NovelToon NovelToon
Stalker Cinta

Stalker Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:491
Nilai: 5
Nama Author: Queensha Narendra Sakti

"STALKER CINTA"
adalah sebuah drama psikologis yang menceritakan perjalanan Naura Amelia, seorang desainer grafis berbakat yang terjebak dalam gangguan emosional akibat seorang penggemar yang mengganggu, Ryan Rizky, seorang musisi dan penulis dengan integritas tinggi. Ketika Naura mulai merasakan ketidaknyamanan, Ryan datang untuk membantunya, menunjukkan dukungan yang bijaksana. Cerita ini mengeksplorasi tema tentang kekuatan menghadapi gangguan, pentingnya batasan yang sehat, dan pemulihan personal. "STALKER CINTA" adalah tentang mencari kebebasan, menemukan kekuatan dalam diri, dan membangun kembali kehidupan yang utuh.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queensha Narendra Sakti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bayangan Tipis

Sudah tiga hari berlalu sejak Naura mulai terlibat dalam proyek cover album Ryan. Setiap pagi, dia bangun dengan semangat baru, mengerjakan berbagai alternatif desain sambil tetap menangani proyek-proyek reguler dari kantornya.

Pagi itu, seperti biasa, Naura melangkah keluar dari apartemennya menuju halte bus terdekat. Namun, ada sesuatu yang terasa berbeda. Sebuah perasaan aneh, seolah ada sepasang mata yang mengawasinya. Naura menoleh ke belakang, tapi hanya menemukan beberapa orang yang juga menunggu bus - wajah-wajah yang tidak dia kenal.

"Mungkin hanya perasaanku saja," gumamnya, berusaha mengabaikan firasat tidak nyaman itu.

Di kantornya, Naura membuka laptop dan mulai bekerja. Notifikasi email masuk - dari Ryan, membahas revisi desain terakhir. Senyumnya mengembang membaca komentar positif yang diberikan. Namun, senyum itu segera memudar ketika dia membuka Instagram.

Ada puluhan komentar baru di postingan terakhirnya - sebuah foto progress desain yang dia bagikan kemarin. Kebanyakan adalah komentar positif dari sesama desainer dan followers-nya. Tapi ada satu akun, @shadow_watcher23, yang berkali-kali meninggalkan komentar yang membuat bulu kuduknya meremang.

"Kamu tidak pantas dekat dengan Ryan."

"Jangan sok kenal."

"Aku tahu di mana kamu tinggal."

Tangan Naura gemetar saat mem-block akun tersebut. Ini pertama kalinya dia mendapat komentar semacam ini. Sebagai desainer yang cukup aktif di media sosial, dia sudah terbiasa dengan berbagai jenis komentar. Tapi ini berbeda. Ada unsur ancaman yang terasa personal.

"Naura, kamu baik-baik saja?" Dina, rekan kerjanya, menepuk bahunya. "Wajahmu pucat."

"Ah, iya... aku baik-baik saja," Naura tersenyum lemah. "Mungkin hanya kurang tidur."

Sepanjang hari, Naura berusaha fokus pada pekerjaannya. Tapi bayangan komentar itu terus menghantuinya. Saat makan siang, dia menceritakan kejadian itu pada Dina.

"Mungkin cuma fans fanatik Ryan yang cemburu," komentar Dina sambil menyeruput es tehnya. "Tapi tetap saja harus hati-hati. Jangan-jangan orang ini yang tadi pagi mengikutimu?"

Naura tersentak. Dia belum menceritakan soal perasaan diawasi tadi pagi. "Kamu pikir ada hubungannya?"

"Bisa jadi. Sekarang kan banyak kasus stalking yang berawal dari media sosial," Dina mengeluarkan ponselnya. "Coba kita cek profil akun itu."

Sayangnya, @shadow_watcher23 ternyata akun kosong tanpa foto profil dan postingan. Bio-nya hanya berisi satu kalimat: "Watching from the shadows."

Sore itu, Naura pulang lebih awal dari biasanya. Di bus, dia terus menoleh ke belakang, mengecek setiap penumpang yang naik. Perasaan diawasi itu kembali muncul, lebih kuat dari sebelumnya.

Sampai di apartemen, Naura mengunci pintu dua kali. Tangannya masih gemetar saat membuka laptop untuk melanjutkan pekerjaan. Ada email baru dari Ryan, mengajaknya meeting online besok untuk membahas final design.

Naura mengetik balasan dengan hati bimbang. Haruskah dia menceritakan soal komentar ancaman ini pada Ryan? Tapi dia tidak ingin terkesan berlebihan atau mencari perhatian. Lagipula, ini mungkin hanya ulah iseng seseorang yang iri.

Malam semakin larut. Dari jendela apartemennya, Naura melihat bayangan pohon yang bergoyang tertiup angin, menciptakan siluet-siluet gelap di dinding. Entah mengapa, bayangan itu mengingatkannya pada username akun misterius tadi - shadow_watcher.

Ponselnya bergetar. Notifikasi Instagram baru.

"Akun baru mengikuti Anda: @shadow_watcher24"

Naura menelan ludah. Ini bukan lagi sekadar perasaan. Ada seseorang di luar sana yang benar-benar mengawasinya. Seseorang yang tidak senang dengan kedekatannya dengan Ryan. Dan sepertinya, orang ini tidak akan berhenti hanya karena satu akun diblokir.

Dengan tangan gemetar, Naura mengambil notes kecil dan mulai menulis:

- Perasaan diawasi pagi ini

- Komentar ancaman dari @shadow_watcher23

- Akun baru @shadow_watcher24

Mungkin untuk saat ini memang belum ada yang perlu dikhawatirkan. Tapi Naura tahu, dia harus mulai lebih waspada. Karena kadang, bayangan tipis bisa menjadi pertanda akan datangnya badai yang lebih besar.

Sebelum tidur, Naura mengecek sekali lagi pengaman di jendela dan pintunya. Instingnya sebagai perempuan yang tinggal sendiri di kota besar membuatnya selalu berhati-hati, tapi malam ini terasa berbeda. Dia mengambil ponselnya, membuka chat dengan kakaknya yang tinggal di Bandung.

"Kak," ketiknya ragu. "Kalau ada yang mulai menguntit kita di sosmed, sebaiknya lapor polisi atau tunggu sampai ada bukti lebih banyak?"

Jawaban kakaknya datang beberapa menit kemudian. "Kenapa? Ada yang ganggu kamu? Dokumentasikan semuanya, Nur. Screenshot, catat waktu dan tanggal. Jangan tunggu sampai terlambat."

Naura mengangguk, membuka notes di ponselnya dan mulai mencatat secara detail semua kejadian hari ini. Besok dia harus meeting online dengan Ryan. Haruskah dia membatalkannya? Tapi tidak, itu akan terkesan tidak profesional. Lagipula, ini adalah proyek yang sudah dia impikan sejak lama.

"Aku tidak boleh membiarkan rasa takut mengontrol hidupku," gumamnya sambil memeluk bantal. Di mejanya, draft desain cover album Ryan masih terbuka di laptop. Sebuah pengingat bahwa dia harus tetap profesional, apapun yang terjadi.

Malam semakin larut, tapi Naura masih terjaga. Dari kejauhan, suara sirine mobil polisi memecah keheningan malam Jakarta. Entah mengapa, suara itu justru membuatnya merasa sedikit lebih aman. Setidaknya dia tahu, ada aparat yang berpatroli di luar sana.

"Besok aku akan minta Dina untuk pulang bareng," putusnya sambil mematikan lampu kamar. Dalam kegelapan, bayangan pohon di luar masih menari-nari di dindingnya, tapi Naura memutuskan untuk tidak membiarkan ketakutannya menang malam ini.

Ponselnya bergetar lagi. Kali ini sebuah email masuk.

From: watchers_unite@gmail.com

Subject: Kamu Tidak Pantas

"Mengapa kamu berpikir Ryan akan tertarik padamu? Dia terlalu baik untuk seseorang sepertimu. Berhenti mendekatinya atau kamu akan menyesal."

Tangan Naura gemetar saat membaca email tersebut. Berbeda dengan komentar di Instagram yang bisa dihapus dan diblokir, email ini terasa lebih personal, lebih mengancam. Dia segera melakukan screenshot dan menyimpannya dalam folder khusus di laptopnya.

Dengan cepat, dia membuka pengaturan email dan memblokir alamat pengirim. Namun kegelisahan tetap menghantuinya. Bagaimana orang ini bisa mendapatkan alamat emailnya? Email ini adalah email profesional yang dia gunakan untuk urusan pekerjaan, bukan email yang dipajang di media sosial.

Naura bangkit dari tempat tidurnya dan menyalakan kembali lampu kamar. Tidur sepertinya akan sulit malam ini. Dia membuka laptopnya dan mulai mengecek semua akun media sosialnya, mengubah pengaturan privasi menjadi lebih ketat. Foto profil, lokasi, dan informasi kontaknya dia hapus atau sembunyikan.

Saat sedang fokus mengamankan akun-akunnya, sebuah notifikasi WhatsApp muncul dari nomor tidak dikenal:

"Aku melihatmu mengubah pengaturan privasimu. Percuma saja."

Jantung Naura seakan berhenti berdetak. Bagaimana bisa? Apakah orang ini mengawasi setiap gerak-geriknya secara real time?

Dengan tangan gemetar, dia mengambil notes kecilnya dan menambahkan:

- Email ancaman dari watchers_unite@gmail.com

- Pesan WhatsApp dari nomor tidak dikenal

- Orang ini sepertinya mengawasi aktivitas online-ku

Di tengah kepanikannya, Naura teringat akan meeting online dengan Ryan besok. Bagaimana jika stalker ini juga mengawasi meeting tersebut? Bagaimana jika ada yang merekam atau mencuri informasi dari percakapan mereka?

Setelah beberapa saat merenung, Naura membuka laptopnya dan menulis email kepada Ryan:

"Dear Ryan,

Untuk meeting besok, bisakah kita menggunakan platform yang lebih aman? Aku khawatir ada beberapa masalah keamanan yang perlu kita antisipasi.

Best regards,

Naura"

Dia membaca ulang emailnya berkali-kali sebelum mengirimnya. Tidak ada indikasi ketakutan atau kepanikan dalam kata-katanya. Profesional dan to the point. Naura tidak ingin Ryan khawatir atau mengira dia membuat alasan untuk menghindari meeting.

Jam di dinding menunjukkan pukul 1 pagi. Jakarta di luar sana mulai sunyi, tapi pikiran Naura masih bergemuruh dengan ribuan pertanyaan. Siapa orang ini? Apa yang dia inginkan? Dan yang paling menakutkan: sejauh apa dia akan pergi untuk mengganggu Naura?

Sambil memeluk bantalnya erat-erat, Naura mengirim pesan pada Dina:

"Din, besok aku cerita sesuatu yang penting. Jangan pulang duluan ya."

Setidaknya untuk saat ini, dia tidak sendirian menghadapi bayangan mengancam ini. Ada Dina, ada kakaknya di Bandung, dan mungkin... ada Ryan yang akan mengerti situasinya.

Tapi untuk malam ini, Naura harus bertahan sendiri, menghadapi ketakutannya dalam kesunyian apartemennya yang tiba-tiba terasa begitu besar dan sepi.

1
Aulia Nur
aku tunggu kedatangan nya yaa...
🤗
Queen: terimakasih kk Aulia Nur sudah dukung aku kk
total 1 replies
grr_bb23
Halaman profil author terlihat sepi, tolong sedikit perhatian untuk pembaca yang setia!
Queen: terimakasih juga bang grr_bb23
total 1 replies
Melanie
Intensitas emosi tinggi.
Queen: iya kk cerita penuh emosi banget kk
total 1 replies
DARU YOGA PRADANA
Penuh emosi deh!
Queen: sangat banget emosi ya😭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!