Apa jadinya jika mantan Agen rahasia bertemu Mantan Mafia yang sama-sama menyelematkan anak mereka dari sindikat perdagangan manusia?
Mantan Mafia yang sudah lama menduda langsung terpikat pada pandangan pertama tanpa ia tahu jika wanita tangguh yang ia kagumi adalah mantan agen rahasia yang memilih pensiun dini sejak sang suami wafat.
Mantan agen rahasia yang selama ini hidup lurus-lurus saja menjadi terusik karena di kejar secara ugal-ugalan oleh pria yang tidak ia kenal. Terlebih lagi anak sang pria juga ikut ikutan mengejar dirinya agar ia mau menjadi ibu anak itu.
Akankah mantan agen rahasia itu luluh dengan serangan cinta ayah dan anak itu? Apa lagi sejak kejadian tersebut hidup mereka mulai terusik oleh orang-orang yang haus akan kekuasaan yang mulai membuat mereka terpaksa kembali angkat senjata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurhikmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Firasat yang benar
Jambi, 15 November 2024
Keesokan harinya...
Saat ini Hiro dan keempat temannya berkumpul di rooftop sekolah sayap kanan. Mereka baru saja selesai kelas dan bersiap melancarkan rencana Kevin kemarin, kelima remaja tersebut memutuskan untuk tidak menjalani kegiatan ekstrakurikuler hari itu.
"Gimana? Elo udah yakin mau lakuin rencana kemarin?" tanya Kevin pada Hiro.
"Tentu saja, gue harus membuktikan firasat Harry jika yang mereka incar itu memang gue," jawab Hiro dengan penuh keyakinan.
"Oke deh, gue akan ngikutin elo dari belakang dengan jarak aman," sahut Kevin pasti.
"Tidak usah, yang ada nanti mereka curiga jika kamu membuntuti Hiro. Aku sudah meminta bawahan Daddy untuk mengawal Hiro dengan jarak aman yang pastinya tidak akan diketahui mereka jika dibuntuti," larang Harry sambil menjelaskannya.
"Benar juga, ya sudah. Gue pantau lewat CCTV aja dan mengawasinya dari rumah," ucap Kevin mengangguk paham.
"Gue sama Lucas cuma bisa bantu doa, Bro!" seru Galaxy dengan dijawab anggukan kepala Lucas.
"Thanks semuanya," ucap Hiro dengan tersenyum kecil.
"Sama-sama, Bro!" jawab semuanya sambil tos ala laki-laki.
Hiro dan teman-temannya pun turun dari rooftop dengan membawa tas masing-masing menuju parkiran kendaraan mereka. Hiro pura-pura tidak tahu apa-apa dan melajukan motor matic nya dengan santai keluar dari gerbang GSI menuju toko cake sang Mommy.
Keempat teman Hiro juga serempak pulang dengan arah yang berbeda termasuk Harry yang sudah stand by di dalam mobilnya. Dan benar saja, sesuai firasat Harry, mobil yang mereka curigai kemarin membuntuti Hiro dengan jarak aman. Hal itu diketahui oleh Harry yang mendapatkan laporan dari bawahan Daddy nya yang diminta untuk membuntuti Hiro dari belakang.
"Ro, mereka ngikutin kamu dari belakang. Jangan mencari tahu dengan melihat kebelakang dan tetaplah melaju seperti biasanya dengan kecepatan sedang. Orang suruhan Daddy sekarang sudah berada di belakang mobil yang membuntuti kamu beberapa hari kemarin," ucap Harry melalui sambungan telepon yang mana terhubung langsung dengan Hiro.
Hiro hanya mendengarkan suara Harry melalui headset bluetooth karena ponselnya sengaja ditaruh di dalam tas dengan kondisi menyala panggilan dari Harry.
🌺🌺🌺
Sementara itu, Hades yang sudah tahu dimana toko cake pujaan hatinya memutuskan untuk pergi kesana.
Ia senyum-senyum sendiri membawa mobilnya karena ia sengaja pergi tanpa membawa sopir. Ia sudah tidak sabar membayangkan muka menggemaskan Olin saat bertemu dengannya. Hades bahkan menyimpan foto Olin yang diberikan Harry menjadi wallpaper ponselnya.
"Sepertinya itu toko cake Olin," gumam Hades saat melihat papan merek toko cake di sebuah ruko dengan tiga lantai dari kejauhan.
Ia yang tadinya ingin bertemu langsung dengan Olin di toko perempuan itu mengurungkan niatnya karena tiba-tiba saja terlintas sebuah ide gila yang langsung muncul di otaknya.
Hades duduk diam dalam mobilnya di tempat yang tidak akan mungkin dicurigai siapapun karena mengawasi toko Olin. Ia pun menghubungi sekretarisnya Joanne buat memberikan kabar jika hari ini ia tidak akan ke kantor karena ada urusan penting.
"Pokoknya aku tidak mau tahu, batalkan semua janji hari ini dan jadwalkan ulang untuk besok atau lusa!" perintah Hades yang keukeh tidak ingin ke kantor.
"Tapi Bos, ini pertemuan penting dengan pihak Aphrodite untuk launching brand baru kita di Jepang?" rengek Joanne berusaha menggagalkan niat Hades.
"Aku tidak peduli, Jovian! Meskipun mereka marah dan membatalkan nya aku juga tidak akan bangkrut ataupun miskin jika membayar penalti nya!" bentak Hades yang tidak senang perintah di bantah.
"M-maaf, Bos! Saya sudah lancang! Saya akan memberi tahu mereka jika anda tidak bisa menghadiri pertemuan ini," sahut Joanne di seberang sana dengan tubuh bergetar ketakutan.
Sungguh wanita jadi-jadian itu tidak menyangka jika Hades benar-benar marah dan memanggil nama aslinya. Selama ini jika Hades tidak suka dengan apa yang ia perbuat, pria dingin itu hanya menatapnya dengan tajam dan memanggilnya dengan panggilan Jo.
Namun jika ia sudah memanggil namanya dengan nama asli, kemungkinan besar pria itu sungguh sangat marah dan Joanne sudah melanggar batas kesabaran pria itu.
Joanne masih gemetaran saat meletakkan gagang telepon. Meskipun orang yang menggertak nya entah ada dimana, tetapi gertakan dengan nada dingin langsung menembus rongga-rongga di badannya hingga efeknya seketika terasa sangat menakutkan.
"Astaga! Kau menggali kuburanmu sendiri, Joanne! Bisa-bisanya kau dengan lancang mendikte bosmu sendiri, padahal kau sudah tahu jika bosmu itu jelmaan iblis neraka!" gumam Joanne yang merutuki dirinya sendiri.
Kembali lagi pada Hades yang membuang kasar ponselnya di jok belakang. Dirinya benar-benar kesal dengan sekretaris jadi-jadian nya itu yang bisa-bisanya mengatur bosnya sendiri.
Kekesalan pria Bule itu langsung hilang begitu melihat sosok yang baru saja keluar dari mobil dengan memakai pakaian yang membuat darah pria itu memanas.
"Bisa-bisanya dia memakai pakaian seperti itu di tempat umum yang terbuka seperti ini? Dasar kucing nakal, awas saja akan aku hukum karena berani memperlihatkan apa yang menjadi milikku!" desis Hades dengan geram dan tanpa sadar ia keluar dari mobilnya mendekati Olin.
Entah sial ataupun apes, Olin yang mendapatkan panggilan dari temannya yang seorang pengacara langsung menjawab panggilan tersebut di luar tokonya.
Ia yang tidak menaikan kewaspadaan nya tidak sadar jika dirinya sedang diincar Serigala berbulu domba yang sudah mengintainya dari jauh.
Ibarat mendapatkan mangsa yang empuk, Hades tersenyum menyeringai saat mendapatkan suasana lengang disekitar toko tersebut padahal ini jamnya orang-orang sibuk berlalu lalang. Namun entah mengapa hari ini suasana disekitar toko Olin terlihat sepi dari biasanya yang itu sangat di syukuri oleh Hades dalam hatinya.
Hap
Lengan kekar Hades langsung memeluk tubuh ramping Olin dari belakang yang mana langsung membuat empunya memekik kaget.
"Aaaaaaa!!!!!!" pekik Olin hingga ponselnya terjatuh dari genggaman.
"Rileks, Baby! Jangan menjerit jika tidak mau kita di tangkap orang-orang karena bermesraan di depan umum!" bisik Hades di cuping telinga Olin.
Olin yang awalnya kaget dan ketakutan langsung diam karena merasa tidak asing dengan suara berat yang membisikinya. Darahnya seketika berdesir hebat karena bisikan tersebut menggelitik sanubarinya dimana hal itu baru saja ia alami sepanjang ia hidup.
Tubuhnya yang biasanya langsung siaga waspada akan setiap situasi mendadak hilang dan lenyap dalam pelukan pria yang tidak ia kenal.
"Ya Tuhan, apa yang terjadi padaku? Kenapa tubuhku jadi tidak berdaya seperti ini? Kemana semua kekuatan dan keahlian bela diriku selama ini? Apa kekuatan ku tidak berfungsi dengan pria ini?" batin Olin dengan penuh tanda tanya.
Bersambung...