Mencintaimu Dengan Brutal
TRIRIRING!.. TRIRIRING!
Suara dering telepon berbunyi di pagi hari, yang membuat Yigon terbangun dari tidurnya dengan terpaksa.
"Aku libur sekarang! Biarkan ku beristirahat sebentar Linnon!" Bentak Yigon kepada pria yang menelpon nya.
"Maaf menganggu istirahatmu itu Tuan Muda! Tapi sekarang ada hal yang lebih mendesak dibandingkan dengan beristirahat. Anda harus pergi ke rumah sakit, karena pak Presdir tiba-tiba jatuh pingsan!" Jelas pria yang bernama Linnon, yang merupakan bawahan pribadinya Yigon sekaligus sekretaris direktur di perusahaan nya.
Begitu mendengar kabar tersebut, Yigon terlihat sangat terkejut dan bergegas untuk mempersiapkan diri pergi ke rumah sakit kota. Dia sangat khawatir begitu mendengar kabar ayahnya yang tiba-tiba sakit, karena sebelumnya tidak pernah sakit sekalipun.
Dan kalaupun sakit, si ayah yang bernama Garon pasti cuma memanggil dokter ke rumahnya yang hanya meresepkan sebuah obat untuk penyakitnya.
Mendengar ayahnya sakit hingga masuk rumah sakit, Yigon tidak bisa tenang dan langsung tancap gas menuju rumah sakit tempat ayahnya di rawat.
......................
Di sisi lain, Garon sedang di periksa oleh dokter di rumah sakit. Karena tadi darahnya sudah di ambil dan dilakukan pengecekan, ternyata Garon hanya mengalami demam tipes. Dia hanya butuh istirahat dan tidak terlalu stres memikirkan pekerjaan.
Tapi Garon memiliki rencana lain, dia berencana untuk melakukan prank kepada anaknya. Garon bekerja sama dengan si dokter untuk memberitahu anaknya, kalau dia sedang mengalami sakit yang sangat parah.
Pria paruh baya itu juga sudah bekerja sama dengan Linnon, sektretaris Yigon yang sangat di percaya. Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, Linnon berperan sebagai pembawa berita yang membuat Yigon terkejut.
Garon menjalankan rencana untuk membohongi anaknya karena sampai sekarang Yigon masih belum memiliki calon istri. Dia sangat ingin menggendong cucu dan berencana untuk pensiun setelah salah satu dari anaknya menikah.
Dan yang paling cukup umur untuk menikah hanyalah anak sulungnya, yaitu Yigon yang kini sudah berumur 28 tahun. Maka dari itu, Garon merencanakan hal itu untuk mendorong anaknya agar segera memikirkan pernikahan.
Setelah istrinya meninggal 8 tahun yang lalu, Garon selalu merasa kesepian tinggal di rumah sendirian. Kedua anak laki-lakinya semuanya sibuk dengan pekerjaannya, sehingga Garon berfikir jika dia memiliki seorang cucu, maka dia tidak akan merasakan kesepian lagi.
......................
Begitu sampai di rumah sakit yang dituju, dengan tergesa-gesa Yigon memasuki lobi rumah sakit dan menghampiri pekerja di resepsionis.
"Selamat pagi bapak, ada yang bisa kami bantu? Anda terlihat kebingungan dan tergesa-gesa." Sapa salah satu pegawai rumah sakit.
"Garon! Dimana Garon Moera di rawat?" Tanya Yigon masih tergesa-gesa.
"Tenang pak, pasien atas nama Garon Moera ada di kamar IIA ya pak. Tinggal lurus saja ke sana, kemudian belok kiri ya" jelas si pegawai dengan sangat ramah.
"Terimakasih" kata Yigon begitu selesai mendapatkan informasi. Tanpa banyak berbasa-basi, Yigon langsung bergegas mencari kamar ayahnya yang sudah ditunjukkan oleh si pegawai.
"Eh kau lihat? Gilaa! Ganteng banget cuy!" Kata pegawai yang baru saja berbicara dengan Yigon.
"Tauu, dia anaknya Garon Moera pemilik Car Company kan? Harga satu mobilnya saja sekitaran 2 miliaran, kalau beli rumah kayak rumahku itu, keknya dapet 3 rumah deh. Aku penasaran dengan kekayaan nya, seberapa kaya sih putra dari seorang Garon Moera?" Kata temannya.
"Rill astaga! Aku penasaran dengan calon istrinya di masa depan, siapa sih wanita yang beruntung mendapatkan cinta dari anak tajir seperti nya?" Sahut pegawai itu lagi.
Karena sedang sepi, mereka malah sibuk membicarakan Yigon yang merupakan putra sulung dari seorang pembisnis kaya raya.
......................
Kembali pada Yigon yang sudah sampai di depan kamar rawat ayahnya. Dia berpapasan dengan dokter yang baru saja memeriksa Garon di dalam.
"Permisi dok! Apa anda baru saja memeriksa pasien atas nama Garon Moera?" Tanya Yigon cemas.
"Benar, apa anda putra beliau?" Tanya si dokter meyakinkan.
"Iya saya Yigon, putra sulungnya. Bagaimana keadaan ayah saya dok? Apa dia baik-baik saja?" Tanya Yigon kepada si dokter.
Si dokter yang sudah bekerja sama dengan Garon pun memulai aktingnya untuk ngeprank Yigon. Dengan wajah yang serius, sambil berdecak dokter itu berkata,
"Waduh, ini akibat dari penyakit yang selama ini tuan Garon abaikan, kini penyakit itu menumpuk dan bersatu untuk menyerang daya tahan tubuh Tuan Garon. Sakit kepala, demam, batuk, pilek, pusing-pusing yang sering beliau tahan kini telah tumbuh menjadi sebuah penyakit yang sangat ganas." Kata si dokter sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Mendengar jika penyakit ayahnya sangat berat, Yigon pun tidak bisa menyembunyikan ekspresi cemasnya. Dia mendesak si dokter agar menyebutkan nama penyakit yang di derita ayahnya.
Namun si dokter tidak memberitahukannya kepada Yigon, dengan mengatakan jika Garon lah yang menyuruhnya merahasiakan hal itu. Merasa kecewa dengan si dokter, Yigon langsung masuk ke dalam ruang inap ayahnya.
Saat mendengar anaknya membuka pintu ruangan, dengan cepat Garon memejamkan matanya dan berpura-pura sedang tertidur lemas di atas kasur.
Melihat kabel infus di tangan ayahnya, Yigon langsung datang menghampiri dan menggenggam lembut tangan ayah kesayangannya itu. Dia sadar begitu melihat wajah ayahnya yang kian menua dan mulai berkeriput.
"Ayah, aku datang." Kata Yigon mencium kening ayahnya.
Pria baik dan lembut itu pun terus mengelus tangan ayahnya dan menatap sedih ke arah Garon yang masih pura-pura tertidur. Sambil menunggu ayahnya tersadar, Yigon mengupas apel yang tersedia di atas meja.
Menyadari Yigon sedang fokus mengupas apel, Garon pura-pura terbangun lemah kemudian memanggil lembut putra sulungnya itu.
"Nak..." Kata Garon dengan nada sedikit merintih-rintih ringan.
"Iya ayah? Ayah sudah bangun? Bagaimana? Apa ada yang sakit?" Yigon langsung memberikan pertanyaan beruntun kepada ayahnya.
"Nak... Uhuk-uhuk! Ada yang ingin ayah minta darimu.. Mungkin umur ayah sudah tak lama lagi..." Kata Garon lirih.
"Katakan! Aku akan mengabulkan apapun keinginanmu ayah, semasih itu bisa dilakukan olehku. Jangan khawatir ayah! Katakan saja aja apa yang ayah inginkan dariku?" Tanya Yigon serius.
"Nak, apa kau sudah makan?" Tanya Garon yang kini lancar.
"Belum, aku belum sempat sarapan karena terburu-buru untuk melihatmu. Apa ada makanan yang ayah inginkan? Ayah kan bisa menyuruh atau memesannya langsung dari- ah tidak, apa ayah ingin kita makan bersama? Sudah lama kita tidak makan sekeluarga, bagaimana jika aku memanggil Rimon untuk memasakkan makanan kesukaan ayah?" Tanya Yigon yang membuat Garon ingin segera memukulnya.
"Tidak bukan itu nak... Ayah hanya ingin melihat seorang cucu... Uhuk-uhuk! A-apa kau sudah memiliki pacar? Segeralah menikah nak! Uhuk-uhuk! Ayah hanya ingin satu hal itu darimu, ayah akan mati dengan tenang setelah melihatmu bahagia bersama keluarga kecilmu nanti." Kata Garon yang setiap berbicara selalu diiringi dengan batuk agar Yigon makin cemas akan keadaan nya.
Yigon pun tersentak diam begitu mendengar permintaan terakhir ayahnya itu. Dia bingung mau menikah dengan siapa karena selama ini dia selalu menolak kehadiran seorang wanita yang mencoba mendekatinya.
Sekarang, apa yang harus Yigon lakukan?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Pembukaannya lumayan menarik, tapi akan lebih bagus lagi kalau narasinya digantungkan, seperti menyembunyikan nama tokoh yang membuat pembaca penasaran, dan bertanya2 "Kali ini, nama siapa yang terpilih sebagai tokoh?".
Begini contoh narasinya:
Suara dering telpon di pagi itu nyaring terdengar di telinga seorang Tuan Muda yang membuatnya berdecak kesal lantaran mimpi indahnya terganggu, namun panggilan yang berulang kali dilakukan itu membuatnya dengan terpaksa bangung untuk melihat siapa gerangan yang cukup berani membangunkan tidur nyenyaknya.
Itu cuma contohnya ya, tidak ada maksd apa2/Joyful/
2024-10-14
1
siskaa putri
mampir jg yuk kak
2024-11-08
1
TAG
padahal lagi mimpi enak itu/Grin/
2024-10-16
1