Cherry Cute Edouard Matulessy nama yang begitu panjang, tapi tak sepanjang kisah asmaranya. Gadis 23 tahun dengan fisik sempurna, tapi lagi-lagi tak sesempurna kisah percintaannya.
Yang pada akhirnya memilih berlayar untuk melupakan nasib percintaannya atau malah menemukan cinta baru di dalam kapal pesiar.
Bagaimana cherry si gadis cantik menyempurnakan kisah cintanya???
Yang penasaran bisa mampir!!! 🥰🥰🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riska nur agustin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hamil
Berlahan Cherry membalikkan badannya menghadap lawan bicaranya, seketika itu matanya membulat sempurna, saat begitu banyak pasang mata melihat keduanya.
"Fuck!! ", umpat Cherry menatap dingin si pembuat masalah di hidupnya. Tidak tau kah nama 2 keluarga besar akan tercoreng akan tindakan cerobohnya. " Jam makan siang di restoran mall XX, bicarakan di sana! " kata Cherry menatap tajam, lalu berjalan kearah tujuannya tadi tanpa menunggu jawaban lawan bicaranya.
"Aku tunggu, kau harus menepati ucapanmu! " teriak lantang Dylla tak memperdulikan bisikan-bisikan di sekitarnya.
Cherry masa bodo dengan teriakan di belakangnya, ia bukan orang yang akan mengingkari janjinya, jadi ia tak perlu memvalidasi ucapannya.
"Huh! " helaan nafas berat terdengar saat Cherry sudah di dalam mobil, ia bersandar di jok kursi mobil sembari menutup matanya, ia sangat perlu menenangkan hatinya, lagi.
Rasa pusing tiba-tiba menyerang kepala Cherry, hingga tak terasa lelehan air mata mengalir dari mata cantiknya.
"No, jangan sekarang! " pintanya , lalu menghapus ari mata itu dengan berlahan.
Tak lama masuk Rita beserta supir yang akan mengantar pertemuan mereka, untung tak ada yang tau akan insiden air mata jatuh di dalam mobil kecuali dirinya sendiri.
Cukup dengan waktu 10 menit, bos dan bawahannya sampai ketempat tujuan kesebuah mall ternama yang memang dekat dari kantor, berjalan beriringan ke restoran yang sudah di reservasi sang asisten, si bos hanya Terima beres 😁.
Di dalam ruangan khusus, atensi semua tertuju pada gadis mempesona milik keluarga Matulessy, rok span hitam di bawah lutut dan kemeja dengan warna sama sedikit memperlihatkan lekuk tubuhnya, semua pria akan takluk akan paras anak gadis dad Matteo termasuk Advaido, pria dingin tak suka cinta-cintaan dan hanya mementingkan dirinya sendiri.
"Selamat siang, maaf atas keterlambatan 1 menit nya! " ucap formal Cherry sembari duduk di kursi yang masih kosong.
"Bukan masalah besar nona! " jawab salah satu pria dengan senyuman manisnya.
"Terimakasih, mari kita mulai pembahasan kita hari ini! " ucap Cherry sembari melirik asistennya.
Di luar perkiraan Cherry, pertemuan barusan selesai lebih lama, bahkan jam makan siang telah berlalu beberapa menit yang lalu.
"Tunggu nona Matulessy! " cegah pria yang menjadi CEO relasi bisnisnya.
"Ya? " bingung Cherry pada relasi bisnisnya yang cukup tampan jika di perhatikan, hingga mengurungkan niatnya untuk beranjak.
"Bisakah memberikan nomer ponsel Anda, untuk mempermudah komunikasi kita dalam menjalankan kerjasama perusahaan? " tanya pria itu yang terlihat jelas modusnya.
"Anda bisa menelpon lansung pada asisten saya jika hal itu di perlukan! " ucap Cherry secara halus menolak permintaan kliennya. " Saya mohon undur diri! " lanjutnya berjalan pergi tanpa peduli raut kekecewaan pria tadi.
Di belakang Rita dengan setia mendampingi langkah Cherry.
"Kau duluan ke kantor, aku ada urusan sebentar! " kata Cherry.
"Baik nona! " si patuh menjawab.
Cherry berbelok arah ke suatu ruangan tak jauh dari tempat ia berdiri, dan masuk tanpa permisi.
"Aku pikir kau akan ingkar! " ucap Dylla, wanita yang ingin Cherry temui sedari sebelum makan siang, duduk dengan anggun merasa tak bersalah sedikit pun.
"Langsung saja, apa tujuanmu mengatakan hal tadi padaku? " tanya Cherry memilih duduk di kursi paling jauh dari jangkauan Dylla, jangan lupa dengan wajah dinginnya.
"Luiz memblokir nomer ku, dan tak mau menemui ku! " ucap Dylla terdengar mengadu.
"Itu bukan urusanku! " kata Cherry tak mau kalah.
"Aku hamil tapi tidak bisa menemuinya, dia harus tau ada darah dagingnya di rahim ku! " ucap Dylla begitu lancar.
"Sakit! ", batin Cherry, hatinya terasa di siram cairan asam dengan luka menganga. " Lalu? " tanya bingung Cherry seolah tak merasakan apapun di hatinya.
"Tolong hubungi Luiz, pertemukan kami, dia pasti akan mengikuti permintaanmu, Demi anak kami, dia tak berdosa sama sekali! "
"Ck, tidak tau malu! " cemooh Cherry tapi melakukan yang di katakan lawan bicaranya, demi bayi yang bahkan belum bernyawa saat ini, lagi pula ia sudah tak berharap apa pun pada laki laki itu. "Sudah! " lanjutnya setelah mengotak atik ponselnya. "Hanya itu? " lanjutnya untuk kedua kalinya.
"Tolong lepaskan Luiz, aku sangat mencintainya, jangan berada di antara hubungan kami, bayi ini membutuhkan perhatian ayahnya! " kata Dylla dengan tenang.
.
.
. lanjut 🙏🙏
