Perjodohan adalah hal yang tak pernah terlintas di hidup Caca.
Caca sama sekali tidak bisa membayangkan kalau masa depannya akan seperti ini. ia sudah kehilangan cinta pertamanya sejak 2tahun lalu, sekarang ia dipaksa harus menikah dengan anak dari sahabat mamanya.
Caca hanya takut jika yang di jodohkan dengannya adalah lelaki tua dengan perut buncit, atau kakek-kakek peot. Bagaimana jika nanti suaminya akan memperlakukannya dengan kasar dan membecinya seperti yang sering ia baca di dalam novel. Tapi kekhawatirannya itu ternyata salah besar, karena tuhan telah menjodohkannya dengan tuan muda berparas rupawan dengan hati seperti malaikat yang begitu menyayanginya.
*
*
"Jangan takut Acha" ujar pria itu dengan lembut.
DEG...
Caca terpaku mendengar suara lembut serta panggilan yang baru pertama kali ia dengar untuknya.
Bagaimana kisah rumah tangga mereka selanjutnya? ikuti terus kisah cerita mereka disini ya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marsha_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 18 Ospek Hari Pertama
Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, rumah tangga Xanders dan Caca pun semakin hari semakin romantis.
Hari ini mereka akan menjadi mahasiswa baru di Alexander's university. Saat ini Caca dan Xanders sedang bersiap untuk berangkat ke Kampus baru mereka.
Caca sudah siap dengan atribut yang akan dia pakai, dia menggunakan baju kemeja putih, rok span sebatas lutut, serta papan nama yang menggantung di lehernya bertuliskan Caca Achantika Queenzy.
Rambutnya di ikat dua dengan aksen pita di kedua rambutnya, bukannya terlihat aneh Caca justru malah terlihat sangat menggemaskan.
"Sayang turunin dikit lagi roknya, kependekan itu" ujar Xanders dia benar-benar posesif sekarang.
"Astaga Xanders ini udah sebatas lutut loh gak pendek" gemas Caca, sejak tadi Xanders selalu mewanti-wanti dirinya mengenai rok yang dia pakai.
"Udah ah ayok berangkat nanti kita telat." Ajak Caca, ia menarik tangan Xanders untuk berangkat bersama.
Saat ini mereka sedang dalam perjalanan menuju kampus.
"Xanders aku mau nanti pernikahan kita di rahasiain dulu ya" ujar Caca, Xander langsung menoleh seketika mendengar ucapan Caca.
"Kenapa?"
"Kamu malu punya suami kaya aku?" Tanya Xanders sewot.
Apa katanya? Malu?
Heyy bagaimana bisa Caca malu punya suami sesempurna Xanders, ketampanannya saja di atas rata-rata.
"Ck, bukan gitu" ujar Caca.
"Terus apa? biar kamu bebas di deketin sama cowo lain?" tuduh Xanders jengkel.
"Bukan Xandersss" ujar Caca sambil menghela nafas panjang, Oke Caca sabar.
"Kamu tau kan kita nikah muda pas baru banget lulus SMA, aku takut aja orang-orang mikirnya aku nikah muda karena hamil duluan".
"Gak akan sayang" ujar Xanders.
"Aku takut orang-orang berfikir jelek tentang kita apalagi kita juga masih mahasiswa baru disini" ungkap Caca.
"Kita bisa bilang ke mereka kalau kita pacaran, gapapa kan?" Tanya Caca.
"Huftt, yaudah tapi kalau ada apa-apa langsung ngomong sama aku dan kalo Sampai aku tau ada yang deketin kamu aku bakalan kasih tau semua orang kalo kamu istri aku." Ujar Xanders tegas.
"Oke, makasih sayanggg" ujar Caca dengan memeluk lengan Xanders.
BLUSHH..
SIAL!! XANDERS SALTING.
Jantungnya berdegup kencang sekali saat mendengar ucapan sayang pertama kali dari Caca.
"Ekhmmm" dia berdehem sok cool.
"Kamu panggil apa barusan?" Tanya Xanders pura-pura.
"Sayang" ulang Caca.
Bibir Xanders berkedut menahan senyum, ah rasanya salting sekali dipanggil sayang seperti ini. Dia mengusap puncak kepala Caca lalu mengecup kening sang istri.
Pengantin baru ini benar-benar manis sekali.
...****************...
Akhirnya mobil yang ditumpangi mereka mulai memasuki kawasan kampus, Xanders segera memarkirkan mobilnya.
ketika Xanders keluar dari mobil seketika pekikan histeris terdengar di telinga mereka.
"OMG ITU XANDERS!?"
"YA AMPUN VISUALNYA GAK KALENG-KALENG GANTENG BANGET ANJIR"
"BAKALAN SEMANGAT NGAMPUS TIAP HARI KALAU GINI CARANYA"
"XANDERS PESONA LO MENGGODA BANGET"
"XANDERS NIKAH YUKK!!" ajak siswi perempuan di pinggir parkiran.
Seperti itulah pekikan histeris para kaum hawa pengagum Xanders.
"Heh enak aja nikah-nikah, Suami gue nih" gerutu Caca dari dalam mobil.
"Eh dia mau bukain pintu buat siapa tuh" ujar salah seorang perempuan pada temannya.
Xanders membukakan pintu untuk istrinya, begitu Caca keluar dari mobil suara di sekitar mereka semakin terdengar heboh.
"Anjir cewek woyy, siapa ya?"ujar salah satu perempuan di dekat mereka.
"Apa jangan-jangan pacarnya Xanders" jawab salah satu temannya.
"Ck banyak banget deh fans kamu" decak Caca jengkel, ia mengerucutkan bibirnya sebal.
Xanders terkekeh "Masih tetep gak mau bilang kalau kita udah nikah?" Tanya Xanders.
"Gak lah yang ada nanti mereka tambah heboh kalau tau kamu udah nikah" ujar Caca.
"YUK SEMUANYA KUMPUL DI LAPANGAN SEKARANG!!" teriak seorang panitia Ospek.
Xanders dan Caca pun segera berkumpul di sebuah lapangan besar yang ada di halaman kampus.
"Aku baris dulu bareng yang lain ya" pamit Caca.
"Hati-hati sayang" ucap Xanders.
Semua peserta ospek sudah berbaris rapi, acara ospek pun dimulai.
Sudah tiga jam mereka di jemur dibawah terik matahari. Cuaca siang ini benar-benar panas sekali bahkan sudah ada beberapa mahasiswi yang pingsan karena tak kuat.
"Panas banget gila" gumam Caca, ia mengipasi wajahnya menggunakan tangan.
"Iya anjir, bedak gue luntur gak ya" ucap Disti.
"Gue pake suncreen aja kayaknya Sunscreen gue ikut gosong" sahut Cecil.
"Stttt... Udah-udah diem dimarahin nanti Lo pada" lerai Naya.
Xanders berkali-kali melirik kearah sang istri, dia takut jika istrinya tak kuat mengiat cuaca benar-benar panas sekali.
"Heh Lo yang nunduk" tunjuk seorang panitia perempuan pada Caca.
"Baris yang bener angkat kepala Lo, hargain senior yang lagi ngomong di depan" sentak panitia ospek.
"Kalau gak mau ikut ospek keluar dari barisan!!" bentaknya pada Caca.
Sepertinya perempuan ini punya dendam pribadi padanya. Pasalnya semua orang disini sama halnya mengeluh panas bahkan yang menundukkan kepalanya bukan hanya Caca.
Tapi kenapa hanya dirinya yang dimarahi?
Xanders mengepalkan kedua tangannya ia hendak menghampiri sang istri, Xanders tak terima istrinya di perlakukan seperti itu.
"Heh mau kemana Lo" Leo menahan lengan Xanders.
"Nyamperin Caca" ucap Xanders
"Heh gak usah aneh-aneh Lo udah anteng sini aja, itu cuma permainan para senior aja" sambung Leo.
"Aman-aman Lo tenang aja".
Xanders pun mengurungkan niatnya untuk menghampiri Caca tetapi mata tajamnya tak lepas dari sang istri.
"Psttt Caca kita tuh yang dimarahin sama panitia" Bisik Disti pada Cecil.
"Sialan emang" umpat Cecil.
"Udah kalian baris yang bener nanti dimarahin juga" tegur Naya.
"KALIAN BOLEH ISTIRAHAT SEKARANG, WAKTU KALIAN HANYA DUA PULUH MENIT." Ucap sang ketua Ospek.
Semua peserta ospek bubar dari barisan, Xanders segera menghampiri Caca diikuti para sahabatnya.
"Sayang are you okey? Tanya Xanders.
"I'm okey" jawab Caca.
"Tuh panitia kayanya punya dendam pribadi deh Ca sama Lo" ujar Disti.
"Gak tau, udahlah biarin aja gak mau ambil pusing gue"
Caca beralih menatap Xanders lalu ia menyandarkan kepalanya pada dada bidang milik Xanders.
"Aku haus" keluh Caca.
Xanders mengusap peluh keringat di kening Istrinya.
"Nih udah aku bawain minum" ujar Xanders, isi membuka tutup botol tersebut lalu diberikan kepada Caca.
"Ya Allah sisain satu yang kaya Xanders, Aamiin" Ucap Disti.
"Sama babang Leo mau gak neng Disti" Ujar Leo menaikturunkan alisnya menggoda Disti.
"Heh Sorry ya, gue udah punya Om Tampan" Disti berujar dengan gaya mengibaskan rambutnya Centil.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Bersambung.......
Gimana nih cerita author? Jangan lupa komen yaa!!
NT lagi mengalami kendala ya, jadi up nya sedikit terlambat walaupun udah lulus review. kalau semisal bab muncul tapi pas di klik tulisan nya "Bab di hapus" tenang aja ya, nanti bakal muncul lagi kok bakal bisa di baca.
mohon maaf atas kendala yang terjadi ya readers😊🙏🏻
aku suka dengan jalan ceritanya begitu banyak cinta tapi tidak dengan kedua ayah tiri dan adik tirinya