Zavian Xanderson, memiliki kepribadian yang dingin, dan tertutup dengan sejuta pesona yang dimiliki.
Alina Angelica Kwelju. Gadis cantik, pintar dan juga kreatif. Gadis yang kerap disapa Alin atau Ina ini memiliki sebuah rahasia besar yang ia simpan bersama keluarganya.
Ini kisah sosok Zavian Xanderson, sang ketua OSIS SMA Rajawali dan bertemu dengan gadis segudang rahasia itu. Penasaran? Yuk baca^^
Jangan menilai sesuatu dari covernya!
Typo bertebaran!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ael, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9
Brakkkkk!!!
Brummmmmm!!
Mobil dengan atapnya terbuka ini berputar mengelilingi mereka. Sesekali mobil tersebut menabrak sekitar mereka sehingga menghasilkan suara gaduh.
"Sial! Siapa lagi pengganggu ini!" umpat Doni dalam hati.
Setelah sekitar 5 putaran, akhirnya mobil tersebut berhenti. Doni yang sedari tadi mengumpat seketika berhenti ketika melihat seseorang keluar dari mobil tersebut.
"WOI! LO MAU CARI MAT--
Imutnya - ucap Doni dalam hati
Turunlah seorang gadis berpakaian baju tidur gambar Doraemon, dengan menggunakan masker.
"Eh, punten kang ganggu banget ya?"
Pake masker aja cakep, mana putih lagi - sambungnya.
"Boss?" panggil anak buah yang bersebelahan dengannya. Doni pun langsung tersadar.
"Ha? Ada apa?" tanya Doni, sedangkan anak buahnya hanya mengode lewat matanya melihat gadis tadi yang masih berdiri dengan ekspresi bingungnya.
Sedangkan disisi lain, Zavian sedari tadi memperhatikan mata gadis itu. Mata itu seperti tidak asing baginya.
"Ekhem! Siapa kamu? Beraninya datang kesini membuat kekacauan!" Doni berbicara diiringi dengan gertakan, padahal dalam hatinya dia sedang merutuki mulutnya yang berani-beraninya berkata kasar kepada seorang gadis, cantik lagi tuh.
"Ini lho kang, mobil saya sudah lama tidak dipakai jadi saya coba keliling dekat sini dan kebetulan dari jauh saya tidak melihat si akang dan teman-temannya lagi ngumpul disini. Maaf ya kang, cuma nge-tes mobil, hehe...." jelas gadis itu dengan rinci.
"Oh, tidak papa. Yasudah, lanjutkan kelilingnya."
"Sebentar, itu temannya kenapa? Kok diikat begitu? Mukanya juga lebam," tanya gadis itu pura-pura penasaran, padahal dia tau kalau lelaki yang diikat itu telah dipukuli habis-habisan oleh mereka.
"I-itu, kami sedang prank dia karena hari ini dia ulang tahun. Benar gak guys?" Doni mengode semua anak buahnya untuk mengangguk mengiyakan sambil tertawa ringan.
"Benarkah? Udah ketahuan dong, maaf ya jadi hancur kejutannya gara-gara saya."
Gadis itu sedikit menunduk meminta maaf, padahal saat ini dia sedang memikirkan bagaimana caranya dia bisa melepaskan laki-laki yang sedang diikat itu. Karena memang niat awal dia ingin membawa kabur laki-laki itu dari mereka.
"Ga papa, sudah terlanjur juga. Lebih baik lanjutkan saja kelilingnya."
"Terimakasih, oh iya sebelum pergi saya ada trik sulap. Mau lihat, tidak?" tawar gadis itu.
"Boleh, bisa cukup menghibur." Sedangkan anak buahnya yang lain menatap heran bosnya, tidak biasanya dia suka trik sulap.
Gadis itu menyeringai.
"Kalo gitu, kang sini dekatan sama saya. Teman-temannya juga biar seru, kalo jauh-jauh ga kelihatan nanti."
Doni pun mengangguk mengiyakan dan menyuruh semua anak buahnya mendekat. Tersisa lah Zavian yang duduk sendirian dengan tangan yang masih diikat.
Saat ini semuanya sudah berkumpul membentuk lingkaran dengan sang gadis berdiri ditengahnya setelah mengambil beberapa kartu dari sakunya.
"Perhatikan, ya! Disini saya pegang 12 kartu, ada salah satu kartu ini berbentuk love 3. Akan saya acak semuanya."
Kemudian gadis itu mengacak kartu tersebut, dan memperlihatkan semuanya kembali. Anehnya, kartu itu hanya tersisa 11 sekarang.
"Loh, kok tinggal 11? tanya Doni bingung, sebenarnya sulap kartu sudah hal biasa di Indonesia dan banyak yang mungkin bosan dengan trik sulap ini. Apalagi anak buahnya Doni, dia sudah menebak jika kartu love tadi akan menghilang.
Tapi tidak dengan Doni, dia sedari kecil tidak suka dengan macam-macam trik sulap apapun itu karena dia menganggap itu hal yang remeh. Atau bisa dikatakan Doni dari dulu tidak pernah menonton sulap.
Jadi, ketika melihat trik sulap yang dibawakan gadis ini dia cukup antusias dan kudet.
"Bos, itu trik sulap lama, bos ga tau?" tanya anak buahnya yang bernama Kom.
"Ishh, diam Lo!"
"Hehe ... Ini emg trik sulap lama, oh iya kartunya yang ada gambar love ada di saku bajunya kang," kata gadis itu sambil menunjuk saku baju Doni.
"Masa sih?" Doni pun akhirnya memeriksa saku bajunya, ternyata benar kartu itu ada disana.
"Woahh, benar. Hebat banget kamu, sudah cantik pintar sulap lagi," puji Doni, sepertinya hatinya pun berbunga-bunga karena kartu love itu ada padanya dan merasa gadis itu sengaja memberikan untuknya.
"Cih ... Sangat kuno," ucap Zavian sambil terkekeh pelan, namun masih tetap terdengar oleh Doni.
Doni pun kesal Zavian berbicara seperti itu padanya, kalau saja gadis itu tidak ada disini sudah dipastikan dia sudah membunuh musuhnya itu. Tapi sekarang dia harus jaga image depan gadis itu, bisa-bisa gadis tersebut ketakutan dan menghindar ketika melihat perilaku kasarnya.
"Bos sangat lebay, ya. Gitu aja seneng,"
"Shuttt, diam. Nanti bos dengar, habis kita ga digaji," bisik 2 anak buahnya Doni pelan.
"Apa kalian bisik-bisik!" gertak Doni pelan yang merasa anak buahnya mengejeknya.
"Ga ada bos," ucap mereka sambil menunduk.
"Terimakasih kang sudah memuji saya, kalau begitu saya mau pamit dulu. Mau tes mobil saya lagi, hehe ...."
"Eh, yasudah silahkan. Hati-hati ya," ujar Doni sambil tersenyum full. Senyum full abis liat cewek cantik makanya
"Oh iya, saya ada hadiah untuk si akang dan teman-temannya."
"Wah, apa tuh. Kirain buat saya saja." Doni awalnya merasa PD karena akan diberi hadiah, ternyata bukan untuk dirinya saja. Jiakhaha...cemburu kang
"Hehe ... Saya ada setangkai bunga mawar, ketika saya lempar bunganya ke atas kalian ikut lihat ya sampai bunganya terjatuh setelah itu kalian akan dapat hadiahnya." Gadis itu mulai menjelaskan. Entah kenapa Zavian merasa bahwa gadis itu sedang merencanakan sesuatu.
Sedangkan Doni dan anak buahnya hanya mengangguk mengiyakan.
Mawar itu pun dilempar dan dengan polosnya Doni dan anak buahnya memperhatikan bunga itu hingga terjatuh kelantai. Tanpa mereka sadari, gadis pesulap tadi sudah berlari ke arah Zavian.
Tiba-tiba bunga mawar yang kelihatan ringan itu menghasilkan suara ledakan dan mengeluarkan asap menggumpal sehingga mengakibatkan mereka terbatuk-batuk dan sulit untuk melihat.
"Uhukk uhukk! Suara apa itu tadi?" kata Doni sambil terbatuk dan mengucek matanya yang terasa perih akibat asap itu.
Sedangkan gadis tadi, dia sudah berhasil menarik dan membawa Zavian menuju mobilnya. Segeralah dia menjalankan mobilnya untuk pergi dari sana.
Doni yang mendengar suara mobil pun mencoba untuk melihat sekitar.
"Don, gadis itu pergi. Dan Zavian juga sudah tidak ada," ucap Kom yang sadar ternyata Zavian sudah menghilang juga dari sana setelah mobil itu pergi.
"KURANG AJAR! BISA-BISANYA GADIS ITU MENIPU KITA!"
"ARGHHHH!"
"SIAL!"
"INI SEMUA GARA-GARA KALIAN! BISA-BISANYA TERTIPU KARENA SULAP SIALAN ITU!"
Amarah Doni sudah memuncak, dia menghancurkan semua barang yang ada disana, melemparnya dll. Sedangkan anak buahnya hanya diam memperhatikan sembari bisik-bisik tetangga, wkwk.
"Padahal bos sendiri yang setuju melihat trik sulap itu, malah kita yang disalahkan."
"Sudah biasa itu, kita memang selalu disalahkan kalo bos gagal dalam segala hal,"
Anak buah Doni tidak terima mereka disalahkan padahal itu salah dia tetapi selalu saja mereka yang kena oleh bosnya sendiri.
Ingin rasanya mereka membela diri tetapi tidak berani. Yang ada mereka bisa dipecat karena sudah melawan dia.
...***...
To be continued!