10 tahun sudah berlalu, kini tiga bocah kembar yang dulu selalu tampil menggemaskan, sekarang sudah tumbuh menjadi pria tampan dan gadis yang cantik.
Semenjak 10 tahun itu banyak hal yang sudah terjadi, Zio, Zayn dan Zea mengalami keterpurukan yang mendalam karena terbunuh atau meninggal nya dua orang terkasih nya, yang disebabkan oleh orang terdekat nya.
Namun sayangnya, semenjak hari kejadian itu, orang yang telah mencelakai keluarga mereka menghilang bak ditelan bumi. Dan semenjak hari itu tiga anak kembar itu berjanji akan mencari dan menemukan pembunuh itu dan akan membalas dendam atas kematian dua orang yang mereka sayangi.
Yuk ikuti kisah nya. selamat membaca🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ausilir Rahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 5
"Mama bisik-bisik apaan?." Mark langsung bertanya penuh selidik.
Zea yg mendengar pertanyaan Mark barusan sontak langsung melepaskan pelukkan nya dari Angel.
Gadis itu langsung menunduk, tak berani bersitatap dengan Mark, bukan lantaran takut pada pria tampan itu, tetapi takut pria itu juga langsung mengenali nya seperti Angel.
"Kamu." Mark langsung berkata sambil menatap tajam Zea.
"I... Iya." Sahut Zea dengan pura-pura gagap, agar Mark tidak curiga.
"Siapa nama mu?." Tanya Mark.
"Dan bicara apa kamu dengan Mama ku?." Tambah Mark penuh selidik.
"Nama ku Raudha..." Belum sempat Zea menyelesaikan kalimat nya, Mark telah lebih dulu memotong perkataan gadis itu.
"Nama panjang mu." Tegas Mark.
Zea yg mendapat pertanyaan demikian langsung memutar otak nya, jika dia menyebutkan nama asli nya, maka bisa saja Mark mencari tahu detail tentang dirinya.
Zea menatap Arania, meminta bantuan gadis itu, akan tetapi yg di tatap hanya mengedikkan bahunya tak acuh.
Karna tak ada pembelaan dari Ara, terpaksa Zea memutar otak nya sendiri, untuk mencari nama yg tepat, hingga sebuah ide muncul di kepala kecil gadis itu.
Gadis tersebut mulai mengangkat kepala nya, sambil tersenyum menatap Mark.
"Nama panjang ku adalah Raudhatuuuuuuullllllll." Ucap Zea dengan tampang tengil nya.
Yang membuat Mark langsung menatap jengah gadis culun di depan nya saat ini. Sementara Ara, dan Angel sudah berusaha menahan tawa mereka. Sedangkan Arnold hanya menatap Zea dengan mata memicing tajam, lelaki itu merasa tak asing dengan gadis culun itu.
"Tidak jelas." Decak Mark.
"Jawab yg benar." Sentak Mark, dengan nada tegas nan dingin.
Baru kali itu Zea mendengar nada dingin dari lelaki tampan tersebut.
"Ternyata dia lebih dingin dari kak Zio, tapi tidak apa-apa, aku suka yg seperti ini." Gumam Zea dalam hati.
"Kenalkan, nama ku Raudhatul Sanjaya." Zea kembali berkata seraya tersenyum lebar, dan mengulurkan tangan nya pada Mark.
Mark menghela nafas dalam, sungguh gadis culun dihadapan nya ini sangat menyebalkan. Jauh berbeda dengan Zea yg menurut Mark sangat lucu dan menggemaskan.
Andai saja Zea yg mengatakan bahwa nama panjang nya adalah Zea Jelita Sanjaya maka pastilah Mark akan merasa tersanjung.
"Ara, dari mana kamu bertemu dengan gadis aneh begini ." ucap Mark yg terlanjur kesal dengan Zea, hanya menatap tak acuh tangan gadis itu, sedikit pun lelaki tampan itu tak tertarik untuk berkenalan dengan gadis yg bernama Raudha tersebut.
"Sombong." Gerutu Zea pelan, karna Mark benar-benar mengabaikan nya.
Mark mendengar gerutuan Zea, akan tetapi apakah lelaki itu peduli, oh tentu saja tidak. Lelaki itu malah langsung berjalan untuk meninggalkan ruang tunggu tersebut.
"Dimana mobil nya?." ucap Mark menatap Ara.
"Parkiran." Bukan Ara yg menjawab nya, akan tetapi Zea, gadis itu sengaja mengejar langkah Mark dan mensejajarkan langkah nya dengan lelaki tampan tersebut.
Begitu langkah nya telah sejajar dengan Mark, langsung saja Zea kembali berkata.
"Tampan jangan sombong- sombong kenapa sih?." Ujar Zea sambil menatap Mark. Mark yg di tatap begitu intens langsung memalingkan wajah nya.
"Jangan dekat-dekat." Usir Mark, bukan tanpa alasan Mark memalingkan wajah nya, akan tetapi lelaki tampan itu merasakan ada nya getaran aneh yg tiba-tiba menelusup di bagian terdalam hatinya, saat tak sengaja bersitatap dengan gadis itu.
Di belakang kedua insan itu ada Ara bersama kedua orang tua Mark mengiringi.
"Mengapa senyum dan cara bicara nya mirip seperti Zea?." Arnold berbisik pada sang istri.
"Tidak ada yg mirip kok Pa." Kilah Angel, dia tahu bahwa suami nya itu tidak bisa menjaga rahasia, jika dia mengatakan bahwa gadis culun itu adalah Zea, maka otomatis hal itu akan sampai pada Mark.
"Rambut nya persis seperti Zea, mata nya juga, apalagi senyum nya, aku tidak akan pernah lupa bahwa Zea memiliki lesung pipi, persis gadis itu." Tunjuk Arnold pada Zea yg berjalan di depan mereka.
Ara hanya pura-pura tuli, gadis yg juga berpenampilan culun itu memilih tak ikut campur urusan kedua pasutri tersebut.
"Di dunia ini ada ratusan bahkan ribuan orang yang mempunyai rambut berwarna coklat, serta bola mata dengan warna biru, dan yang mempunyai lesung pipi juga banyak." Angel masih mengelak, wanita itu tidak akan mengingkari janjinya pada Zea.
Arnold akui bahwa perkataan istrinya barusan memang sangat lah benar, akan tetapi mengapa hatinya masih sangat yakin bahwa gadis yg berpenampilan culun serta mengaku nama nya Raudha itu adalah Zea.Kembali pada Mark dan Zea.
"Pangeran tampan, jangan galak-galak jadi cowok, nanti tidak laku." Kecam Zea, dia sama sekali tidak merasa sungkan pada Mark.
"Berisik." Ketus Mark. Lelaki tampan itu kemudian memasuki mobil yg pintu nya memang telah di bukakan oleh Arjun sang sopir sekaligus bodyguard Ara. Zea menyusul masuk kedalam mobil yg sama.
"Mama, Papa, kalian pulang naik taksi aja ya." Ara berkata sambil menatap Angel dan Arnold bergantian, mereka memang telah berada di area parkiran Bandara.
"Baiklah." Hanya kata itu yg bisa di ucapkan Angel. Arnold juga hanya bisa mengangguk.
"Kalian duluan lah pulang nya." Arnold berkata sambil menutup pintu mobil, karna Ara telah masuk ke dalam mobil tersebut. Mobil yg di kendarai Arjun tersebut bukan lah mobil yg bisa muat banyak orang, akan tetapi mobil sport yg hanya muat 4 orang.
Hingga Ara duduk di sebelah Arjun sang sopir, sedangkan Zea dan Mark duduk di bagian belakang.
"Dadah Mama, Papa, Ara duluan." Ara melambaikan tangan pada Arnold dan Angel.
"Om, Tante, Kami pulang duluan ya, kalian hati-hati." Zea tak mau kalah, gadis itu membuka kaca jendela mobil nya, dan menyembulkan kepala nya, sambil tersenyum manis pada Arnold dan Angel.Kedua pasutri itu mengangguk mantap.
"Kalian juga hati-hati, Arjun jaga mereka." Pesan Arnold pada Arjun sang sopir.
"Mark, jaga Ara dan Raudha ya." Pesan Arnold pada sang putra. Mark hanya diam, lelaki itu sama sekali tidak berniat menanggapi perkataan sang Mama.
Lelaki tampan itu malah menyenderkan kepala nya di sandaran jok mobil tersebut, dengan mata terpejam, di telinga nya terpasang earphone. Perlahan mobil sport warna biru metalick tersebut meninggalkan area parkiran Bandara.
Sesekali Zea akan melirik ke arah Mark yg masih setia memejamkan mata nya, entah lelaki itu memang tidur, atau hanya pura-pura tidur.
Zea meneliti setiap inci wajah lelaki tersebut, tak banyak yg berubah dari saat Mark masih kecil dulu, hanya kini lelaki itu semakin tegas saja, dan juga sudah ada kumis tipis nya.
"Kamu tidak berubah Mark, masih tetap tampan, bahkan semakin dewasa kamu semakin menawan." Gumam Zea dalam hati, sambil menatap lekat wajah pangeran yg telah sekian tahun tak pernah ia lihat.
"Jangan melihatku terus." Tiba-tiba lelaki tampan itu membuka matanya, seraya berkata dan menatap tak suka pada Zea.
"Mark yg sopan pada teman ku, lagi pula apa masalah mu." Ara langsung menyergap Mark.
"Aku tidak suka di perhatikan oleh orang asing Ara, jadi kalau kamu ingin aku sopan pada teman mu ini, maka suruh dia untuk tidak kecentilan di depan ku, faham." Tegas Mark dengan nada tak ingin di bantah.
Ara menghela nafas berat, mulut sepupu nya itu memang sangat pedas.
Zea sendiri entahlah, dia tak tahu harus bereaksi seperti apa, harus kah dia merasa sedih karna di abaikan oleh Mark, ataukah dia harus merasa senang karna sejauh ini Mark masih menjaga perasaan nya hanya untuk Zea, sehingga pria tersebut tak suka pada gadis yg tidak dia kenal.
Gadis itu kini hanya menundukkan kepalanya, matanya menekuri jari jemari kaki nya sendiri, walaupun memang tak ada yg menarik dari jari jemari nya itu.
Mark yg melihat gadis culun yg kini berada di sebelahnya seolah ketakutan dan sedih merasa bersalah. Ada rasa tak tega dalam hati kecilnya. Akan tetapi lelaki tampan itu lekas-lekas menepisnya.
"Apa yg kamu fikirkan Mark, dia bukan Zea mu, kamu harus tetap menyatakannya seperti itu pada gadis lain, hanya pada Zea kamu boleh menyatakan hangat." Hardik Mark dalam hati.
Lelaki tampan tersebut menghela nafas dalam. Kemudian menatap keluar jendela. Setelah nya mengalihkan pandangan nya kepada Arania.
"Ara, antarkan aku bertemu adik ipar dan Eyang." ucap Mark langsung berkata pada Ara. Ara hanya mengangguk.
"Kamu tahu kan tempat nya?." Tanya Mark.
Lagi-lagi Ara mengangguk, sedangkan Zea yg mendengar hal itu, mata nya mulai berkaca-kaca, dia faham betul siapa yg di maksud Mark adik ipar dan Eyang.
\*
Bersambung................
Zio❤️ Arania(Ara)
Zayn ❤️Senna( Nana)
Asya ❤️Arumi(Arum)
Kevin selalu dikejar Juliet si gadis yang make up nya over tapi tak tahu kalau sebenarnya Juliet tu cantik orangnya jika bermake up tipis dan natural tak terlalu over make up nya
jika Juliet baik orangnya adakah Zea,Ara,dan Arumi ubah penampilan Juliet yang over make up nya tu
Juliet mesti cantik tapi kenyataan Juliet tak pandai make up wajahnya sendiri sebab tu make up nya over.
jika Juliet bermake up tipis adakah Kevin akan tertarik dengan penampilan baru Juliet sebab disini Juliet terkejar-kejar Kevin kerana dia suka Kevin tapi dia bukan teman vina CS sebab Juliet ada bela- belain temannya Zea masa pertandingan basket tempoh hari.
Tom & Jerry sekarang Asya& Arumi
Arumi seperti Jeniffer orangnya bar bar tapi lebih bar bar si Arumi dibandingkan Jeniffer dulu
Asya & Arumi pengganti Jonathan &Jeniffer masa zaman sebelum jadi suami isteri.
Elang umurnya 42 tahun mungkin Jonathan fathur dan Darren juga 42 tahun
Claudia umurnya 40 tahun
Erick dan Arnold tak tahu umur berapa tahun sama ada sebaya Elang atau lebih tua sikit umurnya dari elang
Alexander tidak tahu umur berapa tahun 60 tahun lebih ke atau 70 tahun lebih begitu juga umur Elis A.k.A Alista.
macam contohnya kamu mengecam aku di media sosial (medsos) sampai aku dipulaukan ( dipinggirkan) orang lain dan contoh satu lagi kamu mengancam aku untuk sebarkan aib aku.