*ini novel remaja bukan novel dewasa*
Amelia Chandra Kusuma sudah lama jatuh cinta pada
Arjuna Suryanata,namun cintanya bertepuk sebelah tangan
perjodohan yang diatur dua keluarga konglomerat itu menjadi beban untuk Juna
karena sebenarnya dia menentang perjodohan itu
karena mamanya yang terus mendesak
membuat Juna tak bisa menolak
berbeda dengan Amel yang dengan senang hati menerima perjodohan itu
apakah cinta Amel akan terbalas
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lion Queen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 31
setelah mendapatkan teguran keras dari pak Mahendra, Reynaldi merasa kalau dirinya tidak pernah di anggap oleh pak Mahendra,karena sikap papanya yang selalu menyalahkan Reynaldi
"Rey,apa kamu baik' saja?"Stella mencemaskan keadaan si Rey,
si Rey yang saat ini sedang meletakkan kepalanya di pangkuan Stella, terlihat sangat berbeda dengan si Rey yang biasanya, dirinya yang sekarang terlihat begitu rapuh
"Stella apa kamu tahu,,terkadang aku merasa iri denganmu dan Ardi, kenapa aku tidak menjadi yatim piatu saja,kenapa papaku tidak membuang ku saja Stella,?"
"sayang, jangan bicara seperti itu,aku yakin maksud papamu pasti baik, walaupun mungkin caranya salah,dia tidak sungguh' ingin menyakitimu"Stella berbicara sembari mengusap kepala si Rey
"tapi sejak dulu dia sepertinya membenciku Stella,setiap kali dia marah,dia akan memukuli ku tanpa ampun,apa aku bukan anak kandungnya,kenapa dia memperlakukan ku seperti anak tiri"si Rey mencurahkan isi hatinya
"berhentilah berpikir yang tidak', kalau kamu bukan anak kandungnya pasti dia sudah mengusir mu dari dulu, bukankah selama ini dia selalu menuruti keinginanmu Rey"
"papaku memang memberiku segalanya,tapi aku tidak butuh uangnya Stella,yang aku inginkan adalah kasih sayangnya,tapi dia hanya menatapku dengan tatapan benci,"
"sudahlah sayang,sebaiknya kita lupakan semua hal yang tidak menyenangkan,apa kamu ingin pergi ke suatu tempat, untuk melupakan semua hal ini"Stella mencoba menghibur si Rey
Reynaldi bangun dari pangkuan Stella,lalu merapikan bajunya,dan duduk dengan tegak
"Stella,aku merindukan Adelia,apa aku bisa menemuinya sekarang"mood si Rey seketika berubah
"tentu saja sayang,kamu bisa menemuinya kapan saja,
"baiklah kita kerumahmu sekarang, setelah mengadopsi Adelia,,aku mau kamu dan Adelia pindah ke rumahku secepatnya,"
"tapi Rey, kita belum menikah, nggak mungkin kita tinggal satu rumah,apa kata orang nanti"
"sejak kapan kamu peduli dengan omongan orang,"
Lalu si Rey diam dan berpikir sejenak
"baiklah aku akan menikahi mu sah secara agama saja tidak lebih,dan aku melakukan ini demi Adelia,aku ingin dia mendapatkan kasih sayang utuh dari kita"perkataan yang tidak terduga terlontar dari mulut si Rey
"benarkah kamu akan menikahi ku Rey,,baiklah aku tidak masalah walau hanya sah secara agama,selama aku bisa menjadi istrimu itu sudah cukup untukku, terimakasih Rey"Stella mengecup pipi si Rey
Stella merasa senang dengan pernyataan si Rey yang mengejutkan,apapun alasan si Rey yang mendadak berubah,itu tidak penting buat Stella,yang penting bagi Stella dia bisa menikah dengan orang yang dia cintai selama ini
"tapi ingat,,aku tidak ingin orang lain tahu tentang pernikahan kita nanti,aku ingin merahasiakannya dari semua orang"kata si Rey
"baiklah,aku akan mengikuti semua keputusan mu"Stella menyanggupi setiap persyaratan si Rey
"jika pernikahan kita tidak berjalan dengan baik maka aku bisa menceraikan mu kapan saja"batin si Rey
mungkin Bagi si Rey pernikahan itu seperti mainan, kalau suka dia beli, kalau bosan akan dia campakkan, semoga saja Stella bisa merubah sifat si Rey, seiring berjalannya waktu
Tok!Tok!
"permisi bos,ada klien yang mengajak meeting sekarang bos"
"kenapa mendadak sekali Ardi,,!"
"Rey, biar aku saja pergi menemui klien,kamu pergi saja ke rumah dengan Ardi"
kemudian Stella pergi untuk meeting dengan klien,dan si Rey pergi ke rumah Stella bersama Ardi
Dalam perjalanan menuju rumah Stella,si Rey mengutarakan niatnya pada Ardi
"Ardi, aku mau menikahi Stella,aku mau kamu urus semuanya,"si Rey bicara dengan santai
"deeg!"jantung Ardi seakan berhenti sejenak, mendengar perkataan si Rey
"apa bos serius,akan menikahi Stella"
"aku serius Ardi,urus semua secepatnya,dan lakukan diam',,"
"bukannya bos selama ini hanya main' dengan Stella, kenapa tiba' ingin menikahi Stella"
"apa aku perlu menjawab pertanyaan mu Ardi,,bukankah seharusnya kamu juga ikut senang, kalau aku menikahi Stella"
"aku hanya bisa berharap,kamu tidak akan menyakiti perasaan Stella kawan,,semoga kalian bisa bahagia bersama,"
Walaupun terasa berat, dan menyakitkan hati asalkan Stella bisa bahagia,Ardi hanya bisa mendoakan dan tetap memendam perasaannya,
"kawan,,sudah lama aku tidak mendengar kata itu,,baiklah kawan akupun berharap aku bisa bahagia bersama Stella dan Adelia"kata si Rey
Tak berapa lama kemudian di rumah Stella
Ardi menekan bel rumah Stella,dan Bi Minah membukakan pintu
"eeh mas Ardi, tumben jam segini datang"sapa Bi Minah yang sudah biasa melihat Ardi datang ke rumah Stella
"Adelia mana Bi"tanya Ardi sambil masuk ke dalam rumah Stella dan di ikuti si Rey
"lagi belajar di kamar mas,,tadi ada tugas menggambar dari sekolah"kata Bi Minah
sekarang Adelia sedang duduk di bangku PAUD dan Bi Minah lah yang setiap hari mengurus Adelia karena Stella sibuk bekerja
"Ardi, biar aku yang nyamperin Adelia,kamu tunggu disini saja"kata si Rey sembari berjalan menuju kamar Adelia
"baik bos"lalu Ardi duduk di ruang tamu memainkan ponselnya
"maaf mas,apa dia papanya Adelia"Bi Minah bertanya dengan nada pelan pada Ardi,,dan Ardi hanya mengangguk,,tentunya Bi Minah tahu banyak tentang kisah Stella karena sudah merawat Adelia sejak bayi
"hey anak manis,apa aku boleh masuk"Si Rey membuka pintu kamar Adelia yang tidak terkunci
"om Rey,,"Adelia turun dari ranjang dan berlari memeluk si Rey
"hati' sayang,tidak perlu berlari"
"Adelia seneng banget om Rey datang"lalu si Rey menggandeng Adelia ke ranjang
"sayang,mulai saat ini kamu boleh panggil aku papa"kata si Rey sambil mengusap kepala Adelia
"yang bener om,,ups"Adelia menutup mulutnya dengan tangan
"maksud aku papa,,makasih pa,,akhirnya Adelia punya papa"
Lalu Si Rey memeluk erat Adelia
"maaf kan papa Adelia,,papa tidak tahu kalau kamu ada,Jika papa tahu dari dulu, sudah lama papa membawamu pergi"
"papa mau bawa Aku kemana"pertanyaan polos Adelia
"papa mau bawa kamu tinggal di rumah papa"
"yeeei,,yang bener pa"Adelia lompat kegirangan
"tentu saja benar anak manis"dan si Rey tersenyum lebar melihat tingkah Adelia
Lalu si Rey menemani Adelia belajar
bahkan menunggui Adelia tidur setelah selesai belajar,,
Ternyata si Rey punya sisi lain yang tidak diketahui banyak orang
...----------------...
Malam harinya di kantor Juna*
Hari yang cukup melelahkan untuk Juna, banyak sekali pekerjaan yang harus dia lakukan hari ini, sampai Juna harus bekerja lembur,
Juna melirik jam dinding,dan jam sudah menunjukkan pukul 10 malam,,
"Romi, sebaiknya kita pulang,besok kita lanjutkan lagi"Juna dan Romi sama' duduk di sofa
"baik bos,,apa bos akan mampir ke cafe"
"tidak perlu Romi,,aku lelah hari ini, kita langsung pulang saja"
"baik bos,"
Kemudian Juna dan Romi merapikan berkas, setelah itu Romi mengantar Juna ke apartemen
Sesampainya di apartemen, Juna langsung menuju ke kamar,dan mendapati Amel tidak ada dikamar
"ck,,apa dia masih di cafe,, kenapa dia lebih sibuk daripada aku"gumam Juna
Juna menuju kamar mandi dan membersihkan diri, setelah itu dia mengambil ponselnya lalu menghubungi Amel, Juna menekan nomor Amel,tapi terdengar dering ponsel Amel di atas bantal,lalu Juna mengambil ponsel Amel
"apa dia sudah pulang,,"lalu Juna bergegas keluar dari kamar dan mencari Amel
"mas,,kapan kamu pulang,"kata Amel yang sedang menyiapkan makanan di meja makan,lalu Juna mendekati Amel dan memeluknya dari belakang
"honey,aku pikir kamu belum pulang"Juna mengecup pipi Amel
"aku udah pulang dari sore,,tadi aku lagi masak di dapur,jadi nggak liat kamu pulang"
"beneran kamu yang masak semua ini"Juna menarik kursi lalu duduk mencicipi masakan Amel
"iya mas,,aku belajar dari Cindy, gimana mas enak nggak"Amel duduk disebelah Juna
"heeem lumayan,,masih bisa di makan"
(harap maklum lah mas Juna namanya lagi belajar😁)
"kok lumayan sih mas,, padahal aku masak sampai jariku ke potong"Amel menunjukkan jarinya yang di plester pada Juna
"kamu gimana sih honey,,"Juna memegang tangan Amel
"mulai besok kamu nggak usah masak,,aku nggak mau kamu terluka,aku juga nggak mau kalau kamu kecapekan,kita akan cari ART untuk masak dan bersih' disini"
"tapi aku pengen bikin kamu Seneng mas,,dan aku juga nggak mau kalau kamu bilang aku nggak ngurusin kamu"Amel mengingat keluhan Juna pada Lexi tadi pagi
"hahaha,apa kamu mengingat omonganku tadi pagi honey,dengar honey aku nggak bermaksud untuk menyinggung perasaan mu, maafkan aku,"Juna membelai rambut Amel
"maafin aku juga ya mas, karena aku terlalu sibuk di cafe,, mungkin aku akan cari staf baru biar aku bisa punya waktu luang untukmu"
Lalu keduanya menikmati makan malam bersama sembari ngobrol ini dan itu
"honey, sepertinya aku ingin beli rumah baru,aku ingin punya rumah dengan halaman yang luas"
Setelah selesai makan,Juna mengutarakan niatnya pada Amel,
"terus apartemen ini gimana,,apa mama Laras nggak pa' kalau kamu beli rumah baru"Amel bicara sambil membereskan meja makan
"aku yakin mama pasti setuju,apartemen ini hanya cukup untuk kita berdua,tapi kalau kita punya anak,kita perlu rumah yang luas,"
"baiklah mas,terserah kamu saja"
"tapi sebelum kita beli rumah sebaiknya kita bikin Anak dulu"lantas Juna membopong Amel menuju kamar
"apaan sih mas,apa kamu nggak capek,"
"kamu adalah obat untukku honey, setelah melihatmu rasa capekku hilang"
(terserah kalian lah mau ngapain, sudah halal juga☺️)