Kuys... Mampir di karya aku yang ke 10!!!
Gimana jadinya, kalo cewek Bar-Bar binti pecicilan. Ketemu sama cowok cool abis, tapi bad boy.
Anugerah Larasati Van Houten, anak perempuan satu-satunya dari keluarga terkaya no.1. Tapi gesreknya bikin sang mama darah tinggi, namun memiliki kepintaran di atas rata-rata. Dan sang ayah, menyembunyikan identitas anggota keluarga nya.
Dan Bintang Wicaksono, anak lelaki korban broken home. Yang mendirikan geng motornya sendiri, bersama sahabat-sahabatnya.
"Ck.. Gue gak suka cewek rese modelan lo, risih gue deket-deket ma lo. Jauh-jauh sana!!"ucap Bintang
'Cape gue ngejar-ngejar lo, ngejar sesuatu yang ga pasti. Berbulan-bulan gue ngejar, tapi tetep aja cewek lain pemenangnya. Gue bisa nyingkirin cewe-cewe yang ngejar lo, tapi gue nyerah kalo lo yang udah ngejar cewe. Gue mundur Bin, semoga lo bahagia sama pilihan lo.' ucap Laras dalam hati
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Permintaan Maaf Ke sekian kalinya
"Ini rumah lo kan?" tanya Bintang, saat mereka sudah sampai di depan rumah Laras
"Ko lo bisa tau? Perasaan kita ga pernah ada agenda mampir ke rumah gue deh." tanya Laras bingung, ia pun turun dari motor dengan berpegangan pada bahu Bintang.
Laras kini berdiri di samping Bintang dan sibuk membuka pengait helm, Bintang pun segera membantu Laras.
"Waktu hari pertama lo cuekin gue, gue ngikutin lo pulang. Rasanya sakit banget di cuekin lo Ras, gue bener-bener kehilangan lo. Dan dari situ gue sadar, kalo gue udah suka sama lo. Ternyata itu yang lo rasain ya Ras, sorry." jawab Bintang, seraya membuka helm dari kepala Laras.
DEG
Laras menatap Bintang, begitu juga Bintang.
"Maafin gue ya Ras, gue bener-bener nyesel dan sekarang gue bakal bikin lo suka lagi sama gue. Gue tau, gue emang br*ngsek, karena dengan ga tau malunya minta buat lo suka lagi ma gue. Setelah apa yang udah gue perbuat ma lo, tapi.. gue bener-bener serius, gue suka ma lu." ucap Bintang, dengan matanya yang masih menatap mata Laras dalam. Laras melihat ketulusan dan juga kejujuran di sana, Laras memutus tatapan itu. Ia pun menundukkan kepalanya, tangannya tanpa sadar terangkat dan memegang dadanya.
Jantungnya benar-benar ga aman, jadi gini rasanya... rasa mendapatkan balasan perasaan kita sama orang.
"Nggak mampir?" tanya Laras, mengalihkan pembicaraan
"Udah malem, ga enak juga kalo mampir jam segini. Salam aja buat orang tua ma abang-abang lu, gue balik ya." jawab Bintang seraya memakai helmnya, Laras mengangguk.
"Makasih ya udah nganterin" ucap Laras tersenyum
"Sama-sama, besok gue jemput ya." jawab Bintang, Laras hanya menganggukkan kepalanya. Bintang pun mengusap kepala Laras lembut, penuh kasih sayang.
"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikum salam, ati-ati Bin" Bintang mengangkat ibu jari tangan kirinya, Laras menatap kepergian Bintang dengan senyuman yang mengembang sempurna.
"KYAAAAAAAAA.... babang Bintang manis banget sih, ya Allah.. ya Allah... kalo ini mimpi, jangan di bangunin ya Allah." Laras berteriak tertahan, ia juga berjingkrak kegirangan. Karena ia sadar ini sudah malam, ia tak berani berteriak keras. Takut ganggu tetangga, terus di kira babi ngepet lagi. Lagian, mana ada spek bidadari jadi babi ngepet.
Laras pun membuka pagar rumahnya, ia bersenandung lagu cinta.
"Ari cinta kang, sanes ketok magic. Ditutup-tutup, teu kenging sidik. Tunggu, emang itu lagu cinta gitu? Bodo amatlah, yang penting seneng banget ini hati." Laras pun bersiul dan hendak mengetuk pintu.
Mungkin kalian mengira Laras terlalu mudah menerima Bintang, namun ia tak bisa membohongi perasaannya sendiri. Di saat pria yang ia kejar, ternyata membalas cintanya.
Padahal ada bel pintu, beda emang kalo lagi kasmaran mah ya. Melupakan semuanya..
Baru 2 kali ketuk, pintu terbuka. Namun Laras yang tengah berjoged maju mundur, tidak menyadari hal itu. Ia kembali mengangkat tangan dan menggerakkannya, tapi suaranya berbeda.
"Lahh... eh, bang." Laras mengerjap-ngerjapkan matanya dan tersenyum menyebalkan, saat yang ia ketuk hidung Ken.
"Kesambet lo? Siapa yang nganterin pulang? Seneng banget romannya?" tanya Ken kesal, karena adiknya mengetuk tanpa melihat ke depan.
"Mana ada cewek solehah gini kesambet bang, eh iya kesambet ding. Kesambet setan falling in love, anjay kiw kiw kugerusss kugeruuss." jawab Laras
"Ck, siapa yang nganterin lo tadi?" tanya Ken lagi
"Calon adik ipar bang" jawab Laras seraya masuk ke dalam rumah
"Laki yang kemarin bikin lo patah hati?" tanya Ken lagi, Laras mengangguk santai dan mendudukkan dirinya ke sofa. Di susul Ken, yang duduk di sampingnya juga.
"Tapi sekarang malah dia yang ngejar-ngejar Laras bang, dia minta maaf sama Laras. Ternyata selama ini dia suka sama Laras, tapi ga sadar sama perasaannya sendiri." jawab Laras yang masih belum melunturkan senyuman nya
"Yakin nyesel karena alesan itu? Bukan karena lu anak pemilik sekolah kan?" tanya Ken
"Justru dia baru tau tadi, kalo Laras anak pemilik sekolah. Soalnya pas masalah kemaren di sekolah, dia udah balik duluan. Belum tau alesannya apaan sih" jawab Laras
"Lu yakin dia orang baik, bukan laki yang suka manfaatin cewek buat kepentingan diri sendiri?" tanya Ken, ia terus menginterogasi Laras. Bukan cerewet, namun khawatir.
"Yakin bang, yakin banget malah." jawab Laras
"Kalo sampe berani dia nyakitin lo, gue ga segan-segan jadiin dia dendeng." ucap Ken
"Galaknyeeee... abangku, makasih ya bang. Tapi, abang percaya Laras. Laras tau mana yang niat manfaatin sama yang tulus, abang percaya Laras kan?" Ken mengangguk, Laras tersenyum
"Ya udah gih masuk kamar, mandi dulu kamu. Pake air anget Ras, takut masuk angin. Jangan berisik lo, El kayanya udah tidur dia." titah Ken
"Ok bang, dendeng pa dendeng oooyy... dendeng pa dendeng" jawab Laras seraya berdiri, ia pun berjalan seraya memplesetkan lagu dan menari-nari kecil.
"Tuh anak tukang rusak lirik, emang jangan di kasih umpan. Salah ngomong dikit, bisa jadi lagu." gumam Ken
"Oya bang, besok Laras ga bareng abang berangkatnya." ucap Laras saat ia sudah di tengah-tengah akan naik ke atas
"Kenapa?" tanya Ken mengernyitkan dahinya
"Hehehe... doi mau jemput aye bang, uhuyy" Laras kembali melanjutkan langkahnya, Ken menggelengkan kepalanya melihat tingkah sang adik.
"Tuh laki, liat apa dari si Laras ya? Kelakuannya aja urakan gitu, mana kalo ngomong asal nyablak. Kenceng juga peletnya" Ken pun memilih masuk ke dalam kamar, setelah mengecek semua pintu dan jendela.
.
.
"Uuunnnccchhh... gue emang selalu cantik, gimana si Bintang gak klepek-klepek ma gue coba." ucap Laras seraya menatap pada cermin, berkali-kali merapihkan poninya.
"Dih, males banget" ucap Ellora yang sedang memakai sepatu di sofa
"Hilih, lu sirik pan mau gue. Ibarat kata gue dapetin taman bunga, nah lu dapetin kursi tamannya." ucap Laras dengan berbalik pada Ellora
BUGH
"Aww.. ishh, calon bini masa depan si Bayu mah galak" ucap Laras mengusap punggungnya, yang di lempar tisu 1 pack yang masih utuh. Padahal sebenernya mah ga sakit, cuma seneng aja bikin Ellora merasa bersalah.
tok tok
"RAAAAASSSSS, ADA YANG JEMPUUUUT" teriak bang Bima
"IYAAAA BANG, BENTARAN" jawab Laras tak kalah ikut berteriak
"Babang gue udah jemput, babang lu sekolah kagak?" tanya Laras
Laras segera mengambil tas, dan ponselnya. lalu bergegas keluar kamar, wajah yang ceria. Sehingga menambah kecantikan Laras hari ini, semakin berlipat ganda.
"Nggak tau, semalem gue langsung tidur. Belum buka ponsel juga, masih di tas malahan." jawab Ellora menyusul Laras di belakangnya, mereka pun turun.
"Loh Bin, lu di sini?" tanya Laras yang melihat Bintang duduk di ruang makan
"Iya, mama yang nyuruh. Cepetan duduk kalian, sarapan dulu." bukan Bintang yang jawab, namun sang mama. Laras pun duduk di samping Bintang dan segera mengambil piring, lalu ia mengisi piringnya dengan menu yang tersedia.
"Ayo sarapan dulu nak Bintang, kamu pasti belum sempet sarapan kan di rumah." ucap Ajeng, ia pun mengisi piring Bintang dengan nasi goreng. Setelah sebelumnya ia mengambilkan sarapan untuk sang suami
"Iya tante, makasih. Maaf jadi merepotkan tante." jawab Bintang
"Udah tau ngerepotin, ngapain datang pagi-pagi." celetuk Ken
"ABANG" tekan Ajeng, seraya memelototi Ken
"Nggak ada yang di repotin kok." jawab Ajeng
"Kamu, siapanya putri om?" tanya Arjuna, Ellora terdiam
'Udah kaya mau interogasi calon mantu aja.' gumamnya dalam hati, ia pun mengambil sarapannya.
GLEK
"Apa sih pah? Jangan galak-galak, calon mantu ini."
...****************...
...Happy Reading all💞💞💞💞💞💓...
kayak pegadaian gitu lah 😁😁