersabar mendengar kata 'nanti Mas jemput' dari mulut Bachrie, pagi tadi Fasha memang tidak izin akan melakukan penerbangan ke Dubai.

Sengaja Fasha ambil penerbangan pagi, tepatnya di jam sibuk Bachrie bekerja di kampus, kurang lebih 8 jam waktu yang dia lalui di pesawat. Dan begitu tiba di rumah, suaminya baru saja mandi basah bersama madunya.

"Semua juga Acha yang salah!"

"Bukan begitu, Sayang." Bachrie meraih tangan mungil Fasha yang menepisnya lalu berpaling menatap jendela.

"Mas cuma nggak mau ini terjadi, kamu jadi harus melihat sesuatu yang membuat hati kamu hancur. Andai Mas tahu kamu akan datang, Mas tidak akan bersama Zahra."

Sontak, Fasha menatapnya. "Apa sih, Mas! Acha nggak hancur kok, Acha cuma becanda lagi!"

Fasha tertawa, lalu menepuk pundak Bachrie yang terdiam miris. Sebab, lelaki itu tahu, tawa Acha tidak seperti tawa bahagia.

"Acha seneng banget. Sebentar lagi kamu pasti punya anak lagi dari Zahra. Ah, Acha berkhayal kamu punya anak banyak, lalu, Acha tidur bersama Azalea dan anak- anak kamu yang lain, sementara Azahra tidur bersama mu di kamar utama. Itu pasti sangat menyenangkan."

"Cha!" Bachrie membentak untuk menyudahi sindiran tidak lucu istri pertamanya.

Fasha tak menggubris, wajahnya seketika bermuram tak bersahabat, dia lekas meraih ponsel dari dalam tas lalu menelepon toko furniture yang sebelumnya Fasha mintai untuk mengisi perabot rumah mereka.

Tak perlu waktu lama, ada karyawan toko yang mengangkat demi menanyakan keperluan dan kebutuhannya. "Kirim satu set furniture isi kamar yang baru ke Rumah saya, alamatnya saya kirim lewat pesan!"

Bachrie meredup rautnya. Fasha tetaplah Fasha, putri King Miller yang ketika menginginkan sesuatu, maka terjadilah.

"Kita tidak perlu furniture baru. Kamar utama masih milikmu, Sayang." Bachrie menegur.

"Sudah Acha bilang! Acha tidak suka barang bekas orang, Mas!" sergah Fasha.

"Jadi kamu menganggap ku bekas juga?"

Fasha menatap lelaki itu lebih lekat, sekilas, ingin sekali dia memeluknya, rindu, tapi tak dipungkiri, dia juga amat sangat murka mengingat bagaimana Bachrie merusak kamar utamanya untuk istri kedua.

"Andai bisa begitu, seperti furniture, Acha juga mau mengganti Mas dengan yang baru."

1
Nendah Wenda
jadi Bahri gintip acara live ranjang
Nendah Wenda
berhasil juga gantarang Nina ninu
Nendah Wenda
wah apa akan anboxing
Nendah Wenda
akhirnya di balas juga
Nendah Wenda
izul mulutmu bikin Pasha mmbara
Nendah Wenda
jelas boleh makan Acha udah di tawarin dari kemaren kemaren
Nendah Wenda
gak usah di dengerin ucapan bachri gantara dia hanya buat kamu nyerah
Nendah Wenda
sabar gantara semua butuh proses Jang lupa berdoa hanya Allah yang bisa membolak balikan hati manusia
Nendah Wenda
setenang itu gantara dia gak takut karena punya Allah yang hidup bersamanya
Nendah Wenda
banyak novel mengajarkan banyak hal yang bisa di pelajari dari berbagai novel ini tentang agama jadi saya yang kurang tau jadi banyak tau
Nendah Wenda
gak bisa muve on kamu bachri rasain Acha dah jadi istri orang aku yakin gantara akan bisa membuat Pasha jatuh cinta lagi padanya
Nendah Wenda
gak mempan Bahri gantara dah mantap
Nendah Wenda
bagus gantara semangat
SigMa love
Luar biasa
Nendah Wenda
massa Allah gantara langsung sholat taubat
Nendah Wenda
semangat Pasha buka lembaran baru cepetan gentara kejar terus luluhkan dia ,makanya Zahra jadi wanita jngan sombong gak akan ada yang bahagia selamanya apalagi di atas penderitaan orang lain
Nendah Wenda
bener banget Aisha Fatimah kamu tampar good job
Nendah Wenda
memang penyesalan datang belakangan nikmati aja ri lepasin Acha dia berhak bahagia setelah kamu buat dia hancur sehancur hancurnya
Nendah Wenda
bagus Pasha kuatkan tekadmu
Nendah Wenda
rasain kamu bachrineselkan nikmati penyesalmu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!