Kecelakaan yang menimpa Nasya bersama dengan calon suaminya yang menghancurkan sekejap kebahagiaanya.
Kehilangan pria yang akan menikah dengan dirinya setelah 90% pernikahan telah disiapkan. Bukan hanya kehilangan pria yang dia cintai. Nasya juga kehilangan suaranya dan tidak bisa berjalan.
Dokter mengatakan memang hanya lumpuh sementara, tetapi kejadian naas itu mampu merenggut semua kebahagiaannya.
Merasa benci dengan pria yang telah membuat dia dan kekasihnya kecelakaan. Nathan sebagai tersangka karena bertabrakan dengan Nasya dan Radit.
Nathan harus bertanggung jawab dengan menikahi Nasya.
Nasya menyetujui pernikahan itu karena ingin membalas Nathan. Hidup Nasya yang sudah sepenuhnya hancur dan juga tidak menginginkan Nathan bisa bahagia begitu saja yang harus benar-benar mengabdikan dirinya untuk Nasya.
Bagaimana Nathan dan Nasya menjalani pernikahan mereka tanpa cinta?
Lalu apakah setelah Nasya sembuh dari kelumpuhan. Masih akan melanjutkan pernikahan itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24 Penculikan.
Ternyata berapa hari ini Nathan mendapatkan masalah yang melibatkan Nasya. Nathan yang bahkan kecolongan tidak menyadari jika Nasya sudah keluar dari ruang perawatan dan ternyata dirinya langsung dibawa oleh pria yang tidak dikenal.
Nasya yang disuntikkan jarum dengan obat bius membuat dia tidak sadarkan diri yang sekarang berada di dalam mobil yang berada di belakang dengan tangannya yang diikat dengan posisi yang meringkuk berbaring di jok belakang.
Terlihat Pria yang berkebangsaan Indonesia menyetir yang berkali-kali melihat dari kaca spion yang memastikan Nasya yang tetap berada di sana yang belum sadarkan diri.
"Kau menganggap aku tidak bisa melakukannya dan lihatlah aku buktikan kepadamu bahwa istrimu sekarang berada di tanganku dan apa yang bisa kau lakukan hah! Kau sama sekali tidak punya pilihan lain Nathan. Aku akan mendapatkan apa yang aku mau," ucapnya dengan tersenyum miring.
"Ha-ha-ha. Nathan kau sekarang tidak akan bisa berbuat apa-apa, lihatlah aku mengejarmu sampai Swiss. Istrimu ada di tanganku. Kau itu benar-benar pria yang sangat bodoh. Kau berusaha untuk menjaga dia dan lihatlah dia ada padaku," pria itu tertawa terbahak-bahak dan hal itu mampu membangunkan Nasya yang mungkin saja obat biusnya sudah habis.
Dengan perlahan Nasya membuka matanya yang sangat berat. Nasya yang terlihat masih begitu lemah yang menyadari bahwa tangannya diikat dan membuatnya tidak mampu bergerak dan dia pasti menyadari bahwa keberadaannya sedang ada di dalam mobil.
"Apa yang terjadi?"
"Siapa dia?" batin nasa yang dapat mendengarkan semua perkataan pria itu.
"Kenapa dia membawaku. Ada apa apa sebenarnya?" Nasya yang terus bertanya-tanya dengan nafas naik turun yang tidak bisa dikontrol. Dia benar-benar kehabisan tenaga yang mungkin karena pengaruh obat bius tersebut.
Drattt-drattt-dratt-draft.
Ponsel pria itu berdering yang membuat orang itu mengangkatnya dan meletakkan ponsel itu di jok mobil di sebelahnya. Dia tidak memakai earphone sama sekali.
"Bajingan di mana kau!" suara lantang itu terdengar begitu keras.
"Nathan!" batin Nasya yang mengenali bahwa itu suara suaminya.
"Ha-ha-ha. Suaramu terdengar begitu bergetar sekali Nathan. Kau tampak ketakutan dan tidak seperti Nathan yang aku kenal yang selalu saja sangat santai. Ada apa? Apa sekarang kau sedang keringat dingin," ucapnya dengan nada mengejek yang sangat menyukai suara Nathan.
"Jangan main-main padaku dan katakan di mana kau bajingan! Aku benar-benar sangat muak dengan tingkahmu!" tegas Nathan.
"Aku sedang berada di jalan bersama dengan istrimu, istrimu yang sangat cantik. Aku tidak menyangka ternyata dia jauh lebih cantik daripada kekasihmu. Kau bener-bener sangat serakah Nathan, memiliki kekasih dan juga memiliki istri," ucap pria itu.
"Apa kau ingin bicara padanya, sayang sekali dia tidak bisa berbicara sama sekali. Inilah kebodohanmu yang menikahi wanita cacat," ucap pria itu.
"Kau hanya punya urusan padaku, aku cukup melayanimu berapa hari ini yang sudah mengganggu ketenanganku. Jadi kita selesaikan urusan kita berdua dan jangan melibatkan dia!" tegas Nathan yang berbicara sejak tadi masih dengan suara rendah.
"Jika aku tidak menjadikan dia sebagai sandra, maka kita tidak akan bisa berbicara selama ini Nathan," ucap pria itu.
"Jika kau berani menyentuhnya sedikit saja maka aku tidak akan memberikan ampunan kepadamu!" tegas Nathan yang memberikan ancaman.
"Wau. Aku begitu takut sekali mendengar kata-katamu Nathan. Aku pikir kau akan seperti ini menggebu-gebu saat aku menculik Fiony dan menyuruh Fiony kekasihmu itu menghubungimu untuk memberitahu bahwa dia sedang dapat masalah. Dia sedang berada di tanganku dan ternyata tanggapanmu biasa saja. Kau bahkan hanya menyarankan dia untuk menghubungi polisi. Padahal aku sudah jauh-jauh ke Amerika untuk menjadikannya sandera. Tetapi aku tidak mendapatkan respon yang cukup baik darimu dan aku sangat bosan menunggu,"
"Dan setelah aku selidiki ternyata kau sudah punya istri, kalian berada di Swiss yang membuatku langsung kemari dan ingin mengejar. Jadi sekarang wanita yang bersamaku menjadi kelemahanmu dan kau terlihat begitu takut sekali," ucap pria itu yang sangat menikmati respon dari Nathan yang memang tidak bisa bohong jika dari suaranya saja terdengar begitu khawatir.
"Kau jangan terlalu banyak bicara. Kau katakan sekarang kau berada di mana dan aku akan menuruti kemauan dan apa yang kau inginkan selama ini. Tapi kau ingat jika terjadi sesuatu pada istriku. Kau aka aku kejar sampai ke ujung dunia!" tegas Nathan.
Nasya dapat mendengar semua pernyataan Nathan yang begitu sangat tegas dan bahkan lantang. Nasya sangat tidak percaya bahwa Nathan begitu peduli kepadanya dan dia juga baru mendengar semua yang dikatakan pria itu yang mengaitkan dengan Fiony kekasih dari suaminya itu yang ternyata pernah mengalami hal yang sama.
Entahlah Nasya belum bisa menyimpulkan apa-apa, dia belum dapat mengetahui apa yang terjadi sebenarnya dan apa urusan laki-laki yang menyetir yang cukup kencang itu dengan Nathan
Nasya hanya berusaha melepaskan dari Ikatan di kedua tangannya berada di belakang punggungnya sangat begitu kencang sekali. Tetapi Nasya tidak menyerah yang berusaha untuk membuka. Dia sangat ketakutan sekali berada di dalam situasi itu.
"Kau tidak punya pilihan lain Nathan. Ternyata aku bisa menemukan kelemahanmu. Aku akan mendapatkan apa yang aku mau. Ha-ha-ha!" pria itu yang tertawa terbahak-bahak.
"Ya. Allah tolong hamba. Hamba tidak tahu apa yang terjadi dan apa yang dia lakukan? Siapa dia?" batin Nasya yang semakin takut.
Tiba-tiba saja Nasya kaget dan hampir saja terjatuh, saat mobil tersebut diserempet.
"Kurang ajar!" umpat pria tersebut yang menyetir begitu kencang.
"Di mana istriku bajingan!" Nasya mendengarkan suara lantang itu yang tak lain adalah Nathan yang memang sekarang mampet-mepet pada mobil pria itu.
"Nathan...." lirih Nasya dalam hati. Dia sedikit merasa lega dengan kehadiran Nathan yang pasti berusaha untuk menyelamatkannya.
"Aku tidak akan membiarkan mu menyakitinya. Jika kau berani menyentuhnya. Maka kau akan selesai!" tegas Nathan memberikan ancaman.
"Jika kau menginginkan dia. Maka kau harus menandatangani surat peralihan kuasa! Aku juga sama sekali tidak mau rugi dan jika kau berani menipuku maka dia akan berakhir di tanganku!" tegas pria itu.
"Kau benar-benar sangat pengecut. Aku tidak percaya jika kau akan mengejarku sampai sini hanya untuk ambisimu yang ingin kau dapatkan secara instan," umpat Nathan.
"Seorang pembisnis harus melakukan hal yang instan," sahut pria itu dengan bangkainya sembari tertawa-tawa.
"Kau hanya pembisnis kotor," sinis Adrian.
Pembicaraan dua orang tersebut sembari menyetir dengan kelajuan yang tidak terbatas membuat Nasya tidak mengerti tentang apa sebenarnya yang menjadi kesepakatan dua orang itu yang jelas dia paham bahwa dirinya dijadikan sandera untuk menukar segala sesuatu yang diinginkan pria itu.
"Percuma saja Nathan kau terus mengejarku seperti ini. Kau tidak akan mendapatkan istrimu. Jadi lakukan saja instruksi yang aku perintahkan dan tanda tangan surat kuasa itu. Maka kau akan mendapatkan istri mu!" tegas pria itu.
"Jangan salahkan aku jika aku melakukan sesuatu hal yang tidak kau duga. Aku sama sekali tidak main-main Nathan. Jika aku sudah melakukan sejauh ini. Maka kau sebaiknya pertimbangkan sebelum dia berakhir di tanganku!" pria itu terus saja memberikan ancaman.
Bersambung......