NovelToon NovelToon
Shadow Of The Old Promises

Shadow Of The Old Promises

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Epik Petualangan
Popularitas:604
Nilai: 5
Nama Author: Galaxy_k1910

Sebuah ramalan kemunculan raja iblis berhasil membuat dunia kacau balau akibat kemunculan para monster, makhluk mistis serta fenomena alam baru.

Untungnya manusia masih memiliki secercah harapan. Mereka adalah para manusia yang berhasil membangkitkan kekuatan hebat, mereka disebut Awakening.

Akan tetapi, apakah secercah cahaya itu dapat mengalahkan kegelapan yang begitu besar?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Galaxy_k1910, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ujian Peresmian

Masalah surat izin peresmian sudah beres kini, Ekilah hanya perlu menunggu ujian Awakening dan lulus. Perempuan berambut putih itu tidak mencari informasi lebih lanjut tentang ujian Awakening bukan karena dia percaya diri tapi karena dia sudah terlena dengan game online.

"Hahaha.. Yang penting yakin dulu," ucap Ekilah pada dirinya sendiri.

Ekilah menaiki kereta agar lebih cepat sampai namun di tengah jalan tiba-tiba ia menerima sebuah pesan horor dari sang ibu.

[mau ke mana nak, kok tidak pamit sama mama? kamu tidak menganggap mama penting ya?]

Deg!

Ekilah lupa. Walaupun mamanya memberikan emoticon tersenyum sebagai tambahan bukan berarti beliau tidak marah.

Segera Ekilah berdiri dan turun entah di stasiun mana, perempuan itu lalu memesan ojek dan bergegas pulang. Pesan mamanya tadi membuatnya merasa bersalah.

.

.

.

Sementara itu.

Di sebuah gedung besar yang tertutup. Terlihat seorang pemuda dengan rambut hitam bergelombang tengah menggenggam erat pedang yang berada di pinggangnya dia tidak memperlihatkan rasa gugup seperti peserta ujian yang lain.

Beberapa menit berikutnya pintu gedung terbuka, menunjukkan 5 orang dengan pakaian seragam resmi Awakening Federasi. Aura kalimat orang itu cukup untuk menambah rasa gugup tiap peserta.

"Tes! Tes! ... Perkenalkan, namaku Angelina, Awakening kelas emas."

Suara bisik-bisik mulai terdengar di penjuru gedung, kebanyakan meragukan kemampuan Angelina karena penampilan wanita itu.

Rambut merah muda, mata hijau serta pita kecil yang digunakan sebagai jepit rambut. Sebuah penampilan yang cukup feminim.

Angelina sendiri tidak terlalu peduli dan melanjutkan perkataannya.

"Sebelum ujian dimulai kalian harus memberikan surat izin pada keempat rekanku di samping ujian akan terdiri dari 3 fase setelahnya baru kami akan mengukur level kalian di tempat yang sudah ditentukan."

Tak!

Angelina menjentikkan jari seketika muncul drone terbang berbentuk bulat yang mengambang di dekat para peserta.

"Drone itu akan menjaga kalian agar tidak melakukan tindakan yang berlebihan. Juga sebagai kunci kalian untuk lolos dari fase pertama ujian. Kalian cukup menekan tombol kuning dengan gambar kaca pembesar yang ada pada drone tersebut untuk mendapatkan informasi lebih lanjut."

Angelina mulai memperhatikan tiap peserta sambil menebak-nebak siapa saja yang akan lulus.

"Hanya ada 99 peserta ... bukankah harusnya ada 100? apa pegawai bagian pendaftaran melakukan kesalahan?" Pikir Angelina yang terheran-heran.

Wanita berambut merah muda itu pun kembali mengamati. Dalam sekali pandangan dia sudah menemukan beberapa kandidat yang pasti lulus.

Angelina pun mulai berjalan menuju sebuah pintu besi besar yang tertutup rapat di sudut gedung. Dia mengumamkan sesuatu dan seketika pintu besar itu bergetar dan terbuka sepenuhnya.

""Wanita itu bisa membuka Portal?!""

Begitulah isi pikiran sebagian besar peserta. Itu dikarenakan hanya orang-orang dengan kapasitas energi tinggi saja yang mampu membuka portal.

Kejadian ini membuat beberapa peserta yang awalnya meremehkan Angelina seketika bungkam.

"Begitu kalian masuk ke dalam, ujian fase 1 akan langsung dimulai."

Seorang pemuda dengan pedang di pinggangnya menjadi yang pertama memasuki portal dengan wajah percaya diri. Setelahnya beberapa peserta lain mulai ikut masuk.

Salah satu Awakening selain Angelina mulai menyalakan monitor pengawas.

Angelina meminta data beberapa peserta. "Hmm... Kian Silverlake. Rupanya pemuda tadi berasal dari keluarga yang cukup bersejarah ya."

Mata hijau Angelina kembali menatap portal yang masih terbuka. "Apa dia ingin membangkitkan keluarga Silverlake yang berada diambang kehancuran dengan menjadi awakening? Jalan anak itu akan sulit kedepannya."

Ujian Fase 1.

- Naiki 20.000 anak tangga tanpa menggunakan kekuatan super apapun.

Monitor mulai memperlihatkan para peserta. Kebanyakan peserta memilih untuk berlari agar tidak menjadi yang terakhir, sisanya memutuskan untuk berjalan.

"Mengingat rata-rata kemampuan fisik Awakening. Maka 20.000 anak tangga bukanlah hal yang sulit untuk dilalui," batin Angelina.

Perempuan itu memperhatikan beberapa kandidat pilihannya yang memilih untuk berjalan kaki. "Mereka bersiap-siap untuk fase kedua rupanya."

"Angelina, menurutmu ada berapa peserta yang akan lolos tahun ini?" Salah satu rekan Angelina bertanya.

"Mungkin 20 orang. Omong-omong apa jumlah peserta tahun ini hanya 99 orang?"

Rekan Angelina itu memasang wajah heran. "Huh? Tidak kok. Mungkin peserta terakhir memilih untuk—"

Braak!

Pintu gedung tiba-tiba didobrak kencang sontak menarik perhatian para Awakening yang sedang mengawasi para peserta.

"Maaf telat!" Ekilah sendiri hanya bisa merutuki nasibnya.

Salah satu Awakening meminta Ekilah untuk menyerahkan surat izinnya. Sebuah drone lalu terbang di sekitar Ekilah. Perempuan itu pun diperbolehkan untuk mengikuti ujian meski agak terlambat.

"Siapa dia?" Angelina sedikit penasaran.

"Ekilah Rajendra."

"Maksudmu Rajendra yang itu?" tanya Angelina dengan nada terkejut.

"Lebih tepatnya dia anak dari Pengacau di keluarga Rajendra yang sudah diusir," jawab rekannya.

Angelina mengangguk pelan. Dia tidak terlalu tertarik dengan keluarga yang penuh sejarah kelam tersebut. Mata hijaunya kembali menatap layar monitor.

Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke atas sekitar 2 hingga 3 jam bagi Awakening. Setelah 1 jam berlalu pemuda bernama Marcel menjadi peserta yang berada paling depan. Dia hanya membutuhkan waktu 5 menit lagi untuk sampai.

Beberapa peserta mulai berhenti di tengah jalan untuk bersinar atau bahkan menyerah.

Whuuus!

Angin kencang berhembus. Ekilah melirik sekilas pada salah satu pohon Cemara di dekatnya.

"Hei, kira-kira di atas ada yang jual es teh gak?"

Ekilah tahu jika ada seseorang yang bersembunyi di sana. Setelah beberapa saat, seseorang yang bersembunyi itu masih tidak menjawab pertanyaan Ekilah.

"Ya sudah kalau tidak mau jawab." Ekilah pun kembali menaiki tangga.

Tindakan aneh Ekilah ini cukup mengejutkan seseorang yang sedang berdiri di balik pohon.

"Perempuan tadi benar-benar bisa menyadari keberadaanku."

Dia adalah Lonan. Awakening kelas 11 yang cukup terkenal di masyarakat karena kemampuan serta ketampanannya.

Lonan tersenyum tipis pada sosok Angela yang mulai menjauh. "Sepertinya Guildmaster akan terkejut jika tahu ada Awakening tingkat atas di daerah kecil ini."

.

.

.

[Bagaimana keadaan di sana, Nona Angelina?]

"Semua berjalan dengan baik, senior. Ada beberapa kandidat yang mungkin akan mendapatkan level perak."

Angelina sedang berbicara di hadapan layar hologram yang menampilkan sosok pria berusia sekitar 30 tahunan dengan seragam Federasi.

[Benarkah? menurutmu, apa ada kandidat yang bisa menarik perhatian Valentino si Raja Malam itu?]

Pertanyaan dari orang itu membuat Angelina tertawa kecil. "Anda mencari di tempat yang salah, senior. Untuk daerah kecil seperti di Gunung Tua ini, menemukan rekening dengan potensi kelas emas saja merupakan hal yang luar biasa."

[Tidak perlu merendahkan daerah kamu lahir, Angelina. Lagipula itu berita bagus. Kamu tahu bukan, semakin banyak Awakening level atas yang muncul di suatu daerah maka semakin berbahaya pula daerah tersebut.

Dalam hal ini, berarti Gunung Tua merupakan daerah teraman di negara ini maka dari itu banyak dibangun tempat bermain anak-anak di sana jujur aku sangat ingin pergi ke sana sesekali dan bermain dengan mereka...]

[Hah... Tapi ada daya, situasi di ibu kota makin hari makin merepotkan.]

"Saya tahu itu senior anda sudah bekerja keras demi keamanan rakyat," ujar Angelina sambil tersenyum.

[baiklah sampai di sini saja teleponnya aku menantikan seperti apa para Awakening itu ke depannya.]

"Tentu, senior."

Tit!

Layar hologram itu padam. Mata hijau Angelina melirik ke arah monitor yang menampilkan beberapa kandidat yang sudah sampai di tempat ujian fase 2.

Angelina tersenyum tipis. "Sesuai dugaanku, Kian menjadi yang pertama lulus fase 2."

1
Dian
Semangat trus berkarya thor 💪🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!